Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi, Sempat Ciumi Cewek Panggilan Saat Pesta Narkoba



Jakarta, Insertlive

Media sosial belakangan dihebohkan dengan berita kematian Brigadir Nurhadi di sebuah vila privat di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat.

Kematian itu menjadi perhatian lantaran Brigadir Nurhadi tewas ketika sedang pesta narkoba bersama empat orang lainnya, termasuk dua anggota polisi, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, serta dua wantia panggilan, yaitu Misri Puspita Sari dan Melanie Putri.

Dikutip dari detikcom pada Rabu (9/7), Yan Mangandar selaku kuasa hukum Misri menjelaskan kronologi keterlibatan kliennya hingga kematian Brigadir Nurhadi.


Yan menjelaskan bahwa Misri awalnya diajak oleh Kompol Yogi untuk menginap dan berpesta di Villa Tekek, Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada 16 April 2025.

Kompol Yogi juga menawarkan Rp10 juta sehari untuk kencan bersama Misri. Diketahui, Misri bekerja sebagai pemandu karaoke alias lady companion (LC) yang menetap di Banjarmmasin, Kalimantan Selatan.

Sesampai di Villa Tekek pada sore hari, Brigadir Nurhadi, Ipda Haris, dan Kompol Yogi bersama Misri dan Putri berpesta narkoba jenis riklona dan inex. Selain itu, Ipda Haris dan Brigadir Nurhadi juga minum minuman beralkohol.

Pesta tersebut bubar sekitar pukul 18.20 WITA, Ipda Haris dan Putri disebut kembali ke hotel tempat mereka menginap, sedangkan tiga orang lainnya tetap berada di Villa Tekek.

Tak lama kemudian, Misri sempat melihat Ipda Haris kembali masuk ke Villa Tekek sebanyak dua kali. Ipda Haris juga sempat masuk ke kamar Kompol Yogi. Sementara itu, Misri duduk di pinggir kolam sembari merekam video Brigadir Nurhadi yang sedang berendam.

Setelah merekam video tersebut, Misri masuk ke kamar untuk membangunkan Kompol Yogi dan mandi. Setelah mandi, Misri dan Yogi lantas duduk di teras kamar.

“Saat itu Misri sempat meminta Kompol Yogi agar menghubungi yang lainnya untuk kumpul lagi,” jelas Yan.

Sekitar pukul 21.00 WITA, Misri sempat berjalan di sekitar kolam dan mendapati Brigadir Nurhadi sudah berada di dasar kolam.

“Spontan, Misri berteriak memanggil Kompol Yogi memberitahukan ada Brigadir Nurhadi di dasar kolam. Kemudian Kompol Yogi lari cepat dan masuk ke kolam mengangkat Brigadir Nurhadi,” katanya.

Kompol Yogi berupaya memberikan bantuan berupa napas buatan dan menekan jantung Brigadir Nurhadi. Beberapa saat kemudian, Ipda Haris datang ke Villa Tekek. Seorang dokter juga sempat memberikan penanganan lebih lanjut. Namun, nyawa Brigadir Nurhadi tidak tertolong.

Pihak berwajib telah menetapkan tiga tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi, yakni Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri. Ketiganya diduga menganiyaya Brigadir Nurhadi hingga tewas.

Belakangan juga berembus kabar bahwa Brigadir Nurhadi tewas karena berlaku genit kepada Putri, yang merupakan teman wanita Ipda Haris. Beberapa isu menyebutkan Nurhadi sempat mencium Putri yang membuat Ipda Haris naik darah.

“Korban sempat menggoda rekan wanita salah satu tersangka, kemudian diberikan obat penenang,” ujar Direktur Ditreskrimum, Kombes Syarif Hidayat.

Akan tetapi hingga saat ini, kepolisian belum menemukan rekaman CCTV yang merekam langsung kejadian dugaan pengaiyayaan tersebut.

Polisi juga masih mendalami peran masing-masing pelaku dalam kematian Brigadir Nurhadi.

Sementara itu, ketiga tersangka saat ini dijerat Pasal 351 Ayat 3 dan/atau Pasal 359 KUHP junto Pasal 55, tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

(dia/dia)




Tonton juga video berikut:






Artikel aslinya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *