Kategori: Travel

  • Kabar Gembira! Orangutan Kalimantan Lahirkan Seekor Bayi Betina

    Kabar Gembira! Orangutan Kalimantan Lahirkan Seekor Bayi Betina




    Jakarta

    Orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat melahirkan seekor bayi betina. Induk dan anak dilaporkan dalam keadaan sehat.

    Induk orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) itu bernama Santi (13). Si bayi diberi nama Julia.

    Kelahiran Julia pertama kali diketahui pada 30 Juli 2025 sore. Saat itu tim monitoring bertemu Santi di sekitar camp monitoring orang utan Teluk Ribas.


    “Saat itu, Santi terlihat menggendong bayinya dengan erat. Pengamatan dilakukan secara hati-hati untuk memastikan kondisi keduanya,” kata Ketua Umum Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Silverius Oscar Unggul, dilansir detikkalimantan, Selasa (19/8/2025).

    Hasil monitoring oleh tim medis YIARI menunjukkan bahwa bayi berjenis kelamin betina itu tampak sehat, aktif, dan mendapat asupan susu yang cukup dari induknya.

    “Santi juga menunjukkan kondisi fisik yang prima pasca melahirkan serta menunjukkan afeksi kepada bayinya,” kata Silverius.

    Dia mengatakan Santi merupakan bagian dari program pelepasliaran yang dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Balai TNBBBR, dan YIARI.

    Santi adalah bayi orangutan korban pemeliharaan ilegal satwa liar dilindungi di Kabupaten Ketapang. Santi diselamatkan petugas gabungan BKSDA Kalbar dan YIARI pada 11 Oktober 2013. Setelah menjalani rehabilitasi selama hampir 6 tahun, Santi dilepasliarkan di dalam kawasan TNBBBR pada 28 Juni 2019.

    “Santi yang berhasil melahirkan Julia secara alami di habitat aslinya menunjukkan kesuksesan program konservasi orangutan ini juga berhasil direhabilitasi, dilepasliarkan, bahkan sampai berhasil membuat generasi baru di alam,” kata dia.

    TN Bukit Baka Bukit Raya Ideal untuk Konservasi Orangutan

    Menurut Silverius, kelahiran Julia kembali menjadi bukti keberhasilan upaya konservasi orangutan yang dilakukan dalam jangka panjang.

    “Ini merupakan indikator positif keberlangsungan populasi orangutan di alam liar,” ujar Silverius.

    Kepala Balai KSDA Kalbar Murlan Dameria Pane menambahkan bahwa kelahiran Julia di kawasan TNBBBR membuktikan bahwa kawasan TNBBBR merupakan habitat yang baik dan sangat mendukung kesejahteraan hidup orangutan sehingga dapat berkembangbiak.

    BKSDA Kalbar dan Balai TNBBBR bersama YIARI telah melepasliarkan 82 orangutan hasil rehabilitasi ke kawasan TNBBBR sejak 2016. Dampaknya, tercatat delapan kelahiran alami dari induk-induk orangutan yang direhabilitasi.

    “Hal ini menunjukkan bahwa orangutan yang dilepasliarkan mampu beradaptasi, bertahan hidup, dan berkembang biak secara mandiri di alam liar sekaligus juga menjadi bukti bahwa lingkungan hutan di kawasan TNBBBR masih mampu menyediakan ruang yang aman dan mendukung untuk proses reproduksi alami orangutan,” kata Murlan.

    Kepala Balai TNBBBR, Persada Agussetia Sitepu menambahkan kelahiran bayi orangutan di alam liar adalah momen langka sekaligus menjadi penanda keberhasilan jangka panjang upaya konservasi. Apalagi orangutan kalimantan merupakan spesies yang terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan.

    “Jadi, kehadiran Julia memberikan harapan baru bagi kelestarian spesies kunci hutan hujan tropis Kalimantan ini,” kata dia.

