Jakarta, Insertlive –
Video memperlihatkan kekerasan dalam pertandingan futsal antarmahasiswa di Surakarta alias Solo viral di media sosial. Banyak akun olahraga memberikan informasi terkait insiden itu, salah satunya akun @mafiawasit di X (dulu Twitter).
Dalam video terlihat jelas ada salah satu pemain dari tim berjersey hijau terkapar di lapangan. Kemudian kiper lawan datang menghampiri dan menginjak bagian kepala pelain yang terkapar tersebut.
“Komdis ra ngarasi ini, harus pakai 338 KUP jo Pasal 53 KUHP,” tulis @mafiawasit yang mengunggah video akun @drivergojek1923.
Insiden itu terjadi dalam ajang Pekan Olahraga Sebelas Maret (Porsema) UNS yang digelar BEM UNS pada Selasa (22/10). Korban bernama Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Tanah Angkatan 2023 Fakultas Pertanian UNS.
Rofiq mengalami luka memar sampai harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia kini mendapatkan perwatan intensif di ruang rawat inap.
Kiper yang menginjak bagian kepala Rofiq bernama Jonathan Syebat Agung Putra. Asosiasi Futsal Kota Solo mengeluarkan sanksi berupa larangan bermain futsal selama satu tahun kepada Jonathan di event turnamen futsal di bawah asosiasi tersebut.
“Laporan wasit ada kejadian penginjakan, ada videonya juga, saya lihat sinkron. Korban dari Fakultas Pertanian, yang menginjak itu dari Fakultas Ekonomi,” kata Argya Ketua Asosiasi Futsal Kota Solo Argya Setya Wimala dilansir dari detikJateng.
“Informasi yang saya dapat, korban langsung dibawa ke Moewardi untuk melakukan CT Scan. Alhamdulilah, untuk tulang leher dan kepala masih aman, tapi ada pembengkakan mungkin karena benturannya,” jelasnya.
Argya mengatakan, suasana pertandingan saat itu memang tengah memanas, namun masih dalam kategori normal dalam pertandingan.
“Pertandingan sebenarnya masih kondusif ya, biasanya ada intrik di lapangan. Pertandingan unggul, mengulur waktu, hingga sampai momen kiper berlari lalu terjadi insiden itu, hingga suporter turun ke lapangan. Menurut informasi, kipernya juga bukan orang Solo,” ucapnya.
Dia menyayangkan dengan kejadian tersebut. Ia menjelaskan akibat kejadian itu, turnamen dihentikan sementara.
“Tapi tidak mendapatkan izin dari pimpinan universitas UNS, jadi ditunda. Mungkin karena ada hal itu, mungkin harus diselesaikan dulu. Tapi itu di luar ranah kita, kita hanya memberikan rekomendasi,” pungkasnya.
(yoa/and)