Kategori: Travel

  • Penerbangan 4 Jam yang Sia-sia, Pesawat Kembali Lagi ke Bandara

    Penerbangan 4 Jam yang Sia-sia, Pesawat Kembali Lagi ke Bandara




    Zurich

    Maskapai Swiss Internasional Air Lines sudah terbang selama 4 jam di udara. Sampai akhirnya, pesawat itu memutuskan untuk kembali lagi ke bandara asal.

    Penerbangan LX66 dari Swiss Internasional Air Lines meninggalkan Zurich menuju Miami pada hari Senin (20/1/2025). Merujuk data dari Flightradar24, Pesawat itu berbalik arah setelah dua jam terbang. Tepatnya, di atas Samudra Atlantik.

    Ternyata, pilot penerbangan mendadak sakit.


    “Salah satu pilot merasa tidak sepenuhnya bugar setelah memulai penerbangan,” kata juru bicara maskapai kepada Business Insider.

    “Sebagai tindakan pencegahan, kru kokpit memutuskan untuk tidak melanjutkan penerbangan dan kembali ke Bandara Zurich,” dia menambahkan.

    Pesawat yang membawa 123 penumpang itu mendarat kembali di Zurich pada pukul 14.24 waktu setempat, sekitar empat jam setelah keberangkatan.

    Juru bicara Swiss itu menambahkan bahwa pemadam kebakaran sudah siaga, prosedur standar mengingat Airbus A330 itu mendarat dengan berat yang lebih berat dari biasanya.

    Pesawat itu memiliki cukup bahan bakar untuk penerbangan 10 jam tetapi tidak memiliki sistem pembuangan bahan bakar.

    Penerbangan yang dialihkan tidak hanya membuat frustrasi penumpang di dalamnya, tetapi juga dapat berdampak buruk pada perjalanan lainnya. Orang-orang yang dijadwalkan terbang dengan A330 dari Miami ke Zurich pada hari Senin sore mengalami pembatalan penerbangan.

    “Kami telah memesan ulang tiket penumpang yang terkena dampak ke koneksi alternatif dan ingin meminta maaf dengan tulus atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata juru bicara maskapai.

    Mereka menambahkan bahwa Swiss akan menanggung biaya akomodasi hotel penumpang, naik taksi, makanan, dan panggilan telepon hingga keberangkatan berikutnya, memesan ulang tiket secara gratis, atau membatalkan perjalanan dengan pengembalian uang penuh.

    Itulah berita terpopuler detikTravel, Sabtu (25/1) kemarin. Selain itu, masih ada berita terpopuler lainnya seperti detik-detik pengaman turis lepas saat paralayang hingga macan tutul di Petungkriyono.

    Berikut Daftar Berita Terpopuler detikTravel, Sabtu (25/1/2025):

    1. Sudah Terbang 4 Jam, eh Pesawat Balik Lagi ke Bandara

    2. Detik-detik Pengaman Lepas Saat Paralayang, Turis Tewas Begitu Menyentuh Tanah

    3. Ide Ngider dari Presiden Prabowo: ke Toko Buku

    4. Rumah Harimau Jawa: Petungkriyono, Kok Bisa Longsor Tewaskan 21 Orang?

    5. Bandara Changi Mulai Pulih: Layani 67,7 Juta Penumpang, Terbanyak dari China

    6. Masih Ada Pasar Tradisional ala Sunda Jadul di Bandung

    7. Januari Jadi Bulan Durian Baduy, Satu Pohon Bisa 1.000 Butir

    8. Terungkap, Kampung Rusia di Ubud Dipimpin Bule Jerman

    9. Menpar Widiyanti Punya Harta Rp 5,4 Triliun-Kampung Rusia di Bali Ditutup

    10. Macan Tutul Predator Terbesar di Jawa? Masih Ada Harimau di Petungkriyono

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Pendaki Sangat Nakal Bikin Jalur Gunung Marapi Ditutup Permanen

    Pendaki Sangat Nakal Bikin Jalur Gunung Marapi Ditutup Permanen




    Jakarta

    Jalur pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat ditutup permanen. Kebijakan itu diambil usai viral kegiatan ilegal oleh sembilan pendaki muda.

    Gunung Marapi telah ditutup usai erupsi yang menelan puluhan pendaki. Kini, kegiatan pendakian ilegal membuat gunung itu dipagari permanen.

    “BKSDA Sumbar bersama Pemkab Agam dan Tanah Datar sepakat untuk menutup secara permanen pendakian Gunung Marapi,” kata Agam Media Center, dikutip Minggu (26/1/2025).


    “Kesepakatan ini didapatkan saat kegiatan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terkait dugaan Maladministrasi penyimpangan prosedur oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat terkait perizinan pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Api Marapi, Jumat, (24/1),” katanya.

