Kategori: Travel

  • Pantai Gesing Wonderland, Cocok Dikunjungi Kamu-kamu yang Suka Fotografi

    Pantai Gesing Wonderland, Cocok Dikunjungi Kamu-kamu yang Suka Fotografi




    Gunungkidul

    Ada banyak tempat wisata di Gunungkidul yang menarik untuk traveler kunjungi. Salah satunya adalah Pantai Gesing Wonderland buat kamu si penyuka fotografi.

    Pantai Gesing Wonderland merupakan salah satu destinasi pantai wisata di Yogyakarta yang dapat memanjakan mata dengan keindahannya. Tak heran Pantai Gesing Wonderland dikenal viral di media sosial.

    Banyak wisatawan dari berbagai daerah yang rela jauh-jauh datang ke sini untuk berlibur bersama keluarga, pasangan ataupun teman-teman.


    Lantas, apa daya Tarik Pantai Gesing Wonderland Gunungkidul? Bagaimana akses menuju ke sana? Simak ulasan secara lengkap artikel ini.

    Akses lokasi menuju Pantai Gesing Wonderland berada di Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Berjarak sekitar 40 km dari Kota Yogyakarta.

    Harga tiket masuk Pantai Gesing Wonderland cukup terjangkau, yakni Rp15 ribu per orang dan membayar parkir jika traveler membawa kendaraan roda dua atau roda empat.

    Pantai Gesing Wonderland berbeda dengan pantai-pantai yang lainnya, biasanya pantai identik dengan menyajikan hamparan pasir dan ombak yang tenang yang bisa secara langsung dirasakan.

    Namun yang menjadi daya tarik dari Pantai Gesing Wonderland ini adalah menyuguhkan pemandangan yang mempesona bisa melihat gradasi deburan ombak yang sangat kencang.

    Pantai Gesing Wonderland cocok untuk sobat traveler yang suka fotografi (berfoto-foto) bagi yang suka memotret keindahan alam, pantai gesing adalah jawabannya. Dengan View Spot Foto Instagramable sobat traveler bisa menikmati berbagai wahana dan spot foto yang menarik.

    View spot foto instagramable yang menarik salah satunya adalah: tempat spot rumah-rumahan kecil di pinggir pantai, spot tempat ayunan, spot tempat ngopi, spot ornamen ujung perahu, spot bendera Indonesia, spot tempat cafe, spot tempat duduk warna-warni yang sangat cocok untuk berfoto dan tempat kuliner dengan view pemandangan pantai.

    Selain itu, yang menjadi menarik pantai ini adalah tempat permainan anak-anak seperti korsel di atas tebing pantai. Sehingga suasana Pantai Gesing Wonderland Gunungkidul menjadi daya tarik, unik dan asik bagi kalangan anak-anak, keluarga, ataupun teman-teman.

    Selain alam dan juga kaya akan view spot fotonya, sobat traveler juga bisa mengabadikan nelayan yang hilir mudik melaut dengan perahunya. Sehingga pemandangan ini menambah daya Tarik wisata Gesing Wonderland.

    —–

    Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirim cerita perjalanan kamu. Klik di sini.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Turis Buka Baju di Pemakaman Venesia, Terancam Blacklist Selamanya

    Turis Buka Baju di Pemakaman Venesia, Terancam Blacklist Selamanya




    Venesia

    Dua turis membuat warga Venesia geram sampai ke ubun-ubun. Duo turis itu melakukan aksi konyol di pemakaman.

    Dilansir dari Express UK pada Senin (12/8/2024), dua pria tertangkap kamera CCTV saat menanggalkan baju di depan Pemakaman San Michele. Mereka meninggalkan pakaian mereka di Gereja San Michael di Isola dan melompat ke kanal Venesia.

    Warga yang sedang dalam perjalanan ke tempat kerja naik vaporetto (bus air umum) dan mengabadikan sekitar, eh menangkap aksi dua turis dengan kamera ponsel.


    Video itu dengan cepat menjadi viral di media sosial.

    Pelanggar undang-undang keselamatan navigasi Venesia berisiko dikenai denda besar dan perintah larangan masuk kota seumur hidup jika mereka tertangkap berenang di kanal.

    Pengguna media sosial menyuarakan kemarahan mereka, dengan Nicola mengecam tindakan itu sebagai hal memalukan, tidak pantas dan bodoh.”

    “Memalukan. Sama sekali tidak menghormati,” ujar Maria, penduduk lokal.

    “Saya kehilangan kata-kata,” Marti menambahkan.

    “Di negara lain, mereka akan ditangkap, didenda berat, lalu dipulangkan dengan sepatu bot,” yang lain menimpali.

    Penduduk lokal sangat terganggu oleh wisatawan yang berenang di kanal-kanal kota yang tercemar. Meskipun pengunjung mungkin mencoba untuk melawan panas yang sedang menghantam Italia, namun aksi mereka disebut membahayakan kesehatan dan mengganggu perjalanan perahu harian penduduk lokal.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Festival Janai Purnima, Ritual Sakral dan Penting di Nepal

    Festival Janai Purnima, Ritual Sakral dan Penting di Nepal


    Foto Travel

    REUTERS/Monika Malla – detikTravel

    Senin, 19 Agu 2024 19:30 WIB

    Nepal – Festival Janai Purnima jatuh pada bulan purnama Shrawan (bulan Bhadra) sesuai dengan kalender Nepal. Festival ini dilakukan oleh umat hindu di Nepal.



    Artikel aslinya

  • Ini 5 Maskapai Paling Tepat Waktu di Bulan Juli 2024

    Ini 5 Maskapai Paling Tepat Waktu di Bulan Juli 2024




    Jakarta

    Bulan Juli 2024 jadi bulan yang cukup sibuk bagi maskapai nasional. Meski begitu, ada masakapai yang mencatatkan ketepatan waktu yang baik, mencapai 95,17%.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengungkap angka OTP (On-Time Performance) beberapa maskapai nasional pada bulan Juli 2024 dalam acara zoom meeting bertajuk Safety Briefing Penerbangan.

    Duduk di peringkat pertama ada maskapai Pelita Air dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 95,17%. Disusul maskapai Citilink di peringkat kedua dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 91,50%.


    Melengkapi tiga besar, ada maskapai Sriwijaya Air dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 79,2%. Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, maskapai Pelita Air dinilai layak untuk duduk di peringkat pertama dalam hal ketepatan waktu.

    “Ketepatan waktu berangkat Pelita Air membuat saya sangat terkesan. Pelita memang layak mendapatkan rating dengan performance tertinggi, karena memang selama ini saya lihat kedisiplinan waktunya itu sangat ketat.” ujar Alvin, seperti dikutip (19/8/2024).

    Berdasarkan survei APJAPI pada akhir Januari hingga awal Februari 2024, dari total 7.414 responden, sebanyak 84% di antaranya menyatakan mereka memilih transportasi udara, karena unsur waktu yang sangat penting bagi penumpang.

    “Untuk itu, hal ini sangat berkaitan dengan OTP. Ketepatan waktu sangat penting bagi penumpang,” imbuh Alvin.

    Selain OTP, ada banyak faktor lainnya yang perlu diperhatikan oleh pihak maskapai seperti rekam jejak keselamatan, kenyamanan bagi penumpang dan keselamatan barang bawaan.

    Berikut On Time Performance Maskapai Nasional Bulan Juli 2024:

    1. Pelita Air 95,17%
    2. Citilink 91,5%
    3. Sriwijaya Air 79,52%
    4. AirAsia 79%
    5. Garuda Indonesia 77,47%

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Paspor RI Jadi Merah, Sandiaga Optimistis Ada Perubahan Kekuatan Juga

    Paspor RI Jadi Merah, Sandiaga Optimistis Ada Perubahan Kekuatan Juga




    Jakarta

    Direktorat Jenderal Imigrasi meluncurkan paspor baru Indonesia menjadi berwarna merah dengan desain wastra. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis paspor baru akan menguat.

    Paspor baru Indonesia diluncurkan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, bertepatan HUT Kemerdekaan RI pada Sabtu (17/8/2024). Desain baru paspor berwarna merah berlaku tahun 2025.

