Bandung –
Objek wisata Kawah Putih Ciwidey, Kabupaten Bandung tengah menyiapkan diri untuk menyambut para traveler di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang).
Salah satu yang diantisipasi adalah lahan parkir, mengingat banyaknya antusiasme traveler ke Kawah Putih setiap libur Nataru.
“Makanya kami coba persiapkan, karena lahan parkir yang menjadi kendala, termasuk juga mungkin cuaca yang mau diwaspadai juga ya,” ujar Pengelola Kawah Putih, Dudung Suhaeri, saat ditemui detikJabar, Minggu (8/12/2024).
Dudung menjelaskan beberapa petugas pun dipersiapkan di sepanjang jalur menuju Kawah Putih. Pasalnya dari gerbang pintu masuk menuju lokasi Kawah Putih berjarak sekitar 5 km.
“Kita juga sudah siapkan beberapa petugas nanti yang akan ke tempatkan di beberapa pos pelayanan, di jalur menuju kawah putih. Kemudian juga kita perkuat juga dengan papan himbauan dan arah-arah penunjuk, harapannya mau pengunjung lebih terkontrol,” katanya.
Pihaknya mengaku saat ini telah melakukan beberapa langkah perbaikan sarana dan prasarana. Di antaranya adanya shelter, hingga ketersediaan lahan parkir.
“Kemudian juga ada penambahan sarana prasarana di area Sunan Ibu, tangganya ke atas kita perbaiki, area parkirnya kita perluas, kita tambah mushola juga gitu ya karena di tahun baru biasanya cukup padat,” bebernya.
Dudung menilai peningkatan jumlah kunjungan jelang Nataru sudah mulai terlihat. Bahkan kenaikan tersebut menunjukan tren yang positif.
“Kunjungan Alhamdulillah sampai dengan hari kemarin ya berdasarkan perhitungan kita, berdasarkan data yang masuk gitu sudah ada kenaikan memang dibanding tahun lalu,” jelasnya.
Dudung menjelaskan pada bulan Desember tahun 2023 tingkat kunjungan mencapai 60 ribu wisatawan. Sehingga dirinya memprediksikan tahun 2024 akan mengalami peningkatan.
“Kalau lihat di 2023 ya di bulan Desember itu, kemarin mencapai 60.000-an lebih ya, dalam satu bulan. Mudah-mudahan mungkin bulan ini nanti ada lonjakan juga,” ucapnya.
Menurutnya wisatawan lokal masih mendominasi yang kerap datang ke Kawah Putih. Hal tersebut diketahui dari data di tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau pengalaman memang masih dominasi oleh lokal, Bandung, Jabodetabek. Tapi kita juga nggak tahu nanti lihat Desember karena evaluasinya kan nanti di akhir bulan belum kita bisa sampaikan. Tapi kalau lihat kebiasaan yang sudah-sudah emang seperti itu, jadi dominasi oleh warga lokal,” ungkapnya.
Dia menambahkan harga tiket masuk Kawah Putih Rp 28 ribu per orang. Kemudian jika menggunakan ontang-anting pulang pergi sekitar Rp 30 ribu per orangnya.
“Karena wahananya nanti ada beberapa pilihan, kita punya jembatan apung. Di sebelah sana juga ada Sunan Ibu itu menjadi opsional tambahan, begitu kalau misalkan mau naik atau masuk, bayar lagi. Kalau mau ke Sunan Ibu bayar lagi sekitar Rp 11 ribu,” kata Dudung.
_____________________
Artikel ini telah tayang di detikJabar
(wkn/wkn)