    Pjs Kepala Perwakilan Ombudsman Sumbar, Meilisa Fitri Harahap menyampaikan, berdasarkan serangkaian pemeriksaan, Ombudsman memberikan dua tindakan korektif kepada BKSDA Sumatera Barat (terlapor) dan dua tindakan korektif kepada Bupati Agam dan Bupati Tanah Datar (sebagai pihak terkait) atas temuan Maladministrasi pada proses pemeriksaan Ombudsman.

    Kepada BKSDA Sumatera Barat, disarankan agar tetap melakukan penutupan perizinan pendakian TWA Gunung Api Marapi selama masih berstatus waspada, siaga dan awas. Melihat status Gunung Api Marapi, maka nampaknya harus dilakukan penutupan yang bersifat permanen.

    [Gambas:Instagram]

    “Pesan ini harus disampaikan kepada masyarakat secara terbuka, agar tak ada yang terus mencoba untuk mendaki atau merasa Gunung Api Marapi dapat dibuka atau dapat ditutup,” kata Meilisa.

    Kepada Bupati Agam dan Bupati Tanah Datar juga disarankan agar membuat surat edaran dengan mengacu pada rekomendasi PVMBG kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pemerintah nagari.

    Selain itu, Pemda juga diminta melakukan mitigasi bencana Gunung Api Marapi dengan selalu berpedoman pada rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG yang mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2011.

    Meilisa juga menyampaikan agar Bupati Agam, Bupati Tanah Datar dan Kepala BKSDA Sumatera Barat supaya bisa mengawasi lebih lanjut jalur-jalur liar pendakian Gunung Marapi.

    Berdasarkan temuan, Ombudsman memberikan tenggat waktu maksimal untuk pelaksanaan tindakan korektif selama 30 hari ke depan sejak diterimanya LHP ini.

    Menanggapi hal tersebut, bupati Agam, bupati Tanah Datar dan kepala BKSDA Sumatera Barat bersepakat akan mengikuti saran Ombudsman dengan melakukan penutupan permanen pendakian Gunung Marapi demi keselamatan masyarakat.

    “Kita secara tegas menyatakan untuk menutup pendakian secara permanen, karena ini dinilai langkah tepat agar nanti tidak menimbulkan korban jiwa seperti 3 Desember 2023,” kata Bupati Agam Andri Warman.

    Menurutnya, apabila tidak ditutup secara permanen, dipastikan suatu saat aktivitas pendakian akan kembali terjadi.

    “Tapi ini resikonya nyawa, kita tidak bisa main-main dengan ini. Apapun status Gunung Marapi, pendakian tetap ditutup secara permanen,” tegasnya.

    Ungkapan yang sama juga disampaikan pihak BKSDA Sumbar dan Bupati Tanah Datar, Eka Putra yang sebagian wilayahnya berada di kawasan Gunung Marapi.

    Eka Putra menyebutkan, apabila sudah ditutup dan masih ada melanggar, harus ada sanksi tegas supaya pendakian tidak dilakukan.

    “Ini harus ada sanksi, tapi kita akan cari aturannya apakah pelanggar dapat disanksi atau tidak. Kita akan kaji ini,” kata Eka Putra. Bupati Agam dan Bupati Tanah Datar juga berjanji akan meneruskan surat edaran penutupan ini hingga ke tingkat Pemerintah Nagari.

    (msl/fem)





    Artikel aslinya

  • GA Group Operasikan 68 Penerbangan Tambahan di Libur Isra Miraj-Imlek

    GA Group Operasikan 68 Penerbangan Tambahan di Libur Isra Miraj-Imlek




    Jakarta

    Garuda Indonesia Group dan Citilink menyambut libur long weekend dengan penerbangan tambahan. Ada puluhan jumlahnya.

    Dalam siaran resmi, Minggu (26/1/2025), mereka mengoptimalkan kapasitas produksinya dalam menyambut momentum Isra Miraj 2025 dan Imlek yang jatuh pada tanggal 24 Januari – 2 Februari 2025.

    “Adapun momentum puncak keberangkatan pada periode libur panjang ini telah berlangsung pada tanggal 25 Januari 2025. Sedangkan puncak kepulangan kami proyeksikan akan terjadi pada 2 Februari 2025 mendatang,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan.


    “Trafik pergerakan penumpang kami perkirakan masih akan bergerak dinamis, mengingat tren perjalanan masih berlangsung hingga akhir pekan mendatang,” jelas dia.

    Langkah tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian 68 tambahan penerbangan. Garuda Indonesia menerbangkan 43 penerbangan tambahan, di dalamnya terdapat 4 pesawat berbadan lebar.

    Sementara Citilink menambah sebanyak 25 frekuensi penerbangan. Penambahan ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang diproyeksikan akan terjadi sepanjang periode tersebut, khususnya di berbagai rute favorit masyarakat.

    Dengan penambahan kapasitas pada periode 24 Januari – 2 Februari 2025 tersebut, Garuda Indonesia Group menyediakan sedikitnya 1,2 juta kursi penerbangan yang terdiri dari sedikitnya 889 ribu kursi penerbangan Garuda Indonesia dan 373 ribuan kursi penerbangan Citilink.

    Garuda Indonesia memproyeksikan rata-rata tingkat isian penerbangan sebesar 54 ribuan penumpang per harinya. Jumlah itu meningkat hingga mencapai sekitar 25 persen dibanding periode sebelumnya, yang mencatatkan tingkat isian sebesar 41 ribuan penumpang per harinya.

    Sementara itu, Citilink juga memproyeksikan tingkat isian penumpang sebesar 30 ribuan perharinya, meningkat sebesar 6,3 persen dibanding angkutan penumpang di luar periode libur long weekend, yang tercatat sebesar 29 ribuan penumpang.

    Lebih lanjut, beberapa rute penerbangan Garuda Indonesia yang mencatatkan tingkat isian tertinggi di antaranya adalah Denpasar, Surabaya, Medan, dan Yogyakarta untuk rute domestik, serta Singapura dan Jeddah untuk rute internasional.

    “Sementara itu beberapa rute penerbangan Citilink yang mencatatkan tingkat isian penumpang tertinggi di antaranya adalah Pontianak, Bangka Belitung, Denpasar, dan Lombok,” tambah Wamildan.

    (msl/ddn)



    Artikel aslinya

  • Destinasi Baru yang ‘Mature’ di Puncak, Pas buat Libur Isra Miraj-Imlek

    Destinasi Baru yang ‘Mature’ di Puncak, Pas buat Libur Isra Miraj-Imlek




    Jakarta

    Libur panjang Isra Miraj dan Imlek sudah berlangsung. Traveler di sekitar Jakarta jadi memiliki tujuan baru di Puncak Bogor, yakni ke destinasi yang matang ini.

    Namanya Enchanting Valley yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia Grup. Taman rekreasi ini berada di atas bekas lahan Taman Wisata Matahari.

    “Tak berhenti berinovasi, Taman Safari Indonesia hadirkan taman rekreasi baru, Enchanting Valley,” kata Vice President Media, Digital dan Event Taman Safari Indonesia Grup, Alexander Zulkarnain.


    “Dengan mengusung konsep Retail, Dining, and Experience (RD&E) pengunjung diajak untuk menikmati liburan yang memanjakan semua indra,” dia menambahkan.

    “Dari keindahan alam yang memukau, pengalaman audio di teater musikal berkelas dunia, cita rasa kuliner yang memanjakan lidah, hingga sensasi petualangan seru yang menjanjikan pengalaman tak terlupakan,” katanya.

    Review Enchanting Valley

    Sejumlah jurnalis diundang ke Enchanting Valley yang berlokasi tepat di Jl. Raya Puncak, Leuwimalang, Kec. Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kami menjajal semua wahana hingga makanan di restorannya.

    Enchanting Valley dibangun hanya dalam enam bulan dari target pembangunan selama dua tahun. Meski hanya hitungan bulan, kualitas wahana yang ada di dalamnya sangatlah mengagumkan. Begitu matang.

    Pertama-tama, traveler yang masuk ke Enchanting Valley akan melewati pintu gerbang hingga menuju tempat parkir yang di sisi-sisinya adalah sungai cukup besar bernama Cilember.

    Enchanting Valley PuncakPertunjukan hewan (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

    Anda akan disambut lobi cukup besar, aneka manusia boneka besar dengan background taman pinus yang begitu instagramable. Selanjutnya, Anda akan melewati jembatan yang juga terlihat begitu ciamik, bak di Swiss karena diiringi hembusan angin sejuk khas pegunungan.

    Selanjutnya, traveler akan masuk ke sebuah bangunan besar di mana lobi utama berada, tempat di mana gerbang tiket dan deretan penjual tiket. Lobi ini begitu luas hingga bisa menampung puluhan orang sekaligus.

    Berikut harga tiket Enchanting Valley Puncak:

    Reguler

    Dewasa Rp 135.000, (Rp 160 ribu di akhir pekan)
    Anak-anak Rp 95.000, (Rp 110.000 di akhir pekan)

    Premium

    Dewasa Rp 185.000, (Rp 225 ribu di akhir pekan)
    Anak-anak Rp 135.000, (Rp 155.000 di akhir pekan).

    Enchanting Valley PuncakFoto: wahana anak si Enchanting Valley Puncak (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

    Melewati gerbang tiket, traveler akan menemui area The Pavilion yang diisi oleh tenant-tenant makanan juga minuman juga suvenir. Selanjutnya ada area Waterfall of Wonder yang juga bisa menjadi tempat bermain angklung.

    Kemudian, traveler akan menemui Tree Top Fall yang bisa ditelusuri dengan menaiki tangga dan ada jalan melayang melewati danau buatan hingga pepohonan. Area The Playground akan menjadi ujung perjalanan ini yang cocok dijadikan tempat anak bermain.

    Tak berhenti di situ, traveler bisa memegang aneka satwa jinak yang berasal dari Taman Safari di area Lila’s Magical World. Di tempat ini pula diadakan pertunjukan aneka burung, binturong, dan ular.

    Beranjak dari sana, traveler dapat mencoba wahana Super Wheel. Di sini traveler dapat memutari area Lila’s Theater menggunakan mobil listrik dengan pemandangan danau, Route 66, Nest Play.

    Terakhir usai menjajal aneka wahana, traveler dapat menjajal aneka makanan khas Indonesia di restoran Amarta. Tempat ini dapat dikunjungi secara gratis tanpa perlu membeli tiket utama atau hanya membayar parkir saja.

    Berikut jam buka Enchanting Valley Puncak:

    Enchanting Valley

    Hari biasa 09.00-17.00
    Weekend 08.30-17.30

    Amarta

    Hari biasa 10.00-19.00 WIB
    Weekend 10.00-21.30 WIB.

    Enchanting Valley PuncakEnchanting Valley Puncak (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

    Untuk diketahui, destinasi ini menggabungkan wahana permainan, spot foto, wisata kuliner, hingga pentas drama musikal berkelas dunia dalam satu area wisata.

    Dengan luas mencapai 22 hektare, kawasan Enchanting Valley berisi banyak wahana menarik yang beragam. Dan, tempat ini mampu menampung hingga 10.000 pengunjung. Jadi coco untuk traveler yang nggak mau bermacet-macetan.

    “Kami menargetkan Enchanting Valley menjadi salah satu destinasi unggulan di Jawa Barat yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk memberikan dampak dan dukungan pada Pariwisata Indonesia” ujar Alex.

    Sejuk dan asri adalah dua kata yang tepat untuk menggambarkan suasana di Enchanting Valley. Pohon-pohon besar dan rindang memayungi warga yang ingin berkunjung.

    (msl/fem)



    Artikel aslinya

  • Suasana Kampung Adat Baduy yang Ramai Dikunjungi Saat Musim Durian

    Suasana Kampung Adat Baduy yang Ramai Dikunjungi Saat Musim Durian


    Loading...

    Video: Suasana Kampung Adat Baduy yang Ramai Dikunjungi Saat Musim Durian

    Loading...

    2,883 Views | Minggu, 26 Jan 2025 16:05 WIB

    Kampung Adat Baduy menjadi destinasi wisata favorit di Banten saat sedang musim durian. Durian di Baduy dinilai punya rasa yang lebih enak dibanding durian lainnya. Pengunjung juga dapat menginap di rumah warga sambil menikmati musim durian di Baduy ini.

    Daffa Ridwan Nurhakim – 20DETIK



    Artikel aslinya

  • Mau Rasakan Suasana Imlek di Serpong, Cobalah ke Sini

    Mau Rasakan Suasana Imlek di Serpong, Cobalah ke Sini




    Jakarta

    Imlek dan pernak-perniknya telah hadir di berbagai sudut di Jakarta. Jika traveler mau merasakan yang demikian di sekitaran Serpong maka cobalah ke sini.

    Perayaan tahun baru Imlek 2025 akan jatuh pada 29 Januari 2025. Ini merupakan momen istimewa dan penuh makna yang dihiasi oleh berbagai tradisi.

    Perayaan ini juga terasa keramaiannya di berbagai wilayah termasuk di kawasan Gading Serpong. Berbagai hiasan bertema lampion berwarna merah dan kuning sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan mulai menghiasi beberapa lokasi hunian dan area street commercialnya.


    Instalasi pagoda akan menghiasi kawasan kuliner Pisa Grande, Maggiore Square dan Madison Grande.

    Hiasan bertema lampion menghiasi beberapa kawasan Gading Serpong, seperti di kawasan Pasadena Central District yang memasang hiasan Lampion sepanjang 80 meter.

    Tempatnya tepat berbatasan dengan akses jalan yang baru diresmikan awal Januari 2025, sehingga sangat mudah terlihat dari berbagai arah.

    Suasana Imlek di Gading SerpongFoto: suasana Imlek di Gading Serpong (Istimewa)

    Lampion juga menghiasi area lain seperti Madison Grande, Aniva Grande, Sorrento Square, Pisa Grande, BEZ Auto Center, dan area komersial lainnya. Pemasangan hiasan lampion ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 20 Januari 2025.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Gading Serpong telah menjelma menjadi area yang ramai dengan berbagai destinasi pusat kuliner dan bisnis,” kata Direktur Eksekutif Estate Management Paramount Land, Oktavianus Ekowibowo, Minggu (26/1/2025).

    “Itu karena pesatnya aksesibilitas dan konektivitas Gading Serpong yang tidak hanya menjadi destinasi di Jabodetabek tapi juga berskala nasional untuk tinggal, berbisnis, beraktivitas, dan berekreasi,” ujar dia.

    Suasana Imlek di Gading SerpongFoto: suasana Imlek di Gading Serpong (Istimewa)

    Untuk memperkuat eksistensi dan memperbanyak destinasi baru, pihaknya terus berinovasi dan kreatif dalam berbagai kegiatan. Contohnya mereka melakukan berbagai acara, seperti Street Barongsai (Pisa Grande, 24 Januari pukul 18.30 WIB, Aniva Grande, 24 Januari pukul 19.00 WIB, Maggiore Junction, 25 Januari pukul 18.30 WIB & 19.00 WIB), Wushu Performance (Pisa Grande, 28 Januari pukul 17.00 WIB), dan acara lainnya bertempat di Pasadena Central District.

    “Untuk mempererat keharmonisan dengan warga Gading Serpong, kami juga akan menggelar Festival Cap Go Meh pada 7-8 Februari 2025 yang akan diramaikan oleh atraksi budaya dan kuliner yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas,” kata dia.

    Kini masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk melihat dan menikmati perayaan Tahun Baru Imlek karena atmosfer pecinan (Chinatown) karena dapat dirasakan di Gading Serpong.

    (msl/msl)



    Artikel aslinya

  • Cerita Gowes Soliter di Umur 60: Candi Borobudur-Imogiri-Jakarta

    Cerita Gowes Soliter di Umur 60: Candi Borobudur-Imogiri-Jakarta




    Jakarta

    Seorang kawan baik mengajak gowes dengan Komunitas Al Mukhlisun di Perumaha Griya Depok Asri, Jabar. Saya oke karena kepingin gowes melipir di sekitar Candi Borobudur di Magelang, sampai nanti keliling di seputar Imogiri, Yogyakarta.

    “Kita carter bis sampai Magelang dan Jogja (PP). Sepeda dimasukan ke dalam bis yang akan dibongkar setengah dari kapasitas tempat duduknya”. Begitu ajakannya. Menarik sekali.

    Tadinya mau pakai sepeda lipat (seli), tapi tidak jadi. Tidak juga dengan Road bike (RB), sebab saya tes posisi tas di sadel di sepedanya untuk membawa perlengkapan perjalanan, tidak nyaman dudukannya.


    Sejak beberapa kali dicoba memang hasilnya belum pernah sukses saya mengemas saddle bag untuk RB ini.

    Sedangkan bawaan saya nanti akan cukup banyak sebab perjalanan akan diawali dulu bersama dengan Komunitas Goweser tersebut di atas.

    Maka, mending dengan sepeda mountain bike (MTB) saja lebih nyaman, sebab saya mau pulang gowes soliter atau sendiri dari Jogja ke Jakarta.

    Mungkin tidak istimewa juga cerita perjalanan dengan sepeda seorang diri pada usia 61 tahun, sekitar tiga minggu lagi. Dan tidak penting juga untuk diceritakan.

    Namun yang penting adalah saya memenuhi permintaan seorang teman yang sejak beberapa bulan lalu meminta saya tuliskan pengalaman.

    Waktu itu saya dan kawan-kawan baru selesaikan perjalanan gowes dari kampus UGM di Bulaksumur- Yogyakarta ke kampus UI- Depok. Gowes ini dalam rangka HUT Mapala UI ke 60.

    Rutenya menggunakan peta GPX yang di-set menempuh jarak 660 KM, selama tiga setengah hari.

    Gowes soliterFoto: gowes di Candi Borobudur (Istimewa)

    Borobudur dan Imogiri

    Dimulailah perjalanan ini. Jumat dini hari seminggu yang lalu kami berangkat dari Perumahan Griya Asri Depok.

    Bis big bird nyaman ditumpangi. Sempat berhenti Ishoma dua kali di rest area jalan tol. Tiba di Magelang sekitar Maghrib.

    Briefing singkat dari panitia, kemudian dilanjutkan ngopi bareng mengakhiri hari yang sangat menyenangkan.

    Sehabis subuh kami mampir ke Candi Mendut yang berjarak hanya sekitar 200 meter dari hotel tempat kami menginap.

    Tiga candi, Borobudur, Mendut dan Pawon dalam satu garis lurus yang merupakan warisan budaya bangsa yang sangat dikenal di manca negara, terutama sudah tentu Candi Borobudur. Sangat amat mengagumkan.

    Gowes dari hotel ke area Candi Borobudur berjarak 2 kilometeran. Cuaca pagi nan sejuk.

    Setelah itu kami melanjutkan gowes ke Masjid Jogokariyan Jogja yang memiliki kamar untuk disewakan juga ke jamaah yang berminat.

    Jarak dari Borobudur ke Jogja 40 km-an. Diawali rute yang lumayan naik turun (rolling). Lumrah, beberapa teman keram kakinya.

    Perjalanan diselingi dengan makan durian dan makan siang di resto yang lezat, rekomendasi dari teman SMA yang sekarang bertempat tinggal di Jogja dan menjemput kami bersama bergowes ria dari Magelang ke Jogja.

    Pak T dan Pak Andang sebagai marshall atau ride captain (RC) sudah sangat mengenal jalur gowes di seputar Jogja ini.

    Esok harinya kami gowes seputar Imogiri. Suasana kental pedesaan dengan persawahan menghijau. Sungai dan lereng gunung.

    Di beberapa titik di kejauhan ada suara peluit para pelatih burung sedang melatih agar jinak burung-burung elang yang prosesnya sangat mengagumkan.

    Konon burung emprit, walet dan burung-burung kecil juga bisa dilatih. Anehnya burung-burung itu hanya bisa lulut atau menurut dalam jangka waktu tiga bulan saja, setelah itu mereka liar lagi.

    Begitu penjelasan Pak Andang yang sangat ramah dan komunikatif serta merupakan anak sulung dari Pengarang cerita yang sangat kondang di masanya yaitu SH Mintardja.

    Buah karya beliau menjadi legenda hingga kini. Sebut saja antara lain “Api di Bukit Menoreh”, “Nagasasra dan Sabukinten”, dan seterusnya.

    Masjid Jogokariyan di DIY menerapkan konsep saldo kas mesjid nol rupiah yang sangat viral. Pengelolaan masjid dan Lini-lini usahanya sangat memadai sehingga menjadi model banyak masjid lainnya.

    Masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang selalu banyak dikunjungi oleh pelancong atau jemaah. Berkah bagi masyarakat sekitarnya.

    Gowes soliterFoto: gowes soliter (Istimewa)

    Gowes Soliter

    Berpisah dengan para sahabat di resto khas yang menyajikan ayam ingkung di Imogiri, lusanya saya lanjut gowes sendiri menuju Jakarta.

    Berbekal peta GPX berangkat pukul 05.30 WIB pagi saya segera meluncur ke arah Bantul menyusur selatan melewati Purworejo dan Purwokerto.

    Dari sini nanti baru mengarah ke utara menuju Tegal, Slawi sampai Cirebon, sebelum lanjut ke Jakarta melalui Pantura.

    Hari pertama berjalan baik. Bermalam di Gombong saat hampir Maghrib saya mencari penginapan di sekitar pasar Gombong, Hotel Permata. Fasilitasnya cukup bagus.

    Kamar standar ber-AC dan ada TV pula. Makan malam di restoran sate kambing enak sekali.

    Sedari siang tadi sambil gowes saya memang sudah membayangkan mau makan berlauk sate dan sop kambing. Letak resto tepat berseberangan dengan RS PKU Muhammadiyah Gombong.

    Esok hari lanjut gowes. Perlu diantisipasi melihat bentangan petanya akan melalui daerah pegunungan, sehingga rolling jalannya tidak bisa dihindari dan pasti akan menyita waktu dan tenaga.

    Target waktu pukul 15.00-an harus sudah mencari penginapan sebab pukul 15.30 ada zoom meeting yang mesti diikuti.

    Berangkat dari Gombong melewati Sumpiuh banyak berjualan dawet ireng di pinggir-pinggir jalan. Jalan terus mendaki melewati Wangon menuju Ajibarang.

    Konstruksi jalan dari beton, bukan aspal, saya rasakan lebih berat untuk menggowes. Di satu saat sebelum zuhur rantai sepeda sempat putus, untung ada bengkel motor dekat situ yang bisa bantu untuk mengganti sambungan rantai yang sudah saya bawa.

    Maka, alhamdulillah pada sore itu sesuai jam yang ditargetkan saya sampai di penginapan Citra Residence di Bumiayu.

    Hari ketiga ini saya perhitungkan akan sampai Cirebon, melewati kota-kota antara lain Slawi dan Tegal.

    Di Slawi seorang teman lama sudah Whatsapp dan juga telepon untuk ketemu di dekat tempat tinggalnya di Randualas, Slawi.

    Untung sekali pagi itu pukul 09.30-an kami bisa jumpa, setelah sekitar 3,5 jam gowes dari Bumiayu. Melihat kecepatan tersebut saya dan kedua teman di Slawi perkirakan paling cepat akan sampai Cirebon pada pukul 15.00 WIB.

    Perjalanan gowes pun berjalan baik. Medan sudah relatif rata, tidak rolling lagi. Kecepatan gowes diusahakan konsisten berkisar 20 km per jam.

    Maka pada pukul 15.00an sudah bisa masuk jalan Kanci di Cirebon. Masih semangat saya rencanakan baru di pukul 17.30-an mau cari penginapan untuk mengganti hari kemarin yang harus masuk ke hotel pada pukul 15.30, karena ada zoom meeting.

    Sama seperti halnya kota besar ternyata Cirebon macet juga di sore hari. Ada sekitar tiga puluh menitan perjalanan gowes jadi terhambat. Dan juga jadi cukup menyita tenaga.

    Syukurlah di penghujung sore hampir Maghrib bisa dicapai Plumbon, di ujung barat Cirebon. Tapi penginapan yang dicari di sepanjang jalan tidak didapat juga.

    Akhirnya ada Masjid Al Jabbar yang dibangun Pemprov Jabar yang bolehkan saya menginap di ruang lantai bawahnya. Lahan masjid ini berkisar 2,5 Ha.

    Dibangun era Gubernur Aher, sesuai penjelasan Bapak Jumadi yang bertugas membersihkan masjid dan memiliki warung di pelataran halaman masjid tersebut.

    Hari keempat pukul 05.00 pagi saya melihat cuaca masih gelap. Saya pasang lampu belakang sepeda untuk menandai dari kendaraan di Pantura yang sudah cukup ramai dan banyak pula yang ngebut. Di google maps jarak 235 km untuk sampai Jakarta. Lumayan juga.

    Berusaha konsisten mengayuh sepeda saya capai kota Indramayu sekitar pukul 09.00 kurang. Konstruksi jalan dari beton lagi, bukan aspal. Seru.

    Terik matahari tampaknya tidak bisa diajak kompromi. Panas menyengat pagi itu sangat terasa sekalipun saya sudah lebih banyak pakai sun screen untuk lebih menyekukkan kulit, Juga banyak minum air putih.

    Pemandangan masih bagus meski lebih banyak dijumpai tambak atau sawah-sawah yang belum ditanami.

    Pukul 11.00an, sekitar lima jam saya gowes dari Plembun, Cirebon, di daerah Patrol, Indramayu saya putuskan untuk berhenti bersepeda, meski belum sampai Jakarta. Maklum akan kondisi tubuh dan terik matahari yang sangat menyengat.

    Belum terasa memang gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti rasa pening, keram, dan sebagainya. Tapi saya mengukur diri untuk berhenti.

    Sudah berjanji kepada orang-orang rumah dan para sahabat yang tahu saya sedang gowes sendiri, untuk tidak memaksakan diri.

    Prinsip gowes adalah untuk enjoy dan kesehatan. Jika sudah tidak begitu, tidak usah diteruskan. Terlalu beresiko.

    Maka, sambil beristirahat di pertigaan Patrol menikmati makanan ketoprak, saya mengobrol dan tanya-tanya, kendaraan bis yang bisa saya tumpangi untuk mencapai Jakarta.

    Bisa gunakan bis “Karawang Indah” pada pukul 11.30 untuk mencapai Cikarang, atau bis antar kota yang lain ke Cileungsi.

    Saya pilih yang ke Cileungsi dengan harapan dari situ saya bisa koneksi lagi ke arah Terminal Kampung Rambutan. Ternyata pilihan ini relatif lebih tepat.

    Pukul 14.00an saya sampai di Kampung Rambutan dan gowes lagi ke arah Jakarta Pusat sekitar satu jam lagi untuk mencapai tempat tinggal.

    Home sweet home. Alhamdulillah sekitar 430 Km, ditempuh gowes soliter dalam waktu tiga setengah hari.

    (msl/msl)



    Artikel aslinya

  • Ternyata, Bule Jerman Bos ‘Kampung Rusia’ Kuasai 34 SHM Lahan Pertanian di Ubud

    Ternyata, Bule Jerman Bos ‘Kampung Rusia’ Kuasai 34 SHM Lahan Pertanian di Ubud




    Jakarta

    Hasil penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali mengungkap Andrej Frey (53) menguasai 34 sertifikat hak milik (SHM) milik warga di Tegallalang, Ubud, Gianyar. Frey merupakan warga Jerman bos Parq Ubud di Jalan Sriwedari, Tegallalang, yang santer disebut sebagai Kampung Rusia.

    Menurut Kapolda Bali Daniel Adityajaya, 34 SHM itu digunakan untuk membangun kawasan akomodasi wisata Parq Ubud dengan luas sekitar 1,8 hektare. Padahal, lahan-lahan tersebut masuk zona 1 Lahan Sawah Dilindungi (LSD) dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), zona 3 alias perkebunan, serta zona pariwisata.

    “Di zona P1, berdiri vila, spa center dan peternakan hewan yang masih tahap pembangunan. Setelah digali ternyata, tanah itu merupakan alih fungsi lahan pertanian berkelanjutan,” ujar Daniel dalam rilis kasus di Mapolda Bali, Denpasar, Jumat (24/1/2025).


    Frey sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana alih fungsi lahan. Polisi telah memeriksa 33 saksi dan tiga ahli. Mereka terdiri dari perangkat daerah Provinsi Bali, Kabupaten Gianyar, camat, lurah, bendesa, pekaseh di Ubud, hingga pemilik lahan.

    Daniel menegaskan akibat ulah Frey, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar kehilangan banyak lahan produktif. “Luas tanah yang hilang 1,845 hektare dari total 1.752 hektare lahan produktif di Gianyar,” kata Daniel.

    Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap dan menahan Frey setelah serangkaian penyelidikan sejak November 2024. “Tersangka merupakan Direktur PT Parq Ubud Partners, Direktur PT Tommorow Land Development Bali, dan Direktur PT Alfa Management Bali,” kata Daniel.

    Diketahui, Parq Ubud kerap disebut sebagai Kampung Rusia lantaran banyaknya warga Rusia yang tinggal di sana. Parq Ubud sempat disegel sementara oleh Satpol PP Gianyar pada November 2024 karena tak melengkapi izin.

    Satpol PP akhirnya menutup Parq Ubud secara permanen, Senin (20/1/2025). “Penutupan dilakukan sesuai dengan undang-undang dan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar, dan telah melalui beberapa tahapan,” ujar Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadia, dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Senin.

    Video penutupan Parq Ubud oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar tersebut viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, penyegelan usaha akomodasi itu sempat diwarnai kericuhan.

    Artikel ini telah tayang di detikbali

    (sym/sym)



    Artikel aslinya

  • Video: Melihat Tradisi Memandikan Patung Dewa Jelang Perayaan Imlek

    Video: Melihat Tradisi Memandikan Patung Dewa Jelang Perayaan Imlek



    Video: Melihat Tradisi Memandikan Patung Dewa Jelang Perayaan Imlek



    Artikel aslinya

  • Pria Ini Ngonten TikTok di Kandang Singa, Ya Diterkamlah!

    Pria Ini Ngonten TikTok di Kandang Singa, Ya Diterkamlah!




    Jakarta

    Seorang pria asal Pakistan nekat masuk ke kandang singa. Ia mempertaruhkan nyawa demi konten TikTok.

    Seperti dikutip dari Independent UK pada Jumat (24/1/2025), pria tersebut bernama Muhammad Azeem. Dia masuk tanpa izin ke sebuah penangkaran di provinsi Punjab, Pakistan.

    Layaknya sinetron dengan akhir yang dapat ditebak, Azeem berakhir dengan luka parah akibat terkaman singa. Siapa suruh masuk ke kandang singa?


    Insiden itu mendorong Departemen Margasatwa Punjab untuk memerintahkan tindakan terhadap pemilik peternakan tersebut. Departemen itu telah memulai proses dan memerintahkan pembatalan izin penangkaran.

    Memelihara singa atau jenis kucing liar lainnya sebagai hewan peliharaan bukanlah hal yang aneh di Pakistan, di mana pengusaha kaya diketahui mengelola kebun binatang pribadi dan terkadang memamerkan hewan-hewan tersebut untuk umum.

    Sementara itu, pemerintah Punjab baru saja meresmikan amandemen terhadap Undang-Undang Margasatwa 1974 untuk mengatur kepemilikan dan pengelolaan hewan liar, seperti singa dan harimau. Amandemen tersebut mencakup larangan memelihara hewan tersebut di wilayah perkotaan dan pelarangan merekam video TikTok atau video lain yang melibatkan hewan liar.

    Pelanggar undang-undang perlindungan satwa liar akan dikenai denda hingga 500.000 PKR atau Rp 28 jutaan.

    Menteri senior pemerintah Punjab Marryum Aurangzeb mengatakan undang-undang tersebut kini mencakup lima spesies kucing besar, yakni singa, cheetah, harimau, puma, dan jaguar.

    “Selama 70 tahun terakhir, tidak ada undang-undang yang mengatur pemeliharaan hewan-hewan ini, yang menyebabkan keberadaan mereka umum ditemukan di rumah,” katanya.

    “Larangan ketat telah diberlakukan untuk tidak memajang hewan-hewan ini di TikTok atau platform media sosial lainnya. Standar minimum telah ditetapkan untuk memelihara mereka, dan mereka harus ditempatkan di luar batas kota. Pemilik akan diberi waktu untuk merelokasi hewan-hewan ini, kegagalan untuk mematuhinya akan mengakibatkan tindakan hukum dan FIR,” tambahnya.

    Menurut aktivis hewan, meskipun ada persyaratan prosedural tertentu untuk mengimpor hewan liar ke Pakistan, tidak ada hukum setelah mereka berada di dalam negeri. Hukum yang melindungi hak-hak hewan lokal tidak berlaku untuk hewan yang diimpor.

    Mereka mengatakan tren memelihara hewan liar sebagai hewan peliharaan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial di negara tersebut dalam upaya untuk meningkatkan pengikut.

    Pada tahun 2023, seekor macan tutul peliharaan melarikan diri dan berlarian di daerah permukiman di Islamabad, meneror penduduk setempat selama berhari-hari. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kucing liar itu melompati tembok dan berlarian di sekitar mobil dengan panik. Hewan itu ditangkap hampir setelah enam jam dan tiga orang terluka dalam insiden itu.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya