Kategori: Travel

  • Indonesia Harus Jadi Ibu Kota Kebudayaan Dunia

    Indonesia Harus Jadi Ibu Kota Kebudayaan Dunia




    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi ibu kota kebudayaan dunia. Dia merujuk kepada keanekaragaman kebudayaan Indonesia.

    “Kita ini harus menjadi ibu kota kebudayaan dunia karena kita ini hampir semua fase peradaban itu ada dan dari artefak-artefak yang ada memang kita ini tertua, ya tadi lukisan purba tertua di dunia aja adanya di Indonesia. Itu kan ekspresi budaya yang jelas, yang konkret, yang langsung, tidak ada di tempat lain,” kata Fadli Zon dalam kegiatan serah terima jabatan dan pisah sambut di Gedung Kemedikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024).

    “Jadi ini harus menjadi bagian dari reinventing Indonesian identity, jadi menemukan kembali identitas manusia Indonesia,” dia menambahkan.


    Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai sejarah peradaban yang cukup tua di Indonesia, ia menyebutkan beberapa contohnya seperti artefak Meganthropus paleojavanicus yang berasal dari 2 juta tahun yang lalu. Kemudian, Pithecanthropus erectus yang berasal dari 1,3 hingga 1,8 juta tahun lalu.

    Fadli Zon juga mengungkapkan bahkan fosil-fosil dari Homo sapiens berasal dari 100 hingga 300 ribu tahun yang lalu. Dari temuan-temuan itulah, dia optimistis, bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi ibu kota kebudayaan dunia.

    “Saya kira ini yang mungkin kita perlu kita juga lakukan lebih banyak penelitian, mungkin belum tentu di Afrika yang tertua itu. Saya kira saya sudah lihat fossil lucy yang umurnya 3,1 juta tahun tapi itu masih sangat kecil (ukuran), saya kira bukan manusia tapi yang ditemukan tetapi yang ditemukan manusia-manusia purba di Indonesia itu satu hal yang luar biasa,” kata Fadli Zon.

    Kemudian, temuan lukisan yang berada di Gua Leang-leang di Sulawesi Selatan disinyalir berasal dari 40 ribu tahun yang lalu, bahkan ada yang menyebut dari 52 juta tahun sebelumnya.

    “Mungkin nanti ada yang lebih tua lagi dari apa yang ditemukan di Spanyol dan di Prancis yang usianya kira-kira 30 ribu tahun. Dan saya kira kita harus menjadikan budaya ini adalah treasure kekayaan nasional kita,” dia menambahkan.

    (upd/fem)



    Artikel aslinya

  • Super Air Jet Buka Rute ke Wakatobi

    Super Air Jet Buka Rute ke Wakatobi




    Jakarta

    Super Air Jet membuka penerbangan ke Wakatobi. Penerbangan ini dilakukan sebanyak dua kali per minggu.

    Dalam siaran resmi, Senin (21/10/2024), Super Air Jet segera membuka penerbangan langsung dari Makassar ke Wakatobi mulai 31 Oktober 2024. Layanan ini diharap menjadikan Wakatobi lebih mudah diakses bagi pelancong, pebisnis, dan masyarakat.

    “Ada kabar keren nih buat kalian yang hobi jalan-jalan dan lagi ngincar destinasi wisata baru. Super Air Jet segera terbang ke Wakatobi! Sesuai tren perjalanan masa kini yang lebih suka destinasi eksotis dan unik, Wakatobi (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko) di Sulawesi Tenggara sekarang makin mudah dijangkau melalui Bandara Matahora, Wangi-Wangi (WNI),” kata Dirut Super Air Jet Ari Azhari.


    “Nggak perlu ribet, penerbangan perdana dijadwalkan mulai 31 Oktober 2024 langsung dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (UPG),” imbuh dia.

    “Nilai lebihnya traveler dari berbagai kota memilih Makassar sebagai bandara transit untuk melanjutkan ke Wakatobi, begitu juga sebaliknya,” terang Ari.

    Rute baru dari Super Air Jet menawarkan nilai lebih bagi para traveler dengan menjadikan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sebagai titik transit strategis. Para pelancong dari berbagai kota di Indonesia kini dapat dengan mudah menuju Wakatobi melalui Makassar.

    Keuntungan lainnya, traveler yang datang dari Wakatobi juga bisa memanfaatkan Makassar sebagai jalur transit untuk melanjutkan perjalanan ke kota-kota lain di Indonesia. Hal ini tidak hanya mempermudah aksesibilitas, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam merencanakan perjalanan.

    “Sehingga para wisatawan dapat menikmati pengalaman yang lebih beragam dan menarik di seluruh Nusantara. Jadi, buat kamu yang pengen liburan ke #DiIndonesiaAja, Wakatobi jadi pilihan seru! Melalui update sosial media, kamu bisa explore lebih jauh pesona Wakatobi dan rencanakan liburan impianmu,” katanya.

    Wakatobi terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa. Di sana ada pantai berpasir putih hingga spot diving yang menakjubkan.

    Jadwal Super Air Jet Makassar-Wakatobi PP di hari Senin dan Kamis:

    Rute No. Terbang Jadwal Berangkat Jadwal Tiba
    Makassar (UPG) – Wakatobi (WNI) IU-570 12.00 Wita 13.20 Wita
    Wakatobi (WNI) – Makassar (UPG) IU-571 14.00 Wita 15.20 Wita

    (msl/ddn)



    Artikel aslinya

  • Fadli Zon Bilang Apa soal Wamen Kebudayaan Giring?

    Fadli Zon Bilang Apa soal Wamen Kebudayaan Giring?




    Jakarta

    Sebagai Menteri Kebudayaan Fadli Zon bakal didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha. Apa kata Fadli soal Giring?

    Usai kegiatan serah terima jabatan dan pisah sambut di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/10/2024), Fadli Zon menyampaikan rencana kerja awal untuk kementerian yang dipimpinnya. Dia juga mengomentari Giring yang menjadi wakilnya.

    “Mas Giring, saya sudah kenal lama, sudah ngobrol-ngobrol beberapa bulan sebelumnya, walaupun tidak tahu juga waktu itu posisi kami sebagai apa. Dan, beberapa hari lalu juga kami sudah diskusi, nanti Mas Giring sebagai wamen juga akan mendukung aktivitas dan kegiatan ini jadi paling tidak sudah dua kali brainstorming diskusi,” kata Fadli Zon kepada wartawan.


    Fadli akan membicarakan rencana kerja bersama Giring sesegera mungkin. Termasuk, soal wacana ada undang-undang yang menyatukan kebudayaan, satu undang-undang besar. Dia mengistilahkan sebagai Omnibus Law kebudayaan. Nantinya di dalamnya dimasukkan undang-undang tentang cagar budaya, perfilman, pemajuan kebudayaan, museum hingga musik.

    Fadli menyebut rencana itu membutuhkan perlu adanya pengkajian yang intensif supaya substansinya tepat.

    Dia juga akan melibatkan Giring yang berpengalaman di dunia musik untuk mempermudah kinerja pembuatan alur ekosistem budaya yang lebih kekinian. Ya, Giring merupakan sosok yang telah lama berkecimpung di industri musik. Ia juga sempat menjadi vokalis band kenamaan di Indonesia, Nidji.

    “Saya kira demikian karena Mas Giring kan pelaku juga, dia juga seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu. Jadi saya pasti akan sangat terbantu dengan terutama industri budaya dengan media baru, kawan-kawan baru, saya kira ini akan sangat bagus,” kata dia.

    Giring resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Kebudayaan pada hari yang sama dengan pelantikan Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan. Namun yang membedakan hanya waktunya saja, menteri dilantik pada pukul 10.00 WIB dan wakil menteri sekitar pukul 15.00 WIB.

    (upd/fem)



    Artikel aslinya

  • Ditawari Jadi Sekjen UNWTO, Sandiaga Mau Pikir-pikir Dulu

    Ditawari Jadi Sekjen UNWTO, Sandiaga Mau Pikir-pikir Dulu




    Jakarta

    Selepas purna tugas menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengaku ditawari jadi Sekjen UNWTO (United Nation World Tourism Organization).

    Namun Sandiaga mengaku masih akan pikir-pikir dulu terkait tawaran tersebut. Dia akan mendiskusikan terlebih dahulu soal tawaran itu dengan pihak keluarga.

    “Tawaran-tawaran seperti dari UN Tourism memang sudah beberapa bulan ini disampaikan kepada saya, dan saya harus mendiskusikannya tentunya dengan keluarga,” ujar Sandiaga ditemui usai acara Sertijab Menteri Pariwisata dan Menteri Ekonomi Kreatif di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Senin (21/10/2024).


    Selain berdiskusi dengan pihak keluarga, Sandiaga juga mengaku akan mendiskusikan tawaran tersebut dengan Menteri Luar Negeri, Sugiono hingga Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

    “Seandainya itu tugas negara untuk mewakili Indonesia, sebagai yang pertama di UN, tentunya ini mesti dipersiapkan dengan sangat baik,” imbuh Mantan Wagub DKI Jakarta ini.

    Jika memang tawaran itu diambil oleh Sandiaga, ia mengaku akan mengusung pariwisata berkualitas yang membuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi warga dunia.

    “Saya mengusung pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, yang fokus pada pariwisata hijau, yang membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat dunia,” beber Sandiaga.

    “Karena, Indonesia dipandang sebagai negara yang sukses untuk mengembalikan sektor pariwisata pasca pandemi, sehingga ada pemulihan ekonomi. Ini yang akan kita bawa, pengalaman dari Indonesia ke tingkat dunia,” ucap Sandiaga menutup pembicaraan.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Menanti Gebrakan 100 Hari Menteri Pariwisata Widiyanti dan Wamen Ni Luh Puspa

    Menanti Gebrakan 100 Hari Menteri Pariwisata Widiyanti dan Wamen Ni Luh Puspa




    Jakarta

    Kabinet Merah Putih era Presiden Prabowo Subianto membawa sosok-sosok baru. Salah satunya adalah Widiyanti Putri Wardhana sebagai Menteri Pariwisata dan Ni Luh Puspa sebagai Wakil Menteri Pariwisata.

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah berdirinya Kementerian Pariwisata, mereka akan dipimpin oleh Menteri dan Wakil Menterinya yang keduanya sama-sama wanita.

    Widiyanti Putri Wardhana berlatar belakang seorang pengusaha. Sedangkan Ni Luh Puspa berlatar belakang seorang penyiar TV


    Dua figur ini kini menjadi tumpuan harapan bagi masa depan industri pariwisata Indonesia, yang selama satu dekade terakhir menghadapi tantangan struktural, pandemi global, hingga perubahan preferensi wisatawan internasional.

    Maka, wajar jika publik menantikan gebrakan 100 hari pertama mereka untuk memberikan sinyal positif bagi sektor yang dianggap sebagai motor perekonomian Indonesia.

    Menghadapi Kompleksitas Tantangan di Lapangan

    Sektor pariwisata Indonesia masih belum pulih sepenuhnya pasca-pandemi COVID-19. Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023 mencapai 7,4 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya tetapi masih jauh dari angka 16 juta kunjungan pada tahun 2019.

    Angka tersebut mengindikasikan kebutuhan akan strategi yang lebih inovatif dan agresif guna mengembalikan Indonesia sebagai destinasi utama di kawasan Asia Tenggara.

    Widiyanti Putri Wardhana dan Ni Luh Puspa dihadapkan pada beberapa tantangan besar, di antaranya permasalahan konektivitas, diversifikasi destinasi, dan penguatan kualitas sumber daya manusia pariwisata.

    Strategi Transformasi yang Diharapkan

    Publik kini menunggu langkah konkret apa yang akan dilakukan oleh Menpar Widiyanti dan Wamenpar Ni Luh Puspa dalam 100 hari pertama mereka. Fokus utama yang diharapkan adalah pembangunan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.

    Presiden Prabowo telah menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur di destinasi pariwisata utama dan sekunder, peningkatan promosi pariwisata berbasis digital, serta pengembangan ekowisata yang melibatkan masyarakat lokal.

    Pendekatan yang mengedepankan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah perlu diperkuat. Salah satu contoh yang bisa diadopsi adalah program “Village Tourism” di Thailand yang sukses mengangkat perekonomian lokal melalui pelibatan masyarakat secara langsung.

    Selain itu, strategi pemasaran berbasis digital yang lebih personal dan interaktif perlu diutamakan, mengingat tren wisatawan saat ini yang lebih banyak mengandalkan rekomendasi digital dan media sosial.

    Membangun Kembali Kepercayaan Wisatawan Global

    Dua tahun terakhir, Indonesia menghadapi berbagai krisis citra di sektor pariwisata, mulai dari bencana alam hingga masalah keamanan, sampah yang mencoreng kepercayaan wisatawan.

    Langkah konkret yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kualitas layanan, memperkuat narasi destinasi yang aman, nyaman, dan kaya akan pengalaman unik.

    Negara-negara seperti Jepang dan Selandia Baru sukses menarik minat wisatawan global dengan strategi yang mengutamakan kualitas pengalaman wisata dan promosi kebersihan serta keamanan.

    Widiyanti Putri dan Ni Luh Puspa harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk membangun kembali narasi positif tentang pariwisata Indonesia.

    Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta dalam memfasilitasi investasi infrastruktur, hotel, dan sarana transportasi juga harus terus ditingkatkan. Tanpa langkah-langkah strategis ini, target 18 juta kunjungan wisman pada 2025 akan sulit tercapai.

    Kecerdasan Ekonomi dalam Pariwisata

    Satu hal yang kerap terlupakan dalam pengembangan pariwisata adalah pendekatan berbasis ekonomi yang lebih cerdas. Kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar 4,8% pada 2022, dan angka ini masih jauh dari harapan.

    Sektor pariwisata perlu didorong untuk menjadi lebih dari sekadar pemasok devisa, ia harus bisa menciptakan lapangan kerja, mendukung industri lokal, dan menjadi tulang punggung perekonomian berkelanjutan.

    Langkah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja pariwisata menjadi kunci, termasuk pelatihan keterampilan digital, bahasa, serta pemahaman budaya lokal yang lebih mendalam. Ini akan memberikan kesan mendalam kepada wisatawan tentang keunikan dan keramahtamahan Indonesia, yang selama ini menjadi daya tarik utama.

    Menanti Gebrakan Inovatif

    Gebrakan 100 hari pertama dari Menteri Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Ni Luh Puspa sangat dinantikan oleh seluruh pemangku kepentingan pariwisata. Bukan hanya sekadar retorika atau janji manis, tetapi aksi nyata yang mampu mengembalikan kejayaan pariwisata Indonesia.

    Dengan mengusung strategi yang berbasis data, responsif terhadap tren global, dan inklusif bagi masyarakat lokal, duo ini diharapkan bisa menjadi motor perubahan yang membawa pariwisata Indonesia ke arah yang lebih cerah.

    Pengamat PariwisataPakar pariwisata, Taufan Rahmadi Foto: (dok. Istimewa)

    Masyarakat kini menunggu, apa langkah pertama yang akan mereka ambil? Apakah kolaborasi dengan sektor swasta akan diprioritaskan? Atau, adakah langkah-langkah baru yang lebih inovatif yang bisa diharapkan?

    Seperti misalnya, bagaimana pariwisata harus bisa menjadi salah satu solusi kemiskinan di Indonesia, dimana hal ini selaras dengan apa yang menjadi cita-cita Presiden Prabowo.

    Waktu 100 hari akan menjadi ujian pertama yang akan membuktikan apakah harapan-harapan besar tersebut dapat diwujudkan oleh mereka berdua.

    —–

    Artikel ini ditulis Taufan Rahmadi, Pakar Strategi Pariwisata Nasional. Artikel merupakan kiriman pembaca detikcom.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dipecah, Sandiaga Yakin Lebih Baik

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dipecah, Sandiaga Yakin Lebih Baik




    Jakarta

    Di Kabinet Merah Putih, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipecah menjadi dua. Namun Sandiaga tetap optimistis capaian menteri baru akan lebih baik dari sebelumnya.

    Presiden Prabowo Subianto resmi memecah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi dua kementerian yang berbeda. Kementerian Pariwisata akan dipimpin oleh Widiyanti Putri Wardhana, pengusaha yang sudah berpengalaman selama 30 tahun memimpin perusahaan.

    Sedangkan Kementerian Ekonomi Kreatif akan dipimpin oleh Teuku Riefky Harsya, Sekjen Partai Demokrat yang dulu pernah berkecimpung menjadi direktur sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan.


    Meski sekarang dipecah menjadi dua kementerian yang berbeda, Mantan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno malah optimistis dua kementerian itu akan jauh lebih baik dari sekarang.

    “Saya sangat optimis capaian mereka akan jauh lebih baik dari capaian kita sekarang ini. Jadi saya positif melihat dua sosok yang ditunjuk pak Prabowo dan Mas Gibran ini adalah dua sosok yang sangat tepat, memiliki kemampuan yang sangat mumpuni,” ucap Sandiaga ditemui usai acara Sertijab Menteri Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Senin (21/10/2024).

    Sandiaga yakin, baik Widiyanti maupun Teuku Riefky akan menjadi leaders yang inspiring dan akan membawa torehan prestasi yang lebih baik di kementerian yang dipimpin keduanya.

    Sementara itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, meski sekarang Kementerian Pariwisata dipisah dengan Kementerian Ekonomi Kreatif, tetapi ruang kolaborasi dan sinergi tetap terbuka lebar antar keduanya.

    “Dipisahkannya pariwisata dan ekonomi kreatif tetap memberikan peluang untuk sinergi yang berkesinambungan dan kolaborasi yang erat. Saya optimis dengan basic yang jelas dan langkah-langkah strategis yang jelas, saya mampu mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata menjadi motor penggerak,” jelas Widi, sapaan akrabnya.

    “Kita pasti bisa, karena Indonesia adalah Paradise of Earth,” ucap Widiyanti dengan yakin.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Turis-turis Lagi Asyik Berbikini di Pantai Canary, eh Didemo Warga

    Turis-turis Lagi Asyik Berbikini di Pantai Canary, eh Didemo Warga




    Jakarta

    Gerakan antituris kembali digencarkan oleh warga Pulau Canary di Spanyol. Wisatawan mancanegara yang sedang nyantai terkejut dengan perlakuan warga lokal.

    Dilansir dari Daily Mail pada Selasa (22/10/2024), ratusan pengunjuk rasa melakukan demo di Pantai Troya, Tenerifem Canary Islands. Mereka menyerang turis secara langsung dengan meneriakkan slogan-slogan ‘Lebih banyak wisatawan, lebih banyak kesengsaraan’ dan ‘Canary Islands tidak untuk dijual’.

    Tak hanya itu, warga juga berkeliling di sekitar turis sambil meniup pluit. Turis dibuat tak berkutik saat warga mengepung mereka yang sedang asyik berjemur dengan memakai bikini. Pemandangan ini terus terlihat di sepanjang garis pantai.


    Demonstrasi pantai terjadi segera setelah para pengunjuk rasa memulai pawai tengah hari di pusat perbelanjaan Metropolis di dekatnya.

    Penduduk setempat terdengar berteriak ‘No hay camas pa’ tanto guiri’ – yang dalam bahasa Inggris berarti ‘Tidak ada cukup tempat tidur untuk begitu banyak orang asing’.

    Seorang wanita membawa poster kardus yang bertuliskan ‘Turis, pulanglah.’

    Poster lain yang dibawa oleh para pengunjuk rasa bertuliskan: ‘Menikmati hari di kolam renang Anda? Air itu bisa saja digunakan untuk makanan’ serta ‘Wisata makro menghancurkan Kepulauan Canary’ dan ‘Kepulauan Canary punya batas. Lebih banyak pohon, lebih sedikit hotel’.

    Yang lain dalam bahasa Spanyol yaitu ‘Kepulauan Canary Tidak Hidup dari Pariwisata. Pariwisata hidup dari Kepulauan Canary.’

    Suasana pantai yang makin ramai membuat turis-turis mati kutu. Akhirnya banyak dari mereka yang pergi meninggalkan pantai.

    Aksi protes ini merupakan serangkaian demo yang telah terjadi selama setahun. Kota-kota Spanyol secara terang-terangan menolak kegiatan pariwisata massal yang telah membuat warga sengsara karena mahalnya biaya hidup dan tempat tinggal.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Saran Astindo buat Menteri Pariwisata Baru

    Saran Astindo buat Menteri Pariwisata Baru




    Jakarta

    Jabatan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf) berakhir dan digantikan oleh Widiyanti Putri Wardhana sebagai Menteri Pariwisata. Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) memberikan menyampaikan sejumlah harapan dan saran kepada menteri baru.

    Astindo mengapresiasi Kemenparekraf dipecah menjadi dua kementerian, yakni Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Menurut Astindo, langkah itu dapat membuat Kementerian Pariwisata bisa bisa lebih berfokus mengembangkan sektor pariwisata di Tanah Air.

    Di samping itu, karena sektor pariwisata juga bersinggungan dengan sektor lainnya seperti misal transportasi, Astindo berharap Kemenpar dapat melakukan kolaborasi secara baik dengan berbagai pihak.


    “Untuk kami itu satu langkah maju sebetulnya. Karena akhirnya kementerian jadi fokus mengembangkan pariwisata. Walaupun tetap berkolaborasi dengan yang lain, tapi kan PRnya masih banyak nih pariwisata,” kata Head of Tour Inbound & Domestic Astindo, Heben Ezer, saat diwawancarai detikTravel, Senin (21/10/2024).

    Menurutnya, ada hal-hal yang menjadi pencapaian dalam periode sebelumnya yang perlu dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru. Misalnya saja Desa Wisata.

    “Mas Menteri sudah banyak membangun destinasi-destinasi misalnya desa-desa wisata, cukup banyak yang sudah mendapatkan anugerah ADWI dan sebagainya. Nah, bagaimana kita nanti berkolaborasi dengan kementerian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa-desa wisata ini,” ujar dia.

    Selain itu, dengan target 20 juta kunjungan wisatawan, Astindo menyarankan untuk diversifikasi tempat wisata unggulan. Karenanya, mereka juga mendorong pengembangan Destinasi Super Prioritas. Salah satu caranya adalah terkait fasilitas dan transportasi pendukung, Salah satunya terkait harga tiket domestik.

    “Terutama dengan pengembangan jalur-jalur penerbangan ke DSP-DSP tersebut, agar lebih banyak penerbangan ke sana. Nah tentu saja ini jadi masalah utama karena sekarang ini kita tahu secara umum bahwa biaya penerbangan di Indonesia ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN. Jadi ini perlu mungkin ada satu tindakan, ada satu koordinasi dengan stakeholders yang lainnya agar biaya penerbangan ini bisa turun ke tingkat yang wajar gitu,” ujar dia.

    Sementara itu, aspek yang juga tak kalah penting dalam menggaet wisatawan adalah sektor SDM, hospitality, serta keamanan di sektor wisata. Menurutnya, hal tersebut adalah salah satu penyebab wisata RI kesulitan bersaing dengan negara tetangga.

    “Nah kalau kita mau ke wisatawan asing tentu SDM-nya perlu ditingkatkan nih, apa nih yang harus dilihat? Dari penguasa-penguasaan yang harus dimiliki oleh para SDM yang akan melayani wisatawan nanti, misalnya termasuk bahasannya bagaimana, lalu standar pelayanannya seperti apa, lalu misalnya safety dan security-nya seperti apa,” kata dia.

    “Sanitasi yang sekarang sedang menjadi sorotan juga itu bagaimana nih standarnya yang kita kembangkan. Nah kayak gitu-gitu harus mulai diterapkan, nah ini mungkin nanti bisa fokus ke pengembanngan SDM dan hospitality,” dia menambahkan.

    (wkn/fem)



    Artikel aslinya

  • Seram.. Banyak Zombie Berkeliaran di Kawasan Santiago Chile

    Seram.. Banyak Zombie Berkeliaran di Kawasan Santiago Chile


    Foto Travel

    AP Photo/Esteban Felix – detikTravel

    Selasa, 22 Okt 2024 07:00 WIB

    Chile – Warga Santiago berpartisipasi untuk mengikuti Zombie Walk, Minggu (20/10/2024). Peserta berdandan seram dan berjalan-jalan di pusat Kota Santiago.



    Artikel aslinya

  • Pariwisata RI Harus Lebih Hebat dari Era Joop Ave

    Pariwisata RI Harus Lebih Hebat dari Era Joop Ave




    Jakarta

    Dalam pidato perdana usai dilantik sebagai Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto menyebut kekayaan sumber daya alam. Dengan modal itu., pariwisata Indonesia diharapkan melampaui kejayaan di era Joop Ave.

    Dalam pidato yang disampaikan di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta pada Minggu (20/10/2024) itu, Prabowo membeberkan kekayaan alam Indonesia mulai dari lautan, daratan, juga sumber daya alam lain. Seiring dengan kekayaan alam itu, ada tantangan dan ancaman di masa depan.

    Prabowo pun mengajak bangsa Indonesia untuk optimistis, namun tetap realistis dalam menghadapi berbagai rintangan yang ada, termasuk dalam memajukan sektor pariwisata.


    Pakar Strategi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi menyampaikan interpretasinya terkait relevansi pidato Prabowo terhadap sektor pariwisata Indonesia.

    “Mengenai petikan pidato Presiden Prabowo, saya melihat ada pesan kuat yang bisa kita kaitkan dengan pengembangan sektor pariwisata di Indonesia,” kata Taufan dalam perbincangan dengan detikTravel, Senin (21/10/2024).

    “Presiden menekankan bahwa meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman budaya yang luar biasa, kita tidak boleh terlena. Justru, ini adalah saatnya bagi kita untuk berani menghadapi tantangan dan hambatan yang ada di depan, terutama dalam memajukan sektor pariwisata yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional,” dia menambahkan.

    Taufan menyoroti pentingnya keberanian berinovasi dan bersaing di pasar pariwisata global, terutama di bawah Kabinet Merah Putih.

    “Saya setuju dengan pandangan Presiden bahwa kita harus menjadi bangsa yang berani. Berani berinovasi, berani bersaing, dan berani menghadapi perubahan tren pariwisata global,” kata Taufan.

    Taufan menggarisbawahi bahwa tantangan seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan perubahan perilaku wisatawan pasca-pandemi membutuhkan strategi yang lebih dari sekadar peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

    “Industri pariwisata di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik dari segi wisata alam, budaya, maupun kuliner. Namun, di tengah peluang tersebut, ada tantangan yang perlu diatasi seperti peningkatan kualitas infrastruktur, pengelolaan destinasi secara berkelanjutan, dan peningkatan SDM pariwisata yang mampu bersaing secara global,” kata Taufan.

    Dia juga menekankan pentingnya berfokus pada kualitas pengalaman wisata, bukan hanya kuantitas kunjungan wisatawan.

    “Selain itu, dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan perubahan perilaku wisatawan pasca-pandemi, kita perlu strategi yang tidak hanya berfokus pada kuantitas kunjungan wisatawan, tetapi juga kualitas pengalaman wisata yang mereka dapatkan. Kita bisa belajar dari negara-negara yang berhasil mengembangkan pariwisata berkelanjutan, di mana kesejahteraan masyarakat lokal dan kelestarian lingkungan menjadi prioritas,” ujar Taufan.

    Taufan percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Dengan semangat yang disampaikan oleh Presiden, saya optimis bahwa Indonesia mampu menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan yang berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta membangun citra positif Indonesia di mata dunia,” kata dia.

    Dalam konteks visi pembangunan, Taufan mengakhiri dengan pernyataan bahwa pariwisata di era saat ini harus memiliki visi yang lebih luas. “Harus lebih hebat dari zaman Joop Ave dan bisa menjadi solusi atasi kemiskinan,” ujar dia.

    Taufan menegaskan bahwa pariwisata harus dilihat sebagai motor untuk perubahan sosial yang lebih luas, tidak hanya sebagai alat pertumbuhan ekonomi semata.

    Dengan optimisme dan strategi yang tepat, sektor pariwisata Indonesia diyakini mampu memberikan kontribusi yang signifikan, baik dalam hal pertumbuhan ekonomi maupun pengentasan kemiskinan, sejalan dengan visi pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya