Kategori: Travel

  • 5 Fakta Unik Bandara Adi Soemarmo Solo yang Perlu Kamu Tahu

    5 Fakta Unik Bandara Adi Soemarmo Solo yang Perlu Kamu Tahu


    Jakarta
    Bandara Adi Soemarmo adalah sarana transportasi udara yang sangat penting di wilayah Jawa Tengah. Aktif sebagai bandara komersil sipil sejak 1974, Bandara Adi Soemarmo sudah melayani ribuan penerbangan ke seluruh Indonesia. Bandara ini juga menjadi saksi Indonesia sejak masih terbelenggu penjajahan hingga mengalami banyak kemajuan.

    Sepanjang sejarahnya, bandara ini memiliki beberapa keunikan dikutip dari situs layanan umum terkait dan pemerintahan Jawa Tengah.

    1. Dibangun pada Masa Kolonial

    Bandara Adi Soemarmo Solo
    Bangunan Bandara Adi Soemarmo (dok. Triono Wahyu Sudibyo/detikcom)

    Bandara Adi Soemarmo dibangun di era Belanda pada tahun 1940 sebagai antisipasi kedatangan Jepang, dengan nama Pangkalan Militer Udara Panasan. Pembangunannya dilengkapi dan dikembangkan di masa pendudukan Jepang, yang melengkapinya dengan konstruksi serta peralatan militer.

    2. Bandara Adi Soemarmo Bukan di Solo

    Bandara Adi Soemarmo, Boyolali
    Bandara Adi Soemarmo sebetulnya terletak di Boyolali (dok. Ragil Ajiyanto/detikcom)

    Dengan kode SOC dari organisasi penerbangan IATA, Bandara Adi Soemarmo berada di Kota Solo Surakarta. Namun sebetulnya, Bandara Adi Soemarmo berada di Kabupaten Boyolali. Keduanya adalah daerah administrasi berbeda, meski sama-sama berada di Jawa Tengah. Kode SOC sendiri sudah terdaftar secara internasional.

    3. Jadi Simpul Penting untuk Maskapai Lion Air

    Pesawat Airbus A330 yang digunakan Lion Air untuk menerbangkan jamaah Haji
    Pesawat Lion Air (dok. Lion Air)

    Bandara Adi Soemarmo menjadi simpul penting (hub) bagi jaringan penerbangan Lion Air. Penumpang dari maskapai ini bisa pindah pesawat di Adi Soemarmo sebelum melanjutkan perjalanan sesuai tiketnya. Bandara Adi Soemarmo bahkan menjadi tempat transit utama bagi maskapai Lion Air.

    4. Pernah Jadi Bandara Internasional

    Kompleks Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Foto diunggah pada Selasa (19/12/2023).
    Bandara Adi Soemarmo pernah melayani rute penerbangan internasional (dok. Jarmaji/detikJateng)

    Airport ini sempat menjadi bandara internasional yang ditetapkan pada 31 Maret 1989. Ketika itu, Adi Soemarmo banyak melayani penerbangan menuju Singapura dan Malaysia. Namun status ini berubah pada 2 April 2024 melalui Keputusan Menteri Perhubungan nomor 31/2024. Kini Bandara Adi Soemarmo hanya melayani rute penerbangan nasional ke seluruh Indonesia.

    5. Dilayani Kereta Bandara

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memperpanjang rute perjalanan kereta api (KA) Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) sampai Madiun, dengan relasi Stasiun Bandara Adi Soemarmo-Madiun dan juga Madiun-BIAS setiap harinya.
    Kereta Bandara Adi Soemarmo dan stasiunnya (dok. KAI)

    Kereta Bandara Adi Soemarmo KA BIAS mulau beroperasi pada Desember 2019 dengan rute Stasiun Solo Balapan-Stasiun Bandara Adi Soemarmo. Rute diperpanjang hingga Madiun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah aglomerasi, dengan berbagai kemudahan akses transportasi.

    KA BIAS melewati Stasiun Madiun, Stasiun Magetan, Stasiun Ngawi, Stasiun Walikukun, Stasiun Sragen, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Kadipiro, dan Stasiun Adisumarmo. Penumpang bisa menikmati layanan ini dengan harga tiket Rp 7 ribu hingga Rp 40 ribu bergantung stasiun keberangkatan dan tujuan.

    Halaman 2 dari 6

    Bandara Adi Soemarmo dibangun di era Belanda pada tahun 1940 sebagai antisipasi kedatangan Jepang, dengan nama Pangkalan Militer Udara Panasan. Pembangunannya dilengkapi dan dikembangkan di masa pendudukan Jepang, yang melengkapinya dengan konstruksi serta peralatan militer.

    Dengan kode SOC dari organisasi penerbangan IATA, Bandara Adi Soemarmo berada di Kota Solo Surakarta. Namun sebetulnya, Bandara Adi Soemarmo berada di Kabupaten Boyolali. Keduanya adalah daerah administrasi berbeda, meski sama-sama berada di Jawa Tengah. Kode SOC sendiri sudah terdaftar secara internasional.

    Bandara Adi Soemarmo menjadi simpul penting (hub) bagi jaringan penerbangan Lion Air. Penumpang dari maskapai ini bisa pindah pesawat di Adi Soemarmo sebelum melanjutkan perjalanan sesuai tiketnya. Bandara Adi Soemarmo bahkan menjadi tempat transit utama bagi maskapai Lion Air.

    Airport ini sempat menjadi bandara internasional yang ditetapkan pada 31 Maret 1989. Ketika itu, Adi Soemarmo banyak melayani penerbangan menuju Singapura dan Malaysia. Namun status ini berubah pada 2 April 2024 melalui Keputusan Menteri Perhubungan nomor 31/2024. Kini Bandara Adi Soemarmo hanya melayani rute penerbangan nasional ke seluruh Indonesia.

    Kereta Bandara Adi Soemarmo KA BIAS mulau beroperasi pada Desember 2019 dengan rute Stasiun Solo Balapan-Stasiun Bandara Adi Soemarmo. Rute diperpanjang hingga Madiun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah aglomerasi, dengan berbagai kemudahan akses transportasi.

    KA BIAS melewati Stasiun Madiun, Stasiun Magetan, Stasiun Ngawi, Stasiun Walikukun, Stasiun Sragen, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Kadipiro, dan Stasiun Adisumarmo. Penumpang bisa menikmati layanan ini dengan harga tiket Rp 7 ribu hingga Rp 40 ribu bergantung stasiun keberangkatan dan tujuan.

    (row/fem)

    Simak Video “Video: Terkuak Alasan Pria Ngamuk Teriak Ada Bom di Pesawat
    [Gambas:Video 20detik]






    Artikel aslinya

  • Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom

    Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom




    Jakarta

    Seorang penumpang membuat heboh penerbangan Lion Air JT-308 rute Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta/CGK) – Kualanamu, Deli
    Serdang (Bandar Udara Internasional Kualanamu/KNO) pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Dia sempat marah-marah dan berteriak ada bom di pesawat. Penerbangan ini dioperasikan dengan pesawat Boeing 737-9 registrasi PK-LRH, mengangkut 184 pelanggan. Seluruh prosedur keberangkatan berjalan normal hingga pesawat selesai proses push back (mundur dari posisi parkir) dan bersiap menuju taxiway (landas hubung).


    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro membeberkan kronologi kejadian. Saat posisi pesawat sudah push back, salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin.

    “Sesuai prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin mengkonfirmasi ulang, dan penumpang tetap menyampaikan hal yang sama. Informasi segera dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat. Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai
    bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron), yaitu prosedur mengembalikan pesawat ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sebagai langkah penanganan, pesawat diarahkan kembali ke apron (RTA). Kemudian penumpang berinisial H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas keamanan bandar udara (aviation security), Otoritas Bandar Udara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) serta kepolisian untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    “Meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat). Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat
    dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” ujar Danang.

    Setelah itu, seluruh penumpang berikut barang dan bagasinya diturunkan. Bagasi dan barang bawaan diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait.
    Dari hasil pemeriksaan barang dan bagasi tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya.

    “Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan dan kenyamanan, Lion Air menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW. Penerbangan JT-308 kemudian diberangkatkan kembali pada hari yang sama (02/08) dan telah mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu,” ujarnya.

    Lion Air menegaskan agar seluruh penumpang tidak menyampaikan pernyataan atau informasi palsu yang dapat mengganggu keamanan penerbangan, candaan maupun ancaman.

    “Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 437, informasi palsu atau ancaman yang mengganggu keamanan penerbangan dapat dikenakan sanksi hukum pidana dan penanganan tegas dari aparat,” ujar Danang.

    @detiktravel Pihak maskapai Lion Air memastikan tidak ada bom dalam pesawat dengan nomor penerbangan JT-308 rute Jakarta-Kualanamu. Pernyataan ini merespons insiden viral yang terjadi pada Sabtu (2/8/2025), saat seorang pria inisial H berteriak ancaman bom di dalam pesawat pada penerbangan itu. Video Wasti Samaria Simangunsong #pesawat #penerbangan ♬ original sound – detikTravel

    (ddn/ddn)





    Artikel aslinya

  • Ratusan Seniman Kirab Pengantin di Magelang, Jadi Wujud Syukur dan Tolak Bala

    Ratusan Seniman Kirab Pengantin di Magelang, Jadi Wujud Syukur dan Tolak Bala


    Foto Travel

    Agung Pambudhy – detikTravel

    Senin, 04 Agu 2025 08:00 WIB

    Jakarta – Ratusan seniman Komunitas Lima Gunung kirab pengantin di Magelang sebagai wujud syukur, tolak bala, dan doa agar pengantin hidup bahagia dan harmonis.



    Artikel aslinya

  • Agustusan, Hiu Paus Gorontalo Jadi Ikon Wisata Baru

    Agustusan, Hiu Paus Gorontalo Jadi Ikon Wisata Baru




    Gorontalo

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mempromosikan objek wisata bahari Hiu Paus di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).

    Mengutip Antara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim di Gorontalo, menjelaskan pemilihan Botubarani sebagai lokasi pencanangan HUT ke-80 RI kali ini sekaligus bertujuan untuk mengangkat potensi wisata bahari, khususnya wisata Hiu Paus, yang diharapkan semakin eksis dan dikenal di tingkat nasional dan internasional.


    “Seluruh aktivitas semarak HUT RI tahun ini, termasuk yang berlangsung di Botubarani, akan kami laporkan. Harapannya, kawasan ini bisa lebih dikenal dan menjadi daya tarik wisata unggulan Gorontalo,” ujar Sofian, Minggu (3/8/2025).

    Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengatakan, pencanangan ini merupakan bagian dari upaya promosi wisata yang telah digencarkan pemerintah daerah bersama Kementerian Pariwisata RI.

    “Tujuan kegiatan ini sangat jelas, yaitu ingin mengangkat wisata Hiu Paus agar lebih melegenda. Bahkan penampilan Hiu Paus Sherly sudah ditayangkan di videotron milik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Jakarta,” kata Gusnar.

    Ia mengatakan, dampak promosi yang dilakukan juga sudah mulai terlihat. Salah satunya wisatawan asing yang diketahui berkunjung karena melihat tayangan wisata Hiu Paus di videotron milik Kemenpar RI.

    Gusnar berharap seluruh elemen masyarakat terus bersinergi membangun Provinsi Gorontalo melalui semangat kemerdekaan dan pelestarian lingkungan.

    Pencanangan rangkaian HUT RI di Gorontalo diawali dengan jalan sehat sejauh 1,2 kilometer dari Pantai Kurenai menuju objek wisata Hiu Paus. Acara dilepas langsung oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie yang diikuti ratusan ASN Pemprov Gorontalo.

    Kegiatan pencanangan ditandai dengan pelepasan 80 ekor burung merpati dan pembentangan bendera merah putih sepanjang 200 meter di bibir pantai serta satu bendera berukuran 80 meter di atas permukaan laut. Menutup rangkaian acara, seluruh peserta berpartisipasi dalam aksi bersih-bersih pantai.

    (ddn/ddn)



    Artikel aslinya

  • Pesawat Jumbo TNI AU yang Dipesan Prabowo Mulai Tes Terbang

    Pesawat Jumbo TNI AU yang Dipesan Prabowo Mulai Tes Terbang


    Jakarta

    Pesawat angkut militer jumbo Airbus A400M untuk Indonesia melakukan penerbangan perdana di pabrik perakitan Airbus di Seville Spanyol. Pesawat terlihat bermanuver dengan anggun.

    Mengutip situs Instagram Airbus Defence, selama penerbangan, pesawat melakukan serangkaian manuver untuk memvalidasi kemampuan penanganannya dan mengevaluasi sistem-sistem utama.

    Pesawat tersebut memiliki nomor seri A4M148, lambang nasional, bendera Merah Putih dan tulisan ‘TNI ANGKATAN UDARA’.


    “Kami sudah mengerjakan A400M kedua untuk TNI AU di Lini Perakitan Akhir kami di Seville 🇪🇸, yang saat ini sedang menjalani serangkaian pengujian sebelum melanjutkan ke tahap pengecatan,” tulis Airbus.

    Pengiriman pesawat Airbus A400M pertama direncanakan akan dilakukan pada akhir 2025.

    A400M akan meningkatkan kemampuan angkut TNI AU agar dapat dengan cepat menanggapi krisis, seperti yang telah didemonstrasikan ketika bencana gempa bumi dan tsunami di tahun 2018.

    A400M merupakan pesawat angkut besar pertama yang dapat mengirimkan kargo berat seperti truk bahan bakar dan ekskavator serta makanan, pakaian, dan perlengkapan medis langsung saat terjadi bencana di Palu, Sulawesi Tengah yang pada waktu itu landasan pacunya pendek dan rusak.

