Kategori: Travel

  • Terbangkan Drone di TN Komodo Ditarik Rp 2 Juta, Asosiasi Pilot Protes!

    Terbangkan Drone di TN Komodo Ditarik Rp 2 Juta, Asosiasi Pilot Protes!




    Manggarai Barat

    Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh soal kebijakan baru menerbangkan drone di Taman Nasional Komodo yang ditarik bayaran Rp 2 Juta per hari.

    Kenaikan tarif menerbangkan drone di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo itu dinilai cukup memberatkan. Buktinya, sejumlah wisatawan membatalkan rencana mereka untuk menggunakan drone, lantaran kenaikan tarif dari Rp 1 juta per hari menjadi Rp 2 juta per hari.

    “Banyak (wisatawan) yang batal deal menggunakan drone karena harganya terlalu mahal,” keluhnya ketua APDI NTT, Firmansyah, Rabu (6/11/2024).


    Kenaikan tarif menerbangkan drone sebesar 100 persen itu mulai diterapkan pada Selasa (30/10/2024). Kenaikan itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

    Menurut Firman, tiket menerbangkan drone di kawasan TN Komodo hampir sama dengan tarif jasa dokumentasi untuk kegiatan foto dan video drone selama sehari.

    “Kami tarif standar minimal dokumentasi oneday trip foto video drone Rp 2,5 juta, sedangkan harga tiket drone Rp 2 juta,” paparnya.

    APDI Regional NTT meminta agar kenaikan tarif menerbangan drone di kawasan TN Komodo itu bisa dikaji kembali.

    “Kami berharap TN Komodo bisa mengkaji harga tiket karena yang ada di peraturan terbaru merupakan harga tarif tertinggi yang diberikan,” ungkapnya.

    ——

    Artikel ini telah naik di detikBali.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Bandara di Bali Utara, Bisakah Mengurangi Penumpukan Wisatawan di Selatan?

    Bandara di Bali Utara, Bisakah Mengurangi Penumpukan Wisatawan di Selatan?




    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto berencana membangun bandara di Bali utara untuk mengurangi penumpukan di wisatawan di Bali selatan sekaligus ingin menjadikan Pulau Dewata menjadi new Hong Hong dan new Singapore. Cukup jitukah rencana itu?

    Prabowo menyatakan rencana pembangunan bandara di Buleleng itu pada saat kunjungan ke Bali akhir pekan lalu, Minggu (3/11/2024).

    “Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen saya ingin membangun North Bali International Airport,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Restoran Bendega, Denpasar.


    Prabowo mengatakan rencana itu bisa mendukung pariwisata Bali utara, sehingga bisa menjadikan Bali sebagai The New Singapore atau The New Hongkong.

    Saat ini, Bali memiliki satu bandara, yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang berada di Kuta, Badung. Kawasan Badung merupakan pusat bisnis dan pariwisata, termasuk hotel, kafe, hingga restoran, sampai beach club.

    Untuk sampai ke kawasan Bali utara dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, wisatawan mesti menempuh perjalanan darat selama lima sampai enam jam. Bali tidak memiliki transportasi umum yang memadai. Untuk berkeliling Pulau Dewata, warga lokal dan wisatawan mau tidak mau harus mengandalkan charter mobil atau motor.

    Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, yang juga anggota Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia, Mahawan Karuniasa, menyatakan Bali memang membutuhkan infrastruktur dan konektivitas yang terbangun dengan baik seperti Singapura dan Hong Kong. Itu demi menunjang mobilitas ekonomi dan sosial. Tetapi, dia menilai penggunaan istilah neh Singapore dan ne Hong Kong tidaklah tepat.

    “Bali menjadi new Hong Kong dan new Singapore itu sebaiknya kita tinggalkan. Saya kira cukup dan kita mengatakan Bali akan membangun infrastruktur destinasi wisata, infrastruktur yang modern, atau istilah lainnya,” kata Mahawan dalam perbincangan dengan detikTravel, Rabu (6/11/2024).

    “Membangun infrastruktur Bali, yang merupakan destinasi pariwisata, itu berkaitan dengan daya dukung dan ekologis, sosiologis, dan budaya masyarakat di sana. Pembangunan di sana tidak bisa meniru Hong Kong dan Singapura. Dari luas saja sudah berbeda, luas Bali delapan kali Singapura,” kata Mahawan.

    “Setiap lokasi di Bali sebenarnya sudah terkoneksi aksesibilitas darat, ada jalan keliling, ada pula yang memotong. jadi, diperlukan kehati-hatian dalam mengembangkan infrastruktur, jangan sampai justru pembangunan tidak memudahkan aksesibilitas pariwisata dan mengurangi mobilisasi ke destinasi wisata,” ujar Mahawan.

    Mahawan mengatakan ‘memotong akses’ ke tempat wisata itu justru berpotensi terjadi jika pemerintah membangun bandara di Bali utara. Jika ada dua bandara, di Kuta dan Buleleng, tempat wisata yang berada di antara kedua wilayah itu berpotensi sepi pengunjung.

    Selain itu, pembangunan bandara Bali utara dinilai bukan solusi jitu untuk mengurangi penumpukan wisatawan di Kuta, Seminyak, Jimbaran, Canggu, Nusa Dua, dan Sanur yang saat ini menjadi jujugan utama wisatawan.

    “Apakah kalau bandara di Bali utara dibangun akan mengurangi penumpukan wisatawan di Bali selatan? Saya kira tidak karena saya yakin kalau bandara di utara dibangun maka kepadatan wisatawan akan terjadi juga utara. Yang terjadi adalah ada penumpukan wisatawan di Bali utara dan selatan,” ujar Mahawan.

    “Adanya bandara di utara itu tidak akan mengurangi kepadatan di selatan. Saat ini Bali selatan macet, jika ada bandara di utara, bisa jadi di Bali utara juga akan macet. Dampak lainnya setelah ada bandara di Bali utara, wisatawan tidak akan melintasi daerah wisata yang ada di antara Bali utara dan selatan, destinasi itu bisa hilang nanti,” dia menambahkan.

    Mahawan juga mengkhawatirkan dampak lain jika bandara di Bali utara tetap dibangun, yakni Bali secara keseluruhan akan semakin padat. Wisata alam, mulai dari hutan, sawah akan lebih mudah berubah menjadi bangunan beton, berupa resort atau pun tempat perbelanjaan, restoran, dan kafe.

    Belum lagi imbas lain yang diakibatkan jika perencanaan tata ruang tidak memadai. Dia berkaca kepada pembangunan dan perkembangan di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai. Mahawan menyatakan Bali harus mempertahankan pembeda yang dimiliki dari destinasi wisata lain di dunia.

    “Masalah daya dukung. Dengan pembangunan Bandara I Gusti Ngurah Rai lahan yang terbangun saat ini luar biasa, sampai ke daerah Ubud. Wilayah terbangun semakin luas. Nah, Buleleng sudah merupakan perkotaan, jika nanti ditambah ada pembangunan bandara maka perkembangan lahan terbangun di sana akan semakin banyak,” ujar dia.

    “Tata ruang di Bali harus berbeda, harus memastikan destinasi dengan daya tarik alam yang selama ini menjadi unggulan, jangan dihilangkan. Jangan sampai sawah, hutan, sungai menjadi resort, padahal daya tariknya Bali adalah wisata alam,” dia menegaskan.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Terkatung-katung di Bandara Bali, Kesengsaraan Penumpang Berlanjut di Hotel

    Terkatung-katung di Bandara Bali, Kesengsaraan Penumpang Berlanjut di Hotel




    Denpasar

    Penumpang maskapai Cathay Pacific terkatung-katung di Bali pada 3 November. Pesawat delay, sudah begitu kompensasi akomodasi sempat tidak memadai.

