Kategori: Travel

  • Sektor Parekraf Diharap Hasilkan Lebih Banyak Lapangan Kerja dan Cuan

    Sektor Parekraf Diharap Hasilkan Lebih Banyak Lapangan Kerja dan Cuan




    Jakarta

    Di akhir masa jabatannya, Menparekraf Sandiaga Uno berharap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia mampu membuka lebih banyak lapangan kerja dan cuan.

    Harapan ini ia sampaikan dalam acara Wonderfull Indonesia Outlook (WIO) 2024-2025 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Mas Menteri sapaan akrabnya, juga menyebut pariwisata jangan hanya mampu membuka peluang kerja saja. Tetapi juga harus memberikan pemasukan bagi masyarakat Indonesia.

    “Harapannya tahun depan pariwisata bisa buka peluang usaha dan lapangan kerja yang besar, juga bisa mendatangkan cuan kepada masyarakat Indonesia,” katanya, Kamis (19/9/2024).


    Dalam kegiatan WIO 2024-2025 ini, Sandiaga juga menyanjung pihaknya yang telah melakukan serangkaian program yang senantiasa berusaha untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Salah satunya terkait kerja sama dengan pihak yang melakukan kajian tentang indek pariwisata.

    “Indeks pariwisata ini suatu yang bersejarah karena sebelumnya belum pernah ada indeks pariwisata yang mengukur kinerja saham dari para emiten yang ada di 30 sub sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” sanjungnya.

    Dalam kesempatan yang sama namun via online, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, menyampaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki pertumbuhan yang sangat baik.

    Hingga bulan Juli 2024, sebanyak 7,75 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia, sementara untuk wisatawan nusantara yang melakukan perjalanan sekitar 598 juta.

    “Perolehan devisa telah mencapai 7,46 miliar Dollar AS dengan nilai tambah ekonomi kreatif diestimasikan mencapai Rp 749,58 triliun, nilai ekspor produk kreatif juga mencapai 12,35 miliar Dollar AS,” sebut wamen itu.

    Angela juga mengatakan ke depan pertumbuhan di sektor pariwisata akan ditentukan dari faktor seperti kestabilan ekonomi dan juga pengambangan destinasi yang menjunjung tinggi kualitas juga inovasi. Kemudian, untuk ekonomi kreatif akan ditentukan dari inovasi, kreativitas dan kolaborasi.

    “Dalam expert survey outlook parekraf 2024-2025 yang dirilis pada hari ini menunjukan bahwa pertumbuhan pariwisata ke depan akan ditentukan oleh stabilitas ekonomi dan pengembangan destinasi yang berkualitas dan inovatif. Sementara, pertumbuhan sektor ekraf akan bergantung pada inovasi, kreativitas, serta kolaborasi antar sub sektor,” jelas Angela.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Penampakan Taksi Terbang yang Direncanakan Jadi Kendaraan Umum di Bali

    Penampakan Taksi Terbang yang Direncanakan Jadi Kendaraan Umum di Bali


    Loading...

    Penampakan Taksi Terbang yang Direncanakan Jadi Kendaraan Umum di Bali

    Loading...

    5,913 Views | Kamis, 19 Sep 2024 21:30 WIB

    Pada Bali International Airshow (BIAS) 2024 yang diselenggarakan Rabu (18/9), memperkenalkan pesawat kecil bernama Vela Alpha. Vela direncanakan menjadi angkutan umum sehari-hari yang akan mengudara pertama kali di Bali pada 2028.

    Dadan Kuswaraharja – 20DETIK



    Artikel aslinya

  • 5 Mitos Tentang Kematian di Tegal, Percaya Tidak?

    5 Mitos Tentang Kematian di Tegal, Percaya Tidak?


    Tegal

    Mitos tentang kematian yang sering kali dianggap sebagai tahayul oleh sebagian orang, ternyata masih memiliki daya tarik dan pengaruh kuat di masyarakat Tegal.

    Meskipun zaman terus berubah, kepercayaan akan mitos-mitos ini tetap hidup dan bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

    Berikut lima mitos tentang kematian di Tegal yang hingga kini masih dipercaya banyak orang:


    1. Mitos Kursi Bupati Tegal

    Di Tegal terdapat mitos bahwa menjadi Bupati Tegal tidak boleh menjabat dua periode. Jika seseorang menjabat dua periode, konon hanya ada dua kemungkinan: masuk penjara atau meninggal dunia.

    Masyarakat Tegal yang percaya akan mitos ini sering menggunakan argumen berikut: Bupati Tegal, Agus Riyanto, terpilih untuk periode 2004-2009 berpasangan dengan Hamam Miftah.

    Kemudian, Agus Riyanto terpilih kembali untuk periode 2009-2014 berpasangan dengan Herry Soelistyawan. Namun, pada tahun 2011, Agus Riyanto terseret kasus korupsi.

    Kursi Bupati Tegal kemudian dipegang oleh wakilnya, Herry Soelistyawan (2011-2013). Herry berencana mencalonkan diri lagi, tetapi gagal karena meninggal dunia akibat serangan jantung dan kelelahan saat masih menjadi bakal calon.

    Nasib serupa menimpa Bupati Tegal selanjutnya, Enthus Susmono, yang meninggal dunia saat kampanye untuk periode kedua.

    2. Meninggal di Hari Sabtu Manis: Mitosnya Mengajak Teman

    Dalam mitos Suku Jawa, kematian seseorang pada hari Sabtu diyakini dapat menular kepada orang lain, sehingga orang-orang di sekitarnya akan ikut meninggal dalam beberapa hari berikutnya.

    Di Tegal, terdapat mitos serupa, namun dengan penekanan khusus pada Hari Sabtu Manis. Untuk mengatasi hal ini, nisan makam orang yang meninggal pada Hari Sabtu Manis diganti dengan alat untuk menumbuk padi (alu).

    Meski banyak keluarga menganggap tindakan ini sebagai mitos belaka dan memilih untuk mengabaikannya, sering kali terjadi kematian beruntun dalam beberapa hari.

    Akibatnya, timbul kegaduhan di masyarakat, dan para sesepuh desa kemudian mengganti nisan orang yang baru meninggal dengan alu untuk menghentikan kematian beruntun tersebut. Entah itu hanya sebuah kebetulan, kematian beruntun tersebut pun berhenti.

    3. Kakak Beradik Nikah Secara Bersamaan: Penyebab Kematian dalam Keluarga

    Mitos berikutnya berkaitan dengan larangan bagi kakak beradik untuk menikah secara bersamaan. Masyarakat meyakini bahwa jika larangan ini dilanggar, salah satu anggota keluarga akan meninggal dunia atau salah satu pasangan akan mengalami perceraian.

    Entah kebetulan atau tidak, ada kakak beradik yang usianya tidak terlalu jauh, sudah memiliki pasangan, dan berencana melangkah ke jenjang pernikahan secara bersamaan. Orang tua mereka berpikir bahwa lebih baik melangsungkan pernikahan secara bersamaan daripada dipisah-pisah.

    Meskipun banyak kerabat melarang karena terkait dengan mitos, mereka tetap melanjutkan rencana tersebut, menganggapnya hanya sebagai kepercayaan belaka.

    Tak lama setelah itu, anak sulung mereka meninggal dunia. Masyarakat pun mengaitkan kejadian tersebut dengan mitos tersebut. Ada pula kejadian serupa di mana salah satu pasangan mengalami keretakan rumah tangga.

    4. Meninggal dalam Keadaan Hamil: Gentayangan Jadi Kuntilanak

    Mitos selanjutnya berkaitan dengan kematian seseorang dalam keadaan hamil, yang konon akan gentayangan menjadi kuntilanak. Mitos ini tidak hanya ada di Tegal, tetapi juga di berbagai kota di Jawa.

    Untuk mengatasi mitos ini, masyarakat biasanya melakukan dua cara. Pertama, dengan mengeluarkan jabang bayi dari rahim ibu yang meninggal. Kedua, dengan meletakkan biji kacang hijau yang sudah direbus di kuburan orang yang meninggal dalam keadaan hamil.

    Masyarakat percaya bahwa dengan meletakkan biji kacang hijau rebus tersebut di kuburan dan mengucapkan kalimat bahwa orang tersebut boleh kembali ke rumah jika biji kacang hijau tersebut tumbuh menjadi kecambah, maka roh orang yang meninggal akan tenang dan tidak gentayangan.

    5. Keranda sebagai Pertanda Kematian

    Keranda, yang digunakan untuk menggotong mayat dan biasanya diletakkan di kompleks makam, diyakini oleh masyarakat dapat memberi pertanda akan adanya kematian dalam waktu dekat.

    Menurut mitos yang beredar, keranda ini akan memberikan sinyal berupa goyangan atau suara gelotakan pada malam hari sebagai tanda bahwa akan ada seseorang yang meninggal dalam waktu dekat.

    Di desa saya, ada cerita tentang seseorang yang pulang ke rumah setelah menghadiri pengajian pada waktu sandekala (menjelang Maghrib). Dia melewati sebuah sungai kecil di samping kuburan dan ketika menyeberang, otomatis wajahnya akan melihat keranda yang ada di kuburan.

    Saat dia melewati sungai tersebut, tiba-tiba keranda itu bergoyang atau gelotakan. Beberapa hari kemudian, ada seseorang di desa yang meninggal dunia.

    Itulah 5 mitos tentang kematian di Tegal yang hingga kini masih dipercaya banyak orang.



    Artikel aslinya

  • Kisah Kapal Pembawa Petaka di Cirebon, Kedatangannya Membuat Kematian Massal

    Kisah Kapal Pembawa Petaka di Cirebon, Kedatangannya Membuat Kematian Massal




    Cirebon

    Awal abad ke-20, pelabuhan Cirebon ramai didatangi kapal-kapal besar. Namun kedatangan mereka justru membawa malapetaka, kedatangannya membuat kematian massal.

    Kisah tentang kapal itu tercantum dalam jurnal ilmiah bertajuk Belajar dari Wabah Sejarah di Cirebon (2020) karya Tati Rohayati.

    Kala itu, pada tahun 1915 penyakit pes pertama kali melanda Cirebon. Diduga, bibit wabah penyakit pes dibawa oleh kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Cirebon.


    Sebelumnya, kapal-kapal tersebut singgah terlebih dahulu di Semarang dan Tegal. Kedatangan kapal yang membawa bibit penyakit pes di Cirebon, menyebabkan pelabuhan Cirebon menjadi pintu masuk wabah pes di Jawa Barat.

    Dalam surat kabar Algemeen Handelsblad edisi 30 Januari 1930 menyebutkan, pada tahun 1923 wabah pes menyebar di Jawa Barat, dari mulai Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan Bandung.

    Menurut surat kabar tersebut, wabah pes akan semakin mudah menyebar ketika memasuki musim hujan.

    “Kasus pes kadang-kadang dapat terjadi dan angka kematian yang lebih tinggi pun bisa sangat besar. Dapat dikatakan bahwa wabah ini menyebabkan korbannya yang berada di daerah pegunungan lebih tinggi terkena wabah, dan lebih jauh lagi, terdapat hubungan yang jelas antara wabah dan musim hujan. Pada musim barat, menurut para dokter, jumlah korban jauh lebih banyak dibandingkan pada musim timur,” tulis surat kabar Algemeen Handelsblad edisi 30 Januari 1930.

    Dalam surat kabar Algemeen Dagblad edisi 9 Mei 1950, menyebutkan tentang gejala orang yang terkena penyakit pes.

    “Terjadi pembengkakan kelenjar yang besar di leher, di bawah ketiak, di selangkangan yang bernanah dalam waktu singkat. Infeksi umum kemudian berkembang, yang dengan cepat menyebabkan kematian,” tulis Algemeen Dagblad edisi 9 Mei 1950.

    Pada tahun 1927, di Cirebon ada ribuan orang yang meninggal karena wabah pes, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    “Setelah wabah pertama kali terdeteksi di kota-kota pelabuhan besar pada tahun 1911, dibutuhkan waktu cukup lama sebelum Cheribon diserang oleh penyakit mengerikan ini, karena kasus pertama baru dilaporkan di sini pada tahun 1922. Kemudian menyebar, dan pada tahun 1927 sebanyak 1.147 orang meninggal karena penyakit ini,” tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    Orang Eropa Juga Kena Pes

    Tak hanya dari kalangan pribumi, orang Eropa yang tinggal di Cirebon juga terkena wabah pes, seperti yang dikabarkan dalam surat kabar Twentsch dagblad Tubantia en Enschedesche courant edisi 12 November 1931.

    “Meninggal karena wabah. Laporan dari Cheribon, seorang anak Eropa meninggal di sini karena penyakit pes,” tulis Twentsch dagblad Tubantia en Enschedesche courant edisi 12 November 1931.

    Meski pada tahun 1927, yang meninggal akibat wabah pes mencapai ribuan, tetapi pada tahun 1930 an, wabah pes mulai mengalami penurunan jumlah kasus, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    “Karena pengendalian yang ketat, jumlah kasus menurun secara signifikan pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1932 ada 213 kasus, 1933, 40 kasus dan 1934, 28 kasus. Dinas kesehatan sipil (DVG) kini sebenarnya telah membendung penyakit tersebut,” tulis surat kabar Batavia Nieuwsblad edisi 28 Januari 1935.

    Pemerintah Hindia Belanda Melawan Pes

    Turunnya angka kasus wabah pes, tidak lepas dari upaya pemerintah Hindia Belanda dalam menangani wabah di Cirebon, seperti membuat lembaga khusus untuk menangani wabah pes, bernama lembaga pemberantasan pes (pestbestrijding). Lembaga tersebut diisi oleh para dokter yang bertugas untuk memberi penanganan dan pencegahan wabah pes.

    Ada beberapa kebijakan yang dilakukan lembaga pemberantasan pes, seperti merenovasi rumah yang kumuh yang menjadi sarang tikus penyebab pes, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar De Locomotif edisi 6 Februari 1930.

    “Pekerjaan perbaikan rumah untuk pengendalian pes di kediaman Cheribon (Kabupaten Kuningan dan Majalengka) telah selesai. Di Kabupaten Kuningan, 34.700 rumah telah terbebas dari hama dan di Kabupaten Majalengka 17.450 rumah,” tulis De Locomotif edisi 6 Februari 1933.

    Karena banyaknya kasus wabah pes di Cirebon, dokter pemerintah daerah Hindia Belanda, yang bernama H.F Fischer mengeluarkan surat khusus yang ditujukan untuk menangani wabah pes di Cirebon, seperti yang dipaparkan dalam surat kabar Batavia Niuwsblad edisi 3 Oktober 1938.

    Dalam suratnya, dokter H.F Fischer menyebutkan, bahwa penyebab wabah pes berasal dari bakteri kutu yang ada pada tikus, oleh karena itu, Fischer menyarankan untuk segera membasmi tikus-tikus tersebut.

    “Namun sejauh ini faktor yang paling penting adalah invasi tikus selokan yang besar dan kuat. Tikus rumah pemanjat yang baik tidak punya pilihan selain melarikan diri ke atap dan loteng. Masyarakat membasmi tikus selokan dengan memasang perangkap, racun, dan lain-lain, maka tikus rumah pada akhirnya akan mengalami kepunahan,” tulis Batavia Nieuwsblad edisi 3 Oktober 1938.

    Setidaknya ada sekitar empat cara dari dokter H.F Fischer untuk mencegah penyebaran wabah pes di Cirebon, pertama, pemusnahan dan pembunuhan tikus, kedua, Isolasi bagi orang yang menderita penyakit pes dan juga keluarganya, ketiga, melakukan disinfeksi di rumah-rumah, dan keempat, melakukan perbaikan rumah, agar tikus tidak bisa bersembunyi dan berkembang biak.

    “Teman serumah penderita diisolasi selama 8 hingga 9 hari. Meski keuntungan yang terkait dengan metode ini agak dipertanyakan. Namun, hal ini memungkinkan kita untuk mengenal penyakit ini dari dekat dan memberikan pertolongan secara rasional,” tulis Batavia Nieuwsblad edisi 3 Oktober 1938.

    Menurut pegiat sejarah Cirebon, Putra Lingga Pamungkas, upaya lain dari pemerintah Hindia Belanda untuk menangani wabah adalah dengan membangun banyak klinik, rumah sakit dan vaksinasi.

    “Pengurugan Kali Bacin, membangun rumah sakit Orange, membangun klinik-klinik, dan mensosialisasikan vaksin,” pungkas Lingga.

    ——

    Artikel ini telah naik di detikJabar.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Sandiaga Pamit, Jamin 5 Destinasi Super Prioritas Dilanjutkan

    Sandiaga Pamit, Jamin 5 Destinasi Super Prioritas Dilanjutkan




    Jakarta

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin memastikan kelanjutan lima destinasi super prioritas pariwisata. Berfokus kepada pada keberlanjutan dan kualitas masa depan yang lebih baik.

    “Lima destinasi super prioritas tadi sudah di-review secara menyeluruh oleh Kemenko Marves dan kami di Borobudur, keputusannya akan dilanjutkan dan direkomendasikan kepada pemerintahan selanjutnya. Untuk meneruskan lima destinasi super prioritas sehingga aspek sustainability, inclusivity, dan quality-nya akan meningkat di lima destinasi super prioritas,” ujar Sandi usai kegiatan Wonderfull Indonesia Outlook 2024-2025, di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

    Kelima destinasi super prioritas ini terdiri dari Danau Toba di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Likupang di Sulawesi Utara.


    Di akhir masa periodenya menjabat sebagai Menparekraf, Sandiaga sekaligus pamit dan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh penggerak lima destinasi super prioritas yang telah berjuang bersama-sama untuk menciptakan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dengan baik.

    “Tadi saya sama Pak Luhut di Borobudur juga mohon pamit kepada seluruh penggerak 5 destinasi super prioritas, karena tentunya selama bertugas selalu berusaha memberikan yang terbaik. Tapi pasti banyak kesalahan, saya ingin mengucapkan terima kasih,” kata dia.

    Melalui kegiatan Wonderful Indonesia Outlook 2024-2025 ini yang menghasilkan sebuah buku panduan, Sandi mengharapkan mampu menjawab tantangan-tantangan pariwisata dan ekonomi kreatif di masa yang akan datang.

    Itu sejalan dengan program pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan dilanjutkan pada periode pemerintahan selanjutnya.

    “Dengan bangga saya akan mempersembahkan peluncuran dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kita 2024-2025 yang menyajikan analisis komprehensif mengenai dinamika global tantangan yang dihadapi terkait tantangan yang dihadapi dan (melihat) peluang-peluang emas,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan saat ini terdapat pola promosi pariwisata maupun ekonomi kreatif melalui teknologi dan media sosial. Kedua faktor tersebut juga mampu memberikan dampak terhadap keberlanjutan serta

    “Penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif keberlanjutan bukan lagi pilihan tapi perlu diposisikan kebutuhan yang diutamakan. Di sisi lain perkembangan teknologi perlu dipandang bukan sebagai substitusi, melainkan peluang baru dan penunjang menuju sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berdaya saing,” katanya dalam tayangan video.

    (wsw/fem)



    Artikel aslinya

  • Protes Keberangkatan Kapal Pesiar Diundur Terus, Ibu Malah Dilarang Ikut

    Protes Keberangkatan Kapal Pesiar Diundur Terus, Ibu Malah Dilarang Ikut




    Jakarta

    Ibu asal Florida berencana berlayar keliling dunia selama tiga tahun penuh. Namun, hal itu batal setelah karena chat Whatsapp miliknya terbongkar.

    Melansir New York Post, Jumat (20/9/2024), adalah Jenny Phenix (68) yang memesan perjalanan keliling dunia dengan kapal pesiar namun gagal berangkat.

    Penyebabnya, karena pesan-pesan Whatsapp miliknya yang berisi terkait keluhan terhadap kapal pesiar itu bocor ke pengelola kapal pesiar.


    “Selama satu setengah tahun terakhir ini, saya telah melikuidasi bisnis dan harta benda, dengan penuh semangat menantikan kehidupan baru saya yang akan berlayar keliling dunia,” kata Phenix kepada Telegraph minggu lalu.

    Ibu dua anak tersebut telah menunggu perjalanan perdana kapal pesiar Villa Vie Odyssey sejak Desember. Awalnya, ia tiba di Southampton, Inggris pada bulan Mei, ia berharap langsung dapat memulai pelayaran pada 15 Mei. Namun, kapal dipindahkan ke Belfast, Irlandia, dan para penumpang dikabarkan akan bisa berlayar pada 30 Mei.

    Namun, ada masalah lain di pesiar itu saat berlabuh dan membuat pelayarannya kembali tertunda. Sertifikasi kapal kedaluwarsa karena kapal telah menganggur selama empat tahun akibat pandemi COVID-19.

    Penundaan yang berlangsung tersebut membuat Phenix dan penumpang lain jengah dan tak sabaran. Itu karena mereka mesti menunggu hampir empat bulan dari jadwal sebelumnya.

    Kekecewaan Phenix bertambah setelah kapal mengubah rencana perjalanan. Awalnya ia berencana mengambil barang-barangnya yang lain di Miami, tetapi kapal itu tak jadi berlabuh di sana. Selain itu, ia pun diberitahu bahwa selama perjalanan, ia harus menggunakan kabin sementara karena kru kapal masih menggunakan kabil yang telah ia pesan.

    Wanita itu pun menyuarakan keresahannya atas berbagai perubahan yang terjadi tiba-tiba kepada sesama penumpang melalui grup WhatsApp. Namun, hal itu justru menjadi petaka baginya.

    Ia mendapatkan pemberitahuan bahwa reservasinya dibatalkan karena perilakunya berdampak pada moral masyarakat.

    “Kami telah menerima lebih dari selusin keluhan resmi dari para penghuni terkait keluhan dan hal negatif yang terus menerus Anda sampaikan,” ujar chief operating officer Villa Vie Odyssey, Kathy Villalba.

    “Perilaku ini secara signifikan berdampak pada moral dan kesejahteraan penumpang lain,” tambahnya.

    Ia menjelaskan, karena banyaknya keluhan yang diterima pihaknya, maka pesanan Phenix dibatalkan.

    Di sisi lain, ibu dua anak tersebut mempertanyakan bagaimana pesan-pesan miliknya bisa sampai ke pihak kapal.

    “Ini adalah percakapan pribadi, saya tidak mengunggah apa pun di platform media sosial,” ucapnya kepada Telegraph.

    “Kekecewaan di antara warga semakin meningkat setelah setiap penundaan. Saya cenderung menjadi salah satu yang paling vokal dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting. Banyak penghuni yang berterima kasih kepada saya secara pribadi karena telah berbicara untuk seluruh kelompok,” tambahnya.

    CEO Villa Vie Odyssey, Mikael Petterson, mengatakan bahwa Phenix melanggar berbagai syarat dan ketentuan yang telah ditandatangani dalam perjanjian kerahasiaan.

    (wkn/fem)



    Artikel aslinya

  • Iyuh, Turis Seenaknya Kencing di Pantai Thailand, Warlok Murka!

    Iyuh, Turis Seenaknya Kencing di Pantai Thailand, Warlok Murka!




    Jakarta

    Warga Thailand marah setelah turis terekam kencing di Pantai Pattaya. Wali Kota bakal membawanya ke ranah hukum untuk menjaga citra pariwisata.

    Diberitakan thaiger, Jumat (20/9/2024) kemarahan warga meledak setelah video rekaman seorang pria kencing di pantai yang memang selalu ramai wisatawan. Video yang dibagikan di Facebook ini ditelusuri oleh wartawan lokal dan diduga jika video direkam di di Pantai Pattaya.

    Insiden tersebut terjadi larut malam, kemungkinan setelah orang-orang tersebut minum. Padahal ada toilet di dekat pantai itu.


    Wali Kota Pattaya, Poramase Ngamphichet telah diberitahu tentang insiden tersebut. Dia bersiap untuk mengambil tindakan hukum terhadap para wisatawan yang terlibat.

    Pattaya berencana untuk menegakkan peraturan berdasarkan Undang-Undang Kebersihan, karena tindakan tersebut dapat berdampak negatif pada kebersihan dan citra pariwisata kota. Dalam perkembangan terkait, salah satu pria yang terlibat meminta maaf atas insiden tersebut setelah menghadapi sejumlah tuntutan hukum yang serius.

    Banyak tingkah turis yang meresahkan di Thailand. Mulai dari mabuk-mabukan, bertengkar dengan sesama turis, hingga berbuat senonoh di tempat umum.

    Dalam perkembangan terkait, salah satu pria yang terlibat meminta maaf atas insiden tersebut setelah menghadapi sejumlah tuntutan hukum yang serius.

    Dalam berita terkait, penduduk setempat dan wisatawan yang khawatir memberi tahu polisi Pattaya tentang keberadaan seorang pria asing tak dikenal yang tidur di Pantai Pattaya sekitar pukul 3.40 pagi pada tanggal 17 Juli. Pria itu, yang mengenakan jubah biksu dan kemeja putih, ditemukan tergeletak di pasir. Setelah diperiksa lebih dekat, polisi menemukan bahwa ia juga mengenakan celana panjang putih.

    Juga beredar video sepasang turis beradegan intim dan mesra-mesraan di dalam tuk-tuk yang melaju. Padahal banyak orang yang menonton mereka di jalanan. Namun pasangan ini tak peduli dan tetap bermesrah-mesraan.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Jadi Tuan Rumah, Bandara Bali Tetap Optimalkan Pelayanan di Bali International Airshow 2024

    Jadi Tuan Rumah, Bandara Bali Tetap Optimalkan Pelayanan di Bali International Airshow 2024




    Jakarta

    Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan operasional kebandarudaraan dan pelayanan kepada pengguna jasa bandara secara umum di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tetap optimal selama Bali International Airshow 2024 pada 18-21 September.

    “Sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, kami berkomitmen untuk dapat menyukseskan penyelenggaraan event akbar ini, serta tentunya dalam waktu bersamaan tetap menghadirkan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa bandara secara umum,” kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dalam rilisnya, Jumat (20/9/2024).

    Terkait dengan pengaturan operasional penerbangan komersial reguler yang terdampak window time atau waktu kegiatan flying display, InJourney Airports telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk melakukan penyesuaian jadwal penerbangan. Pada 18-21 September, akan dilaksanakan 4 sesi flying display oleh tim aerobatik setiap harinya, dengan durasi 20 menit per sesi.


    langkah untuk sosialisasi kepada calon penumpang juga telah dilaksanakan untuk mengantisipasi perubahan jadwal penerbangan, serta sebagai mitigasi kepadatan calon penumpang di terminal.

    Untuk alokasi slot penerbangan, InJourney Airports melakukan pengaturan pembatasan waktu pelayanan darat pesawat udara atau ground time, dengan ketentuan ground time pesawat berbadan sedang (narrow body) maksimal 45 menit, serta pesawat berbadan lebar (wide body) maksimal 180 menit. Pengaturan ground time yang didasarkan atas Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 04 DJPU 2024 tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan waktu operasional setiap penerbangan, serta untuk antisipasi kepadatan penumpang.

    InJourney Airports juga berkoordinasi dengan AirNav Indonesia dalam pengaturan lalu lintas penerbangan serta penggunaan ruang udara, sehingga meminimalkan dampak terhadap penerbangan komersial reguler. Sedangkan untuk pengaturan lalu lintas darat di sekitar bandara, InJourney Airports mendapat dukungan penuh dari Kepolisian Daerah Bali melalui skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi penumpukan arus kendaraan di jalan akses Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

    Bali International Airshow 2024 dilaksanakan di area apron selatan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, termasuk di General Aviation Terminal (GAT). Untuk pelaksanaan pada 18-20 September bersifat non-public serta diperuntukkan untuk kegiatan eksibisi dan high-level discussion, sedangkan untuk pelaksanaan pada 21 September akan dibuka untuk masyarakat luas.

    “Kami senantiasa mengimbau kepada calon pengguna jasa bandara untuk terus memperbaharui informasi dan jadwal penerbangan, serta untuk hadir di bandara lebih awal guna mengantisipasi antrian dan kepadatan,” kata Faik Fahmi.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Cara Mengubah Jadwal Kereta Via KAI Access, Syarat, dan Biayanya

    Cara Mengubah Jadwal Kereta Via KAI Access, Syarat, dan Biayanya



    Jakarta

    Cara mengubah jadwal kereta cukup mudah. Jika detikers membeli tiket lewat aplikasi KAI Access, maka kamu juga bisa mengubah jadwal menggunakan KAI Access.

    Namun ada syarat-syarat yang harus kamu perhatikan. Selain itu, detikers harus membayar biaya perubahan jadwal. Simak cara mengubah jadwal kereta via KAI Access, lengkap dengan syarat dan biayanya.

    Cara Mengubah Jadwal Kereta Via KAI Access

    Berikut ini cara mengubah jadwal kereta via KAI Access yang dikutip dari situs Indonesia.go.id:


    1. Buka aplikasi KAI Access. Pilih menu ‘My Trips’.
    2. Pilih kode pemesanan yang akan diubah jadwalnya.
    3. Muncul e-Ticket, lalu pilih ‘Ubah Jadwal’.
    4. Pilih nama penumpang yang tiketnya akan diubah jadwalnya, centang kotak syarat dan ketentuan, pilih lanjut.
    5. Cari tiket kereta sesuai dengan jadwal baru. Isi nama stasiun asal dan tujuan, tanggal keberangkatan, dan sebagainya, lalu pilih ‘Cari Tiket’.
    6. Setelah muncul jadwal kereta, pilih kereta dan jadwal yang diinginkan.
    7. Konfirmasi kembali pemesanan tiket yang baru, centang kotak syarat dan ketentuan, pilih lanjut.
    8. Muncul jumlah biaya yang harus dibayarkan. Pilih metode pembayaran. Pilih tombol bayar.
    9. Muncul tanda sukses jika pembayaran kamu diterima. e-Ticket baru akan muncul di menu ‘My Trips’.

    Syarat Mengubah Jadwal Kereta

    Dikutip dari situs KAI, berikut ini sejumlah syarat dan ketentuan untuk bisa mengubah jadwal kereta:

    • Pemohon adalah penumpang yang bersangkutan atau salah satu penumpang yang datanya sudah terdaftar di aplikasi KAI Access dan menggunakan akun Access milik pemohon.
    • Perubahan jadwal bisa dilakukan untuk kereta api yang sama maupun kereta api yang berbeda.
    • Perubahan jadwal lewat aplikasi hanya bisa dilakukan maksimal 2 jam sebelum kereta berangkat.
      Jika sudah lebih, maka bisa melakukan perubahan jadwal di loket stasiun.
    • Kode booking harus berstatus ‘Paid’ dan belum dicetak sebagai boarding pass.
    • Perubahan jadwal hanya dapat dilakukan jika masih tersedia tempat duduk di kereta pengganti.
    • Pembelian tiket melalui online selain dari aplikasi Access juga bisa melakukan perubahan jadwal, selama e-ticket belum dicetak sebagai boarding pass. Kode booking dapat dicek pada menu Ticket.
    • Jika sudah menggunakan layanan bagasi sepeda, maka tetap harus melakukan pemesanan ulang bagasi sepedanya.
    • Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Contact Center KAI (021) 121 atau mengirim email ke alamat cs@kai.id

    Biaya Mengubah Jadwal Kereta

    Seperti disebutkan di awal, ada biaya untuk bisa mengubah jadwal kereta via KAI Access. Biaya ini dipotong dari harga tiket sebelumnya. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai biaya:

    • Perubahan jadwal akan dikenakan potongan biaya administrasi sebesar 25% dari harga tiket kereta api sebelumnya, dengan pembulatan ke atas pada kelipatan Rp 1.000.
    • Jika tarif tiket kereta yang baru lebih tinggi, maka akan dikenakan biaya tambahan.
    • Jika tarif tiket kereta yang baru lebih rendah, maka tidak ada pengembalian dana.

    Sebagai contoh, jika sebelumnya Andi sudah memesan tiket seharga Rp 87.000. Kemudian dia mengubah jadwal keberangkatan menggunakan kereta yang tarifnya Rp 120.000. Maka perhitungannya sebagai berikut:

    • Potongan biaya tiket: 25% x 87.000 = 21.750 dibulatkan menjadi Rp 22.000
    • Pengembalian dana: 87.000 – 22.000 = Rp 65.000
    • Biaya yang harus dibayarkan: 120.000 – 65.000 = Rp 55.000.

    Nah, demikian tadi cara mengubah jadwal kereta via KAI Access, termasuk syarat, biaya, dan simulasi perhitungannya. Mengubah jadwal kereta api memang mudah, namun tak ada salahnya jika detikers merencanakan lebih matang jadwal perjalanannya.

    (bai/row)



    Artikel aslinya

  • Dua Cara ke IKN dari Jakarta, Pilih Jalur Udara atau Laut?

    Dua Cara ke IKN dari Jakarta, Pilih Jalur Udara atau Laut?



    Jakarta

    Sejak 16 September 2024 lalu, Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi dibuka untuk masyarakat umum. Itu artinya, traveler dapat melihat kawasan ibu kota baru Indonesia yang menjadi tempat berdiri bangunan-bangunan berdesain ikonik.

    Di IKN, kamu bisa mengunjungi ruang terbuka hijau seluas 9,45 hektare yaitu Plaza Seremoni yang terletak di antara Istana Garuda dan Taman Kusuma Bangsa. Pengunjung juga dapat menemukan forest trail dan walk, shared street, main dan mini amphitheater, hingga visitor center.

    Tertarik mendatangi ibu kota baru? Simak cara ke IKN dari Jakarta di bawah ini.


    Plaza Seremoni IKNPlaza Seremoni IKN. Foto: dok. website IKN

    Cara ke IKN dari Jakarta

    Nusantara terletak dua kabupaten yang berada di Kalimantan Timur, yaitu Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Rute dari ibu kota “lama” ke IKN, traveler dapat melalui dua jalur yaitu udara dan laut. Berikut penjelasannya.

    1. Lewat Jalur Udara

    Untuk menuju IKN dari Jakarta melalui jalur udara, kamu bisa menuju Kota Balikpapan terlebih dahulu. Rute ini ditempuh karena saat ini belum ada bandara yang beroperasi di Nusantara.

    Traveler dapat memesan tiket pesawat dari Soekarno Hatta menuju Bandara Sepinggan di Balikpapan. Perjalanannya membutuhkan waktu tempuh sekitar dua jam. Sampai di bandara Balikpapan, kamu bisa melanjutkan perjalanan via jalur darat berkisar dua jam untuk mencapai IKN.

    Berdasarkan pantauan di laman Google Flights (18/9/2024), terdapat banyak maskapai yang menyediakan layanan penerbangan ke Bandara Sepinggan dari Bandara Soekarno Hatta, antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, dan Batik Air. Harga tiket pesawatnya bervariasi, mulai dari Rp 1,1-2,1 juta sekali jalan.

    Presiden Joko Widodo (kelima kanan) menyampaikan pidato didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Agung (kelima kiri) Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keenam kanan), Mensesneg Pratikno (ketiga kanan), Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni (kedua kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (keempat kiri), Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil (ketiga kiri), Perancang Istana Garuda IKN Nyoman Nuarta (kanan) saat peresmian Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Taman Kusuma Bangsa dirancang sebagai tempat renungan suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.Taman Kusuma Bangsa di IKN. Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN

    2. Lewat Jalur Laut

    Traveler juga bisa melalui jalur laut untuk menuju IKN dari Jakarta. Sama seperti sebelumnya, kamu perlu menuju Balikpapan terlebih dahulu. Traveler dapat menggunakan kapal ferry dari Surabaya menuju Balikpapan.

    Sebelumnya traveler bisa memilih kereta, pesawat, atau kendaraan pribadi untuk menuju Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Rute selanjutnya adalah menyeberang ke Pelabuhan Semayang di Balikpapan menggunakan kapal Dharma Lautan Utama (DLU). Kemudian mengikuti jalur darat menaiki bus rute Semayang-IKN untuk sampai di ibu kota baru.

    Dikutip dari laman resmi PT Dharma Lautan Utama, kapal yang bisa dinaiki dengan rute Surabaya-Balikpapan, antara lain KM Dharma Ferry 5, KM Dharma Ferry 7, dan KM Dharma Kencana 5. Kisaran harga tiket kapalnya bervariasi mulai dari Rp 40-760 ribu untuk sekali jalan, tergantung jenis seat yang dipilih.

    Itu tadi cara ke IKN dari Jakarta yang dapat ditempuh lewat jalur udara dan laut. So, kapan traveler berencana pergi ke ibu kota baru Indonesia?

    (azn/row)



    Artikel aslinya