Solo –
Ada yang unik di pagelaran Festival Imlek di Solo. Panitia acara menggelar program tukar sampah dengan kue keranjang bagi para pengunjung. Wah, seru banget!
Di tengah hiruk pikuk Festival Imlek di Jalan Jenderal Sudirman Solo, ada sejumlah orang yang malah asyik memungut sampah. Mereka justru lebih asyik mengumpulkan sampah dibandingkan dengan menikmati suasana Festival Lampion yang dipasang di sepanjang Jalan Jendral Sudirman.
Rupanya, sejumlah masyarakat ini ingin menukarkan sampah yang mereka dapatkan dengan kue keranjang. Panitia Tukar Sampah Dengan Kue Keranjang membuka stand mereka di sebelah Tugu Jam Pasar Gede.
Panitia juga telah menyiapkan satu unit mobil pengangkut sampah. Koordinator Tukar Sampah Dengan Kue Keranjang, Aristya Angga Susanto mengatakan selama Festival Imlek diadakan, sampah yang berserakan selalu menjadi masalah.
Untuk mengatasi hal itu, Komunitas Pemuda Konghucu Solo yang menggandeng komunitas lain memiliki ide untuk menukar sampahnya.
“Pembagian kue keranjang gratis sudah dilakukan sejak tahun 2013 lalu, cuma tahun 2013 itu kita cuma bagi-bagi saja kepada pengunjung dan masyarakat yang lewat,” Aristya kepada awak media di depan Pasar Gede, Solo, Sabtu (25/1/2025).
“Dulu kan UMKM tidak seramai ini, jadi sampah juga sedikit. Sejak tahun 2017, semakin banyak UMKM semakin banyak masyarakat, sampah itu menjadi masalah utama yang harus kita minimalisir,” sambungnya.
Panitia menyiapkan 1.000 kue keranjang yang siap dibagikan kepada masyarakat yang ditukar dengan sampah. Namun tidak semua sampah diterima.
Sampah yang boleh ditukar ke panitia harus sampah yang diambil dari Festival Imlek. Sampah yang dibawa dari rumah tentu saja tidak diterima panitia.
Satu plastik sampah bisa ditukar dengan satu kue keranjang. Nampak beberapa orang sudah beberapa kali menukarkan sampah yang didapatkan dengan kue keranjang.
“Sampahnya tidak boleh dari rumah. Sampahnya kita lihat harus dari sampah jajanan di Festival Lampion ini,” jelasnya.
Program ini ternyata cukup efektif untuk membersihkan sampah yang berserakan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Solo.
Salah seorang warga, Slamet (42) dari Sragen, mengetahui kegiatan tukar sampah ini dari media sosial.
“Tadi di belakang pedagang banyak sampah, saya ambil, lalu ditukar kue keranjang dapat satu,” kata Slamet.
Dia ikut memunguti sampah karena ingin mendapatkan kue keranjang. Slamet mengatakan, kegiatan ini bagus untuk mengatasi sampah yang berserakan.
“Bagus karena di Solo masih banyak sampah,” pungkasnya.
——–
Artikel ini telah naik di detikJateng.
(wsw/wsw)