    Pesawat A400M dapat mengangkut beban berat dan besar lintas jarak strategis, mengirimkan kargo ke lokasi taktis, sembari menawarkan kemampuan pengisian bahan bakar di udara. Sebuah solusi ideal yang dapat memenuhi keperluan pesawat tanker dan angkut TNI AU.

    Dengan kemampuannya untuk terbang tinggi atau rendah pada kecepatan yang luar biasa, pesawat A400M adalah pesawat yang ideal untuk pengisian bahan bakar pesawat tempur dan pesawat besar lainnya dengan menggunakan dua pod pengisian bahan bakar di bawah sayapnya.

    Kemampuan pengisian bahan bakar di udara yang tertanam di pesawat ini memungkinkan rekonfigurasi cepat A400M sebagai pesawat tanker, membuatnya mudah beradaptasi dengan skenario dan misi operasional yang dinamis. Kemampuan adaptasi ini hanya ada di pesawat A400M, yang bahan bakarnya sendiri juga dapat diisi ulang di udara.

    Kementerian Pertahanan Republik Indonesia saat masih dipimpin Prabowo Subianto pada 2021 lalu memesan 2 pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi multiperan tanker dan angkut.

    Artikel tentang pesawat Airbus A400M ini menjadi berita terpopuler Minggu 3 Agustus 2025. Selain berita mengenai Airbus A400M milik militer Indonesia, ular naga jawa penunggu setia Gunung Sanggabuana setinggi 1.291 mdpl di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, juga menjadi artikel terpopuler.

    Si naga Jawa yang punya nama latin Xenodermus javanicus menjadi penunggu setia tanah tertinggi wilayah eks karesidenan di era kolonialisme tersebut.

    Xenodermus yang artinya kulit aneh, memang sesuai dengan tampilan ular kecil ramping berwarna hitam abu-abu gelap tersebut. Dikutip dari situs Animalium-BRIN, penampilan ular ini memang mirip gambaran makhluk mitologi dengan sisik dan tonjolan terlihat jelas meski kecil.

    Sisik kulit si naga Jawa ini berjajar di tubuh sepanjang 50 cm seperti yang ditemukan tim Sanggabuana Conservation Foundation (SCF). Susunan sisik di bagian perut lebih rapat, rapi, dengan ukuran sama. Sedangkan area punggung berukuran lebih kecil dengan posisi berbeda, meski jarak antar sisik sama.

    Jangan lupa untuk membaca berita terpopuler lainnya di bawah ini:

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “ Berlomba Membuat Kain Batik Terbaik di Rumah Produksi Batik Yogyakarta
    [Gambas:Video 20detik]
    (ddn/ddn)






    Artikel aslinya

  • Kuil Murugan, Simbol Toleransi Umat Hindu Keturunan India Selatan

    Kuil Murugan, Simbol Toleransi Umat Hindu Keturunan India Selatan




    Jakarta

    Kuil Murugan, rumah ibadah paling warna-warni dan termegah se-Asia Tenggara, hadir di Jakarta Barat. Kuil itu menjadi tanda toleransi Nusantara.

    Ada kerinduan panjang, sekitar 75 tahun, untuk dapat mewujudkan Kuil Murugan atau Murugan Temple. Berlokasi di Jalan Bedugul, Daan Mogot No.2, RT.6/RW.17, Kalideres, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat, kuil ini sukses menarik perhatian dunia.

    Baru diresmikan pada 2 Februari 2025, bertepatan dengan Maha Kumbh Mela, Kuil Murugan didapuk sebagai kuil hindu terbesar se-Asia Tenggara. Menara setinggi 47 meter menjulang megah.


    Dr. A.S Kobalen. M.Phil. PhD (61), inisiator dari pembangunan Kuil Murugan menceritakan bagaimana perjuangan rumah ibadah ini. Umat hindu keturunan India Selatan sudah cukup lama mendambanya, sekitar 75 tahun perjuangan.

    “Tempat ini lahir di latar belakangnya sebuah kerinduan panjang oleh masyarakat Hindu perantau dari Sumatra Utara yang ada di Jakarta selama 75 tahun tidak punya rumah ibadah,” katanya kepada rombongan wartawan ditemui di Kuil Murugan pada Sabtu (2/8).

    “Kalau mau ibadah numpang-numpang,” kenangnya.

    Dr. A.S Kobalen. M.Phil. PhD Inisiator Murugan TempleDr. A.S Kobalen. M.Phil. PhD Inisiator Murugan Temple Foto: (Andhika Prasetia/detikFoto)

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa umat hindu perantauan biasanya masyarakat Sumatra Utara yang berasal dari India Selatan, suku Tamil atau orang India yang bisa berbahasa Tamil.

    “Kebetulan di India Selatan itu dewa favoritnya Murugan,” jelasnya.

    Dewa Murugan dalam agama hindu dikenal sebagai dewa perang, keberanian dan kebijaksanaan. Ia adalah putra Dewa Siwa dan Dewi Parwati, adik dari Dewa Ganesha.

    Sebelum kuil ini hadir, jemaat beribadah ke Durga Temple di Tangerang atau Karawaci. Namun, dewa di kuil-kuil tersebut bukanlah Dewa Murugan.

    Dengan air muka yang cerah, Kobalen menceritakan bagaimana Gema Sadhana menjadi payung dan organisasi yang memperjuangkan pembangunan Murugan Temple. Sebagai ketua umum, dirinya mengaku ada banyak orang yang membantu pembangunan rumah ibadah sejak perencanaannya digemakan.

    “50 persen pembangunan dari kuil ini merupakan bantuan dari non-hindu. Kebanyakan mengirimkan bahan bangunan,” jelasnya.

    Kuil Murugan di Jakarta Barat, menghadirkan nuansa India Selatan lewat arsitektur warna-warni dan patung dewa yang megah.Kuil Murugan di Jakarta Barat, menghadirkan nuansa India Selatan lewat arsitektur warna-warni dan patung dewa yang megah. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Tahun 2019 Gema Sadhana, organisasi kesetaraan dan keragaman agama yang berada di bawah naungan Partai Gerindra mulai bergerak untuk meminta izin pembangunan kepada gubernur DKI. Pada 27 Oktober 2019, saat perayaan Hari Raya Depawali di Ancol, Anies Baswedan yang waktu itu menjabat sebagai gubernur menyetujui permohonan itu secara verbal di depan 4500 orang.

    Singkat cerita 14 Februari 2020 diadakan peletakan batu pertama. Di tengah pandemi pembangunan sempat mandek, sampai dua tahun. Setelah itu perlahan-lahan wujud bangunan terlihat berkat bantuan material dan donasi dari masyarakat.

    Mantap dengan pondasi, barulah pengurus kuil mendatangkan tenaga ahli seni dari India. “Hampir 61 orang tenaga seni di sini, 44 orang mengerjakan arca yang sudah indah itu di India,” ungkapnya.

    Kuil Murugan di Jakarta Barat, menghadirkan nuansa India Selatan lewat arsitektur warna-warni dan patung dewa yang megah.Kuil Murugan di Jakarta Barat, menghadirkan nuansa India Selatan lewat arsitektur warna-warni dan patung dewa yang megah. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Melihat banyaknya dukungan dari berbagai agama, Kobalen menjanjikan Murugan sebagai simbol kebhinnekaan Indonesia. Selain rumah ibadah, kuil tersebut memang akan dijadikan sebagai tempat wisata. Ia mengapresiasi banyak pihak yang turut mendukung pembangunan kuil.

    Saat ini Kuil Murugan masih ditutup untuk umum karena pekerjaan konstruksi dan masih belum menandainya dengan tanda tata tertib. Kolaben mengatakan bahwa saat ini pengurus kuil sedang mengerjakan situs resmi dan aplikasi khusus pengunjung, sehingga di masa depan wisatawan bisa masuk tanpa antrean panjang seperti kemarin.

    (bnl/ddn)



    Artikel aslinya

  • Balawisata Lebak Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi, Hingga 4 Meter

    Balawisata Lebak Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi, Hingga 4 Meter




    Jakarta

    Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balaswista) Kabupaten Lebak, Banten mengimbau nelayan mewaspadai tinggi gelombang empat meter di perairan selatan Banten. Gelombang tinggi ini dikhawatirkan dapat menimbulkan kecelakaan laut.

    “Kami menerima laporan, Sabtu (2/3) sore sebuah perahu nelayan terbalik akibat diterjang gelombang tinggi, namun beruntung selamat,” kata Ketua Balawista Kabupaten Lebak Erwin Komara Sukma saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Lebak.


    Peringatan imbauan tersebut agar tidak menimbulkan kecelakaan laut, dimana tinggi gelombang empat meter cukup membahayakan bagi keselamatan nelayan.

    Selain itu juga tiupan angin cukup kencang hingga bergerak dari arah selatan. Oleh karena itu, pihaknya berharap nelayan perairan selatan Banten meningkatkan kewaspadaan jika diterjang cuaca buruk.

    Berdasarkan rilis BMKG tanggal 3 Juli 2025 ketinggian gelombang di perairan selatan Banten meliputi Lebak juga Selat Sunda bagian barat Pandeglang serta Samudra Hindia berpeluang 2,5 meter sampai 4.0 meter, katanya.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, tinggi gelombang di perairan selatan Banten berkisar 2,50 meter (sedang) dan Samudera Hindia Selatan Banten 4.0 meter (tinggi).

    Cuaca buruk tersebut dapat membahayakan bagi pelaku pelayaran khususnya perahu nelayan dan kapal tongkang juga warga setempat tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai, karena khawatir terseret gelombang tinggi.

    “Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan, masyarakat pesisir dan pengusaha tempat wisata,” katanya menjelaskan.

    Sementara itu, sejumlah nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak mengaku, sejak beberapa hari terakhir cuaca di Perairan Selatan Lebak dan Samudera Hindia Selatan Pandeglang kurang bersahabat.

    Selain tinggi gelombang juga tiupan angin cukup kencang, kata Dudung (55) seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

    “Kami sudah tiga hari terakhir ini tidak melaut karena cuaca buruk itu,” katanya.

    (ddn/ddn)



    Artikel aslinya

  • Cegah Pemburuan Liar dan Penyelundupan, Cula Badak Afrika Disuntik Radioaktif

    Cegah Pemburuan Liar dan Penyelundupan, Cula Badak Afrika Disuntik Radioaktif




    Jakarta

    Sebuah langkah baru dilakukan universitas untuk melindungi badak dari perburuan liar. Mereka menyuntikkan radioaktif ke cula badak untuk mencegah penyeludupan di bandara.

    Diberitakan The Guardian, Senin (4/8/2025) dalam proyek kolaboratif yang melibatkan Universitas Witwatersrand, pejabat energi nuklir, dan konservasionis, lima badak disuntik sebagai bagian dalam proyek yang mereka sebut Proyek Rhisotop.

    Aksi ini merupakan bagian dari kampanye anti-perburuan liar. Cula badak disuntik dengan isotop radioaktif yang diklaim tidak berbahaya bagi hewan tetapi dapat dideteksi oleh petugas bea cukai.


    Dalam uji coba tahun lalu, sekitar 20 badak di sebuah suaka disuntik dengan isotop. Isotop radioaktif, bahkan pada tingkat rendah, dapat dikenali oleh detektor radiasi di bandara dan perbatasan, yang mengarah pada penangkapan pemburu liar dan penyelundup.

    Para peneliti di Unit Fisika Radiasi dan Kesehatan Witwatersrand mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan dalam studi percontohan tersebut mengonfirmasi bahwa bahan radioaktif tersebut tidak berbahaya bagi badak.

    “Kami telah menunjukkan, tanpa keraguan ilmiah, bahwa proses ini sepenuhnya aman bagi hewan dan efektif dalam membuat cula badak terdeteksi melalui sistem keamanan nuklir bea cukai internasional,” kata James Larkin, kepala bagian ilmiah di Proyek Rhisotop.

    “Bahkan satu cula dengan tingkat radioaktivitas yang jauh lebih rendah daripada yang akan digunakan dalam praktik berhasil memicu alarm pada detektor radiasi. Uji coba tersebut juga menemukan bahwa cula dapat dideteksi di dalam kontainer pengiriman berukuran 40 kaki (12 meter)” kata Larkin.

    Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam memperkirakan bahwa populasi badak secara global pada awal abad ke-20 sekitar 500.000. Namun kini telah menurun menjadi sekitar 27.000 karena permintaan cula badak di pasar gelap.

    Afrika Selatan memiliki populasi badak terbesar, diperkirakan mencapai 16.000 ekor. Namun karena tingkat perburuannya tinggi, setiap tahunnya sekitar 500 badak dibunuh untuk diambil culanya.

    Universitas telah mendesak pemilik taman margasatwa swasta dan otoritas konservasi nasional untuk menyuntik badak mereka sebagai langkah lanjutan.

    (sym/ddn)



    Artikel aslinya

  • Kisah Batu Sakti di Bandung, Kebal Bom Tidak Bisa Dipindah

    Kisah Batu Sakti di Bandung, Kebal Bom Tidak Bisa Dipindah



    Jakarta

    Batu eon di komplek PLTA PT Indonesia Power, Cikalong, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyimpan pesona sejarah dan berbagai mitos. Ditemukan kali pertama di tahun 1957 saat PLTA dibangun, batu eon berada di tengah kolam tandon yang digunakan sebagai penampungan air.

    Legenda Batu EonLegenda Batu Eon (dok. Wisma Putra)

    Air dalam kolam tandom kemudian dialirkan ke turbin untuk pembangkit listrik. Terlepas dari pentingnya peran kolam tandon, masyarakat masih bisa menyaksikan batu eon yang seukuran perut induk kerbau. Tentunya masyarakat menyaksikan batu eon dari pinggir kolam, tanpa bisa menyentuh langsung.

    Batu eon juga dikelilingi pagar dan kawat berduri, sehingga tidak langsung jatuh ke kolam tandom jika terguling. Posisi batu eon berada tepat di atas bangunan kecil mirip tugu, yang lebih tinggi dari permukaan air kolam. Pengunjung bisa mengambil foto batu eon tanpa terhalang atau kesulitan.


    Namun, spot batu eon mungkin terasa kurang nyaman apalagi jika matahari bersinar terik. Menurut pantauan detikcom, di sekitar batu eon tida ada tempat berteduh bagi pengunjung. Akibatnya, pengunjung langsung kepanasan dan kehujanan jika tiba-tiba gerimis atau hujan deras.

    Sejarah Batu Eon

    Legenda batu eon tersebar antar generasi di Desa Lamajang, tanpa ada dokumentasi tertulis. Kisah batu ini diceritakan Abah Ilin Darsyah seorang tokoh adat di Desa Cikondang, Lamajang. Batu eon berasal dari nama Abah Eon yang juga penduduk Lamajang setempat.

    Konon dalam batu eon terdapat pusaka peninggalanBatu eon (dok. Muhammad Iqbal)

    Abah Eon dikisahkan ingin menghancurkan batu di lahan pembangunan PLTA. Semua cara sudah dikerahkan, termasuk menggunakan dinamit atau bom untuk menghancurkan batu. Namun batu tersebut tidak bergeming sampai sekarang, sehingga para pekerja membiarkan batu tersebut di tempatnya.

    Batu eon kini mengundang rasa penasaran warga sekitar Pangalengan atau wisatawan dari tempat lain yang ingin melihat langsung. Jika cuaca sedang sejuk, area sekitar batu eon sangat cock untuk healing menikmati pepohonan rimbu yang teduh, asri, dengan udara segar.

    Mitos Batu Eon

    Sebagai mineral yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun, batu eon punya banyak mitos. Sama seperti sejarahnya, mitis batu eon juga beredar dari mulut ke mulut.

    Batu eon angker

    Pengelola Desa Wisata Lamajang, Ade Sukmana, mengatakan, beberapa orang percaya kawasan sekitar batu eon adalah tempat angker dan pemakaman. Banyak kambing peliharaan warga yang tiba-toba mati jika digembalakan di wilayah tersebut.

    Legenda Mbah Balu Tunggal

    Abah Darsyah menuturkan, batu eon dipercaya sebagai tempat Mbah Balu Tunggal bertapa. Sosok legenda ini adalah penyebar agara Islam pada abad ke-17 di Desa Lamajang dan wilayah sekitarnya. Di sekitar batu eon bahkan dipercaya dulunya ada wilayah bernama Desa Nunggal.

    Ada pusaka dalam batu

    Menurut pengalaman Abah Darsyah, mineral seperti batu eon punya pusaka di dalamnya. Dugaan ini berdasarkan pengalaman Abah Darsyah yang pernah melihat sendiri batu besar ketika dibelah ternyata berisi pusaka. Dugaan ini belum terbukti hingga sekarang.

    Bagi wisatawan yang ingin melihat batu eon, bisa datang langsung ke komplek PLTA Desa Cikalong tanpa perlu bayar tiket alias gratis. Namun wisatawan tak bisa masuk lebih jauh ke kawasan produsen tenaga listrik tersebut.

    (row/fem)



    Artikel aslinya

  • Kisah Warga Desa Menghidupkan Kembali Studio Widuri, Kado Agustusan

    Kisah Warga Desa Menghidupkan Kembali Studio Widuri, Kado Agustusan


    Klaten

    Ketika udara musim kemerdekaan mulai menghangat di Desa Kuncen, Sidodadi, Delanggu, semangat Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80 terpancar bukan hanya dari barisan bendera merah putih yang berkibar, melainkan juga dari tangan-tangan kreatif warga yang bergotong royong.

    Sejak menjelang Agustus, setiap sudut RT 04 RW 03 dipenuhi lukisan warna-warni, tembok-tembok kampung dicat ulang, marka jalan diperbarui, dan ornamen-ornamen merah-putih dipasang rapi.

    Namun yang paling menyita perhatian adalah sebuah gapura Bali sederhana nan unik di taman pojok kreatif desa. Bapak dan ibu, remaja dan anak-anak, semua ikut menggali puing-puing masa lalu demi menghadirkan kembali peninggalan properti outdoor eks foto studio Widuri yang dulu pernah menjadi kebanggaan warga.


    Gapura itu bukan sekadar gerbang pijakan fisik memasuki kampung, melainkan penanda akan suburnya toleransi dan kearifan lokal yang sempat terkubur.

    Dulunya, Studio Foto Widuri terkenal dengan taman outdoor bak miniatur Pulau Dewata, lengkap dengan rumah adat dan patung-patung satwa, serta deretan ukiran khas Bali yang memikat.

    Warga datang untuk berfoto keluarga, menggelar reuni, atau sekadar duduk-duduk menikmati suasana tropis. Namun ketika pemilik berpulang dan tanah beserta bangunan dijual, relik-relik itu terkubur, terlupakan, oleh derasnya arus teknologi digital yang menggeser foto film ke smartphone.

    Setengah abad kemudian, gagasan menghidupkan kembali jejak-jejak Widuri lahir dari pertemuan sederhana di taman pojok kreatif. “Apa yang bisa kita wariskan?” tanya seorang sesepuh, menantang ingatan generasi muda yang lebih akrab dengan layar kaca daripada film hitam-putih.

    Diskusi itu menelurkan tekad, menggali reruntuhan, menata ulang fragmen gapura dan patung, menambah ornamen, sekaligus menciptakan ruang kreatif yang memadukan edukasi, diskusi, dan hiburan. Proses revitalisasi berlangsung sejak pertengahan Juli 2025.

    Warga memindahkan puing batu, membersihkan ukiran yang terkubur lumpur, dan menyiapkan cetakan bata baru untuk melengkapi gapura yang retak. Sehari-hari, suara tukang cat dan tukang batu bersahutan dengan riuh tawa ibu-ibu PKK yang membuat camilan buat para pekerja muda mudi mengecat tembok dan taman bertema kemerdekaan.

    Di sela-sela itu, anak-anak sekolah dasar membantu menanam bunga di pinggir jalan, sementara pemuda dan sesepuh desa ikut menata bendera dan lampu sorot agar gapura makin terlihat memukau malam hari. Pada puncak perayaan 17 Agustus, gapura ini direncanakan telah berdiri megah, dikelilingi hamparan umbul-umbul dan titik selfie yang langsung viral di media sosial.

    Wajah-wajah terpancar bangga, terlontar tawa bahagia saat pertama kali menapaki gapura yang dulu hanya tersimpan dalam foto-foto lusuh. Beberapa orang lanjut usia bahkan menitikkan air mata haru, mengenang masa kecil yang pernah dihabiskan bersama keluarga di bawah lengkungan gapura mini itu. Lebih dari sekadar spot Instagramable, taman pojok kreatif ini menjadi laboratorium sosial-budaya.

    Pengunjung, baik penduduk setempat maupun pengunjung dari desa sekitar, duduk melingkar menggelar diskusi tentang isu pembangunan berkelanjutan, pelestarian budaya lokal, dan peluang UMKM.

    Warung-warung kaki lima sekaligus stan makanan tradisional warga mengalami lonjakan kunjungan, seakan semangat kebersamaan merembet sampai ke piring-piring makanan dan segelas wedang jahe atau es teh yang menyegarkan.

    Narasi kearifan lokal yang pernah terkubur kini berdenyut lagi, setiap retakan gapura, setiap ukiran, dan lekuk serta patung patung Bali bercerita tentang tekad generasi tua yang menanamkan nilai gotong royong, serta generasi muda yang tak sungkan belajar dari masa lampau.

    Gapura ini menegaskan bahwa kemajuan tak selalu bertumpu pada teknologi canggih, melainkan pada kesediaan hati bergandeng tangan. Kini, Desa Kuncen punya wajah baru.

    Di tengah deru kendaraan dan gemerlap kota Klaten, taman pojok kreatif dengan gapura Bali sederhana itu menjadi magnet yang membawa berkah, ide-ide segar bermunculan, remaja semakin cinta kampung halaman, dan ruang diskusi lintas generasi makin hidup. Semua berkat upaya bersama, potongan cerita lama disusun kembali menjadi mosaik harapan.

    Dalam kebersamaan itulah tersemat kado terindah untuk Hari Kemerdekaan RI ke-80, bukan parade megah atau panggung hiburan besar, melainkan bangunan sederhana yang menghimpun memori, kearifan, dan kreativitas warga.

    Gapura eks-Foto Studio Widuri kini jadi saksi bisu bahwa dengan solidaritas, apa pun yang terkubur lama bisa dibangkitkan menjadi sumber inspirasi dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas.

    Dari sapuan cat yang baru di tembok kampung sampai gapura Bali yang dihidupkan kembali, warga RT 04 RW 03 Kuncen Sidodadi menorehkan satu pelajaran sederhana, merah putih tidak hanya tergantung di tiang, tetapi berdenyut dalam setiap usaha bersama mengangkat warisan lokal ke level yang lebih bermakna.



    Artikel aslinya