Kategori: Travel

  • Korban Tewas Sianida Izin Kerja ke Thailand 3 Hari

    Korban Tewas Sianida Izin Kerja ke Thailand 3 Hari




    Bangkok

    Satu dari enam turis Vietnam yang tewas di Grand Hyatt Erawan Bangkok adalah seorang make up artist (MUA) berusia 37 tahun. Dia izin kerja selama tiga hari.

    Dilansir dari VN Express pada Kamis (18/7), MUA itu bernama Tran Dinh Phu atau lebih dikenal dengan nama Phú Gia Gia. Pria itu masuk dalam jajaran MUA terkenal di Vietnam.

    Setelah jenazah teridentifikasi, keluarga Phú Gia Gia segera dihubungi oleh polisi. Mereka terkejut anak kesayangan telah tiada.


    “Kami sangat terkejut tadi malam setelah menerima kabar buruk dari teman, kolega, dan artis yang pernah bekerja bersamanya. Suami saya dan saya benar-benar terkejut,” kata Tuy, sang ibu.

    Tuy mengetahui informasi itu lebih dulu melalui postingan online. Ia belum menerima bahwa anaknya telah meninggal dengan cara mengenaskan.

    Dari hasil wawancara, Tuy mengaku bahwa Phu meminta izin untuk melakukan perjalanan kerja ke Thailand selama tiga hari. Tetapi, anaknya tidak menyebutkan secara spesifik siapa teman-temannya.

    Phu meninggalkan rumah sejak Jumat lalu dan dijadwalkan kembali Minggu malam. Tetapi, pada hari Minggu siang, ketika ayah Phu menelepon untuk mengonfirmasi waktu kepulangannya, Phu menyebutkan bahwa pekerjaannya belum selesai dan dia akan kembali keesokan harinya.

    Sejak itu, keluarga kehilangan kontak dengannya.

    Phu Gia Gia berasal dari kota pesisir tengah Da Nang dan telah berkecimpung dalam industri tata rias selama hampir 20 tahun. Dia telah bekerja dengan banyak selebriti dan ratu kecantikan.

    Pihak berwenang Thailand menemukan enam mayat di kamar lantai lima Hotel Grand Hyatt Erawan pada Selasa malam setelah ada panggilan dari staf hotel sekitar pukul 17.30 pada hari Selasa.

    Kepala Polisi Bangkok Letjen Thiti Sangsawang membenarkan bahwa korban tewas termasuk dua warga Amerika keturunan Vietnam dan empat warga negara Vietnam, yang terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan.

    Thiti mengungkapkan para korban memesan beberapa kamar di hotel tersebut dengan tujuh nama, bahkan ada yang menempati lantai berbeda dari tempat penemuan jenazah.

    Makanan yang dipesan tidak tersentuh, meski minumannya sudah dikonsumsi. Dia tidak memastikan penyebab kematiannya, namun mengindikasikan bahwa kematian tersebut tampaknya terjadi sekitar 24 jam sebelum kedatangan polisi pada Selasa malam.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Hadeh, Tangan Nakal Siapa Lagi yang Merusak Logo Kayutangan Heritage di Kota Malang?

    Hadeh, Tangan Nakal Siapa Lagi yang Merusak Logo Kayutangan Heritage di Kota Malang?




    Malang

    Logo atau signage Kayutangan Heritage di simpang Radjabali Kota Malang rusak lagi. Ini merupakan kali kedua logo tersebut rusak.

    Dari pantauan detikJatim di lokasi pada Kamis (18/7/2024), terlihat kerusakan logo itu terletak pada huruf G dan E tulisan Heritage.

    Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Alfitra mengaku sudah mengetahui hal tersebut.


    “Saya dapat laporan dari personil DLH Kota Malang tadi siang,” ujarnya ketika dihubungi, Rabu (17/7).

    Laode mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Diskominfo Kota Malang untuk memeriksa rekaman CCTV.

    “Kita periksa CCTV untuk mengetahui penyebab logo tersebut bisa rusak. Kita masih proses meminta rekaman CCTV,” tuturnya.

    Ditanya terkait langkah selanjutnya, Laode menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, logo yang rusak akan segera diperbaiki.

    Sebagai informasi, pada Rabu (10/4) lalu, logo Kayutangan Heritage juga pernah rusak. Kerusakan logo ini gara-gara tangan jail seorang remaja bermain petasan.

    Dalam video singkat tersebut menunjukkan seorang remaja laki-laki yang baru pulang menjalankan salat Id berjalan menghampiri signage Kayutangan Heritage di perempatan Rajabali, Kota Malang.

    Ia kemudian mengeluarkan sebuah petasan dari sakunya dan menyalakan di atas Signage Kayutangan Heritage, tepatnya pada huruf T. Ketika petasan itu meledak, ternyata merusak signage tersebut.

    Usai ledakan petasannya itu, remaja tersebut tamak dengan tenang meninggalkan lokasi seolah baru saja tak melakukan apa-apa. Namun aksinya ini terekam kamera CCTV dan beredar viral di media sosial.

    Baca artikelnya di detikjatim

    (sym/sym)



    Artikel aslinya

  • Taman Benyamin Sueb, Tinggalan Cornelis Senen, Diresmikan Anis Baswedan

    Taman Benyamin Sueb, Tinggalan Cornelis Senen, Diresmikan Anis Baswedan




    Jakarta

    Nama dan pamor seniman asli Betawi Benyamin Sueb atau Bang Ben tak perlu diragukan lagi. Untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya dibuatlah Taman Benyamin Sueb yang terletak di Jatinegara, Jakarta Timur.

    Taman Benyamin Sueb itu diresmikan pada 2018 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan. Tujuan utama dari adanya taman ini tentunya bentuk apresiasi kepada Benyamin Sueb dan juga sebagai pusat pelestarian seni dan kebudayaan, wabil khusus budaya Betawi.

    Bangunan Taman Benyamin Sueb ini dulunya merupakan bangunan peninggalan milik Meester Cornelis van Senen sekitar tahun 1625 hingga 1661. Saat Daendels menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda bekas kediaman Meester Cornelis itu didirikan tiga bangunan utama yang masih kokoh hingga saat ini.


    “Awal mula bangunan ini adalah lahan seluas 6.500 meter persegi milik Meester Cornelis Senen dia seorang penginjil yang taat hingga dia dipercaya oleh Pemerintah Belanda untuk mengembangkan wilayah sini pada tahun 1625 kurang lebih. Setelah itu Cornelis meninggal, sekitar 200 tahun kemudian datang Daendels dan bangunan ini dibangun sekitar 1811,” kata pengelola Gedung Taman Benyamin Sueb, Sri Heni Setiawati, kepada detikTravel, Selasa (16/7/2024).

    Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian.Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    “Kemudian dibangun ada tiga gedung yang pertama ini gedung tengah yang biasa kita sebut gedung A, kemudian gedung B untuk sekretariat PNS, kemudian gedung C dimanfaatkan untuk kantin saat ini. Dulu tempat ini digunakan untuk villa, tempat tinggal, untuk transit pedagang-pedagang pada zaman Daendels,” kata Sri saat kami berbincang di Gedung A.

    Saat pendudukan Jepang, bangunan itu digunakan oleh tentara Jepang, mulai dari 1942-1950. Kemudian, nama kawasan yang asalnya beranama Meester Cornelis itu diganti menjadi Jatinegara karena dianggap terlalu kental dengan unsur Belanda.

    “Bangunan ini dulu (era Jepang) dipakai sebagai markas tentara Jepang,” kata Heni.

    Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian.Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    Dilanjut tahun 1950-an bangunan itu menjadi markas Komando Militer Kota Jatinegara atau Komando Militer Kota Jakarta Raya 0505 Jatinegara. Dan berjalannya waktu, lanjut Heni bangunan eks Kodim 0505 ini di tahun 2018 menjadi Taman Benyamin Sueb.

    Kini kawasan Taman Benyamin Sueb bisa dikunjungi oleh masyarakat untuk mengenang jejak sang legenda Betawi tersebut. Seperti yang disebut di awal tadi, inisiasi adanya Gedung Taman Benyamin Sueb ini sebagai wadah pelestarian seni dan budaya Betawi serta budaya daerah lainnya.

    “Jadi ini adalah keinginan pemerintah memberikan apresiasi kepada Benyamin ya, beliau adalah seniman multitalenta yang dia bisa berkesenian apa saja, dia menginginkan wadah atau tempat pengembangan dan pelestarian seni budaya. Maka, dibuatlah di sini jadi (Benyamin) ingin punya wadah untuk pelestarian budaya, tidak hanya Betawi saja jadi budaya dari mana saja,” katanya.

    Di kawasan ini juga terdapat museum yang menampilkan beberapa penghargaan yang diraih oleh Bang Ben dan juga beberapa peninggalan beliau seperti rilisan musik hingga wardrobe yang pernah ia kenakan dulu kala. Kemudian bangunan lainnya di area Taman Benyamin Sueb ini juga kerap dipakai untuk latihan oleh berbagai sanggar di Jakarta.

    Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian.Taman Benyamin Sueb terletak di Jatinegara, Jakarta Timur. Taman ini untuk mengenang kiprah dan pengaruhnya Benyamin Sueb selama berkesenian. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    Saat detikTravel berkunjung ke Taman Benyamin Sueb ini terdapat sanggar tari yang tengah berlatih. Walaupun namanya taman tapi tak seperti taman-taman lainnya yang terdapat permainan untuk anak atau arena rekreasi, melainkan taman yang dimaksud di sini sebagai wadah untuk pelestarian seni dan budaya.

    Masyarakat yang ingin berkunjung ke museum di Taman Benyamin Sueb ini bisa dengan mudah menikmatinya tanpa dipungut biaya. Terletak tak jauh dari Stasiun Jatinegara di Jalan Jatinegara Timur Nomor 76, Jatinegara, Jakarta Timur dan buka mulai dari hari Selasa hingga Minggu sedari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB, tutup di hari Senin serta libur keagamaan.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Peduli Perubahan Iklim, Pria Ini Memanjat Tebing Setinggi Everest

    Peduli Perubahan Iklim, Pria Ini Memanjat Tebing Setinggi Everest




    Jakarta

    Aksi peduli perubahan iklim dilakukan oleh seorang pria dengan cara memanjat tebing setinggi Gunung Everest. Dia melakukannya dalam 140 hari berturut-turut.

    Diberitakan BBC, Kamis (18/7/2024) aksi itu dilakukan oleh Chris Horan, 44, dari Corfe Mullen, Inggris. Dia mendaki total ketinggian 8.849 m (29.032 kaki) dan berhasil mengumpulkan lebih dari pound sterling 1.700 atau skeitar Rp 35 juta untuk organisasi lingkungan Friends of the Earth.

    Dia dia menyelesaikan misinya itu pada hari Kamis (11/7). Dia bersyukur dan senang bisa sampai di titik tersebut, walau sikunya perih.


    “Siku saya sangat sakit, jadi saya memang butuh istirahat,” ujarnya.

    Horan mengatakan dia selalu menyukai pendakian dan membawa energi tersebut ke keluarganya. Dia sering mendaki bersama anak-anaknya, berusia delapan dan 10 tahun.

    “Saya melakukan pendakian sebagai kegiatan keluarga dan tentu saja masalah perubahan iklim adalah keprihatinan bagi… generasi mendatang,” katanya.

    Tantangan pertamanya dimulai mendaki 1,48 km untuk mewakili 1,48 derajat lebih panas pada tahun 2023. Kemudian, barulah dia lanjut ke misi memanjat setinggi Everest.

    Dia tak memungkiri jika tubuhnya punya batas. Sekarang, dia harus tidur dengan posisi telungkup.

    “Saya hanya bisa tidur dengan satu cara, telungkup dengan tangan di samping, jika tidak, siku saya akan sakit,” katanya.

    Meski begitu, dia mengatakan kemungkinan besar dia akan pergi mendaki pada akhir pekan.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • PM Vietnam Minta Kemenlu Selidiki Kematian Warganya di Thailand

    PM Vietnam Minta Kemenlu Selidiki Kematian Warganya di Thailand




    Bangkok

    Insiden tewasnya enam turis Vietnam di Thailand terus diselidiki. Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh meminta agar keluarga korban diberi perlindungan.

    Dilansir dari VN Express pada Kamis (18/7/2024), PM Pham juga meminta Kementerian Luar Negeri Vietnam untuk berkoordinasi secara intensif dengan Thailand dalam penyelidikan kematian warga negaranya itu.

    Kemenlu Vietnam diminta untuk melindungi hak dan kepentingan hukum warga negara Vietnam yang sah, menangani masalah hubungan luar negeri dengan Thailand, dan memberikan informasi terkini mengenai kasus tersebut kepada media dan publik.


    PM Pham juga mendesak Kementerian Keamanan Publik untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pekerjaan investigasi sesuai permintaan dari Thailand, dan memberikan informasi tentang kerabat korban kepada kementerian luar negeri untuk melindungi warga negara.

    Duta Besar perlu menginstruksikan kedutaan untuk mengawasi kasus ini, membuat laporan tepat waktu mengenai perkembangan dan opini publik, melakukan tindakan perlindungan warga negara, dan mengunjungi keluarga yang ditinggalkan serta membantu mereka dengan prosedur yang diperlukan.

    Petugas medis di Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial Thailand mengkonfirmasi bahwa enam orang tersebut meninggal karena keracunan sianida pada 17 Juli.

    “Mayat-mayat tersebut menunjukkan jejak bahan kimia yang bereaksi cepat dan memiliki bibir berwarna ungu, yang mengindikasikan kekurangan oksigen. Tes lebih lanjut sedang dilakukan,” kata perwakilan Rumah Sakit Chulalongkorn.

    Korban tewas yang diidentifikasi sebagai warga negara Amerika adalah Sherine Chong (56) dan Dang Hung Van (55 tahun). Sisanya warga Vietnam yaitu Thi Nguyen Phuong Lan (47 tahun), Hong Pham Thanh (49 tahun), Dinh Tran Phu ( 37 tahun), dan Thi Nguyen Phuong (46 tahun).

    Mereka tewas di hotel Grand Hyatt Erawan di sebuah kawasan kuliner dan belanja di Bangkok pada Selasa (16/7). Mereka diduga diracuni sianida.

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Ini 5 Rahasia Panjang Umur Warga Pakistan, Bisa Hidup hingga 1 Abad

    Ini 5 Rahasia Panjang Umur Warga Pakistan, Bisa Hidup hingga 1 Abad



    Jakarta

    Gaya hidup warga Pakistan bisa traveler tiru nih untuk bisa hidup panjang umur. Mereka memiliki resep umur panjang hingga 100 tahun.

    Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa masyarakat di Lembah Hunza, Pakistan bagian utara memiliki angka harapan hidup rata-rata sekitar 100 tahun alias satu abad. Padahal, masyarakat di sana dinilai kesulitan mengakses kebutuhan medis yang biasanya dinilai berpengaruh terhadap harapan hidup.

    Lembah Hunza adalah “rumah” bagi masyarakat adat Burusho dan Wakhi. Selama berabad-abad, mereka mampu bertahan hidup dan berkembang di desa-desa terpencil dengan fasilitas yang minim dan fasilitas kesehatan yang sederhana.


    Meskipun hidup dengan keterbatasan, mereka justru mampu bertahan hingga 100 tahun berkat sejumlah gaya hidup yang diterapkan.

    Berikut lima rahasia umur panjang ala warga Lembah Hunza:

    Rutin Menggerakkan Tubuh

    Masyarakat Lembah Hunza terkenal sehat dan aktif semasa hidup, bahkan saat telah berusia 80 tahun. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Hunza lanjut usia (lansia) aktif menggembalakan sapi dan domba, mengumpulkan kayu, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.

    Tidak hanya itu, para lansia juga aktif dalam kegiatan “Rajaki”, yakni pembersihan saluran air saat musim semi tiba. Sementara itu, penduduk lainnya dengan usia beragam sering berolahraga santai, seperti bersepeda, bermain skate, sepak bola, hingga kriket.

    Menjalin Hubungan Sosial yang Kuat

    Lingkungan desa terkenal memiliki hubungan sosial yang erat. Demikian pula dengan masyarakat Lembah Hunza. Masyarakat di sana terkenal saling menjaga satu sama lain, terutama terhadap anggota masyarakat lansia.

    Berbeda dengan di wilayah lain, Anda dapat dipastikan tidak akan menemukan rumah jompo di Lembah Hunza. Sebab, lansia di sana sangat dihormati dan diperhatikan oleh keluarga masing-masing.

    Selain itu, wilayah ini juga terkenal aman bagi anak-anak untuk berkeliaran sendirian di luar rumah. Sebab, Lembah Hunza diklaim tidak ada kejahatan.

    Jarang Mengonsumsi Makanan Olahan

    Hampir setiap potongan daging yang dikonsumsi oleh masyarakat Lembah Hunza adalah daging segar yang baru saja dipotong. Masyarakat Hunza jarang mengonsumsi makanan olahan, apalagi makanan cepat saji.

    Sebagai gantinya, mereka selalu mengonsumsi makanan dari bahan-bahan segar dan biasanya diperoleh dari sayuran yang ditanam di belakang rumah. Bayam, tomat, dan kentang adalah sayur-sayuran yang populer dan paling digemari oleh masyarakat setempat.

    Rutin Mengonsumsi Biji dan Minyak Aprikot

    Pohon aprikot adalah salah satu tanaman lokal terpenting bagi masyarakat Lembah Hunza. Penelitian menemukan bahwa biji aprikot dapat membantu melawan kanker dan sumber peradangan lain di tubuh berkat senyawa amygdalin.

    Hampir sebagian besar makanan tradisional Lembah Hunzai mengandung minyak aprikot. Cara masyarakat setempat mengolah aprikot adalah menggunakan mesin untuk mengekstrak minyak dari biji yang sudah dipanen.

    Minum Air Gletser

    Memasuki musim panas, Limbah Hunza dipenuhi oleh glester yang mencair. Menurut para peneliti, cairan berkilau berwarna abu-abu tua yang disebut “Air Hunza” itu secara alami disaring oleh lapisan es dan batu, serta mengandung mineral.

    Ada yang berpendapat bahwa “Air Hunza” mengandung mineral kuarsa dalam bentuk koloid. Mineral ini dinilai sebagai antioksidan yang kuat.

    Memasuki Mei hingga Oktober, penduduk setempat, restoran, dan rumah lebih memilih untuk minum air gletser daripada air yang disaring.

    (sym/sym)



    Artikel aslinya

  • Baru Dibuka di Tangsel, Restoran dengan Playground yang Ada Mini Zoonya

    Baru Dibuka di Tangsel, Restoran dengan Playground yang Ada Mini Zoonya




    Jakarta

    Traveler yang sedang mencari tempat bermain anak dengan fasilitas lengkap di Tangerang Selatan bisa ke sini. Lokasinya juga gampang digapai dengan transportasi umum.

    Nama tempat wisata baru di Tangsel ini adalah The Nice Garden Serpong. Lokasinya berada di Jl. Raya Serpong, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Lokasinya persis berada di tepi jalan raya.

    Tempat ini itu tidak hanya menawarkan lokasi bermain anak-anak saja lho, namun juga terdapat restoran dua lantai dengan sajian kuliner nusantara.


    “Kita kan memang pionernya tempat makan yang menyediakan playgroud ya dan kita ada beberapa cabang. Nah untuk di Serpong ini kita lebih menonjolkan restorannya tapi tetap ada tempat bemain dengan ragam pilihan untuk anak,” kata Muhammad Yusuf Mulyo Utomo, Kepala Cabang The Nice Garden Serpong, Selasa (16/7/2024).

    Baru beroperasional semenjak Desember 2023, Yusuf mengatakan bahwa animo masyarakat sangat tinggi. Apalagi saat momen liburan sekolah kemarin.

    “Selama 2 bulan terakhir kemarin animonya luar biasa, bahkan sampai jam makan malam itu masih ramai. Enggak hanya di restoran, tapi juga di area bermain juga masih ramai. Mungkin karena memang masyarakat mau memanfaatkan waktunya di momen liburan sekolah,” dia menambahkan.

    The Nice Garden Serpong di Tangerang SelatanThe Nice Garden Serpong di Tangerang Selatan. (Syanti Mustika/detikcom)

    Harga tiket dan jam operasional

    Harga tiket masuk untuk anak-anak adalah Rp 30 ribu per orang, baik untuk weekend maupun weekday. Sedangkan harga tiket untuk pendampingnya (orang dewasa) Rp 20 ribu per orang.

    “Harga tiket kita itu sudah mencakup bermain di playground dan mini zoo. Jadi anak-anak bebas bermain sepuasnya di playground kita,” kata Yusuf.

    Banyak permainan yang bisa dicoba oleh anak-anak di sini, mulai dari perosotan, jungkit-jungkitan, ayunan, sepeda roda tiga hingga area bermain pasir. Juga ada area memanjat untuk memacu adrenalin si buah hati.

    Di sini juga ada rainbow slide, yang bisa juga dimainkan oleh orang dewasa lho. Tenang saja, ada pemandu dan penjaga yang mengawasi kamu bermain. Ikuti saja arahannya dan berseluncur!

    Puas bermain, anak-anak juga bisa bertemu dan berinteraksi dengan beragam hewan-hewan lucu dan unik lho. Di sini ada monyet albino, monyet tupai, domba Merino, Burung Makaw, Marmoset, Kura-kura Sulcata, Ikan Koi, Marmut, dan Cincila.

    Untuk jam operasional, The Nice Garden Serpong buka setiap hari. Saat weekday mulai pukul 09.00-21.00 WIB dan weekend 08.00-21.00 WIB.

    The Nice Garden Serpong di Tangerang SelatanThe Nice Garden Serpong di Tangerang Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)
    The Nice Garden Serpong di Tangerang SelatanThe Nice Garden Serpong di Tangerang Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

    Menikmati kuliner secara prasmanan

    Setelah puas bermain, traveler bisa bersantai di restoran dengan menikmati sajian masakan nusantara yang disajikan prasmanan. Ada ayam goreng, sup iga, cumi hijau, olahan ikan, dan lainnnya.

    “Kita penyajiannya menu nusantara, konsepnya kita pakai prasmanan. Salah satu andalan kita ada sop iga, daging sapi lada hitam dan untuk sayurnya kita ada daun singkong. Kita juga ada ikan nila dan ayam goreng. Sejauh ini yang jadi best seller kita ayam goreng dan ikan gurame,” ujar Yusuf.

    Untuk harga makanan dan minuman di sini bervariasi, mulai dari Rp 5.000. Dan cara pemesanannya, traveler memilih nasi dan lauk di bagian prasmanan, lalu menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

    Setelah pembayaran, traveler bisa memilih meja yang berada di area outdoor atau indoor (ruang ber-AC).

    The Nice Garden Serpong di Tangerang SelatanThe Nice Garden Serpong di Tangerang Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

    Fasilitas

    Teruntuk menunjang kenyamanan pengunjung, di sini terdapat musala, toilet, lahan parkir yang luas, area playground, area bermain indoor, restoran, dan minizoo.

    “Waktu terbaik untuk datang ke sini adalah pagi, saat kita baru buka pada pukul 09.00 WIB (weekdays) dan 08.00 WIB (weekend). Kalau mau kumpul santai bersama keluarga bagusnya datang sore karena tidak terlalu panas. Jadi suasana sudah mulai agak sejuk,” kata Yusuf.

    “Kita juga ada jual kopi dan aneka minuman. Walau segmen kita adalah keluarga, namun bagi anak muda yang ingin nongkrong bisa kok. Ngadem saja di ruangan yang ber-AC dan seruput minumnya sembari menikmati view area playground,” dia menambahkan.

    The Nice Garden Serpong di Tangerang SelatanThe Nice Garden Serpong di Tangerang Selatan Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

    Tips dan himbauan bermain

    Traveler yang ingin membawa anak-anak bermain ke The Nice Serpong perlu memperhatikan kenyamanan dan keamanan anaknya. Mulai dari pakaian hingga diawasi saat bermain.

    “Teruntuk para orang tua, mungkin dikondisikan anaknya untuk pakai pakaian yang nyaman untuk beraktivitas. Kalau memang mau datang di waktu siang, bisa menggunakan topi. Juga disarankan karena memang di beberapa area outdoor kita kan berundak, jadi memang harus selalu dalam pengawasan orang tua,” kata Yusuf.

    “Kita memang menyediakan tim buat pengawasan, namun tetap kita selalu himbau buat orang tua juga ikut mendampingi dan mengawasi,” ujar dia.

    Cara menuju ke lokasi dengan transportasi umum

    Bagi traveler yang ingin menuju The Nice Garden Serpong dengan kendaraan umum, gampang kok. Traveler bisa naik KRL dengan titik pemberhentian di Stasiun Serpong. Dari stasiun lalu sambung dengan naik angkot sekitar 5 menit saja. Bilang saja ke supir angkotnya jika traveler ingin menuju ke playground ini.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Kabar Gembira Nih, Pendakian Gunung Semeru Bakal Dibuka Lagi

    Kabar Gembira Nih, Pendakian Gunung Semeru Bakal Dibuka Lagi




    Jakarta

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status gunung Semeru dari Level 3 (Siaga) menjadi Level 2 (Waspada). Seiring penurunan status ini, pendakian Gunung Semeru siap-siap dibuka lagi.

    Kabid Wilayah 2 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Decky menyatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan pembukaan jalur pendakian termasuk sistem booking online dan tim saver.

    “Dengan penurunan status Gunung Semeru menjadi waspada, kami masih mempersiapkan segala sesuatunya untuk pembukaan pendakian Gunung Semeru,” ujarnya, Selasa (16/7/2024).


    Decky melanjutkan, TNBTS saat ini sedang berkonsolidasi dengan sejumlah pihak terkait pembukaan jalur pendakian tersebut. Baik dengan paguyuban porter, Bumdes, juga paguyuban pedagang kaki lima.

    Tidak hanya itu, dalam waktu dekat TNBTS juga akan menggelar rapat dengan sejumlah instansi terkait untuk persiapan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru.

    “Kami juga akan menggelar rapat dengan sejumlah instansi untuk persiapan pembukaan jalur pendakian gunung Semeru,” pungkas Decky.

    Sebelumnya, PVMBG Badan Geologi menurunkan status Gunung Semeru menjadi waspada setelah melakukan evaluasi dan analisis secara menyeluruh terkait aktivitas vulkanik gunung tersebut.

    Penurunan status Gunung Semeru ini tertuang dalam surat nomor 968. Lap/GL.03/BGV/2024 yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Priatin Hadi Wijaya.

    “Berdasarkan analisis dan evaluasi menyeluruh hingga 14 Juli 2024, maka tingkat aktivitas G. Semeru terhitung dari tanggal 15 Juli 2024 pukul 15:00 WIB diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada),” demikian bunyi surat tertulis PVMBG.

    Meski turun status, PVMBG tetap mengeluarkan rekomendasi sesuai potensi maupun ancaman bahaya terkini. Berikut ini sejumlah rekomendasi untuk masyarakat maupun wisatawan seiring penurunan status Gunung Semeru menjadi Level II (Siaga).

    1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

    2. Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

    3. Masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    4. Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Semeru melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma esdm.go id, https://vsi.esdm.go.id/ dan http”//geologi.esdm.go.id.

    5. Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di daerah Gunung Sawur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

    PVMBG menyatakan, tingkat aktivitas Gunung Semeru ini akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan.

    Lembaga di bahwa Badan Geologi itu juga menyatakan bahwa aktivitas dan rekomendasi Gunung Semeru ini tetap berlaku selama surat atau laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.

    (sym/sym)



    Artikel aslinya

  • Nongkrong di Kampoeng Djoeang, Kafe Vintage di Ujung Museum Satriamandala

    Nongkrong di Kampoeng Djoeang, Kafe Vintage di Ujung Museum Satriamandala




    Jakarta

    Butuh tempat nongkrong yang anti mainstream? Traveler dari Jakarta dan sekitarnya bisa berkunjung ke salah satu kafe yang terletak di kawasan Museum Satriamandala, yakni Kampoeng Djoeang.

    Ornamen vintage ala-ala rumah joglo bikin nuansa adem seperti di rumah nenek ditambah dengan suasana yang sejuk karena banyak pepohonan.

    Jika berkesempatan untuk datang ke Museum Satriamandala di Jalan Gatot Subroto No. 14 Jakarta Selatan, kamu harus coba datang ke Kampoeng Djoeang. Kafe itu memang berada di pojokan, tepatnya berada di belakang salah satu bangunan museum, yakni ruang diorama tiga dan empat atau tak jauh dari Taman Soekarno.


    Tampak depan kafe, pengunjung akan disambut dengan dua mobil tua yang tampilannya begitu keren, satu mobil van berwarna putih dan satu lagi gahar berwarna hitam.

    Di tengah kedua mobil itu juga terdapat patung Panglima Besar Jenderal Sudirman, saat detikTravel berkunjung sore hari ke kafe itu, Rabu (17/7/2024) lantunan musik khas Jawa menyambut dengan apik.

    Cuaca yang tidak terlalu panas juga seakan mendukung kedatangan ke Kampoeng Djoeang, ketika masuk ke dalam langsung tampak kejadulan kafe itu dengan property lawasnya. Mulai dari kursi, meja, tv analog, hingga ke pernak-pernik militer.

    Dari informasi yang ada, konsep kafe Kampoeng Djoeang ini merujuk pada tempat tinggal dan markas dari Jenderal Sudirman dan pasukannya. Kafe itu berbentuk rumah joglo.

    Kampoeng Djoeang adalah kafe di Jakarta dengan ornamen vintage ala-ala rumah joglo bikin nuansa seperti di rumah nenek. Begini suasananya.Kampoeng Djoeang adalah kafe di Jakarta dengan ornamen vintage ala-ala rumah joglo bikin nuansa seperti di rumah nenek. Begini suasananya. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    Untuk melibas rasa haus yang sudah melanda sedari pagi, segelas minuman Kiwi Breeze yang dibanderol harga Rp 30.000 jadi pilihannya.

    Kombinasi buah kiwi dan jeruk begitu segar masuk ke dalam kerongkongan, ditambah suasana yang nyaman membuat duduk-duduk sore kali ini sangat nikmat. Tentunya Kampoeng Djoeang juga masih menyimpan menu-menu lain mulai dari makanan ringan, berat, dan berbagai minuman khas kafe itu.

    Menu ‘sadjian oetama’ Kampoeng Djoeang terdapat berbagai makan berat seperti berbagai variasi nasi goreng hingga mie goreng. Tentunya dengan selipan nuansa sejarah dan kedaerahan, salah satunya Nasi Goreng Padri yang harganya Rp 40.000.

    Rata-rata sajdian oetama di Kampoeng Djoeang di harga Rp 40.000. Jika ingin cemal-cemil, pengunjung juga bisa memilih sajian seperti cireng, tempe pleton (mendoan), kentang goreng, dan masih banyak lagi. Harga untuk kudapan tersebut dimulai dari harga Rp 25.000.

    Dan untuk variasi minumannya, pengunjung juga bisa memilih minuman kopi ataupun non kopi seperti yang detikTravel pilih. Bagi pecinta kopi di Kampoeng Djoeang terdapat menu kopassus atau kopi susu dan kodam atau hitam aren yang keduanya dibanderol Rp 30.000 untuk kopassus dan Rp 25.000 untuk kodam.

    Varian kopi lainnya pun masih ada lagi, Kampoeng Djoeang juga menyedia minuman hangat seperti wedang uwuh hingga bajigur. Untuk minuman dingin nan segar terdapat pine coaster, candy love, choco butternut, dan yang lainnya.

    Harga minuman di sini mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 35.000. Kampoeng Djoeang cocok dinikmati ketika terik matahari tengah bersahabat atau dinikmati saat sore tiba, tenang saja tempat ini tutup hingga pukul 20.00 WIB.

    Kampoeng Djoeang adalah kafe di Jakarta dengan ornamen vintage ala-ala rumah joglo bikin nuansa seperti di rumah nenek. Begini suasananya.Kampoeng Djoeang adalah kafe di Jakarta dengan ornamen vintage ala-ala rumah joglo bikin nuansa seperti di rumah nenek. Begini suasananya. (Muhammad Lugas Pribady/detikcom)

    “Kami buka setiap weekdays itu dari jam 08.00 sampai 20.00 WIB, kalau weekend kita buka dari jam 09.00 sampai 20.00 WIB,” kata salah satu pegawai Kampoeng Djoeang.

    Salah satu pengunjung yang datang ke Kampoeng Djoeang, Deva, mengatakan Kampoeng Djoeang cocok untuk yang suka foto-foto dan ia mengetahui tempat ini dari media sosial. Selain ingin berkunjung ke Kampoeng Djoeang, ia dan pasangannya itu sekalian untuk melihat Museum Satriamandala.

    “(Dari Museum Satriamdala) Terus juga sekalian ke Kampoeng Djoeang juga karena di dalam museum ada café. Nah itu juga termasuk vibesnya vintage gitu jadi cocok buat anak-anak yang suka foto-foto,” kata Deva.

    “Seneng soalnya ke sini bisa sambil belajar (sejarah) juga sama lihat kafenya ternyata di dalam (kawasan) museum juga ada café yang bagus,” ujar dia.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Suasana Kampoeng Djoeang, Kafe Vintage di Ujung Musuem Satriamandala

    Suasana Kampoeng Djoeang, Kafe Vintage di Ujung Musuem Satriamandala



    Suasana Kampoeng Djoeang, Kafe Vintage di Ujung Musuem Satriamandala



    Artikel aslinya