Jakarta, Insertlive –
Kasus Agus Buntung seolah menambah panjang deretan kontroversi Si Agus di Indonesia.
Pria difabel itu melakukan pelecehan terhadap belasan wanita. Agus telah melakukan tindakan tidak senonoh kepada para korbannya dengan membawa mereka ke sebuah homestay di Mataram, NTB.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Agus bersama tim kepolisian menjalani rekonstruksi atas kejadian tersebut. Ia mempraktikkan gaya bercinta dirinya saat dengan korban di depan polisi.
Dalam video yang beredar, Agus terlihat berbaring di kasur dengan bantal di kepalanya. Korban tepat berada di atas Agus saat keduanya bercinta. Pada proses itu publik dihebohkan dengan ekspresi tak biasa yang ditunjukkan Agus.
Ia terlihat begitu tenang selama proses rekonstruksi. Namun, pendapat lain diungkapkan oleh pakar ekspresi, Kirdi. Ia menyebut ada rasa tegang dan takut namun disembunyikan oleh Agus.
“Sebetulanya dibilang tenang juga nggak sih lebih tegang sih merasa tegang sih perasaan dasarnya itu takut,” kata Kirdi Putra dalam tayangan Insert Investigasi, Minggu (15/12).
Menurut Kirdi Putra, Agus Buntung mencoba menyembunyikan rasa takutnya itu di depan banyak orang.
“Dia berusaha nahan perasaan takut, dia berusaha normal iya, tapi yang paling jelas itu perasan takut,” jelasnya.
Selain Kirdi, psikolog Veronica Adesla menjelaskan kasus pelecehan Agus ini bisa masuk ke dalam kategori predator seksual. Pasalnya Agus telah melakukan pelecehan terhadap belasan wanita hingga anak di bawah umur.
“Kasus ini menurut aku termasuk dalam predator seksual di mana pelaku menargetkan orang-orang yang bisa menjadi korban. Di sini ada modus operandingnya dan pelaku kekerasan seksual ini berlangsung terus menerus,” tutur Veronica.
Sementara itu kabar terbaru mengungkapkan korban Agus Buntung kini menjadi 17 orang. 17 korban itu pun sudah melapor ke polisi. Sembilan dari 17 korban sudah memberikan keterangan kepada penyidik Ditreskrimum Polda NTB. Dua di antaranya masih di bawah umur.
Awalnya para korban enggan melaporkan kejadian pelecehan seksual ini ke karena khawatir tidak dapat dipercaya melihat kondisi Agus yang tidak memiliki tangan.
Namun, setelah seorang mahasiswi di Mataram melaporkan kejadian ini kasus Agus mulai mencuat. Kini Agus sudah ditetapkan sebagai tersangka namun tidak ditahan karena kondisi fisiknya.
(agn/arm)