    Ia pun menyambut gembira kabar kelahiran Julia ini. Keberhasilan orangutan untuk berkembang biak di kawasan taman nasional menunjukkan bahwa ekosistem di TNBBBR masih mampu mendukung kehidupan satwa liar.

    “Kami berterima kasih atas kerja sama dengan YIARI dan semua pihak yang mendukung upaya konservasi ini,” ujar dia.

    Kawasan TNBBBR dipilih sebagai lokasi pelepasliaran setelah melalui kajian mendalam. Berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa kawasan ini memiliki populasi orangutan liar yang relatif sedikit, sehingga risiko persaingan antar-individu dapat ditekan.

    TNBBBR juga kaya akan keanekaragaman jumlah dan jenis tumbuhan hutan yang menjadi sumber pakan alami orangutan, sehingga mendukung keberhasilan proses adaptasi satwa yang dilepasliarkan.

    ***

    Selengkapnya klik di sini.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Adu Keren Nicholas Saputra-Wulan Guritno Berbusana Wastra Nusantara di HUT ke-80 RI

    Adu Keren Nicholas Saputra-Wulan Guritno Berbusana Wastra Nusantara di HUT ke-80 RI



    Adu Keren Nicholas Saputra-Wulan Guritno Berbusana Wastra Nusantara di HUT ke-80 RI



    Artikel aslinya

  • Kombo! Penerbangan Terbatas, Akses Buruk Jadi Penghambat Wisata Lombok

    Kombo! Penerbangan Terbatas, Akses Buruk Jadi Penghambat Wisata Lombok




    Senggigi

    Pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinilai mempunyai potensi besar untuk terus berkembang. Sayangnya, terhambat penerbangan dan akses menuju destinasi wisata.

    Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda di sela-sela Senggigi Art Serenade di Sudamala Resort, Senggigi, Lombok, Sabtu (2/8/2025).

    “Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki destinasi wisata yang indah. Kita sebut saja Gili Terawangan, Gili Meno, Gili Air, Gili Gede, ke arah selatan ada Selong Belanak, kemudian Kuta, lanjut Pantai Mawu, sampai juga ke Pantai Pink,” kata Baiq.


    “Pantai Pink itu pantai surga. Pantai Pink itu pasirnya pink, ombaknya tenang, nggak ada ombak. Indah. Yang nggak indah adalah jalan menuju ke sana. Pantainya surga, jalannya neraka,” dia menambahkan.

    Baiq mengatakan masalah lain pengembangan pariwisata di Lombok adalah harga tiket pesawat mahal dan keterbatasan pesawat.

    “Sudah begitu harga tiket pesawat ke Lombok mahal. Jadi, destinasi yang bagus-bagus itu…,” kata Baiq.

    Sebagai gambaran harga tiket pesawat dari Jakarta ke Lombok, dengan durasi dua jam penerbangan, rata-rata di angka Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 jutaan. Sementara itu, harga tiket pesawat dari Denpasar ke Lombok juga pada kisaran yang sama, bahkan bisa lebih mahal, Rp 1,2 juta.

    Mahalnya harga tiket pesawat ke Lombok juga disampaikan oleh politisi dan penyanyi Tantowi YahyaTantowi YahyaTantowi Yahya. Mantan duta besar Indonesia untuk Selandia Baru itu yang juga hadir dalam acara di Sudamala Senggigi Resort, mengatakan penerbangan dari Denpasar ke Lombok ada namun sulit.

    “Curhatan ibu ketua DPRD soal NTB, juga Senggigi dan lain-lain hanya pemerintah pusat yang bisa mencari solusi. Begitu pula agar penerbangan dari Lombok terkoneksi ke mana-mana,” kata Tontowi yang kini tinggal di Bali.

    Dia kemudian mengisahkan pengalaman saat memesan penerbangan balik dari Lombok ke Denpasar pada Minggu (3/8).

    “Sulit sekali cari penerbangan balik ke Bali besok, ada satu yang tersisa penerbangan pagi banget jam 06.00. Mau tidak mau dari sini jam 04.00. Sudah jelas tidak tidur malam ini,” kata Tontowi.

    (fem/wsw)



    Artikel aslinya

  • 500 Ribu Orang Meninggal Karena Populasi Burung Turun, Kok Bisa?

    500 Ribu Orang Meninggal Karena Populasi Burung Turun, Kok Bisa?



    Jakarta

    India membuktikan pentingnya populasi hewan pada keberlangsungan ekosistem, termasuk kehidupan manusia. Negara ini mengalami penurunan drastis populasi burung bangkai hingga 95 persen. Kejadian sepanjang 2000-2005 ini berdampak langsung pada kematian 500 ribu orang di negara tersebut.

    Dikutip dari situs Vulture Conservation Foundation (VCF), burung bangkai atau nassar bird adalah populasi kunci bagi India. Di negara tersebut, ada 307,5 juta sapi yang terus naik seiring tahun. Saking banyaknya, melihat sapi berkeliaran di tempat umum adalah hal wajar bagi warga setempat.

    “Sapi yang mati ditumpuk di area mirip Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berlokasi di pinggiran India. Bangkai sapi makin menumpuk karena tidak ada pemburunya yaitu burung bangkai. Akibatnya, anjing dan tikus yang juga makan bangkai sapi mendominasi padahal hewan ini berisiko kena rabies,” tulis VCF.


    Burung nasar di IndiaBurung nassar atau burung bangkai di India (dok. BBC)

    Hasil riset VCF menunjukkan, dominansi anjing dan tikus makan bangkai sapi mengakibatkan korban gigitan keduanya meningkat. Terutama gigitan anjing pada manusia yang akhirnya meninggal akibat rabies. Riset ini juga menunjukkan peningkatan penjualan vaksin rabies yang disuntikkan pada manusia.

    Penurunan populasi burung bangkai (Gyps sp) dari berbagai spesies diakibatkan penggunaan diklofenak pada sapi. Obat diklofenak adalah pilihan peternak sebagai penanganan antiradang di awal 1990an hingga 2000an. Diklofenak dinilai sangat efektif dan aman bagi sapi serta manusia.

    Peternak, pemerintah, dan pihak lain yang bertanggung jawab sama sekali tidak tahu efek samping diklofenak. Burung bangkai yang makan bangkai sapi mengandung diklofenak mengalami gagal ginjal. Semakin banyak bangkai sapi yang dimakan, risiko gagal ginjal makin besar hingga terjadi kematian.

    Padahal, burung bangkai bisa menghabiskan tubuh seekor sapi dalam 40 menit. Jauh lebih cepat daripada hewan pemangsa lain dan proses pembusukan alami. Proses ini tidak bisa berlangsung seiring populasi burung bangkai yang menurun drastis hingga menjadi terancam punah (endangered).

    Penurunan populasi burung bangkai baru terasa di tahun 1996, hingga muncul isu terkait penggunaan diklofenak. Aturan pelarangan diklofenak akhirnya diterapkan mulai 2006, meski masih ditemukan pelanggaran di tahun 2018. Peternak dan pemerintah India akhirnya sama-sama meningkatkan kepatuhan.

    Dampak pelarangan diklofenak tidak langsung terlihat pada peningkatan jumlah burung bangkai. Populasi ini mungkin tidak pernah lagi kembali seperti semula, karena perlu waktu beberapa tahun bagi burung bangkai untuk dewasa. Sepasang burung bangkai hanya bisa bertelur dan membesarkan satu anak dalam setahun, dengan daya survival tidak bisa dijamin.

    Jumlah Burung Bangkai Mulai Meningkat di 2025

    Burung BangkaiBurung bangkai (dok. istimewa)

    Setelah diterapkan selama 19 tahun, pelarangan diklofenak mulai menunjukkan dampak positif. Dikutip dari Deccan Herald, jumlah burung bangkai mencapai 390 setelah sebelumnya hanya 320 ekor di sepanjang 2023-2024. Total populasi diketahui usai dilakukan sinkronisasi hasil perhitungan.

    “Setelah nyaris punah, jumlah populasi burung bangkai naik banyak karena berbagai usaha konservasi. Dampak paling besar adalah pelarangan diklofenak, obat hewan yang mengakibatkan kematian skala besar pada burung bangkai,” kata Supriya Sahu, Sekretaris Utama Tambahan (Lingkungan dan Hutan) Tamil Nadu sebuah negara bagian di India.

    Dengan tambahan populasi, burung bangkai kembali bisa memangsa tubuh sapi mati bersama anjing, tikus, dan predator lain. Anjing tak lagi mendominasi, sehingga angka penularan rabies pada manusia akibat gigitan hewan bisa dikendalikan. Hasilnya, angka kematian manusia karea rabies juga bisa berkurang.

    (row/fem)



    Artikel aslinya

  • Warna-warni Kuil Murugan, Sentuhan Khas India Tamil di Jakarta

    Warna-warni Kuil Murugan, Sentuhan Khas India Tamil di Jakarta


    Kuil Hindu Terbesar se-Asia Tenggara di Kalideres

    7 Konten

    Baru diresmikan pada 2 Februari 2025, bertepatan dengan Maha Kumbh Mela, Kuil Murugan didapuk sebagai kuil hindu terbesar se-Asia Tenggara. Kuil ini berada di Kalideres, Jakarta.



    Artikel aslinya

  • Cuan Gede! Hasil Pajak Turis Venesia Capai Rp 101 Miliar

    Cuan Gede! Hasil Pajak Turis Venesia Capai Rp 101 Miliar




    Venesia

    Venesia bersorak gembira. Pajak turis yang diterapkan sejak dua tahun lalu membuahkan hasil, kota itu untung sampai Rp 101 miliar.

    Peraturan mengenai pajak harian turis diwujudkan dengan tujuan koordinasi pariwisata massal. Selain itu, ada uang tambahan yang jadi nilai plus, seperti dikutip dari Euronews pada Jumat (1/8).

    Peraturan ini berlaku selama 54 hari, terbagi selama akhir pekan dan hari libur, yaitu pada bulan April, Mei, Juni, dan Juli – masing-masing dari pukul 08.30 hingga 16.00 waktu setempat dengan tarif lima euro. Mereka yang memesan tiket early bird hanya membayar lima euro.


    Sementara mereka yang lupa membeli tiket saat hendak memasuki kota akan membayar dua kali lipat. Pengecualian diberikan bagi penduduk lokal, anak-anak, dan wisatawan yang menginap beberapa malam di kota. Namun, wisatawan yang menginap di hotel akan membayar pajak kota.

    Sepanjang tahun 2024, Venesia mencatat lebih dari 720.000 pengunjung dengan total pajak 5,4 juta euro atau Rp 101 miliar, jumlah ini dua kali lipat dari tahun 2024. Selama periode ini, 2.500 denda telah dijatuhkan kepada mereka yang memasuki kota tanpa tiket.

    Pada tahun 2024, di akhir fase uji coba selama 29 hari, pendapatan mencapai 2,4 juta euro dengan jumlah pengunjung sekitar 485.000.

    Michele Zuin, penasihat keuangan kota Venesia, menjelaskan bahwa sistem ini telah berjalan dengan baik di tahun kedua dan telah memengaruhi jaminan perencanaan dengan pengunjung.

    Namun, tujuan utamanya bukanlah untuk menghasilkan pendapatan. Oleh sebab itu, kebijakan ini masih dipertanyakan oleh warga Italia.

    (bnl/wsw)



    Artikel aslinya

  • Sudamala Resort Senggigi Gelar Pameran Lukisan Seniman Bali

    Sudamala Resort Senggigi Gelar Pameran Lukisan Seniman Bali




    Senggigi

    Sudamala Resort, Senggigi, Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar pameran lukisan karya pelukis asal Bali Ni Wayan Sutariyani. Opening ceremony dihelat Sabtu (2/8/2025) petang.

    Pameran itu bertajuk Senggigi Art Serenade, A Celebration of Art and Soulful Music. Pameran lukisan dengan tema Crazy Colorfull Love itu berlangsung hingga 31 Oktober 2025. Sebanyak 19 lukisan dengan tema kasih sayang. Dalam lukisan itu ditampilkan kasih sayang oleh pasangan, ibu dan anak, dan lannya.

    “Karena love itu colorful banget, paling asyik banget itu antara cowok dan cewek, suami istri, dari merah sampai ungu. Kalau love-nya sedih pun bisa hitam. Love saya terhadap anak juga bisa abu-abu, saya kadang bohong lapar tapi bilang enggak lapar,” kata Niway, sapaan karib Ni Wayan Sutariyani.


    Ricky Putra, COO Sudamala Resorts, mengatakan bahwa Senggigi Art Serenade adalah bagian dari komitmen Sudamala untuk mengangkat budaya lokal dan mendukung seniman Indonesia.

    “Ini bukan hanya soal estetika. Ini penghormatan pada jiwa Indonesia,” kata dia.

    Dalam acara itu hadir penyanyi dan politisi, yang juga mantan duta besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda, juga Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini, General Manager Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, dll.

    Opening ceremony Senggigi Art Seredane di Sudamala Resort, Senggigi, Sabtu (2/8/2025).Opening ceremony Senggigi Art Seredane di Sudamala Resort, Senggigi, Sabtu (2/8/2025). (dok. Sudamala Resort)

    Pameran lukisan itu diharapkan menjadi salah satu pendongkrak kunjungan wisata di Lombok.

    “Pameran lukisan itu akan dilihat oleh tamu mancanegara di resor kami. Resor kami ini 90 persen tamunya adalah wisatawan mancanegara,” kata I Wayan Swastana, direktur Komersial Sudamala Resort.

    Wolini juga mengapresiasi gelaran pameran lukisan tersebut. Dia berharap hotel-hotel lain di Lombok bisa mengikuti langkah serupa dengan menghadirkan berbagai aktivitas kreatif yang bisa memperkaya pengalaman para tamu selama menginap.

    “Kendati acara ini kecil, namun acara-acara seperti ini maknanya banyak. Yang ini merangkul seniman lokal, hotel-hotel lain bisa mengikuti dengan aktivitas yang berbeda, bisa bermacam-macam,” ujar Wolini.

    Sudamala Resort Senggigi berada di Desa Mangsit, Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat, NTB. Resor ini menjadi salah satu favorit wisatawan asing dengan hampir 90 persen tamu adalah turis asing.

    ***

    Temukan ketenangan dan keanggunan sejati di Sudamala Resorts. Klik pesan sekarang untuk memesan pengalaman menginap tak terlupakan; https://www.sudamalaresorts.com

    (fem/wsw)



    Artikel aslinya

  • Penumpang Lion Air Teriak Ada Bom di Pesawat, Ia Langsung Diturunkan!

    Penumpang Lion Air Teriak Ada Bom di Pesawat, Ia Langsung Diturunkan!




    Jakarta

    Penumpang Lion Air tiba-tiba berteriak ada bom di pesawat. Dia pun langsung diturunkan dan dilaporkan ke pihak berwajib. Begini penjelasan pihak maskapai:

    Penerbangan Lion Air dengan nomor JT-308 rute Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta/CGK) – Kualanamu, Deli Serdang (Bandar Udara Internasional Kualanamu/KNO) pada Sabtu (2/8/2025) mengalami insiden.

    Salah satu penumpang di penerbangan itu tiba-tiba berteriak bahwa ada bom di dalam pesawat registrasi PK-LRH yang mereka tumpangi. Saat itu posisi pesawat sudah dalam kondisi push back.


    “Salah satu pelanggan laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin. Sesuai prosedur keselamatan penerbangan, awak kabin mengkonfirmasi ulang, dan penumpang tetap menyampaikan hal yang sama. Informasi segera dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat,” jelas Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Minggu (3/8/2025).

    “Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron), yaitu prosedur mengembalikan pesawat ke apron untuk pemeriksaan lebih lanjut,” imbuh Danang.

    Pihak Lion Air kemudian melakukan beberapa langkah penanganan. Pertama, pesawat Boeing 737-9 tersebut kemudian diarahkan kembali ke apron (RTA).

    “Penumpang H diturunkan dan diserahkan kepada pihak berwenang, yaitu petugas keamanan bandara (aviation security), Otoritas Bandar Udara, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil), serta kepolisian untuk investigasi dan proses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tegas Danang.

    Penumpang Diduga Bercanda

    Meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat).

    “Hal ini dilakukan demi memastikan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat dalam menjalankan standar keselamatan serta keamanan penerbangan yang berlaku,” kata Danang.

    Langkah berikutnya yang dilakukan Lion Air adakah menurunkan seluruh pelanggan bersama bagasi dan barang bawaan untuk diperiksa ulang oleh petugas keamanan dan pihak terkait.

    Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya, maka penerbangan kemudian dilanjutkan ke tujuan akhir Bandara Kualanamu menggunakan pesawat pengganti.

    “Lion Air menyiapkan pesawat pengganti Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW. Penerbangan JT-308 kemudian diberangkatkan kembali pada hari yang sama (2/8) dan telah mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu,” ujar Danang.

    “Lion Air menegaskan agar seluruh pelanggan tidak menyampaikan pernyataan atau informasi palsu yang dapat mengganggu keamanan penerbangan, candaan maupun ancaman. Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 437, informasi palsu atau ancaman yang mengganggu keamanan penerbangan dapat dikenakan sanksi hukum pidana dan penanganan tegas dari aparat,” pungkas Danang.

    (wsw/ddn)



    Artikel aslinya

  • Video: Menjajal 'Belulut', Tradisi Desa Sade NTB Pel Lantai dengan Kotoran Sapi

    Video: Menjajal 'Belulut', Tradisi Desa Sade NTB Pel Lantai dengan Kotoran Sapi



    Video: Menjajal ‘Belulut’, Tradisi Desa Sade NTB Pel Lantai dengan Kotoran Sapi



    Artikel aslinya

  • Gunung Sanggabuana Dihuni Naga Jawa

    Gunung Sanggabuana Dihuni Naga Jawa




    Karawang

    Gunung Sanggabuana di Karawang menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang unik. Salah satunya ular yang dikenal dengan julukan ‘Si Naga Jawa’.

    Gunung setinggi 1.291 mdpl di Kabupaten Karawang, Jawa Barat itu memiliki penghuni si naga Jawa Xenodermus javanicus yang menjadi penunggu setia tanah tertinggi wilayah eks karesidenan di era kolonialisme tersebut.

    Xenodermus yang artinya kulit aneh, memang sesuai dengan tampilan ular kecil ramping berwarna hitam abu-abu gelap tersebut.


    Dikutip dari situs Animalium-BRIN, penampilan ular ini memang mirip gambaran makhluk mitologi dengan sisik dan tonjolan terlihat jelas meski kecil.

    Sisik kulit si naga Jawa ini berjajar di tubuh sepanjang 50 cm seperti yang ditemukan tim Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).

    Susunan sisik di bagian perut lebih rapat, rapi, dengan ukuran sama. Sedangkan area punggung berukuran lebih kecil dengan posisi berbeda, meski jarak antar sisik sama.

    Ciri khas lain naga Jawa adalah tonjolan di sisi punggung yang disebut hemiphenial. Tonjolan hanya terdapat pada bagian atas tubuh ular dan tidak ditemukan di area perut. Sisik dan tonjolan bikin tubuh ular yang juga ditemukan di Sumatra dan Kalimantan ini makin bertekstur.

    Laporan SCF juga menyebutkan adanya dua tanduk di bagian kepala, sehingga tampilan ular makin mirip naga kecil. Kepala ular terlihat berbentuk bulat telur dengan moncong segitiga.

    Area moncong berwarna lebih terang, berikut perut dan bagian bawah tubuh ular. Sedangkan bagian atas lebih gelap yang berdegradasi makin terang di area bawah.

    Dengan tampilannya yang mirip naga, Xenodermus javanicus mungkin mengundang keinginan untuk memelihara. Apalagi ular dengan tampilan imut-galak ini tidak berbisa dan tak menggigit. Namun situs Animalium-BRIN menyarankan untuk tidak memeliharanya, karena ular ini gampang stres.

    Xenodermus javanicus hidup di habitat sejuk dengan ketinggian tempat lebih dari 1.000 mdpl. Ular menyukai daerah lembab dekat bebatuan tempatnya biasa bersembunyi, lengkap dengan aliran air. Biasanya ular ditemukan di tanah basah, dekat kayu busuk, dan mudah menemukan mangsa berupa katak.

    Naga Jawa ini lebih suka tinggal di habitat asli tempatnya mencari makan dan berkembang biak. Xenodermus javanicus biasa hidup dalam lubang dan memperbanyak diri dengan cara bertelur. Betina dengan ukuran tubuh lebih besar akan memproduksi telur dalam jumlah banyak, yang kemudian menetas jadi ular dewasa.

    Sejarah Penemuan Si Naga Jawa

    Xenodermus javanicus ditemukan dalam eksplorasi tim SCF bersama Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) Jakarta pada 2022.

    Lokasi penemuan naga Jawa ini adalah sekitar aliran sungai Cikoleangkak dengan air bersih dan sejuk. Ular ini dengan tampilan kulit kasar mirip biawak ini tertangkap kamera sedang memangsa anak katak.

    Data International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyatakan, ular ini berstatus least concern (LC) yang artinya berpotensi rendah mengalami kepunahan. Namun dengan karakteristiknya, ular ini sangat peka terhadap perubahan iklim dan cuaca. Artinya, naga Jawa ini bisa menjadi penanda terjadinya kerusakan lingkungan.

    Jika terjadi penurunan jumlah naga Jawa, indikasinya adalah deforestasi makin luas terjadi di hutan hujan tropis Gunung Sanggabuana.

    Kondisi sebaliknya terjadi jika hutan Sanggabuana tetap lestari dan sesuai untuk kehidupan hewan. Saat ini, Gunung Sanggabuana sedang dalam proses perubahan menjadi taman nasional setelah sebelumnya adalah hutan produksi.

    Itulah berita terpopuler detikTravel, Sabtu (2/8) kemarin. Selain itu, ada juga berita tentang penerbangan pesawat jumbo yang dipesan Prabowo hingga long weekend tambahan di bulan Agustus.

    Berikut Daftar Berita Terpopuler detikTravel, Sabtu (2/8/2025):

    1. Si Naga Jawa, Penunggu Setia Gunung Sanggabuana Karawang

    2. Potret Zlatan Ibrahimovic Melukat di Bali

    3. Dear Traveler, Kebijakan Pembatasan Bagasi Lion Air ‘Tak Pandang Bulu’

    4. Daftar Penerbangan Citilink dan Batik Air Pindah dari Halim ke Soetta

    5. Sejarah Gunung Ciremai: Kisah Mistis dan Keindahan Alam yang Memukau

    6. 7 Negara Terindah di Dunia Destinasi Impian untuk Petualangan Tak Terlupakan

    7. Penerbangan Perdana Pesawat Jumbo yang Dipesan Prabowo

    8. Semarang-Dieng Naik Motor Berapa Jam? Ini Rutenya

    9. Rute Baru Batik Air Buat Jalan-Jalan ke Malaysia-Thailand

    10. Long Weekend Tambahan! Senin 18 Agustus Jadi Hari Libur Nasional

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya