Menyusuri Jalanan Kopenhagen, Kota Si Pedongeng
Artikel aslinya
Kategori: Travel
-

Menyusuri Jalanan Kopenhagen, Kota Si Pedongeng
-

Pesta Penerbangan Dimulai, Ini Line up Pesawat yang Dipamerkan
Jakarta –Bali International Airshow 2024 digeber dimulai hari ini, Rabu (18/9) Sabtu (21/9). Sekitar 16 pesawat bisa dinikmati para aviation geeks.
TNI AU menyumbang pesawat terbanyak untuk ditampilkan antara lain Sukhoi SU30, F16, Casa 212, EMB-314 Super Tucano, EC 725 dan C130J.
Dari perusahaan lokal ada Vela Aero yang menampilkan Vela Alpha, PT Dirgantara Indonesia menampilkan N219. Serta PT LEN Industri yang menampilkan Tactical UAV.
Sementara Royal Australian Air Force membawa 2 pesawat jet paling canggih di dunia saat ini yakni F-35A Lightning II.
Menurut salah satu pilot F35 yang hanya mau disebutkan dengan call sign-nya yakni Shrek, pesawat-pesawat ini terbang langsung dari Australia dengan pesawat pengisi bahan bakarnya.
Kemudian ada Airbus A400M, Bell 407 Textron Skyhawk 172SP Amphibian serta AS3655 Dauphin milik Basarnas.
“Kami sangat senang dapat menyelenggarakan acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendorong kolaborasi dan inovasi dalam komunitas penerbangan. Bali International Airshow 2024 merupakan bukti dari kuatnya pengaruh Indonesia yang semakin besar di sektor kedirgantaraan global,” ujar Presiden Direktur PT Inaro Tujuh Belas Andy Wismarsyah.
Menempati area seluas 78.000 meter persegi, acara ini akan memamerkan koleksi pesawat statis di area seluas 70.000 meter persegi, dan ruang pameran seluas 8.000 meter persegi.
Pameran ini diproyeksi menarik sebanyak 6.000 pengunjung bisnis, 100 perusahaan, serta mempertemukan lebih dari 100 delegasi dari 35 negara. Pameran akan dibuka mulai 18 sampai 21 September 2024.
Seputar Bali International Airshow:
Trade Days : 18-20 September 2024
Public Day: 21 September 2024.
Pengunjung masih dapat mendaftarkan diri untuk mendapatkan tiket masuk secara daring di situs resmi Bali International Airshow 2024. Tiket 1 hari bisa didapatkan mulai harga USD40 (Rp660.000), sementara tiket 3 hari tersedia mulai harga USD100 (Rp1.650.000).
Bagi pengunjung yang ingin mendaftar dan membeli tiket di tempat (on-site), loket tiket akan dibuka mulai tanggal 18 hingga 20 September 2024 dengan harga tiket mulai dari USD70 (Rp1.155.000) untuk tiket terusan 1 hari, dan USD190 (Rp 3.135.000) untuk tiket terusan 3 hari.
Aksi pameran udara ini juga terbuka untuk umum pada Public Day di hari Sabtu, 21 September. Para penggemar penerbangan dan masyarakat umum dapat membeli tiket dan tiket shuttle bus melalui Loket.com yang tersedia hingga 21 September 2024. Tiket Public Day dijual dengan harga Rp 165.000, sementara tiket shuttle bus pulang-pergi dijual dengan harga Rp111.000.
Flying Display atau pertunjukan udara pada pukul: 09.30-09.50 WITA, 10.30-10.50 WITA, 12.30-12.50 WITA, 15.30-15.50 WITA.
(ddn/fem)
-

Harimau Serang Pawang, Insiden Paling Langka tapi Terjadi Juga
–Seorang pawang harimau memiliki risiko kerja yang bertaruh nyawa. Meski jarang terjadi, tapi adakalanya harimau menyerang pawang.
Dilansir dari CNN pada Rabu (4/9/2024), insiden itu terjadi di taman hiburan Dreamworld, Gold Coast, Australia. Taman tersebut memiliki sembilan harimau yang terdiri dari jenis harimau sumatera dan benggala.
Pada Senin pagi, seorang pawang yang tak disebutkan namanya masuk ke kandang untuk mengurus seekor harimau. Namun, tiba-tiba ia diserang dan tubuhnya dicabik-cabik.
Beruntung, nyawanya masih tertolong. Staf taman berhasil menahan harimau itu sebelum paramedis tiba.
“Pasien itu jelas mengalami beberapa luka sayatan dan tusukan serius dari hewan itu,” kata penjabat direktur distrik Queensland Ambulance Service, Justin Payne, kepada wartawan.
“Untungnya, saat mereka tiba, pendarahannya telah ditangani dengan sangat baik oleh penyedia pertolongan pertama di Dreamworld, yang sangat menyenangkan untuk dilihat,” kata Payne.
Pawang itu terlihat pucat dan merasa tidak enak badan, tetapi sekarang dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Universitas Gold Coast, tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, Dreamworld mengatakan serangan hari Senin itu merupakan insiden yang terisolasi dan langka, sementara fokus utama bisnis adalah pada dukungan anggota tim.
Dreamworld menolak menjawab pertanyaan lebih lanjut tentang kesejahteraan harimau itu.
Taman itu tetap dibuka untuk umum pada hari Senin. Pameran Pulau Harimau Dreamworld disebut sebagai pengalaman interaktif di mana pengunjung bisa begitu dekat sehingga Anda bisa merasakan napas harimau.
Situs web taman itu mengiklankan kesempatan bagi pengunjung untuk memberi makan beberapa dari sembilan harimau Benggala dan Sumatera.
Serangan hari Senin bukanlah pertama kalinya seekor harimau melukai staf di Dreamworld. Pada tahun 2011, seekor harimau Benggala seberat 160 kilogram bernama Keto menggigit dua pawang dalam dua insiden terpisah, menurut laporan media lokal saat itu.
(bnl/fem)
-

Keren! Gunung Rinjani Targetkan Pendakian Nol Sampah Mulai 2025
Jakarta –Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) bikin terobosan untuk melestarikan kawasannya. Pengelola mengampanyekan pendakian nol sampah mulai 2025.
Sejumlah langkah pun disiapkan untuk mewujudkan ambisi itu.
“Tahun 2025, kami melakukan zero waste agar tidak ada lagi potensi sampah yang diangkut ke atas (Gunung Rinjani),” kata Kepala Balai TNGR, Yarman dalam sarasehan zero waste trekking mountain camp di Sembalun, Lombok Timur, seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/9/2024).
Yarman menuturkan pendakian nol sampah itu mulai diterapkan pada April 2025, setelah penutupan selama tiga bulan. Setiap tahun, pada Januari sampai Maret, aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani selalu ditutup untuk memberikan waktu pemulihan lingkungan.
Saat ini Gunung Rinjani sudah memiliki tiga standar operasional prosedur untuk pendakian, sampah dan evakuasi.
Menurutnya, ketiga pedoman itu menandakan pengelolaan wisata pendakian Gunung Rinjani sudah siap untuk menuju ke target nol sampah.
“Kami siapkan model boks makanan, sehingga potensi sampah bisa disingkirkan,” kata Yarman.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menekankan tidak ada pendaki yang membawa bungkus makanan sekali pakai naik ke atas gunung. Boks makanan disiapkan di pintu-pintu masuk sebelum pendaki memulai perjalanan ke puncak.
Bila pendaki membawa makanan-minuman instan dari rumah, seperti mie, roti, atau kopi, bungkus makanan-minuman itu harus dilucuti dan diganti dengan boks guna ulang.
Balai TNGR melibatkan masyarakat sekitar untuk menyiapkan makanan-minuman dalam boks guna ulang agar tidak ada lagi potensi timbulan sampah plastik di Gunung Rinjani.
Penyediaan hasil produk pertanian masyarakat setempat dalam bentuk sudah jadi atau siap masak ditempatkan pada opsi dekat resort pendakian atau pos II.
“Kalau mau pendakian bersih harus dari bawah (pintu masuk dan pintu keluar), tidak ada cara lain. Konsekuensinya petugas harus keras dan itu tantangan,” kata Yarman.
Pada 2023, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mencatat jumlah kunjungan pendakian ke Gunung Rinjani sebanyak 140 ribu orang.
Dari total kunjungan itu menghasilkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sebesar Rp14,7 miliar dan perputaran uang di masyarakat sebesar Rp79 miliar.
Gunung Rinjani memiliki enam jalur pendakian dan maksimal pendaki yang diperbolehkan berwisata ke gunung tersebut hanya sebanyak 400 orang setiap hari.
(fem/fem)
-

Trekking Seru dan Menantang Menuju Curug Lawe di Semarang
Jakarta –Mencari wisata alam di Semarang memang agak susah, tapi bukan berarti tidak ada lho ya. Nah, Curug Lawe adalah salah satu dari sedikit destinasi alam yang menarik untuk traveler kunjungi nih.
Saat liburan kala itu, aku memutuskan datang ke Semarang dan menginap di rumah salah satu kawan. Tentu, kalau sudah seperti itu paling asyik ya menjajal destinasi wisata yang ada di sekitar. Agak membosankan pikirku kalau liburannya di daerah perkotaan, oleh karena itu, aku request ke teman untuk mencarikan tempat wisata alam saja yang menurutku lebih pas untuk mengisi liburan.
Akhirnya, Curug Lawe atau yang lebih lengkapnya dikenal sebagai Air Terjun Curug Lawe Benowo Kalisidi, menjadi pilihan kami untuk dikunjungi esok pagi. Saat mengintip di Google Maps, Curug Lawe ini memang agak jauh kalau berangkat dari kota.
Lokasinya ada di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Jika berangkat dari pusat Kota Semarang, kira-kira jaraknya 25 kilometer dan perlu menempuh perjalanan selama 50 menit naik motor.
Tidak ada hal menarik yang kami temukan selama perjalanan naik motor menuju lokasi Curug Lawe ini, sampai pada akhirnya kami baru tahu jika untuk sampai ke lokasi Curug Lawe yang sebenarnya, perlu berjalan jauh dari tempat motor harus kami parkirkan.
Ya, ternyata Curug Lawe ini berlokasi di tengah-tengah Hutan Kalisidi Semarang, dan untuk mencapainya, wisatawan perlu berjalan kaki lagi sejauh 3 kilometer. Tapi 3 kilometer di sini berbeda ya, karena jalannya cukup licin dan terjal, jadi perlu kehati-hatian yang ekstra sehingga mungkin perlu waktu yang lebih lama dari jalan kaki biasanya.
Oh ya, sebelum masuk ke trek jalan setapak, kami terlebih dahulu diarahkan petugas menuju loket untuk membayar biaya retribusi. Murah, cuma delapan ribu rupiah saja per orangnya.
Nah, perjalanan yang sebenarnya menuju Curug Lawe baru dimulai di sini. Kami mulai memasuki jalan setapak yang masih berupa tanah itu beriringan karena cuma muat untuk satu orang. Di sisi kanan ada aliran sungai kecil dengan air yang jernih, dan di sisi kiri ada jurang yang tentu jika tidak berhati-hati kami bisa jatuh ke sana.
Selama perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan bebukitan yang indah dengan pohon-pohon besar yang kemungkinan sudah berusia ratusan tahun, sangat asri dan sejuk sesuai ekspektasi kami sebelumnya. Setelah berjalanan selama 15 menit, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di atas bebatuan besar di sungai alami yang alirannya menyambung langsung ke Curug Lawe.
Tak lupa kami juga menyempatkan berfoto karena tempatnya memang begitu indah. Setelah beristirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Lawe. Semakin jauh kami berjalan, semakin terasa suasana hutan yang semakin rimbun.
Udara yang sejuk dengan aroma pepohonan yang khas membuat perjalanan ini semakin menyenangkan meskipun jalurnya cukup menantang. Tak lama kemudian, kami tiba di sebuah jembatan kayu kecil yang membentang di atas aliran sungai. Jembatan ini cukup kokoh, meski terlihat sederhana, dan menjadi salah satu spot menarik di sepanjang trek. Dari sini, suara gemuruh air mulai terdengar semakin jelas, menandakan bahwa Curug Lawe sudah tidak jauh lagi.
Semangat kami kembali meningkat, jalur yang kami tempuh mulai sedikit menanjak, dan semakin licin karena beberapa bagian tertutup oleh lumut. Meski harus lebih berhati-hati, pemandangan yang semakin mendekati air terjun membuat kami tak sabar untuk segera tiba di sana. Akhirnya, setelah berjalan sekitar 20 menit dari tempat kami beristirahat, kami pun tiba di Curug Lawe.
Pemandangan air terjun yang menjulang tinggi dengan air yang jatuh deras dari ketinggian langsung menyambut kami. Rasa lelah setelah perjalanan jauh seketika hilang, tergantikan oleh kekaguman pada keindahan alam yang ada di depan mata.
Air terjun ini memang luar biasa. Di sekitar Curug Lawe, terdapat kolam alami yang terbentuk dari aliran air terjun. Airnya begitu jernih dan segar, membuat kami tak sabar untuk mencelupkan kaki dan merasakan kesegarannya.
Beberapa pengunjung lainnya juga terlihat menikmati suasana dengan berfoto atau hanya duduk-duduk di tepi kolam sambil merasakan kesejukan percikan air terjun. Setelah menikmati pemandangan dan berfoto-foto, kami memutuskan untuk mendekati air terjun. Meskipun derasnya air membuat kami sedikit basah, pengalaman berada begitu dekat dengan alam ini sungguh tak terlupakan.
Suara gemuruh air, sejuknya angin yang membawa percikan air, dan pemandangan hijau di sekitar benar-benar memberikan sensasi yang berbeda dari destinasi wisata lainnya. Waktu pun berlalu tanpa terasa. Setelah puas menikmati Curug Lawe, kami akhirnya memutuskan untuk kembali.
Perjalanan pulang terasa lebih cepat, mungkin karena hati kami sudah dipenuhi oleh kepuasan dan rasa syukur bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa ini. Setelah menikmati keindahan Curug Lawe, saya semakin terdorong untuk menjelajahi destinasi alam lainnya.
Sumenep
Di antara tempat yang paling ingin saya kunjungi adalah Gili Iyang di Sumenep, Jawa Timur. Pulau ini tidak hanya dikenal dengan oksigennya yang terbaik di dunia, tetapi juga menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang menarik.
Beberapa di antaranya adalah Pantai Sembilan yang memukau dengan pasir putihnya, Bukit Tinggi Daramista yang menawarkan pemandangan alam dari ketinggian, dan tentu saja keindahan bawah laut di Gili Labak yang tak kalah mempesona.
Tidak sabar rasanya untuk menjelajahi keindahan Sumenep dan merasakan sendiri pesonanya.
—–
Yuk ikut menjelajah keindahan Sumenep dengan mengirim cerita perjalanan kamu. Klik di sini.
-

Luhut Geram Muncul Kelab Malam Topless di Bali, Banyak Turis Nggak Jelas
Jakarta –Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Pandjaitan geram dengan wisatawan bertelanjang dada di kelab malam di Bali. Dia juga menyoroti turis-turis yang melanggar hukum di Pulau Dewata.
Keinginan itu disampaikan Luhut di sela-sela rapat koordinasi persiapan Bali International Airshow (BIAS) 2024 di Nusa Dua, Badung, Selasa (3/9/2024).
“Juga kelab nude topless kurangi lah, kan bukan mau lihat orang telanjang, kalau mau pilih tempat lain keunikan Bali harus kita pelihara jangan jadi seksualitas, turis seksual ke tempat lain saja. Bali itu biarlah karisma dan auranya kita pertahankan,” ujar Luhut seperti dikutip dari detikBali, Rabu (4/9).
Kemudian, ia juga meminta Imigrasi dan Polda Bali agar lebih tegas lagi menyikapi turis asing yang berulah di Bali. Luhut meminta turis asing yang berulah agar langsung dideportasi dan dimasukkan ke daftar hitam agar tidak bisa kembali ke Indonesia.
“Nggak usah ragu-ragu, ada (turis) yang nggak jelas-jelas itu, pulangin aja langsung,” kata Luhut.
“Kalau tidak, Bali kita ini rusak loh. Saya titip betul itu dan kita semua bertanggung jawab di situ,” Luhut menambahkan.
Upaya tersebut sebagai bentuk menjaga Bali agar tidak mencoreng citra pariwisata Bali di dunia. Ia juga menyoroti orang asing yang banyak memperkerjakan masyarakat lokal.
“Saya minta Polda, Pangdam, dan Imigrasi betul-betul kompak, kalau kita kompak tidak ada yang bisa lawan,” ujar dia.
Luhut juga geram dengan alih fungsi lahan di Bali. Dia mengingatkan agar tidak ada lagi lahan persawahan yang digunakan untuk membangun akomodasi pariwisata.
“Tidak ada lagi orang membuat vila di sawah. Sawah biarlah sawah, supaya Bali jadi Bali yang unik,” ujar Luhut.
Dia mencontohkan lingkungan rumah miliknya yang berlokasi di kawasan Cemagi, Kuta Utara. Menurut dia, lahan di belakang rumahnya itu semula adalah hamparan sawah. Kini, lahan sawah tersebut sudah menjadi bangunan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan bakal segera menggelar rapat untuk membahas moratorium atau pemberhentian sementara pembangunan hotel di Bali selatan.
Sandiaga mengatakan permasalahan pembangunan di Bali itu akan dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, rencana moratorium pembangunan akomodasi di Bali selatan juga mendapat dorongan dari akademisi hingga para pelaku pariwisata.
“Keinginan kami juga untuk memoratorium pembangunan hotel untuk sementara. Karena dirasakan di Bali selatan itu sudah terlalu over build, untuk menghindari over tourism,” ujar Sandiaga.
(fem/fem)
-

Moratorium Lahan Jadi Hotel di Bali Selatan, Apa Kata Pengusaha?
Jakarta –Pemerintah merencanakan moratorium pembangunan hotel di Bali selatan untuk melindungi lahan pertanian. Pengusaha pariwisata menyambut baik langkah itu.
Bali selatan, yang mencakup Seminyak, Kuta, Legian, Jimbaran, Benoa, Nusa Dua, Uluwatu, dan Pecat menghadapi masalah kehilangan lahan pertanian. Kawasan hijau berubah menjadi bangunan dan beton, jalanan juga terlampau padat, bahkan sering terjadi kemacetan.
“Untuk mengerem alih fungsi lahan, selama ini konversinya cukup tinggi, Bali wilayahnya kecil, alih fungsinya bisa sampai 200 hektare per tahun,” kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Rai Suryawijaya kepada CNBC Indonesia, Senin (2/9/2024).
Rai sejatinya telah menyarankan kepada pemerintah sejak 2018 untuk membuat riset sharing capacity di Bali. Itu untuk menghitung perbandingan ketersediaan dan kebutuhan akomodasi dan jumlah wisatawan.
Dia menilai saat ini Bali merupakan pulau mungil untuk 4 juta penduduk ditambah WNA yang tinggal di Bali seperti WNA Australia, Rusia, Prancis, Ukraina dan lainnya mencapai 60 ribu, sehingga sangat ramai. Terutama, di Bali selatan.
“Maka dari itu kami dulu wacanakan pemerintah buat kajian khusus untuk moratorium sebentar, karena pembangunan sarana akomodisasi pariwisata seperti vila muncul, new Moskow di Canggu, new Moskow di Ubud dan beberapa tempat akan terjadi,” kata Rai.
Di sisi lain, pemerintah harus konsisten dengan janjinya untuk membuat moratorium ini bisa berjalan dengan konsisten, bukan karena momentum Pilkada.
“Situasi ini perlu ditutup dulu, jangan liat sekarang aja penuh, yang dibangun ekosistem dulu yang urgent. Jangan sampai karena pilkada baru omong, setelah itu nggak konsisten mereka sendiri kasih izin bahkan ada oknum yang melanggar,” ujar dia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf RI), Sandiaga Uno mengatakan bakal melakukan moratorium alias menangguhkan izin pembangunan hotel untuk menjaga kualitas pariwisata di Indonesia, termasuk Bali bagian Selatan.
Sandi menyebut bahwa saat ini pemerintah tengah menggodok sejumlah kebijakan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pariwisata di Tanah Air, yakni penghentian konversi lahan pertanian hingga moratorium pembangunan hotel dan fasilitas pariwisata lainnya.
“Ada beberapa kebijakan yang segera dirampungkan pemerintah, terutama melihat potensi kepadatan yang membuat situasi tidak aman dan tidak nyaman. Khususnya di beberapa destinasi di Bali Selatan dan beberapa destinasi lain di luar Bali yang mengalami permasalahan yang sama,” ujar Sandi dalam Indonesia Quality Tourism Conference di Bali, dikutip dari keterangan resmi Kemenparekraf RI, Senin (2/9).
(msl/fem)
-

Sumba, Sebuah Surga di Timur Indonesia
Jakarta –Destinasi wisata yang sangat berkesan bagiku adalah Sumba. Bukan hanya keindahan pantainya, bukitnya, danaunya, dan semua keindahan alamnya, tetapi juga adat budaya yang tidak ditemukan di tempat lain.
Beberapa hal yang sangat unik bagiku diantaranya:
1. Ketika bertemu mereka tidak hanya berjabat tangan namun juga saling “tempel hidung”
2. Memberikan kain tenun pada saat penyambutan tamu (bagi yang belum menikah kain diletakkan di sebelah kiri)
3. Atap rumah adat yang tinggi menggambarkan tingkat kemakmuran, semakin tinggi artinya semakin kaya
4. Kubur batu berbentuk kotak atau di modifikasi, yang ada di depan setiap rumah digunakan untuk memakamkan sanak keluarga. Mereka tidak menguburkan di dalam tanah tetapi di kubur batu, dan posisi jasad saat dimakamkan adalah meringkuk seperti saat dilahirkan.
5. Agama adat yang masih eksis yaitu agama Marapu. Agama ini berdoa kepada Tuhan dengan perantara leluhur. Mereka juga mengorbankan hewan ternak saat ritual tersebut.
6. Tradisi pasola yang masih dijalankan dan hanya ada di Sumba Barat (Tidak ada di Sumba Timur). Tradisi ini dilaksanakan dengan cara dua orang laki-laki dewasa saling menyerang dengan lembing dan dilakukan dengan menunggang kuda. Hal ini dilakukan dalam rangka merayakan Musim panen dan menghormati adat Marapu (biasanya dilakukan bulan Februari)
7. Hal lain yang menarik bagiku adalah ketika mereka mengikuti acara formal, bagi laki-laki akan selalu membawa parang, dan itu berlaku pula untuk anak kecil. Hal-hal unik di atas inilah yang membuatku terkagum-kagum dengan tempat ini, terlebih dengan alam nya.
Suatu hari nanti aku pasti kembali.Sumenep
Hal yang ingin dilakukan jika terpilih ke Gili Iyang: karena saya sangat mencintai laut, maka saya akan ke tempat dimana bisa dilakukan snorkeling.
Saya ingin melihat karakter biota lautnya. Secantik apakah biota lautnya. Harapan saya ke depan: Jika di masa depan, Gili Iyang menjadi destinasi wisata yang semakin terkenal, maka sebaiknya para pemandu wisata yang membawa wisatawan khususnya untuk snorkeling harus memberikan brifing terkait bagaimana menyelam yang baik.
Tidak semua wisatawan pernah snorkeling/diving. Jangan sampai karena ketidaktahuan wisatawan saat snorkeling, lalu menginjak-injak karang. Maka, akan merusak terumbu karang sendiri dan juga melukai wisatawan.
-

Jumlah Kunjungan Turis China Capai Rekor Sejak Pandemi
Jakarta –Jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia terus meningkat, bahkan mencapai rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19. Catatan itu dicapai pada Juli 2024.
Jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia mencapai 126,1 ribu pada Juli 2024 berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat sebagai yang tertinggi sejak Februari 2020.
Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru menyebut salah satu pendorong peningkatan wisatawan China berasal dari anak muda China yang tertarik berwisata ke Indonesia untuk aktivitas petualangan, alam, dan kebudayaan. Tingginya jumlah wisatawan muda tersebut memberi keuntungan tersendiri.
“Mereka (wisatawan muda) cenderung memiliki banyak pilihan destinasi untuk dikunjungi sehingga ini akan mempengaruhi lama tinggal dan pengeluaran yang semakin tinggi,” kata Chusmeru seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/9/2024).
Meski tren kunjungan wisatawan China menunjukkan pemulihan, capaiannya masih jauh di bawah kondisi normal sebelum pandemi COVID-19. Jumlah kumulatif Januari-Juli 2024 tercatat 695 ribu kunjungan atau hanya sekitar 60 persen dari capaian pada periode yang sama pada 2019.
Pemerintah didorong untuk lebih aktif menyusun berbagai kebijakan yang dapat menarik lebih banyak wisatawan China. Chusmeru menyarankan pemerintah untuk meningkatkan frekuensi penerbangan langsung yang menghubungkan kedua negara tersebut, memberikan pembebasan visa, meningkatkan pameran wisata di China, melakukan inovasi paket perjalanan wisata, serta memperbanyak kegiatan di lokasi wisata yang bisa menarik minat wisatawan China.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA) Budijanto Ardiansjah menyebut meski ada kenaikan permintaan perjalanan wisata dari wisatawan China, lokasi wisata masih didominasi oleh beberapa destinasi populer seperti Bali, Labuan Bajo, dan Jakarta.
Selain itu, sejumlah hal masih perlu dilakukan pemerintah untuk mendongkrak lebih banyak kunjungan dari China.
“Perlu promosi yang lebih intens dibarengi dengan jaminan keamanan dan kenyamanan serta harga yang kompetitif,” kata Budijanto.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang menyusun kebijakan pembebasan visa untuk 20 negara termasuk di antaranya China. Pemerintah menargetkan total kunjungan wisatawan China ke Indonesia bisa mencapai 1,5 juta tahun ini.
(fem/fem)
-

Bupati Sebut Penutupan TN Komodo Tidak Efektif
Manggarai Barat –Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi meminta agar penutupan Taman Nasional Komodo tidak tergesa-gesa, karena tidak efektif.
Edi meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk tak tergesa-gesa menerapkan rencana penutupan Taman Nasional (TN) Komodo. Rencana penutupan Taman Nasional Komodo harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.
“Kami ingin menitipkan pesan kepada Kementerian Pariwisata, Kementerian KLHK. Besar harapan kami agar jangan diberlakukan secara serentak. Kita mengedepankan yang namanya untuk bersosialisasi,” kata Edi Endi dalam sambutannya saat menyambut penerbangan internasional pertama Airasia dari Malaysia ke Labuan Bajo di Bandara Internasional Komodo, Selasa (3/9/2024). Hadir pada kesempatan itu perwakilan Kemenparekraf.
Kalaupun nanti harus dilakukan penutupan Taman Nasional Komodo, Edi Endi minta penutupan itu dilakukan secara bertahap. Penerapan secara bertahap ini agar penutupan Taman Nasional Komodo itu tidak mematikan pariwisata Labuan Bajo.
“Kalaupun itu dilaksanakan, lagi-lagi kami berharap itu dilakukan secara bertahap. Karena kalau diibaratka mobil direm serentak maka sama dengan mematikan kepariwisataan di Labuan Bajo,” katanya.
Pelaku wisata di Labuan Bajo, Servasius Irwan Budi Setiawan, menilai rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tidak efektif untuk mengurangi beban kawasan tersebut dari tingginya kunjungan wisatawan. Anggota Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD NTT ini mendorong pembatasan kunjungan wisatawan dengan cara menaikkan tarif masuk ke TN Komodo.
“Menurut saya tidak perlu (penutupan sementara). Dampaknya tidak akan signifikan. Yang perlu dilakukan menurut saya adalah mengurangi jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (dengan menaikkan tiket). Kenaikan tiket dilakukan secara bertahap, tidak langsung bombastis,” kata Ervis, sapaan Servasius Irwan Budi Setiawan, Selasa.
Alumni International Visitor Leadership Program (IVLP) USA di bidang Sustainable Tourism ini mengatakan praktik menaikkan tiket masuk destinasi wisata sudah mulai diterapkan di luar negeri. Contoh terbaru, sebut dia, di Galapagos, Ekuador yang menaikkan tiket masuk dari USD 100 ke USD 200.
Alasan utama menaikan tiket di sana adalah untuk mengurangi jumlah wisatawan dan meningkatan pendapatan yang digunakan untuk membiayai biaya keberlanjutan Pulau Galapagos.
Hal serupa, kata dia, bisa diterapkan di Taman Nasional Komodo. Ervis menjelaskan daya tarik utama Labuan Bajo dan Galapagos itu sama, yakni mengandalkan daya tarik wisata alam (keragaman hayati).
****
Baca berita selengkapnya di sini.
(bnl/bnl)