    Dilansir dari Dimsum Daily HK pada Kamis (7/11/2024), pesawat dengan nomor penerbangan CX0784 itu dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar menuju Hong Kong pada Minggu pukul 16.30 WITa. Tetapi, 30 menit sebelum jadwal terbang diumumkan pesawat itu delay.

    Setelah ditelusuri, rupanya pesawat yang terbang dari Hong Kong ke Denpasar dan seharusnya tiba pada pukul 15.30 tidak datang. Pesawat dengan nomor penerbangan CXO785 itu dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya dan mendarat pada pukul 14.16.


    Sebagai kompensasi keterlambatan take off itu, penumpang mendapatkan voucher HKD 70 atau setara dengan Rp 142 ribu untuk akomodasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Nominal itu sangat kecil dan tidak cukup untuk menyewa penginapan. Para penumpang menyadari kondisi itu setelah menukarkan uang dolar Hong Kong tersebut ke mata uang rupiah.

    Kemudian, maskapai penerbangan berbasis di Hong Kong itu memberikan kamar hotel. Dari keterangan staf di bandara, penumpang itu diinapkan di Hotel Novotel.

    Mereka meninggalkan bandara menuju hotel pada pukul 20.00 WITa. Tetapi, di tengah perjalanan penumpang diberi tahu bahwa akomodasi telah diganti menjadi Holiday Inn di Kuta.

    Sesampainya di hotel, penumpang mendapat kabar bahwa penerbangan mereka akan terjadwal pada pukul 09.00 WITa. Namun berita ini tak membuat penumpang langsung lega, karena mereka tiba di hotel tanpa bagasi.

    Semakin malam, koper-koper mereka belum juga sampai. Bagasi itu akhirnya sampai juga di hotel pada tengah malam.

    Penumpang menyatakan kemarahan mereka atas disorganisasi dan kurangnya komunikasi yang jelas dari Cathay Pacific. Banyak yang menyuarakan bahwa perlakuan yang mereka terima adalah yang terburuk yang pernah mereka alami sehingga membuat mereka merasa frustrasi dan kecewa saat mereka menunggu dalam ketidakpastian untuk pembaruan lebih lanjut.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Pesawat SAM Air yang Jatuh di Gorontalo, 4 Orang Tewas’:

    [Gambas:Video 20detik]

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Ngeri, Penumpang Patah Kaki Saat Seluncuran di Bandara Changi

    Ngeri, Penumpang Patah Kaki Saat Seluncuran di Bandara Changi




    Jakarta

    Nasib buruk dialami turis Malaysia saat mencoba seru-seruan di seluncuran Bandara Changi, Singapura. Dia sampai mengalami patah kaki dan merasakan sakit yang luar biasa.

    Dilansir dari mothership, Kamis (7/11/2024) turis Malaysia, 23, berinisial Z sedang menunggu penerbangannya di Bandara Changi pada tanggal 4 November 2024. Dia bersama teman-temannya liburan di Singapura selama tiga hari.

    Sembari menunggu penerbangan, mereka pun memutuskan untuk mencoba perosotan yang viral di dunia maya yang ada di Bandara Changi. Mereka memutuskan mencoba setelah melihat ulasan positif dan seru dan netizen.


    Z mengatakan ternyata banyak kasus turis yang cedera setelah bermain perosotan ini.

    Awalnya, Z merasakan sensasi senang saat meluncur di perosotan. Namun, dia juga menyadari bahwa setiap belokan perosotan ternyata berbahaya dan membuat betisnya sering tersangkut saat sedang meluncur kencang.

    Z yang saat itu mengenakan rok, mengira gesekan itu terjadi saat kakinya menyentuh perosotan, bukan sol sepatu lari barunya. Karena itu, Z memberi tahu teman-temannya bahwa dia akan menahan roknya dengan tangannya dan tidak akan membawa telepon genggamnya pada seluncur keduanya untuk memastikan keselamatannya.

    Di sinilah hari buruk itu terjadi. Dalam rekaman yang diambil temannya, terdengar Z berteriak ‘ah!’ saat betis kanannya membentur sisi perosotan dan terdengar bunyi dentuman.

    Z mengatakan saat itu, ia merasa kaki dan tubuhnya bergerak ke arah yang berbeda. Ia menduga setelah kecelakaan itu ia mengalami patah tulang karena sol antiselip sepatu barunya menyebabkan kakinya tersangkut di perosotan, sementara tubuhnya masih meluncur dengan cepat.

    Ia juga mengamati bahwa beberapa temannya yang menaiki perosotan mengalami lecet, tetapi mereka tidak mengenakan sepatu antiselip, dan tidak mengalami cedera serius.

    Saat tiba di pintu keluar perosotan, Z langsung berteriak minta tolong dengan harapan seseorang akan datang membantunya. Namun, hanya teman-temannya yang menyadari penderitaan Z setelah mereka melihatnya masih duduk di pintu keluar perosotan dan tidak dapat berdiri.

    Z mengatakan dia menahan rasa sakit selama 20 menit lebih hingga salah seorang temannya berhasil menemukan anggota staf yang dapat merawatnya. Butuh waktu 15 menit lagi bagi staf untuk datang dan mengompres kaki Z dengan es, dan 15 menit lagi bagi dokter untuk datang dengan obat penghilang rasa sakit.

    Saat Z dibawa ke rumah sakit, waktu sudah menunjukkan pukul 9:30 malam, hampir satu jam setelah kecelakaan itu.

    Z membagikan video yang menunjukkan cederanya cukup parah, karena butuh waktu hingga 7 hari agar pembengkakannya mereda. Dia juga perlu menjalani operasi, yang mengharuskan dokter untuk memasang pelat baja dan sekrup di kakinya.

    Z mengatakan bahwa ia memerlukan obat penghilang rasa sakit dan suntikan analgesik untuk meredakan rasa sakitnya. Z menambahkan bahwa ia telah menghabiskan lebih dari USD 560 untuk tagihan medisnya hingga 5 November dan jumlahnya akan bertambah setelah ia kembali ke Malaysia untuk operasi.

    Saat ini belum ada komentar dari Bandara Changi. Namun sebelumya, CAG pernah melakukan himbauan kepada para peseluncur untuk memperhatikan dan membaca petunjuk berseluncur yang aman.

    Imbauan itu disampaikan setelah pada Mei 2024, seorang penumpang mengalami luka di bagian depan kulit kepalanya setelah bertabrakan dengan bagian atas perosotan di T4.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Potret Danau Terbesar di Bumi Menyusut dengan Cepat, Mungkin Mengering Selamanya

    Potret Danau Terbesar di Bumi Menyusut dengan Cepat, Mungkin Mengering Selamanya



    Potret Danau Terbesar di Bumi Menyusut dengan Cepat, Mungkin Mengering Selamanya



    Artikel aslinya

  • Bahaya! Volume Air di Danau Terbesar Bumi Menyusut dengan Cepat

    Bahaya! Volume Air di Danau Terbesar Bumi Menyusut dengan Cepat




    Jakarta

    Traveler tahu di manakah danau paling besar yang ada di Bumi? Danau itu kini sedang menderita karena debit airnya menyusut begitu cepat.

    Mengutip CNN, Kamis (7/11/2024), danau itu bernama Laut Kaspia. Dinamai Laut Kaspia karena lapisan dasar danau itu memiliki lapisan bumi seperti samudra yang merupakan sisa dari Samudra Tethys dan memiliki dimensi seperti laut.

    Para ahli khawatir dengan keadaan danau itu karena mungkin tidak akan pernah pulih. Contoh kecilnya terlihat di bibir pantai. Dulu, Azamat Sarsenbayev, seorang aktivis lingkungan, biasa melompat ke Laut Kaspia yang berair payau dan berwarna biru kehijauan. Dalam satu dekade kemudian, saat ini, tempat itu hanya terlihat tanah berbatu, gundul tanpa air, bak padang gurun kering.


    Air telah surut dengan sangat cepat dari kota pesisir Aktau di Kazakhstan, tempat sang aktivis lingkungan ini menghabiskan seluruh hidupnya.

    Lebih dari 1.600 km ke arah selatan, dekat Kota Rasht di Iran, seornag fotografer bernama Khashayar Javanmardi merasa khawatir. Dia menyatakan laut di kawasan itu dikepung oleh polusi.

    “Saya tidak bisa berenang lagi, airnya berubah,” kata sang fotografer, yang telah menjelajahi pantai selatan Kaspia dan mendokumentasikan penurunan kualitas air di sana.

    Danau Laut Kaspia merupakan sebuah perairan yang luasnya kira-kira sebesar Montana di AS. Garis pantainya yang melingkar membentang lebih dari 6.437 km dan melintasi lima negara, yakni Kazakhstan, Iran, Azerbaijan, Rusia, dan Turkmenistan.

    Negara-negara ini mengandalkan danau itu untuk perikanan, pertanian, pariwisata, dan air minum, serta cadangan minyak dan gas yang didambakan. Kaspia juga membantu mengatur iklim di wilayah yang gersang ini, menyediakan curah hujan dan kelembapan bagi Asia Tengah.

    Pembendungan, ekstraksi berlebihan, polusi, dan, yang semakin meningkat, krisis iklim yang disebabkan oleh manusia mendorong penyusutannya. Beberapa ahli khawatir Laut Kaspia didorong ke titik tanpa ada harapan untuk kembali berair.

    Meskipun perubahan iklim meningkatkan permukaan air laut secara global, lain halnya dengan laut dan danau yang terkurung daratan seperti Kaspia. Danau-danau ini bergantung pada keseimbangan antara air yang mengalir dari sungai dan curah hujan dan keluar melalui penguapan.

    Keseimbangan ini berubah seiring dengan menghangatnya suhu dunia, yang menyebabkan banyak danau menyusut.

    Sejatinya bukan hanya Danau Laut Kaspia yang kehilangan air. Sepanjang periode 1992-2020, volume air tawar danau di seluruh dunia turun hingga 53 persen. Danau-danau besar itu mengering karena krisis iklim dan penggunaan air berlebihan.

    (msl/fem)



    Artikel aslinya

  • Mencekam, Pria Sandera Penumpang Waniita dan Paksa Buka Pintu Darurat

    Mencekam, Pria Sandera Penumpang Waniita dan Paksa Buka Pintu Darurat




    Jakarta

    Penumpang pria mencoba menyandera seorang penumpang wanita. Setelah penumpang lain mengetahui aksi itu, pria itu memaksa membuka pintu darurat pesawat.

    Insiden itu terjadi di pesawat Copa Airlines saat menuju Panama City, Panama dari Brasilia, Brasil. Awalnya penerbangan Copa Airlines CM204 tampak baik-baik saja. Tidak disangka-sangka, ada penumpang yang bergegas ke bagian belakang pesawat dan mendekati pramugari.

    Melansir Daily Mail, Kamis (7/11/2024), bahkan yang tak terduga, penumpang tersebut dikabarkan berusaha menyandera seorang wanita. Lantas awak kabin Marcelo Ribeiro dan Everaldo Torres pun segera beraksi.


    “Dia mencoba menyandera pramugari dengan pisau plastik dari makanan yang disajikan di pesawat,” kata Ribeiro kepada outlet berita Brasil, G1.

    “Pramugari meminta bantuan. Ketika dia hendak menyanderanya, saya melangkah ke depannya dan mencoba menahannya,” dia menambahkan.

    Ribeiro pun mencoba berunding dengan pria itu dan berujung kepada perkelahian ketika pria itu mencoba membuka pintu pesawat.

    “Saya pergi ke sana, saya berbicara dengannya, saat itulah ia melepaskan gadis itu dan pergi ke pintu untuk membuka pintu,” ujar Ribeiro.

    “Saya memeluknya, saya mencoba menahannya, kami terlibat perkelahian fisik, empat penumpang lain juga datang untuk menahannya dan dia kesal,” ujar Maria Ferraz yang juga berada dalam penerbangan tersebut.

    “Dia banyak mengumpat dan itu sangat menegangkan karena dia kembali lagi dua atau tiga kali. Dua kali, menurut saya. Dua kali (ia) mencoba membuka pintu pesawat,” kata dia lagi.

    Terdapat pula sebuah video yang direkam oleh seorang penumpang yang menunjukkan salah pria itu tengah dikunci headlock oleh seorang penumpang. Seorang kru juga berusaha menahannya dengan borgol plastik.

    Sementara itu, sebuah foto menunjukkan pria itu duduk di kursinya dengan darah berlumuran di sekitar bibir dan hidungnya. Seorang pria berdiri di dekatnya.

    Hingga akhirnya kapten membutuhkan waktu beberapa menit lebih lama dari biasanya untuk mendarat di Bandara Internasional Tocumen. Selepas mendarat. Pihak berwenang Panama telah menunggu di landasan dan bergerak cepat menangkap pria itu.

    “Dalam penerbangan Copa Airlines CM204 dari Brasília ke Panama, hari ini, 5 November 2024, terjadi situasi saat pendaratan ketika seorang penumpang yang sulit diatur mencoba membuka salah satu pintu pesawat,” kata maskapai penerbangan dalam sebuah pernyataan.

    “Awak pesawat bertindak cepat dan, dengan bantuan beberapa penumpang, menerapkan protokol keselamatan yang diperlukan untuk mengendalikan situasi hingga mendarat di Panama. Berkat profesionalisme awak pesawat, keselamatan penerbangan dan penumpang terlindungi,” maskapai menambahkan.

    (wkn/fem)



    Artikel aslinya

  • Penguin Antartika Nongol di Australia, Diduga Pecahkan Rekor Renang

    Penguin Antartika Nongol di Australia, Diduga Pecahkan Rekor Renang




    Jakarta

    Penguin kaisar Antartika secara ajaib ditemukan di sebuah pantai di Australia Barat. Ia diyakini telah memecahkan rekor berenang dari Antartika.

    Melansir Stuff.co.nz, Kamis (7/11/2024), penguin itu terlihat kekurangan gizi. Penguin tersebut ditemukan di Ocean Beach Denmark, Australia Barat. Letaknya sekitar 430 km sebelah selatan Perth.

    Penampakan penguin itu disebut sebagai penampakan penguin kaisar yang paling jauh di selatan. Awalnya, peselancar lokal Aaron Flower mengatakan bahwa penguin itu melenggang ke arahnya.


    “Dia sama sekali tidak malu. Dia mencoba melakukan perosotan dengan perutnya, mengira (pasir) itu salju, saya kira, dan wajahnya terjerembab di pasir dan berdiri dan mengibaskan semua pasirnya,” ujarnya kepada ABC/

    Diperkirakan adanya arus yang kuat membuat penguin tersebut berenang sejauh itu.

    Sementara itu peneliti dari University of Western Australia Dr Belinda Cannell mengatakan bahwa ia belum pernah melihat seekor penguin pergi sejauh itu ke utara.

    “Jarak terjauh ke utara yang mereka tuju dari Antartika adalah sekitar 50 derajat (lintang) selatan, sementara Ocean Beach berjarak 35 derajat selatan, jadi jauh lebih jauh ke utara dibandingkan dengan penguin-penguin remaja yang pernah mereka lacak dari Antartika sebelumnya,” kata Cannell.

    Penguin itu kemudian ditangani oleh Departemen Keanekaragaman Hayati, Konservasi, dan Daya Tarik Wisata (DBCA).

    “Seekor penguin kaisar yang kekurangan gizi yang mendarat di Ocean Beach di Denmark pada hari Jumat 1 November lalu masih berada dalam perawatan perawat satwa liar setempat yang terlatih dan terdaftar,” kata seorang juru bicara kepada 9news.com.au.

    “Petugas satwa liar yang bekerja untuk merehabilitasi burung Antartika ini didukung oleh petugas satwa liar setempat dari DBCA dan menerima nasihat ahli yang berkelanjutan dari Dr Belinda Cannell dari University of Western Australia,” kata jubir itu.

    Setelah direhabilitasi, penguin itu akan dikembalikan ke alam liar. Namun, penguin kaisar ternyata juga pernah terlihat berkunjung ke Selandia Baru. Tepatnya pada 2011, seekor penguin yang kemudian dinamakan Happy Feet ditemukan di Peka Peka Beach di Pantai Kāpiti.

    Setelah 10 minggu di Wellington, Selandia Baru, Happy Feet akhirnya menaiki kapal penelitian Tangaroa dan menuju kepulauan Campbell yang terletak dekat Kutub Selatan.

    (wkn/fem)



    Artikel aslinya

  • Hilang Sebulan, Turis Jerman Ditemukan Tewas Mengapung di Laut Jepang

    Hilang Sebulan, Turis Jerman Ditemukan Tewas Mengapung di Laut Jepang




    Wakayama

    Seorang turis Jerman sudah menghilang sejak Oktober saat liburan ke Jepang. Pencariannya berakhir karena ia ditemukan tak bernyawa di laut.

    Dilansir dari SoraNews24, Kamis (7/11/2024) Claudio Worm (21) Worm tiba di Jepang pada tanggal 21 September. Dia berencana untuk bertamasya di Tokyo selama seminggu.

    Pada 30 Oktober, Worm meninggalkan Tokyo dan pergi ke Kota Wakayama, Prefektur Wakayama. Ia terus tinggal di Wakayama sampai 10 Oktober, saat itu ibunya melakukan kontak terakhir lewat media sosial. Ia dipastikan pulang sebelum tanggal 12 Oktober, karena perkuliahan sudah dimulai.


    Tetapi, Worm tak kunjung tiba di Jerman. Orang tuanya khawatir dan meminta bantuan teman keluarga yang tinggal di Jepang. Polisi prefektur pun turun tangan dan melakukan pencarian akan Worm.

    Kamera CCTV mulai diperiksa, pada tanggal 11 Worm terlihat berjalan di dekat Stasin Wakayamashi pukul 20.30 waktu setempat. Paspor dan telepon Worm kemudian ditemukan di toilet umum yang terletak di dekat Sungai Kisogawa, yang mengalir di sepanjang tepi utara pusat kota Wakayama.

    Pencarian masih terus dilakukan, sampai pada 30 Oktober koper yang berisi pakaian dan barang-barang pribadi lainnya, ditemukan di dalam loker koin di Stasiun Wakayama (halte kereta lain di pusat kota), tidak jelas kapan koper itu diletakkan di sana.

    Pada 1 November, divisi Penjaga Pantai setempat menerima laporan bahwa sebuah mayat terlihat mengambang di laut, sekitar 1,5 kilometer dari garis pantai dekat Tagurasaki, sebuah titik di barat laut pusat kota Wakayama.

    Mayat itu telanjang dari pinggang ke atas, mengambang dengan posisi telentang dan rusak parah, membuat para penyelidik yakin bahwa mayat itu telah berada di air selama beberapa waktu.

    Pengujian DNA kini telah mengonfirmasi bahwa jasad itu adalah Worm. Tidak ada luka yang terlihat di jasad itu, dan polisi masih menyelidiki penyebab kematian dan rangkaian kejadian yang menyebabkannya.

    Kisah Worm menjadi sebuah pengingat yang serius tentang pentingnya melakukan kontak dengan teman dan anggota keluarga saat solo traveling, terutama ke luar negeri, dan menghubungi pihak berwenang saat tanda-tanda pertama mulai mengkhawatirkan.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya