Kategori: Travel

  • Influencer Kebugaran Olahraga di Pesawat, Warganet Mengumpat

    Influencer Kebugaran Olahraga di Pesawat, Warganet Mengumpat




    Jakarta

    Seorang mantan bintang opera sabun yang sekarang menjadi influencer kebugaran asal Meksiko menjadi perbincangan di media sosial lantaran olahraga di dalam pesawat.

    Berkeringat di dalam pesawat bisa menimbulkan ketidaknyamanan ke sesama penumpang. Terlebih jika keringat tersebut menimbulkan aroma tidak sedap. Tetapi, justru influencer Barbara de Regil dengan sengaja mencari keringat di udara

    Melansir Nypost, Jumat (22/11/2024), Barbara dilaporkan sedang melakukan perjalanan jarak jauh bersama suaminya Fernando Schoenwald. Di tengah perjalanannya yang panjang, ia jenuh dan dengan ajaib memilih melakukan olahraga.


    “Saya merasa gila setelah hampir 35 jam mengudara di pesawat,” kata Barbara (37).

    Alih-alih melakukan peregangan ringan atau berjalan menyusuri lorong, wanita itu memilih untuk melakukan olahraga yang intens dengan beberapa langkah di tengah kabin.

    Dalam rekaman yang ia unggah di story menunjukkan ia mengenakan penutup mata yang diletakkan di kepalanya dan menggunakan piyama. Ia berlari di tempat dan kemudian melakukan serangkaian lompat jongkok.

    Sementara itu, suaminya terlihat dengan santai menelusuri ponselnya sambil duduk di kursinya.

    Berbeda dengan sang suami, para warganet merasa tidak senang atas aksi yang dilakukan Barbara.

    “Pesawat tidak memiliki pancuran, dia pasti bau,” komentar salah satu warganet.

    “Itu tidak bisa ditoleransi,” ujar warganet lain.

    Sedangkan yang lain menuduh Barbara kecanduan berolahraga. Namun, sang selebritis menepis kritikan tersebut dengan bersikeras bahwa ia tidak bisa tidak berolahraga dalam waktu yang lama dan ia juga ingin mencegah pembekuan darah.

    “Gerakan-gerakan yang Anda lihat, hahaha, adalah untuk menghindari trombosis dan, di atas segalanya, saya tidak tahu tentang Anda, tapi saya tidak bisa duduk selama itu,” katanya.

    [Gambas:Instagram]

    (wkn/wkn)





    Artikel aslinya

  • 41 Persen Pelancong Nggak Senang Ada yang Rebahkan Kursi Pesawat

    41 Persen Pelancong Nggak Senang Ada yang Rebahkan Kursi Pesawat




    Jakarta

    Perkara boleh atau tidaknya penumpang menyandarkan kursi di pesawat masih terus menjadi perdebatan. Dalam survey terbaru, banyak pelancong yang menolak hal itu.

    Merebahkan kursi lebih ke belakang mungkin akan menambah sedikit kenyamanan. Namun, hal itu bisa saja menjadi bencana bagi penumpang di kursi belakang yang merasa lebih sempit.

    Bahkan hal itu menjadi konflik besar dalam penerbangan Cathay Pacific Airways pada September lalu saat wanita menolak mengatur kursinya agar pasangan di belakangnya dapat menonton layar televisi. Alhasil keributan terjadi dan membuat pasangan tersebut menendang dan menggoyangkan kursinya.


    Hingga saat ini belum ada etika jelas terkait merebahkan kursi di pesawat. Sebagian orang berpendapat bahwa hal itu seharusnya dilarang, terlebih untuk penerbangan jarak pendek.

    Sementara itu, survei baru yang dilakukan The Harris Poll atas nama La-Z-Boy pada bulan Oktober menemukan 41 persen orang dewasa Amerika Serikat mendukung pelarangan merebahkan kursi selama penerbangan domestik.

    Dari 2.051 responden survei, demografi yang paling banyak setuju adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang berusia antara 18 hingga 34 tahun.

    “Berbaring di pesawat adalah topik yang polemis. Kami tahu beberapa orang menyukai posisi bersandar lima derajat yang mereka dapatkan di ketinggian 35.000 kaki, tetapi cara ini melanggar ruang gerak orang lain dapat menimbulkan kekacauan dan ketidaknyamanan,” kata Christy Hoskins, CMO La-Z-Boy, kepada USA TODAY.

    Salah satu wisatawan yang mendukung larangan tersebut adalah Bryan Murphy. Ia adalah seorang ahli perjalanan Hawaii berusia 43 tahun dari Riverside, California.

    “Sejujurnya, melarang kursi malas pada penerbangan domestik masuk akal,” katanya, seraya menambahkan bahwa larangan tersebut akan menghilangkan rasa canggung terhadap orang di belakang anda.

    “Dengan ruang yang sudah lebih sempit daripada ikan sarden dalam kaleng, siapa yang butuh alasan lain untuk tegang di ketinggian 30.000 kaki?” Kata Murphy.

    Ia menjelaskan bahwa adanya larangan itu membuat adanya standar yang jelas dan dapat menghormati kenyamanan semua orang di dalam pesawat.

    Berbeda dengan itu, narasumber wanita Maria Opatz (32) juga menyebut adalah hak pelanggan untuk melakukan hal tersebut.

    “Pendapat saya? Anda membayar untuk kursi itu dan semua fungsinya, termasuk tombol sandaran,” katanya.

    “Jangan merasa tidak enak menggunakannya,” tambahnya.

    (wkn/ddn)



    Artikel aslinya

  • Kapasitas Bus Pariwisata Berdasarkan Ukurannya

    Kapasitas Bus Pariwisata Berdasarkan Ukurannya



    Jakarta

    Kapasitas bus penting diketahui, karena jadi salah satu pertimbangan penting bagi kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan selama perjalanan. Tak terkecuali pada bus pariwisata.

    Bus pariwisata adalah jenis bus yang dirancang untuk perjalanan tour atau wisata. Makanya, fokus utamanya yaitu kenyamanan penumpang selama perjalanan jarak jauh. Lalu, amannya berapa kapasitas bus pariwisata?

    Kapasitas Bus Pariwisata

    Kapasitas bus pariwisata tergantung pada tipe dan ukuran bus. Umumnya, kapasitas bus pariwisata baik itu bus kecil hingga bus besar mampu mengangkut puluhan orang.


    Mengutip salah satu situs jasa layanan bus Prima Armada Raya dan Jakarta Rent Bus, berikut adalah kapasitas bus pariwisata secara umum:

    Bus Kecil (Mini Bus)

    Ilustrasi minibus.Ilustrasi minibus. (Getty Images/iStockphoto/Apriori1)

    Kapasitas bus pariwisata kecil bisa berisi 13 sampai 19 tempat duduk. Biasanya, minibus dipakai untuk perjalanan wisata rombongan kecil.

    Meskipun ukurannya kecil, biasanya bus pariwisata sudah dilengkapi dengan fasilitas AC, tempat duduk yang nyaman, TV, dan DVD player.

    Bus Sedang (Medium Bus)

    BRT atau lebih dikenal Bus Tayo di Sukabumi.Ilustrasi BRT yang merupakan contoh bus medium. (Siti Fatimah/detikJabar

    Kapasitas bus pariwisata medium berkisar 25-30 orang. Ukuran bus ini cocok untuk rombongan besar yang ingin menginginkan kenyamanan dan efisiensi.

    Bus ukuran ini biasanya punya ruang yang cukup luas untuk barang bawaan penumpang. Tak sedikit juga yang menyediakan fasilitas kursi yang bisa diatur atas bawahnya, toilet, TV, hingga DVD player.

    Junior Bus

    Kapasitas penumpang junior bus berkisar 39 kursi. Junior bus bisa disebut penyempurnaan dari medium bus dalam segi dimensi fisik. Ukurannya lebih kecil dibanding bus besar.

    Bus Besar (Big Bus)

    Cerita Mas Wahid bangun bisnis bus pariwisataIlustrasi bus pariwisata. (Luthfi Anshori/detikOto)

    Bus pariwisata besar berkapasitas 40 sampai 60 orang penumpang. Banyak bus besar menawarkan fasilitas seperti kursi yang bisa direbahkan, hiburan multimedia, hingga toilet yang nyaman.

    Bus Double-Decker (Bus Lantai Dua)

    Tahir Foundation menghibahkan 5 bus tingkat pariwisata kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta. Bus tersebut memakai chassis Mercedes-Benz ini dapat mengangkut 50 orang lebih, sejauh ini Pemprov DKI baru memiliki 10 bus tingkat wisata gratis. Gubernur Jakarta, Basuki Cahya purnama, Ahok menerima hibah bus.Bus pariwisata Jakarta jenis bus double-decker. (Hasan Alhabshy)

    Bus double-decker atau bus tingkat umumnya kapasitas 60-70 orang (bisa juga lebih dari 70). Biasanya, bus tingkat digunakan untuk tur kota atau perjalanan wisata yang berfokus pada pemandangan.

    Pemilihan bus pariwisata tergantung pada jumlah peserta, jarak tempuh,pelayanan, performa kendaraan, hingga fasilitas untuk kenyamanan yang diinginkan.

    Di sisi lain, mengetahui kapasitas bus pariwisata akan membantu dalam perencanaan logistik lho. Tujuannya agar perjalanan wisata bisa lebih efisien dan menyenangkan.

    (khq/fds)



    Artikel aslinya

  • Dear Traveler, 27 November 2024 Ada Libur Pilkada Lho!

    Dear Traveler, 27 November 2024 Ada Libur Pilkada Lho!




    Jakarta

    Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak jatuh tanggal 27 November 2024. Pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai hari libur nasional.

    Libur Pilkada termuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2024.

    “Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2024 tentang hari pemungutan suara pilkada sebagai hari libur nasional,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kementerian PMK, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/11/2024), dikutip dari detikNews.


    “Keputusan ini ditandatangani Presiden tanggal 21 November. Dasarnya memberikan hak pilih masyarakat. Dengan adanya keppres itu, resmi hari Rabu nanti hari libur nasional dalam rangka pilkada,” sambungnya.

    Tito menyebut hari libur nasional tersebut dimaksudkan untuk masyarakat dapat memberikan hak pilihnya. Lalu Pasal 84 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2015 yang sudah direvisi, di antaranya dengan Undang-Undang No 6 Tahun 2020, kata Tito, menyatakan bahwa Pilkada serentak dilaksanakan pada hari libur atau hari yang diliburkan.

    Isi Keppres terkait Libur Pilkada 27 November 2024

    Mengutip dari salinan Keppres Nomor 33 Tahun 2024 yang dilihat detikcom, diktum kesatu menyatakan bahwa hari pemungutan suara Pilkada serentak pada Rabu, 27 November 2024 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya Keppres ini.

    “Menetapkan hari Rabu tanggal 27 November sebagai hari libur nasional dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024,” demikian bunyi diktum kesatu Keppres yang diteken Presiden Prabowo Subianto tertanggal 21 November 2024 itu.

    Momen liburan

    Libur Pilkada tersebut pun dapat traveler manfaatkan untuk berlibur, tentunya setelah melaksanakan hak pilih sebelumnya. Menimbang hari libur kali ini adalah yang tersisa di tahun 2024 sebelum libur Natal dan tahun baru (nataru).

    Libur pada 27 November nanti pun sekaligus satu-satunya yang traveler akan dapatkan dalam dua bulan terakhir. Tentunya sangat sulit dilewatkan bukan?

    (wkn/wkn)



    Artikel aslinya

  • Terbangkan Drone di TN Komodo Ditarik Rp 2 Juta, Asosiasi Pilot Protes!

    Terbangkan Drone di TN Komodo Ditarik Rp 2 Juta, Asosiasi Pilot Protes!




    Manggarai Barat

    Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh soal kebijakan baru menerbangkan drone di Taman Nasional Komodo yang ditarik bayaran Rp 2 Juta per hari.

    Kenaikan tarif menerbangkan drone di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo itu dinilai cukup memberatkan. Buktinya, sejumlah wisatawan membatalkan rencana mereka untuk menggunakan drone, lantaran kenaikan tarif dari Rp 1 juta per hari menjadi Rp 2 juta per hari.

    “Banyak (wisatawan) yang batal deal menggunakan drone karena harganya terlalu mahal,” keluhnya ketua APDI NTT, Firmansyah, Rabu (6/11/2024).


    Kenaikan tarif menerbangkan drone sebesar 100 persen itu mulai diterapkan pada Selasa (30/10/2024). Kenaikan itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

    Menurut Firman, tiket menerbangkan drone di kawasan TN Komodo hampir sama dengan tarif jasa dokumentasi untuk kegiatan foto dan video drone selama sehari.

    “Kami tarif standar minimal dokumentasi oneday trip foto video drone Rp 2,5 juta, sedangkan harga tiket drone Rp 2 juta,” paparnya.

    APDI Regional NTT meminta agar kenaikan tarif menerbangan drone di kawasan TN Komodo itu bisa dikaji kembali.

    “Kami berharap TN Komodo bisa mengkaji harga tiket karena yang ada di peraturan terbaru merupakan harga tarif tertinggi yang diberikan,” ungkapnya.

    ——

    Artikel ini telah naik di detikBali.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Bandara di Bali Utara, Bisakah Mengurangi Penumpukan Wisatawan di Selatan?

    Bandara di Bali Utara, Bisakah Mengurangi Penumpukan Wisatawan di Selatan?




    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto berencana membangun bandara di Bali utara untuk mengurangi penumpukan di wisatawan di Bali selatan sekaligus ingin menjadikan Pulau Dewata menjadi new Hong Hong dan new Singapore. Cukup jitukah rencana itu?

    Prabowo menyatakan rencana pembangunan bandara di Buleleng itu pada saat kunjungan ke Bali akhir pekan lalu, Minggu (3/11/2024).

    “Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen saya ingin membangun North Bali International Airport,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Restoran Bendega, Denpasar.


    Prabowo mengatakan rencana itu bisa mendukung pariwisata Bali utara, sehingga bisa menjadikan Bali sebagai The New Singapore atau The New Hongkong.

    Saat ini, Bali memiliki satu bandara, yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang berada di Kuta, Badung. Kawasan Badung merupakan pusat bisnis dan pariwisata, termasuk hotel, kafe, hingga restoran, sampai beach club.

    Untuk sampai ke kawasan Bali utara dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, wisatawan mesti menempuh perjalanan darat selama lima sampai enam jam. Bali tidak memiliki transportasi umum yang memadai. Untuk berkeliling Pulau Dewata, warga lokal dan wisatawan mau tidak mau harus mengandalkan charter mobil atau motor.

    Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, yang juga anggota Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia, Mahawan Karuniasa, menyatakan Bali memang membutuhkan infrastruktur dan konektivitas yang terbangun dengan baik seperti Singapura dan Hong Kong. Itu demi menunjang mobilitas ekonomi dan sosial. Tetapi, dia menilai penggunaan istilah neh Singapore dan ne Hong Kong tidaklah tepat.

    “Bali menjadi new Hong Kong dan new Singapore itu sebaiknya kita tinggalkan. Saya kira cukup dan kita mengatakan Bali akan membangun infrastruktur destinasi wisata, infrastruktur yang modern, atau istilah lainnya,” kata Mahawan dalam perbincangan dengan detikTravel, Rabu (6/11/2024).

    “Membangun infrastruktur Bali, yang merupakan destinasi pariwisata, itu berkaitan dengan daya dukung dan ekologis, sosiologis, dan budaya masyarakat di sana. Pembangunan di sana tidak bisa meniru Hong Kong dan Singapura. Dari luas saja sudah berbeda, luas Bali delapan kali Singapura,” kata Mahawan.

    “Setiap lokasi di Bali sebenarnya sudah terkoneksi aksesibilitas darat, ada jalan keliling, ada pula yang memotong. jadi, diperlukan kehati-hatian dalam mengembangkan infrastruktur, jangan sampai justru pembangunan tidak memudahkan aksesibilitas pariwisata dan mengurangi mobilisasi ke destinasi wisata,” ujar Mahawan.

    Mahawan mengatakan ‘memotong akses’ ke tempat wisata itu justru berpotensi terjadi jika pemerintah membangun bandara di Bali utara. Jika ada dua bandara, di Kuta dan Buleleng, tempat wisata yang berada di antara kedua wilayah itu berpotensi sepi pengunjung.

    Selain itu, pembangunan bandara Bali utara dinilai bukan solusi jitu untuk mengurangi penumpukan wisatawan di Kuta, Seminyak, Jimbaran, Canggu, Nusa Dua, dan Sanur yang saat ini menjadi jujugan utama wisatawan.

    “Apakah kalau bandara di Bali utara dibangun akan mengurangi penumpukan wisatawan di Bali selatan? Saya kira tidak karena saya yakin kalau bandara di utara dibangun maka kepadatan wisatawan akan terjadi juga utara. Yang terjadi adalah ada penumpukan wisatawan di Bali utara dan selatan,” ujar Mahawan.

    “Adanya bandara di utara itu tidak akan mengurangi kepadatan di selatan. Saat ini Bali selatan macet, jika ada bandara di utara, bisa jadi di Bali utara juga akan macet. Dampak lainnya setelah ada bandara di Bali utara, wisatawan tidak akan melintasi daerah wisata yang ada di antara Bali utara dan selatan, destinasi itu bisa hilang nanti,” dia menambahkan.

    Mahawan juga mengkhawatirkan dampak lain jika bandara di Bali utara tetap dibangun, yakni Bali secara keseluruhan akan semakin padat. Wisata alam, mulai dari hutan, sawah akan lebih mudah berubah menjadi bangunan beton, berupa resort atau pun tempat perbelanjaan, restoran, dan kafe.

    Belum lagi imbas lain yang diakibatkan jika perencanaan tata ruang tidak memadai. Dia berkaca kepada pembangunan dan perkembangan di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai. Mahawan menyatakan Bali harus mempertahankan pembeda yang dimiliki dari destinasi wisata lain di dunia.

    “Masalah daya dukung. Dengan pembangunan Bandara I Gusti Ngurah Rai lahan yang terbangun saat ini luar biasa, sampai ke daerah Ubud. Wilayah terbangun semakin luas. Nah, Buleleng sudah merupakan perkotaan, jika nanti ditambah ada pembangunan bandara maka perkembangan lahan terbangun di sana akan semakin banyak,” ujar dia.

    “Tata ruang di Bali harus berbeda, harus memastikan destinasi dengan daya tarik alam yang selama ini menjadi unggulan, jangan dihilangkan. Jangan sampai sawah, hutan, sungai menjadi resort, padahal daya tariknya Bali adalah wisata alam,” dia menegaskan.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Terkatung-katung di Bandara Bali, Kesengsaraan Penumpang Berlanjut di Hotel

    Terkatung-katung di Bandara Bali, Kesengsaraan Penumpang Berlanjut di Hotel




    Denpasar

    Penumpang maskapai Cathay Pacific terkatung-katung di Bali pada 3 November. Pesawat delay, sudah begitu kompensasi akomodasi sempat tidak memadai.

    Dilansir dari Dimsum Daily HK pada Kamis (7/11/2024), pesawat dengan nomor penerbangan CX0784 itu dijadwalkan terbang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar menuju Hong Kong pada Minggu pukul 16.30 WITa. Tetapi, 30 menit sebelum jadwal terbang diumumkan pesawat itu delay.

    Setelah ditelusuri, rupanya pesawat yang terbang dari Hong Kong ke Denpasar dan seharusnya tiba pada pukul 15.30 tidak datang. Pesawat dengan nomor penerbangan CXO785 itu dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya dan mendarat pada pukul 14.16.


    Sebagai kompensasi keterlambatan take off itu, penumpang mendapatkan voucher HKD 70 atau setara dengan Rp 142 ribu untuk akomodasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Nominal itu sangat kecil dan tidak cukup untuk menyewa penginapan. Para penumpang menyadari kondisi itu setelah menukarkan uang dolar Hong Kong tersebut ke mata uang rupiah.

    Kemudian, maskapai penerbangan berbasis di Hong Kong itu memberikan kamar hotel. Dari keterangan staf di bandara, penumpang itu diinapkan di Hotel Novotel.

    Mereka meninggalkan bandara menuju hotel pada pukul 20.00 WITa. Tetapi, di tengah perjalanan penumpang diberi tahu bahwa akomodasi telah diganti menjadi Holiday Inn di Kuta.

    Sesampainya di hotel, penumpang mendapat kabar bahwa penerbangan mereka akan terjadwal pada pukul 09.00 WITa. Namun berita ini tak membuat penumpang langsung lega, karena mereka tiba di hotel tanpa bagasi.

    Semakin malam, koper-koper mereka belum juga sampai. Bagasi itu akhirnya sampai juga di hotel pada tengah malam.

    Penumpang menyatakan kemarahan mereka atas disorganisasi dan kurangnya komunikasi yang jelas dari Cathay Pacific. Banyak yang menyuarakan bahwa perlakuan yang mereka terima adalah yang terburuk yang pernah mereka alami sehingga membuat mereka merasa frustrasi dan kecewa saat mereka menunggu dalam ketidakpastian untuk pembaruan lebih lanjut.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Pesawat SAM Air yang Jatuh di Gorontalo, 4 Orang Tewas’:

    [Gambas:Video 20detik]

    (bnl/fem)



    Artikel aslinya

  • Ngeri, Penumpang Patah Kaki Saat Seluncuran di Bandara Changi

    Ngeri, Penumpang Patah Kaki Saat Seluncuran di Bandara Changi




    Jakarta

    Nasib buruk dialami turis Malaysia saat mencoba seru-seruan di seluncuran Bandara Changi, Singapura. Dia sampai mengalami patah kaki dan merasakan sakit yang luar biasa.

    Dilansir dari mothership, Kamis (7/11/2024) turis Malaysia, 23, berinisial Z sedang menunggu penerbangannya di Bandara Changi pada tanggal 4 November 2024. Dia bersama teman-temannya liburan di Singapura selama tiga hari.

    Sembari menunggu penerbangan, mereka pun memutuskan untuk mencoba perosotan yang viral di dunia maya yang ada di Bandara Changi. Mereka memutuskan mencoba setelah melihat ulasan positif dan seru dan netizen.


    Z mengatakan ternyata banyak kasus turis yang cedera setelah bermain perosotan ini.

    Awalnya, Z merasakan sensasi senang saat meluncur di perosotan. Namun, dia juga menyadari bahwa setiap belokan perosotan ternyata berbahaya dan membuat betisnya sering tersangkut saat sedang meluncur kencang.

    Z yang saat itu mengenakan rok, mengira gesekan itu terjadi saat kakinya menyentuh perosotan, bukan sol sepatu lari barunya. Karena itu, Z memberi tahu teman-temannya bahwa dia akan menahan roknya dengan tangannya dan tidak akan membawa telepon genggamnya pada seluncur keduanya untuk memastikan keselamatannya.

    Di sinilah hari buruk itu terjadi. Dalam rekaman yang diambil temannya, terdengar Z berteriak ‘ah!’ saat betis kanannya membentur sisi perosotan dan terdengar bunyi dentuman.

    Z mengatakan saat itu, ia merasa kaki dan tubuhnya bergerak ke arah yang berbeda. Ia menduga setelah kecelakaan itu ia mengalami patah tulang karena sol antiselip sepatu barunya menyebabkan kakinya tersangkut di perosotan, sementara tubuhnya masih meluncur dengan cepat.

    Ia juga mengamati bahwa beberapa temannya yang menaiki perosotan mengalami lecet, tetapi mereka tidak mengenakan sepatu antiselip, dan tidak mengalami cedera serius.

    Saat tiba di pintu keluar perosotan, Z langsung berteriak minta tolong dengan harapan seseorang akan datang membantunya. Namun, hanya teman-temannya yang menyadari penderitaan Z setelah mereka melihatnya masih duduk di pintu keluar perosotan dan tidak dapat berdiri.

    Z mengatakan dia menahan rasa sakit selama 20 menit lebih hingga salah seorang temannya berhasil menemukan anggota staf yang dapat merawatnya. Butuh waktu 15 menit lagi bagi staf untuk datang dan mengompres kaki Z dengan es, dan 15 menit lagi bagi dokter untuk datang dengan obat penghilang rasa sakit.

    Saat Z dibawa ke rumah sakit, waktu sudah menunjukkan pukul 9:30 malam, hampir satu jam setelah kecelakaan itu.

    Z membagikan video yang menunjukkan cederanya cukup parah, karena butuh waktu hingga 7 hari agar pembengkakannya mereda. Dia juga perlu menjalani operasi, yang mengharuskan dokter untuk memasang pelat baja dan sekrup di kakinya.

    Z mengatakan bahwa ia memerlukan obat penghilang rasa sakit dan suntikan analgesik untuk meredakan rasa sakitnya. Z menambahkan bahwa ia telah menghabiskan lebih dari USD 560 untuk tagihan medisnya hingga 5 November dan jumlahnya akan bertambah setelah ia kembali ke Malaysia untuk operasi.

    Saat ini belum ada komentar dari Bandara Changi. Namun sebelumya, CAG pernah melakukan himbauan kepada para peseluncur untuk memperhatikan dan membaca petunjuk berseluncur yang aman.

    Imbauan itu disampaikan setelah pada Mei 2024, seorang penumpang mengalami luka di bagian depan kulit kepalanya setelah bertabrakan dengan bagian atas perosotan di T4.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Potret Danau Terbesar di Bumi Menyusut dengan Cepat, Mungkin Mengering Selamanya

    Potret Danau Terbesar di Bumi Menyusut dengan Cepat, Mungkin Mengering Selamanya



    Potret Danau Terbesar di Bumi Menyusut dengan Cepat, Mungkin Mengering Selamanya



    Artikel aslinya

  • Bahaya! Volume Air di Danau Terbesar Bumi Menyusut dengan Cepat

    Bahaya! Volume Air di Danau Terbesar Bumi Menyusut dengan Cepat




    Jakarta

    Traveler tahu di manakah danau paling besar yang ada di Bumi? Danau itu kini sedang menderita karena debit airnya menyusut begitu cepat.

    Mengutip CNN, Kamis (7/11/2024), danau itu bernama Laut Kaspia. Dinamai Laut Kaspia karena lapisan dasar danau itu memiliki lapisan bumi seperti samudra yang merupakan sisa dari Samudra Tethys dan memiliki dimensi seperti laut.

    Para ahli khawatir dengan keadaan danau itu karena mungkin tidak akan pernah pulih. Contoh kecilnya terlihat di bibir pantai. Dulu, Azamat Sarsenbayev, seorang aktivis lingkungan, biasa melompat ke Laut Kaspia yang berair payau dan berwarna biru kehijauan. Dalam satu dekade kemudian, saat ini, tempat itu hanya terlihat tanah berbatu, gundul tanpa air, bak padang gurun kering.


    Air telah surut dengan sangat cepat dari kota pesisir Aktau di Kazakhstan, tempat sang aktivis lingkungan ini menghabiskan seluruh hidupnya.

    Lebih dari 1.600 km ke arah selatan, dekat Kota Rasht di Iran, seornag fotografer bernama Khashayar Javanmardi merasa khawatir. Dia menyatakan laut di kawasan itu dikepung oleh polusi.

    “Saya tidak bisa berenang lagi, airnya berubah,” kata sang fotografer, yang telah menjelajahi pantai selatan Kaspia dan mendokumentasikan penurunan kualitas air di sana.

    Danau Laut Kaspia merupakan sebuah perairan yang luasnya kira-kira sebesar Montana di AS. Garis pantainya yang melingkar membentang lebih dari 6.437 km dan melintasi lima negara, yakni Kazakhstan, Iran, Azerbaijan, Rusia, dan Turkmenistan.

    Negara-negara ini mengandalkan danau itu untuk perikanan, pertanian, pariwisata, dan air minum, serta cadangan minyak dan gas yang didambakan. Kaspia juga membantu mengatur iklim di wilayah yang gersang ini, menyediakan curah hujan dan kelembapan bagi Asia Tengah.

    Pembendungan, ekstraksi berlebihan, polusi, dan, yang semakin meningkat, krisis iklim yang disebabkan oleh manusia mendorong penyusutannya. Beberapa ahli khawatir Laut Kaspia didorong ke titik tanpa ada harapan untuk kembali berair.

    Meskipun perubahan iklim meningkatkan permukaan air laut secara global, lain halnya dengan laut dan danau yang terkurung daratan seperti Kaspia. Danau-danau ini bergantung pada keseimbangan antara air yang mengalir dari sungai dan curah hujan dan keluar melalui penguapan.

    Keseimbangan ini berubah seiring dengan menghangatnya suhu dunia, yang menyebabkan banyak danau menyusut.

    Sejatinya bukan hanya Danau Laut Kaspia yang kehilangan air. Sepanjang periode 1992-2020, volume air tawar danau di seluruh dunia turun hingga 53 persen. Danau-danau besar itu mengering karena krisis iklim dan penggunaan air berlebihan.

    (msl/fem)



    Artikel aslinya