    Menanggapi hal itu, warganet terpecah. Ada yang memuji, ada yang menilai desain lama lebih baik. Namun, mereka satu suara berharap paspor Indonesia menguat dan memudahkan perjalanan ke luar negeri.


    “Pak yg dibutuhkan powernya pak.. Capek kali pak ngurus Visa mulu,” ujar warganet di Instagram Ditjen Imigrasi pada postingan terkait.

    “Perkuat pasport dong, biar enak ada izin terbang, jangan sampul doang,” imbuh yang lain.

    Sementara itu, Sandiaga optimistis desain baru itu akan membawa semangat baru. Ia pun juga percaya atas reputasi yang telah dibangun Indonesia di mata dunia.

    “Mudah-mudahan dengan posisi Indonesia sebagai negara ekonomi nomor 16 terbesar di dunia, capaian-capaian kita yang sangat membanggakan, prestasi Indonesia yang terus meningkat, pertumbuhan dari beberapa matriks termasuk juga level tourism development index ini akan semakin memperkuat,” kata Sandiaga selepas The Weekly Press Briefing with Sandi Uno, di Gedung Kemenparekraf, Senin (19/8).

    “Ini akan semakin memperkuat, sehingga paspor kita indeksnya juga bisa meningkat dan dengan warna yang baru ini ada semangat baru,” dia menambahkan.

    Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa aspek penilaian dunia terhadap bebas visa suatu negara. Misalnya saja stabilitas ekonomi, politik, keamanan, dan lainnya. Menurutnya, situasi beberapa variabel terkait sudah cukup bagus selepas reformasi.

    “Kan biasanya masalah visa dari negara lain, terus kekuatan paspor itu diukur dari reputasi sebuah negara. Nah ini kan Indonesia reputasinya sudah dalam 20 tahun terakhir pasca reformasi kita stabilitas ekonomi, stabilitas politik, terus stabilitas keamanan dan kita juga destinasi wisata yang unggulan, ini yang memperkuat posisi Indonesia yang secara korelatif juga akan memperkuat indeks paspor kita,” kata dia.

    Sementara itu, dia juga menjawab kekhawatiran terkait apakah destinasi wisata lokal akan ditinggalkan jika banyak negara memberikan bebas visa ke Indonesia. Ia justru optimistis bahwa destinasi dalam negeri semakin diminati.

    “Jadi ini yang selalu menjadi perdebatan ya. Saya melihat bahwa destinasi kita ini akan semakin banyak diminati,” ujar dia.

    “Jika kita terus mempromosi, berpromosi, dan menyebar informasi namun yang kita tarik ini adalah bukan banyak-banyakan kuantitas tapi semakin tinggi kualitasnya. Jadi visa ini tentunya akan menarik wisatawan,” kata dia lagi.

    (wkn/fem)



    Artikel aslinya

  • 3 Dekade Hiatus, Indonesia Selenggarakan Lagi Airshow

    3 Dekade Hiatus, Indonesia Selenggarakan Lagi Airshow




    Jakarta

    Indonesia akan menyelenggarakan lagi pameran kedirgantaraan setelah hiatus selama hampir 30 tahun. Pameran mendatang bernama Bali International Airshow 2024.

    Bali International Airshow 2024 akan berlangsung pada 18-21 September 2024. Pameran kedirgantaraan ini akan berlangsung di General Aviation Terminal, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

    Pada tahun ini, BIAS 2024 akan mengusung tema “Where Aerospace Excellence Meets Defense Innovation”. Dan agar tidak bersinggungan dengan negara tetangga, pameran ke depan akan dihelat pada tahun 2025 atau tiap tahun ganjil.


    Dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Senin (19/8/2024), Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan hingga Menhub Budi Karya Sumadi memberi pemaparan tentang acara ini. Diketahui pula bahwa Kemenparekraf, TNI AU hingga lembaga pemerintah lain ikut menyukseskan BIAS 2024 ini.

    “Melalui kolaborasi ini, Indonesia kini siap untuk berdiri sejajar dengan para pemain terkemuka di kancah global, sehingga acara internasional seperti Bali Airshow menjadi sangat penting,” kata Luhut.

    “Industri penerbangan di Indonesia sedang berada di jalur yang tepat, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen pada armada pesawat selama lima tahun ke depan dan Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar penerbangan terbesar ke-4 pada tahun 2037,” kata dia.

    “Kemenko Marves dengan senang hati mendukung penuh Bali Airshow 2024, yang akan semakin memperkuat pertumbuhan ini dan posisi Indonesia di panggung global,” terang Luhut.

    Bali International Air Show 2024 akan menghadirkan lebih dari 100 perusahaan aviasi, termasuk peserta ternama global yang telah mengkonfirmasi keikutsertaannya antara lain adalah Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Leonardo (represented by Helitech Asia – distributor Asia-Pac), Lion Air, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation dan Thales.

    Pameran ini menandai kembalinya Indonesia sebagai tuan rumah international airshow, setelah terakhir kali diselenggarakan pada tahun 1996 di Bandar Udara Soekarno-Hatta dan tahun 1986 di Bandar Udara Kemayoran.

    Setelah 28 tahun, kini Bali International Airshow 2024 kembali hadir membawa berbagai inovasi teknologi aviasi yang siap dipamerkan pada bulan September mendatang.

    (msl/wsw)



    Artikel aslinya

  • Lomba Panjat Pinang Unik Berhadiah ‘Janda’ di Cianjur yang Bikin Geger

    Lomba Panjat Pinang Unik Berhadiah ‘Janda’ di Cianjur yang Bikin Geger




    Cianjur

    Ada banyak perlombaan 17-an yang unik. Salah satunya lomba panjat pinang berhadiah ‘janda’ di Cianjur yang bikin warga gempar.

    Peringatan HUT ke-79 RI di Kampung Lembur Tengah, Desa Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Cianjur dimeriahkan dengan perlombaan unik.

    Di kampung tersebut digelar lomba panjat pinang dengan hadiah ‘janda’. Keunikan yang penuh maksa filosofis itu pun viral di media sosial.


    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, tampak beberapa pria tengah memanjat tiang yang diposisikan menyerong. Di ujung tiang tersebut terduduk seseorang yang berpenampilan perempuan dengan kerudung dan pakaian merah seraya memegang payung.

    Perempuan itu pun menjadi ‘hadiah’ bagi pemenang panjat tiang. Selain itu juga terdapat beragam hadiah lainnya pagi peserta lomba yang bisa mencapai ujung tiang.

    Ketua RW 16 Kampung Lembur Tengah Amir Saepudin, mengatakan lomba dalam peringatan HUT RI pada Sabtu (17/8) akhir pekan lalu itu memang sengaja dibuat unik.

    Namun, dia menjelaskan jika orang yang duduk di ujung tiang yang dipanjat bukan wanita sungguhan tetapi lelaki yang berdandan dan berpakaian layaknya perempuan.

    “Kalau yang biasa-biasa saja lombanya kan sudah biasa. Jadi disepakati yang unik. Tapi itu bukan perempuan tetapi laki-laki yang didandani seperti perempuan,” kata dia, Senin (19/8/2024).

    Dia menjelaskan lomba tersebut tidak bertujuan untuk menjatuhkan harga diri perempuan, tetapi memiliki makna besar untuk terus berusaha dalam hidup di dunia.

    “Jadi itu gambaran di dunia. Kalau akhirat tentu harus dikejar, tapi urusan dunia juga tidak boleh terlewatkan dan harus diusahakan untuk dikejar. Harta, tahta, dan wanita yang menjadi gambaran urusan dunia harus diusahakan layaknya di perlombaan. Kalau tidak sanggup sendiri, maka bersama-sama untuk bisa mengejarnya,” kata dia.

    Menurut dia, bagi peserta yang pertama kali berhasil mencapai puncak maka akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai. Selain itu juga terdapat beragam hadiah lainnya yang disiapkan panitia.

    Amir menambahkan tak hanya lomba panjat pinang berhadiah ‘janda’, terdapat juga lomba lainnya yang penuh makna. Salah satunya ialah lomba menangkap tikus. Dia menjelaskan lomba tersebut memiliki pesan pada para pemimpin agar memberantas ‘tikus kantor’ atau koruptor yang menyengsarakan masyarakat.

    “Ini pesan untuk pemerintahan pusat, agar tangkap seluruh koruptor selayaknya kami menangkap tikus yang seringkali menjadi hama. Kami harap dari perlombaan ini pesannya sampai dan bisa memberantas para koruptor,” kata dia.

    ——

    Artikel ini telah naik di detikJabar.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Saat Mengganti Baju Orang Mati Tak Terasa Seram

    Saat Mengganti Baju Orang Mati Tak Terasa Seram




    Rantepao

    Salah satu atraksi yang bisa dilihat wisatawan saat liburan ke Toraja adalah ritual Ma’nene. Orang-orang yang sudah mati akan digantikan baju oleh keluarganya.

    Ya, ritual Ma’nene ini sudah jadi tradisi yang diteruskan secara turun temurun di kalangan masyarakat Toraja. Bagi mereka, ritual Ma’nene ini adalah suatu bentuk penghormatan dari keluarga kepada para pendahulu mereka yang sudah tiada.

    “Acara ma’nene adalah tanda penghormatan kepada leluhur yang sudah mendahului kita. Ini tanda penghormatan orang Toraja. Jadi orang yang sudah mati itu diingat, dirindukan. Ini tanda kasih sayang orang Toraja,” ujar Kristina, warga Toraja Utara yang ditemui detikTravel.


    Ritual Ma’nene itu tidak selalu ada. Ada yang digelar tiga tahun sekali, ada yang lima tahun sekali, ada pula mereka yang setahun sekali melaksanakan Ma’nene. Tidak ada pakem yang pasti. Semua tergantung pada kesepakatan keluarga.

    Yang pasti adalah jika wisatawan telat untuk menyaksikan Ma’nene dan jenazah sudah dimasukkan lagi ke dalam peti maka hilang sudah kesempatan untuk menyaksikan ritual tersebut. Kalian mungkin bisa menyaksikan Ma’nene lima tahun lagi dari sekarang.

    Ritual Ma'nene di Toraja UtaraRitual Ma’nene di Toraja Utara (dok. Istimewa)

    Beruntung tim detikTravel masih sempat untuk menyaksikan ritual Ma’nene di daerah Kalimbuang, Rantepao, Toraja Utara. Kami tidak sengaja bertemu dengan Kristina, salah satu anggota keluarga yang sedang mengadakan acara Ma’nene.

    Saat itu, kami sedang mencari alamat keluarga yang sedang melakukan upacara Ma’nene. Nah, Kristina adalah salah satu dari keluarga tersebut. Dia malah menawari kami untuk ke tempat makam keluarganya yang sedang menggelar Ma’nene.

    Bak gayung bersambut, kami pun menerima tawaran Kristina. Tak butuh waktu lama, kami pun sampai ke Patane atau makam milik salah satu anggota keluarga Kristina.

    Di Patane itu, terbaring saudara dari Kristina.

    Ritual Ma’nene biasanya berlangsung selama lima hari. Acara mencapai puncaknya pada hari keenam dengan digelarnya Ma’semba, pesta suka cita dengan atraksi saling adu kaki para laki-laki.

    “Dalam acara ma’nene, dimulai dari hari pertama, membawa sesajen ke liang, tapi orang Kristen sudah tidak lakukan itu. Kalau orang Kristen, hari pertama ke kuburan membersihkan kuburan. Dibuka kuburannya, baru dibersihkan mayat-mayat itu,” Kristina menjelaskan.

    Ritual Ma'nene di Toraja UtaraRitual Ma’nene di Toraja Utara (dok. Istimewa)

    Sepanjang lima hari itu diadakan kegiatan pembersihan makam. Pakaian mayat yang sudah tidak layak, kain-kainnya, baju-bajunya itu semuanya diganti. Mayat-mayat yang sudah bertahun-tahun tersimpan di dalam peti juga dikeluarkan dan dijemur di bawah sinar matahari.

    “Setelah selesai, dianggap sudah bersih dan sudah aman, mayat-mayat itu dikembalikan ke dalam kuburan di hari yang dianggap sudah bersih. Pihak keluarga sudah senang, baru hari keenam itu, pagi-pagi benar, kuburannya ditutup,” ujar Kristina.

    Di hari terakhir itu digelar pula acara potong kerbau. Tapi hanya golongan tertentu saja di Toraja yang menggelar acara tersebut. Bagi umat Kristen, akan ada ibadah penutupan peti.

    Ritual Ma’nene biasanya digelar setelah panen padi. Orang Toraja percaya, ritual atau upacara yang berbau kematian sebaiknya digelar setelah panen dilakukan agar

    “Acara Ma’nene ini dilaksanakan setelah panen padi, tidak serta merta kapan maunya kapan dilaksanakan. Ada kepercayaan menurut yang pernah saya dengar, ketika padi tumbuh di sawah, kita tidak boleh melaksanakan hal-hal yang berbau kematian karena itu akan berdampak ke keberhasilan panen. Aturan adatnya seperti itu,” kata Karniati Lebonna, kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Toraja Utara, yang ditemui detikTravel.

    Lebonna pun mengundang wisatawan yang berminat untuk wisata budaya agar mengunjungi Toraja dan melihat ritual Ma’nene.

    “Tiap tahun selalu ada acara Ma’nene, tapi di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah dan tokoh adat setempat. Biasanya wisatawan yang ingin mengunjungi acara tersebut akan berpencar mencari, misalnya hari ini keluarga A yang membuka kubur, besok keluarga B akan membuka kubur,” ujar Lebonna, sapaan akrabnya.

    —–

    Artikel ini mendapatkan dukungan dari Lion Group. Temukan penawaran menarik untuk paket penerbangan dan hotel dari BookCabin di link ini.

    (wsw/fem)



    Artikel aslinya

  • Yuk Ikut Memotret Pesona Sumenep Bersama Jelajah Lensa!

    Yuk Ikut Memotret Pesona Sumenep Bersama Jelajah Lensa!




    Sumenep

    Event Jelajah Lensa detikTravel akan digelar lagi. Kali ini d’Traveler diajak untuk memotret pesona keindahan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

    Event ini merupakan tempatnya d’Traveler belajar cara mengabadikan perjalanan dengan estetik. Event tersebut adalah inisiasi detikTravel yang di dalamnya meliputi acara pelatihan fotografi, challenge berhadiah, hingga walking tour dan berburu foto.

    Tak perlu menggunakan kamera DSLR yang canggih, traveler akan kami ajak untuk membuat foto yang lebih ciamik dengan menggunakan kamera handphone.


    Jelajah Lensa Sumenep ini dilaksanakan di Desa Wisata Keris Aeng Tong Tong, Sumenep pada Sabtu 14 September 2024. Dengan berkunjung ke Desa Wisata Aeng Tong Tong, selain melihat kehebatan empu-empu pembuat keris, traveler diajak untuk belajar teknik foto estetik di destinasi atau dalam mengabadikan perjalanan.

    Empu Keris SumenepEmpu Keris Sumenep Foto: Istimewa, diperoleh dari Pemkab Sumenep

    Selama proses walking tour with guide peserta akan diajak untuk mempraktikkan hasil pelatihan dan mengunggah hasil fotonya melalui Instagram. Foto terbaik akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 500.000. Dan yang paling menarik, hasil foto terbaik akan ditampilkan di media OOH yang bekerja sama dengan detikTravel.

    Peserta diwajibkan mendaftar melalui detikEvent (event.detik.com) tanpa dipungut biaya apapun (gratis). Yuk ikutan memotret keindahan Sumenep, Jawa Timur!

    (ddn/ddn)



    Artikel aslinya

  • BMKG-Menparekraf Sepakat Soal Megathrust, Wisatawan Nggak Perlu Panik

    BMKG-Menparekraf Sepakat Soal Megathrust, Wisatawan Nggak Perlu Panik




    Jakarta

    Terkait potensi gempa megathrust yang akan terjadi di selatan Pulau Jawa, BMKG dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sepaham, bahwa wisatawan nggak perlu panik. Tetapi, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

    Potensi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa menimbulkan kekhawatiran karena diprediksi akan menimbulkan gempa dengan skala richter yang tinggi dan berpotensi tsunami.

    Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berujar bahwa seharusnya masyarakat tidak perlu terlalu panik. Pasalnya, potensi itu pun telah dibagikan BMKG sejak tahun 2018. Adapun mereka berujar bahwa informasi itu bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan di masyarakat, alih-alih menakut-nakuti.


    “Namun kami tahu bahwa ini awalnya menakutkan. Namun karena diulang-ulang setiap tahun, udah terbiasa, jadi harusnya sudah tidak takut Tujuannya apa sih dibalik itu? tujuannya tuh bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk membuat kita siap,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kepada wartawan di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Senin (19/8/2024).

    “Jadi pemerintah di daerah yang rawan gempa dan tsunami itu agar lebih giat menyiapkan persiapan mitigasinya, antara lain edukasi kepada publik, sebelum terjadi gempa apa yang harus disiapkan, rumahnya tahan gempa, kita udah petakan zona-zona merah di mana. Jadi building code-nya atau tata ruangnya,” sambungnya.

    Ia menyebut informasi itu untuk masyarakat menyiapkan dan mengecek berbagai hal seperti tata ruang, peta, serta bangunan yang tahan gempa.

    “Jadi tujuannya itu, bukan jangan bikin panik, galau, enggak. Tapi siapkan tata ruang, petanya sudah ada, lalu building code-nya harus dicek apakah ini semua sudah tahan gempa? kalau belum lalu mau diapain? di-improve, konsultasi dengan PUPR, dengan Dinas PUPR. Ada caranya improvement, controlable,” imbuhnya dalam Weekly Press Briefing with Sandiaga Uno.

    Senada dengan itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, mengatakan bahwa masyarakat harus selalu update terkait informasi yang sedang terjadi menggunakan aplikasi ataupun situs BMKG. Kemudian, ia pun tetap tidak melarang masyarakat untuk berwisata, namun dengan beberapa hal yang perlu diwaspadai.

    “Kemudian yang kedua, kita tetap memilih wisata, maksudnya begini. Kalau selat Sunda itu kita waspadai, maka sebaiknya kita mencari tempat wisata yang lain. Kalau memang terpaksa wisatanya harus selat Sunda, maka kita harus siap-siap nih misalkan mitigasinya,” serunya.

    Hal itu karena waktu terjadinya gempa menurutnya, tidak dapat diprediksi. Sehingga masyarakat harus selalu menyadari potensinya.

    Sepaham, Menparekraf Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa masyarakat tak perlu terlalu panik serta mengurung diri untuk tidak berwisata.

    “Seperti yang tadi disampaikan oleh deputi guswanto, clear, kita tetap berwisata dan kita lakukan wisata dengan tentunya informasi terkini mengenai cuaca yang dapat diakses melalui apps BMKG maupun sistem yang lebih detail lagi seperti di Labuan Bajo yang sedang menjadi alat Pilot Project,” imbuhnya selepas Weekly Press Briefing with Sandiaga Uno.

    “Untuk megathrust ini tentunya Indonesia ada di wilayah yang sangat rentan terhadap bencana gempa, tapi tidak perlu panik, tidak perlu Terlalu khawatir. kita berwisata menikmati keindahan alam dengan penuh kewaspadaan itu tadi pesan yang bisa disampaikan,” sambungnya.

    Pihaknya pun berujar akan terus melakukan langkah-langkah sosialisasi akan potensi itu. Masyarakat harus sadar terkait potensi cuaca ataupun risiko bencana di tempat yang akan mereka kunjungi.

    “Ya ini akan terus kita lakukan langkah-langkah sosialisasi ini, jadi sebuah keharusan karena kita juga udah punya sistem informasi manajemen krisis untuk mengatasi kebencanaan. Jadi early warning system itu sudah kita terus fokuskan, prioritaskan, para wisatawan harus lebih menyiapkan diri,” ucapnya.

    “Dalam berwisata itu harus memiliki informasi terkini, dan mereka harus mengutamakan kewaspadaan, ke mana mereka harus dievakuasi jika terjadi gempa, tsunami, dan lain sebagainya,” pungkasnya.

    (wkn/wsw)



    Artikel aslinya