Kategori: Travel

  • Libur Akhir Pekan, Saatnya Menjelajahi Gunung Bulan-bulan

    Libur Akhir Pekan, Saatnya Menjelajahi Gunung Bulan-bulan


    Bandung Barat

    Libur akhir pekan, saatnya traveler kemasi ransel dan pergi bertualang. Gunung Bulan-bulan di Bandung Barat bisa jadi pilihan untuk dijelajahi.

    Gunung Bulan-bulan menyimpan sejuta keindahan tersembunyi di Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini berada di antara dua kecamatan, tepatnya di wilayah Cilimus-Sekejeruk, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat dan Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang.

    Keduanya adalah surga alam yang belum banyak dijamah wisatawan, namun menyimpan potensi luar biasa untuk para pecinta alam dan petualangan.


    Gunung Bulan-bulan dikenal dengan suasana hutan tropisnya yang masih asri. Jalur pendakian dimulai dari Kampung Sekejeruk, wilayah Desa Citatah. Suasana sejuk, rindangnya pohon, dan gemercik aliran sungai kecil menemani setiap langkah para pendaki.

    Tidak hanya itu, kawasan ini juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai area keramat yang dijaga kelestariannya secara turun-temurun. Terdapat banyak flora lokal seperti pohon aren, kopi, dan tumbuhan liar lainnya.

    Pendakian ke puncak Gunung Bulan-Bulan akan memberikan pemandangan indah berupa lanskap pegunungan dan kabut yang menyelimuti hamparan hutan.

    Berbeda dari Gunung Bulan-Bulan, gunung Halimun lebih menantang dengan jalur terjal namun masih bisa diakses oleh pendaki pemula. Gunung ini masuk ke dalam wilayah Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang.

    Nama “Halimun” sendiri berarti kabut, sesuai dengan suasana gunung yang kerap diselimuti kabut pagi yang tebal dan menenangkan. Di kawasan ini, hutan pinus dan perkebunan masyarakat mendominasi pemandangan.

    Beberapa spot bahkan menjadi tempat favorit untuk camping, foto, dan edukasi lingkungan. Dari puncak Halimun, kita bisa melihat perbatasan dua desa dan kecamatan dengan jelas.

    Di Antara Dua Desa: Harmoni Alam dan Budaya Uniknya

    Jalur ekspedisi ini menghubungkan dua desa yang berbeda karakter: Desa Citatah yang kental dengan suasana pedesaan dan sejarah geologi batu kapur, serta Desa Jayamekar yang mulai berkembang menjadi destinasi wisata berbasis ekowisata.

    Kedua desa ini menyambut kedatangan tim dengan ramah dan antusias. Selain menjelajah, tim juga sempat berdialog dengan warga setempat yang berharap potensi ini bisa dikembangkan menjadi jalur ekowisata terpadu. Mereka menginginkan agar kekayaan alam ini tetap lestari, namun dapat menghidupkan roda ekonomi desa.



    Artikel aslinya

  • Bule Rusia Punya 20 Vila Mewah di Ubud, Berujung Disegel

    Bule Rusia Punya 20 Vila Mewah di Ubud, Berujung Disegel




    Gianyar

    Bule Rusia ketahuan punya 20 vila mewah di Ubud. Vila-vila itu akhirnya disegel karena diduga ilegal.

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyegel Green Flow Villa di Jalan Raya Sayan, Ubud, Gianyar, Bali. Vila mewah itu disegel karena diduga mengalihfungsikan lahan pertanian secara ilegal.

    Vila itu memiliki 20 blok bangunan yang masing-masing berada pada sisi timur dan selatan Pura Masceti Sayan. Bangunan tersebut dimiliki oleh warga Rusia, Felix Demin (34).


    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Gianyar, I Made Arianta, mengungkapkan vila disegel sejak 23 Juni 2025. Menurutnya, sebelum disegel, pengelola vila sudah diberikan surat peringatan, imbauan, hingga pembinaan sejak 2024.

    “Gedung 1 dan 2 berada dalam zona pariwisata, tapi radiusnya terlalu dekat dengan kawasan suci. Kalau gedung 3, 4, 5 ada di zona LP2B (lahan pertanian pangan berkelanjutan). Inilah yang dilanggar,” terang Arianta saat dijumpai di kantornya, Rabu (16/7/2025).

    Arianta menegaskan bisnis yang dimiliki Felix Demin dengan nama PT Bali Investments tersebut tak mengantongi izin. Menurut Arianta, izin tidak mungkin terbit karena terbentur Peraturan Daerah (Perda) Gianyar Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Perda Gianyar Nomor 2 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar.

    “Izin membangun dia tidak punya karena tidak memenuhi radius kesucian pura, kan harusnya 25 meter. Begitu terindikasi pada 2024, kami langsung atensi. Saat itu gedungnya belum selesai seperti sekarang. Mereka membandel karena masih ada kegiatan membangun diam-diam pasca pemberitahuan penghentian dan pemasangan baliho peringatan sebagai sanksi administratifnya,” sambung Arianta.

    Selain administratif, Felix Demin juga tengah menempuh proses pidana. Saat ini, kasusnya masih dalam proses penyidikan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Bali. Sebelumnya, pihak kepolisian telah memasangi garis polisi pada gedung 3, 4, dan 5 Green Flow Villa Ubud.

    “Pada 14 Februari 2025 ditemukan dugaan alih fungsi lahan pertanian di lokasi tersebut. Pembangunan dilakukan oleh Green Flow Villa yang berada pada Sub Zona Tanaman Pangan berupa LP2B dan LSD sehingga diberikan garis polisi demi mengamankan status quo selama penyidikan,” ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandhy saat dihubungi.

    Salah satu pekaseh yang menjadi pengempon (pengurus) Pura Masceti Sayan, I Gusti Ngurah Gede, mengungkapkan pembangunan Green Flow Villa diawali dari perjanjian kerja sama dan pemberian penggunaan akses Jalan Pura Masceti antara Felix Demin dengan kelompok pekaseh pada September 2020. Namun, luas area dan pemanfaatannya tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

    Felix Demin mengaku sebatas membangun hunian pribadi dan bukan merupakan bisnis vila. Pihaknya juga hanya membayarkan kontrak separuh dari kondisi riil di lapangan. Padahal, Ngurah Gede berujar, Green Flow Villa Ubud sudah sempat beroperasi setelah dibangun sekitar 2020-2021.

    “Pada awalnya, sesuai keterangan pihak manajemennya Green Flow ini cuma ngontrak sebelah timur pura sedikit. Cuma 6 are untuk bangun rumah pribadi. Makanya, kami kasih hak guna pakai. Ternyata jadi banyak villa sampai ke selatan. Kami termasuk yang merasa kena tipu,” tutur Ngurah Gede.

    Karena persoalan itu, kelompok pekaseh dan pihak Felix Demin dimediasi oleh PHDI Gianyar dan Denpasar usai pengajuan gugatan mereka ke pengadilan ditolak. Walhasil, disepakati permasalahan itu dianggap selesai lewat musyawarah, Selasa (30/4/2024).

    Dengan catatan, Felix memenuhi sejumlah tanggung jawab seperti punia (donasi) setiap piodalan (upacara) di Pura Masceti Sayan berupa beras sejumlah 150 kilogram dan daging babi sejumlah 150 kilogram.

    Kemudian, sumbangan listrik dan air ke Pura Masceti Sayan dari PT Bali Investments, restorasi wantilan Pura Masceti, restorasi penyengker Pura Masceti dan Pura Beji, maupun kontribusi bulanan sebesar Rp 100.000 per villa.

    “Yang berjalan hanya punia piodalan. Baru dua kali dikasi, baru satu tahun. Piodalan pura juga terselenggaranya setahun dua kali. Mungkin tertunda karena kan sekarang bermasalah sampai disegel,” tandas lelaki berusia 74 tahun tersebut saat diwawancarai di kediamannya.

    ———

    Artikel ini telah naik di detikBali.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Latihan Fisik dan Mental Secara Bertahap

    Latihan Fisik dan Mental Secara Bertahap




    Jakarta

    Selain mempersiapkan kelengkapan alat pendukung, pengetahuan, dan keterampilan dalam beraktivitas di alam terbuka seperti mendaki gunung. Kesiapan fisik dan mental juga sangatlah penting, begini tips untuk melatihnya.

    Pendakian gunung memang bukan aktivitas yang mudah, secara fisik butuh ketahanan tubuh yang kuat. Karena tenaga akan terkuras banyak dengan jalur pendakian yang bervariasi, kadang bebatuan, tanah, lumpur, hingga jalan terjal menanjak.

    Tipsnya langsung dijelaskan oleh Ketua Komisi Operasional Dewan Normatif Wanadri dan Ketua Monev Recruitment Wanadri, Alisar, dalam sambungan telfon kepada detikTravel, Kamis (17/7/2025).


    Tipsnya bagi para pendaki pemula, baik itu generasi muda atau lansia yang paling mudah adalah latihan jogging.

    “Untuk menyiasati hal tersebut misalnya umur 20 sampai 35 tahun mungkin latihan jogging seminggu sekali atau jalan kaki pagi mungkin sudah siap, tapi kalau di atas 60 tahun dia kan porsinya harus ditambah. Bukan berarti levelnya harus sama, tidak, faktor kelemahannya kan endurace,” ucap Alisar.

    “Seperti contoh di Gunung Rinjani kan bukan speed (yang diutamakan) tapi endurance, dilatih endurance-nya, VO2 max-nya dilatih gitu kan banyak lah metodenya,” ia melengkapi.

    Dari sisi mempersiapkan mental, Alisar menyampaikan sebagai pendaki pemula jangan karena merasa usia masih muda dan melihat tren yang sedang ramai mendaki, tiba-tiba untuk pertama kalinya mendaki ke Gunung Rinjani. Itulah menurutnya suatu hal yang kurang tepat, untuk melatih kesiapan dianjurkan secara bertahap.

    “Kalau boleh bertahap lah, kalau saran kami bertahap. Contohnya misalnya kalau kita tinggal di Jakarta dan target (mendaki) kita enam bulan lagi, oke kita planning, awalnya oke lah kita jogging, lalu tes ke trekking di wilayah Sentul, di Paniisan. Kita bertahap lah menyesuaikan fisik kita, mental kita ‘oh gini nanjak itu’,” sebutnya.

    Latihan secara bertahap sangatlah penting bagi pendaki pemula, bukan hanya tentang keselamatan saja tapi juga mempersiapkan kebutuhan yang lebih mendasar lagi tentang fisik dan mental. Jadi ketika sudah sadar dengan batas kemampuannya sampai mana, coba dengan level yang lebih jauh lagi seraya melatih fisik dan mental yang lebih lanjut.

    “Kalau kita berlatih seperti itu minimal kita sudah bisa mengukur tuh ternyata kekuatan fisik kita di Paniisan saja sudah mentok. Jadi hal-hal tersebut seharusnya perlu dicamkan,” kata Alisar

    (upd/wsw)



    Artikel aslinya

  • Viral Laptop Penumpang Bus Rosalia Indah Hilang Dicuri, Ini Kronologinya

    Viral Laptop Penumpang Bus Rosalia Indah Hilang Dicuri, Ini Kronologinya




    Solo

    Laptop milik penumpang bus Rosalia Indah hilang dicuri orang. Insiden kehilangan barang bawaan di bus ini terjadi lagi. Begini kronologinya:

    Nasib malang menimpa Tabita Sijabat, penumpang bus Rosalia Indah yang kehilangan laptop saat dalam perjalanan dari Solo ke Malang. Kejadian itu pun diunggah Tabita di media sosial dan jadi viral.

    Kronologi Lengkap Kejadian

    Saat kejadian, Tabita tengah melakukan perjalanan dari Solo ke Malang pada Sabtu (12/7) malam. Dirinya mengaku pertama kali menggunakan armada bus Rosalia Indah.


    Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) itu awalnya naik dari pool Rosalia Indah, Gilingan sekitar pukul 22.30 WIB. Selanjutnya, dia duduk di seat nomor 7D.

    “Di samping aku itu memang sudah ada bapak-bapak dan yang aku curigai itu bapak-bapak samping aku kenal dengan bapak 6C. Sebelumnya, bapak 6C ini minta aku pindah tempat, tapi aku tolak,” katanya dihubungi, Rabu (16/7/2025).

    Setelah duduk di kursinya, ia meletakkan tas laptop di samping kanannya. Ia mengaku sempat khawatir dengan barang bawaan yang dibawa.

    “Selama aku duduk tuh sebenarnya aku taruh laptop di samping kanan aku. Ini pertama kali naik Rosalia Indah, emang biasanya naik bus-bus lain dan itu nggak ada kotak aman, jadi aku nggak tahu,” ungkapnya.

    “Sebenarnya aku tahu kalau Rosalia ini memang nggak aman. Jadi, aku nyadar pas service makan, itu aku bawa turun (tas laptop). Waktu makan itu jam 02.00 pagi,” lanjutnya.

    Setelah makan, ia kembali ke kursi dengan meletakkan tas di samping kanan yang ia pepetkan ke jendela. Usai makan, Tabita mengantuk dan tertidur selama perjalanan.

    “Setelah servis makan itu aku ngantuk banget rasanya, ngantuk banget-banget, banget dan memang estimasinya sampai di Malang tuh jam 06.00 pagi. Biasanya aku naik bus itu pasti aku kebangun, nggak mungkin nggak, nggak bakal mungkin aku tuh bangun udah nyampe tujuan. Tapi ini yang terjadi adalah aku pules banget dan aku nyampe di tujuan,” bebernya.

    Saat Sadar, Laptop Sudah Hilang

    Karena tertidur pulas, Tabita tidak merasa ada yang mengambil barang-barang milik dirinya. Ia baru bangun saat bus hendak tiba di pool tujuan akhir.

    “Karena aku tidurnya benar-benar pules, benar-benar nyenyak dan sampai orang geledah barang aku tuh aku nggak nyadar. Aku enggak ngerasa kalau ada yang megang-megang barang aku walaupun barang itu ada di dekat aku. Dan pas aku buka mata, pas aku bangun emang itu tuh aku udah mau nyampe di pool Malang” terangnya.

    Saat hendak turun, dirinya sadar bahwa tas laptopnya terasa enteng. Dirinya langsung membuka tas, dan laptopnya sudah tidak berada di dalam.

    “Itu aku belum nyadar kalau barang aku ini hilang. Gimana aku nyadarnya pas aku buka mata itu bus posisinya udah kosong. Udah sisa satu penumpang yaitu mbak-mbak yang ada duduknya paling depan. Terus aku tuh pas mau siap-siap kan aku bawa barang bawaan aku tuh tas laptop sama tas slempang. Tas slempangnya aman karena emang sama aku. Pas aku mau angkat laptop aku, tas laptop aku itu sangat amat enteng. Sedangkan laptop aku itu berat, 15,6 in kan jadi emang berat,” jelasnya.

    Melihat laptopnya raib, ia langsung menangis dan melaporkan ke kernet bus. Ia mengaku di dalam laptop itu tersimpan file skripsi.

    “Video tersebar itu posisinya pas saya nyadar kalau laptop saya hilang. Terus saya bilang, “Gimana Mas, ini ada CCTV kan?” Itu pihak kru busnya bilang kalau CCTV itu ada. Ternyata setelah aku minta kan, katanya belum ada, belum ada IT-nya belum kerja, IT-nya belum masuk. Ternyata aku dikabarin sorenya kalau si CCTV-nya enggak merekam. Baru besoknya aku dibilang dikabarin kalau CCTV-nya screen-nya kebakar,” bebernya.

    Usai kejadian, ia melaporkan kepada pihak Rosalia Indah namun diminta untuk menunggu. Dirinya pun akhirnya melaporkan ke Polres Malang.

    “Saya hari ini juga sudah ketemu sama Rosin dan ya Rosin tadi sudah ngebantu saya buat ke Polres tapi memang hari ini di Polres belum ada hasil apapun,” tutupnya.

    Tanggapan Bus Rosalia Indah

    Dihubungi secara terpisah, Corporate Communication Rosalia Indah Transport, Sasangka Bayu, membenarkan adanya kejadian laptop yang hilang di armada Rosalia Indah. Pihaknya mengaku prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut.

    “Memang benar telah ada kejadian kehilangan laptop di dalam armada Rosalia Indah. Kami mewakili manajemen Rosalia Indah turut prihatin dan menyesalkan atas kejadian tersebut,” kata Bayu dihubungi, Rabu (16/7).

    Pihaknya juga berterima kasih kepada penumpang yang kooperatif melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Bayu memastikan, manajemen mendukung penuh proses dengan memberikan data-data yang diperlukan oleh pihak kepolisian.

    Pihaknya juga berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan.

    “Tentunya Kami akan mendukung penuh proses ini dengan memberikan data-data yang diperlukan oleh kepolisian. Per hari ini, Rabu tanggal 16 Juli 2025 kami telah mendatangi Polresta Malang Kota bersama-sama dengan korban untuk menanyakan perihal kasus yang telah dilaporkan korban,” bebernya.

    “Alhamdulillah dari pihak Polresta Malang Kota telah menerima dengan baik kedatangan kami. Kami akan sepenuhnya mendampingi korban dalam proses pelaporan kepolisian ini sampai kasus ini dapat diusut dengan tuntas sehingga laptop dapat ditemukan dan pelaku dapat ditangkap,” sambungnya.

    ——–

    Artikel ini telah naik di detikJateng.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Liburan Sekolah Nggak Ngefek, Hotel di DKI Jakarta Tetap Sepi

    Liburan Sekolah Nggak Ngefek, Hotel di DKI Jakarta Tetap Sepi




    Jakarta

    Liburan sekolah usai. Momen yang diperkirakan akan membawa cuan bagi hotel ini, ternyata hanya mimpi.

    Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengungkapkan, geliat sektor perhotelan masih belum terdorong meski ada liburan sekolah sejak akhir bulan Juni lalu.

    “Orang Jakarta kalau libur justru pergi ke luar daerah, jadi okupansi gak ngangkat juga. Sedangkan yang daerah belum tentu datang ke Jakarta untuk liburan, bisa jadi pergi ke kota wisata lain,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (17/7/2025).


    Karenanya pelaku usaha perhotelan di Jakarta harus berputar otak untuk tetap bisa bertahan di tengah kondisi sulit ini. Padahal untuk menekan biaya, langkah efisiensi di dalam operasional juga sudah berjalan.

    “Seharusnya libur Lebaran bisa jadi momentum, tapi ternyata belum kelihatan juga dampaknya, jadi harus pintar-pintar buat promosi dan lainnya,” ujar Iwantono.

    Apalagi kondisi hotel di Jakarta sudah berdarah-darah usai pengetatan atau efisiensi dari pemerintah, di mana agenda maupun rapat dari pemerintahan sudah tidak lagi digelar di hotel. Imbasnya hampir 100% hotel di Jakarta terkena guncangan penurunan okupansi.

    “Hotel bintang 1, 2 atau 3 ini lebih struggle dibandingkan hotel bintang yang di atasnya, tapi okupansi macam-macam, yang jelas belum membaik,” kata Iwantono.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberikan pemotongan pajak barang dan jasa tertentu (PJBT) perhotelan sebesar 50% selama dua bulan pertama, dilanjutkan dengan pengurangan sebesar 20% pada dua bulan berikutnya.

    Iwantono menyambut baik kebijakan tersebut, namun yang bisa mendorong tetap pada sisi permintaan.

    “Saya sudah ketemu juga dengan Gubernur Jakarta Pak Pram, dan langsung menyampaikan terima kasih karena membantu pajaknya jadi lebih ringan. Hanya saja kuncinya tetap di demand-nya ini belum tumbuh,” ujar Iwantono.

    (bnl/wsw)



    Artikel aslinya

  • Penumpang Kesal Laptopnya Hilang, CCTV Bus Rosalia Indah Ternyata Mati

    Penumpang Kesal Laptopnya Hilang, CCTV Bus Rosalia Indah Ternyata Mati




    Malang

    Penumpang bus Rosalia Indah kesal bukan main karena laptopnya hilang dicuri orang. Ditambah lagi fakta bahwa CCTV bus itu ternyata mati.

    Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama Tabita Sijabat (21) kemalingan laptop berisi skripsi di Bus Rosalia Indah jurusan Solo-Malang.

    Kekesalan Tabita bertambah ketika dirinya melapor ke PO Bus Rosalia Indah dan menanyakan rekaman CCTV dalam bus yang dia tumpangi, tapi pihak PO Bus malah menjawab CCTV di dalam bus itu mati.


    Korban yang merupakan mahasiswi semester akhir itu mengaku bukan karena laptopnya yang berharga, melainkan isi laptop tersebut yang saat ini menjadi fokus utama dirinya sebagai seorang mahasiswa.

    “Saya mahasiswa semester akhir. Pas laptop ilang, yang di otak saya bener-bener cuma ‘SKRIPSI’,” tulisnya dalam cuitan di X.

    Mendapati laptop di dalam tas yang dia bawa hilang, korban pun sempat meminta bantuan kepada kru bus Rosalia Indah.

    “Mereka (kru bus) panik entah panik beneran atau pura-pura,” jelasnya.

    Korban kemudian diarahkan ke Kantor Rosalia Indah untuk membuat laporan. Saat meminta rekaman CCTV untuk melihat kronologi hilangnya laptop dan sosok yang mengambil laptopnya, pihak bus menyampaikan bahwa CCTV ternyata tidak aktif.

    “Saya minta CCTV dicek, tapi malah disampaikan bahwa CCTV ada kendala dan tidak merekam,” kesalnya.

    Pihak otobus kemudian menyarankan agar korban melapor ke pihak kepolisian. Korban pun lega, laporan kehilangan laptop direspon langsung oleh polisi meski sedikit kesal karena CCTV yang diharapkan bisa menjadi alat bukti gagal dimiliki korban.

    “Hari ini (Senin 14 Juli), saya melapor ke Polresta Malang (Kota). Dan syukurnya polisi merespon permasalahan ini dengan baik,” ungkapnya.

    Kiriman korban di media sosial ini mendapatkan tanggapan yang cukup beragam dari warganet. Sejumlah warganet menyayangkan kehilangan barang saat naik Bus Rosalia Indah kembali terjadi.

    “Maneh (lagi), skip rosalia indah,” ujar @kennynunna.

    Sementara, sebagian warganet lain juga menyoroti tentang kamera CCTV di dalam bus yang tidak menyala yang menurut mereka merupakan bentuk kelalaian dan harus menjadi tanggung jawab pihak PO.

    “Ya Allah Ya Rabb kasian!😢isinya materi skripsi bisa bayangin bikin skripsi itu gak gampang butuh perjuangan sekali!!!!semoga cepat ketemu pelakunya dan @rosaliaindah.official kok bisa cctv gak Nyala perusahaan bis yg terkenal apa gak dicek sistemnya itu jgn lepas tangan seolah2 gak mau tau,” ujar @leendakartika.

    “CCTV ga aktif?? Lawak sekali.. 😂 Ada tanggung jawab dari pihak rosalia nya kah? @rosaliaindah.official,” kata @lexgallard24 sembari mencolek akun resmi bus Rosalia Indah.

    Beberapa warganet bahkan curiga bahwa pelaku pencurian laptop itu bisa jadi oknum kru bus sendiri.

    “MANEH?? Bener2 wes pie iki @rosaliaindah.official iki wong njobo ta njero? (ini orang dalam apa orang luar?) JUJUR O,” kata @nurhajizah45.

    Tanggapan Rosalia Indah

    Mengenai viralnya video Tabita, Tim detikJatim berupaya mengonfirmasi hal ini kepada pihak PO Bus di Kantor Rosalia Indah di Jalan Hamid Rusdi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

    Salah satu karyawan Rosalia Indah yang ditemui menyampaikan pihak yang memiliki kewenangan menjawab sedang libur.

    “Mohon maaf, yang berwenang soal itu sedang libur,” ucap pria yang ditemui di Kantor Rosalia Indah Malang, Rabu (15/7) siang.

    Polresta Malang Langsung Selidiki

    Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol M Sholeh mengatakan, pihaknya dalam penyelidikan ini sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

    Mereka adalah kru bus Rosalia Indah yang ditumpangi korban Tabita Sijabat (21), dengan rute Solo-Malang, Sabtu (12/7/2025).

    Penyelidikan ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan korban dengan Nomor: STTPM/1111/VII/2025/SPKT/Polresta Malang Kota pada hari Senin (14/7/2025).

    “Kami sudah melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah pihak, mulai sopir, kondektur dan korban. Yang jelas kami sudah mengeluarkan surat perintah penyelidikan kasus tersebut,” kata Sholeh kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

    Sholeh menuturkan, dalam penyelidikan ini pihaknya belum memanggil manajemen Rosalia Indah sebagai perusahaan otobus dalam kasus ini.

    Namun, jika kasus sudah naik ke sidik, maka pihak Rosalia Indah sebagai yang penanggungjawab akan dipanggil dan dimintai keterangan.

    “Untuk pihak Rosalia Indah masih belum. Nanti kalau sudah memenuhi bukti permulaan, baru naik sidik dan memanggil pihak bertanggungjawab atas peristiwa ini,” tuturnya.

    ——-

    Artikel telah naik di detikJatim, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Trekking di Sentul, Berakhir dengan Pemandangan Indah

    Trekking di Sentul, Berakhir dengan Pemandangan Indah




    Sentul

    Sentul kini naik pamor sebagai salah satu tempat liburan akhir pekan warga Jabodetabek. Aktivitas favoritnya, trekking!

    Tak perlu jauh-jauh ke Puncak untuk menikmati keindahan dan udara sejuk Bogor. Sentul mulai menjadi destinasi weekend getaway untuk mereka yang tak mau macet-macetan di Puncak.

    Masuk Kabupaten Bogor, Sentul diperkaya dengan alam asri yang menantang. Aktivitas liburan yang sedang naik daun adalah trekking.


    Traveler yang belum tau lokasi trekking di Sentul, wajib membaca artikel ini sampai habis.

    Lokasi Trekking Sentul

    1. Cisadon

    Cisadon viral sebagai tempat trekking baru di Sentul. Desa ini mudah dijangkau dan cocok untuk pemula. Keunggulannya terletak pada pemandangan sawah, bukit dan danau yang indah. Panjang jalur trekking sekitar 2-3 km dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam. Waktu terbaik untuk trrekking adalah pagi hari, di mana pengunjung bisa melihat matahari terbit dari balik kabut. Pemandangannya dramatis!

    2. Leuwi Hejo, Barong dan Leuwi Lieuk

    Bermain Air Di Segarnya Aliran Sungai Curug Leuwi HejoBermain Air Di Segarnya Aliran Sungai Curug Leuwi Hejo Foto: (Luthfi hafidz/detikcom)

    Kamu yang butuh tantangan bisa memilih jalur trekking menuju Curug Leuwi Hejo. Biasanya para pendaki langsung menggabungkan rute ini menuju ke tiga lokasi sekaligus, yaitu Leuwi Hejo, Curug Barong, dan Leuwi Lieuk. Untuk bisa sampai ke tempat trekking ini kamu akan menempuh waktu selama 3-4 jam dengan perjalanan jauh sekitar 4-5 kilometer.

    3. Curug Ciburial, Kembar dan Hordeng

    Bogor juga punya banyak curug alias air terjun yang bisa disambangi traveler. Salah satunya ada curug Ciburial yang segar. Lokasinya tak jauh-jauh amat dari Jakarta lho! Nih penampakannya.Bogor juga punya banyak curug alias air terjun yang bisa disambangi traveler. Salah satunya ada curug Ciburial yang segar. Lokasinya tak jauh-jauh amat dari Jakarta lho! Nih penampakannya. Foto: Rachman_punyaFOTO

    Bagi kamu yang sudah berpengalaman ada rute trekking Sentul yang tak boleh ketinggalan untuk dicoba yaitu Curug Kembar, Ciburial, dan Hordeng.

    Rute trekking awal kamu bisa memulainya dari Curug Ciburial dan kamu akan dimanjakan dengan pemandangan indah dari lembah, hutan, dan jalur yang naik-turun.

    4. Bukit Paniisan dan Curug Cibingin

    Rute trekking yang satu ini disebut long track dan khusus untuk pendaki profesional. Bukit Paniisan dan Curug Cibingbin ini memiliki lembah hutan dengan jalur yang cukup ekstrim. Namun, rasa lelah dari jalur trekking yang ekstrim ini akan segera terbayar dengan pemandangan indah dari perbukitan sekitar.

    Setelah kamu mencapai ke tempat ini dalam waktu 2 jam, kamu akan sampai di puncak bukit Paniisan dengan ketinggian 846 m di atas permukaan air laut.

    5. Curug Cibaliung

    Wisata Petualangan di Bogor, ada off road di Sentul, panjat tebing di Ciampea, Curug Cibaliung dan Leuwi LieukCibaliung Foto: (My Trip My Adventure)

    Jalur trekking yang panjang namun berujung dengan lokasi wisata yang indah adalah Curug Cibaliung. Jarak pulang pergi sekitar 7 km dan tidak disarankan untuk keluarga. Di tengah perjalanan menuju trekking curug Cibaliung ini kamu akan melewati beberapa sungai, perbukitan indah, persawahan, Leuwi Hejo, Leuwi Benjol, dan Kebun Kopi.

    (bnl/wsw)



    Artikel aslinya

  • Kisah 4 Mahasiswa Tersesat di Tebing Keraton Bandung

    Kisah 4 Mahasiswa Tersesat di Tebing Keraton Bandung




    Bandung

    Empat mahasiswa dilaporkan tersesat di Tebing Keraton, kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Mereka panik. Beruntung mereka diselamatkan tim SAR.

    Keempat mahasiswa itu diketahui bernama Arkan (17), Fahmi (20), Celin (18), dan Praneeta (19). Mereka menjalani pengalaman pahit saat hendak menjelajahi keindahan alam Tebing Keraton pada Selasa (15/7) lalu.

    Meninggalkan jalur resmi, keempatnya nekat menelusuri kawasan hutan Tahura Djuanda. Berbekal panduan peta digital, mereka berjalan hingga tanpa disadari terjebak di tebing terjal yang dipenuhi pepohonan lebat.


    “Kronologinya ada empat orang, mahasiswa. Mahasiswa campuran, ada yang dari ITB, keempatnya itu bukan orang Bandung. Jadi mereka masuk jam 7 pagi dari pintu Pos 1. Terus jalan-jalan, seperti biasa, jalan-jalan ke sana ke sini, sampai ke Curug Omas. Nah, dari Curug Omas, mereka geser lagi, kan ada dua curugnya di atas, ada Curug Omas dan Cikapundung. Nah, dari Curug Omas, mereka bergeser ke Curug Cikapundung. Nah, dari Curug Cikapundung itu memang terlihat posisi Tebing Keraton,” ujar Kepala UPTD Tahura Ir. H Djuanda Bandung, Lutfi Erizka, Kamis (17/7/2025).

    Dari Curug Cikapundung, empat mahasiswa ini melihat Tebing Keraton dari kejauhan dan berupaya menuju lokasi tersebut dengan mengikuti jalur yang tampak dekat di peta.

    Namun, Google Maps ternyata menyesatkan mereka ke jalur tanpa jalan setapak, memaksa mereka menembus hutan yang masih dihuni satwa liar dan tanaman yang belum dijamah manusia.

    “Sebetulnya tidak terlalu dekat juga. Nah, akhirnya mereka keluar dari jalur, masuk ke daerah kawasan hutan lindung, yang notabene nggak boleh dijamak. Apalagi itu, yang namanya Tebing Keratonnya, itu kan tebingnya terjal. Jadi dia masuk ke situ. Nyari jalan sendiri, kan tidak ada jalan setapak, tidak ada apa-apa dan akhirnya mereka itu tersesat di tengah-tengah,” ungkapnya.

    Mereka pun diselimuti kepanikan. Tenaganya mulai terkuras. Kebingungan bergejolak lantaran mereka tak tahu arah kembali dan tak ada seorang pun di sekitar lokasi.

    Namun di tengah kegelisahan itu, ponsel salah satu mahasiswa masih berfungsi. Di tengah keterbatasan sinyal, mereka mengirim pesan ke pemadam kebakaran Bandung sekitar pukul 13.00 WIB.

    30 menit kemudian, petugas gabungan dari Damkar Bandung, Damkar Kabupaten Bandung, TNI, Polri dan Wanadri dibagi tiga dan langsung melakukan pencarian terhadap keempat mahasiswa tersebut.

    “Ada yang nyisir dari Curug Omas, ada yang nyisir dari Tebing Keraton, ada yang nyisir di tengah-tengah, area tengah batu giling gitu kan. Kita koordinasi juga dengan Damkar Kota, terus Kabupaten. Terus ada bantuan juga dari beberapa komunitas, kaya Wanadri gitu dan yang palingnya diuntungkan mereka masih bisa mengirim pesan untuk share lokasi mereka, posisinya di tebing. Nah, akhirnya dia shareloc dan kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dengan tim, kita yang nyisir dari area tengah. Jadi kita WhatsApp, kita minta kepada mereka untuk stay, jangan kemana-mana ya,” jelasnya.

    Evakuasi Memakan Waktu 2 Jam

    Proses penyelamatan memakan waktu hampir dua jam. Tim bahkan harus memanjat pohon untuk menemukan keberadaan korban. Keempat mahasiswa akhirnya ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, dalam kondisi selamat meski panik dan ketakutan.

    “Di tengah-tengah tebing, mau naik ke tebing. Kemiringannya bisa 80 derajat. Sebenarnya kan ada jalur resmi, tapi kan itu bukan jalur peruntukannya,” tambah Lutfi.

    Lutfi tak mengetahui motivasi mereka menelusuri hutan tanpa menggunakan jalur resmi. Kemungkinan besar, kata dia, mereka terpengaruh fenomena FOMO (fear of missing out) dan tren konten petualangan ekstrem di media sosial, tanpa bekal pengetahuan dasar soal survival di alam bebas.

    “Tapi yang harus di garis bawahi itu kan bukan kebun gitu. Kalau tidak ada jalannya, jangan sekali lagi coba-coba gitu. Akhirnya seperti itu, mereka ditemukannya itu kurang lebih sekitar jam 3 sore. Kita nyari itu hampir dua jam-an. Prosesnya sulit samai tim kita harus naik ke pohon,” tuturnya.

    Sebagai langkah lanjutan, pihak pengelola memanggil orang tua masing-masing mahasiswa dan memberikan teguran agar kejadian serupa tidak terulang. Kejadian ini menjadi catatan pertama bagi Tahura Djuanda dalam sekian banyak pengunjung yang datang ke kawasan tersebut.

    Lutfi pun menyampaikan imbauan tegas kepada seluruh pengunjung Tahura. Ia menegaskan bahwa Tahura adalah kawasan hutan raya seluas 528 hektar, bukan taman kota biasa. Jalur resmi telah disiapkan demi keselamatan pengunjung, dan di luar jalur itu adalah wilayah yang penuh risiko.

    “Jadi imbauannya kepada pengunjung, yang pertama ikuti peraturan yang ada. Yang kedua, jalur-jalur pun juga kan sudah kita buatkan agar bisa dilalui dengan aman oleh pengunjung. Di luar itu, jangan pernah sekali-sekali memilih untuk masuk ke jalur-jalur yang tidak resmi, apalagi dengan keinginan untuk challenge, konten dan sebagainya. Yang perlu diingat adalah, Taman Hutan Raya ini adalah hutan,” ujar Lutfi.

    ——-

    Artikel ini telah naik di detikJabar.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Fresh! Akomodasi Berkonsep Co-Living Buat Gen Z Hadir di Pusat Jakarta

    Fresh! Akomodasi Berkonsep Co-Living Buat Gen Z Hadir di Pusat Jakarta




    Jakarta

    Di Kota Jakarta yang punya banyak pilihan akomodasi memang jadi kemudahan buat traveler. Dan akomodasi yang trendi juga kekinian akan banyak peminatnya.

    Di sebuah bilangan strategis Kota Jakarta, kini hadir telah sebuah akomodasi yang lebih casual yang anak muda banget. Room Inc yang per bulan Juli ini sudah menancapkan eksistensinya di Jakarta.

    Brand yang berada di bawah naungan Artotel Group itu sebelumnya sudah lebih dulu hadir di Kota Semarang dan Bandung. Director of Marketing of Communication Artotel Group, Yulia Maria, Room Inc Sudirman memiliki konsep yang sangat fleksibel dan sangat cocok untuk generasi muda.


    Dengan aksesibilitas yang mudah dituju, serta berada di area strategis di wilayah Kuningan membuat hotel dengan 70 kamar itu sangat cocok bagi generasi muda ini.

    “Dengan adanya brand Rooms Inc ini berada di area tengah Kota Jakarta-Setia Budi, kita akan menjadi hotel urban living yang bisa memenuhi kebutuhan akomodasi para business trip dan traveler anak muda yang ke Jakarta untuk bekerja atau juga untuk leisure,” kata Yulia saat konferensi pers di Hotel Rooms Inc Sudirman, Jumat (19/7/2025).

    Yulia juga menambahkan dengan adanya Rooms Inc Sudirman ini mampu memberikan pengalaman menginap yang berbeda untuk setiap tamunya. Dengan konsep seperti co-living membuat fungsi ruang yang ada menjadi lebih cair dan berguna untuk apa saja.

    Hotel baru yang strategis di Kota Jakarta, Rooms Inc SudirmanHotel baru yang strategis di Kota Jakarta, Rooms Inc Sudirman. (Pradita Utama/detikcom)

    Contohnya di area lobby hotel yang langsung juga terdapat restoran dan bar itu bisa difungsikan selain tempat berkumpul dan nongkrong, juga bisa digunakan sebagai tempat bekerja. Bahkan bisa dipakai untuk event-event lainnya.

    “Dengan lokasi yang blend dengan sekitar Kota Jakarta, kami berharap bisa menjadi tempat akomodasi yang memang kita punya konsep dari Rooms Inc adalah co-living. Bisa ditempatkan menjadi tempat bekerja, bergaul, nongkrong bersama,” lanjutnya.

    “Dan dengan konsep bar, coffee bar, dan resto ini yang kita inginkan supaya anak-anak muda bisa mendapatkan tempat yang layak untuk menemani kehidupan mereka,” lengkap Yulia.

    Kemudian, Hotel Manager Rooms Inc Sudirman, Ibnu Muhammad Iqbal, menjelaskan dengan tempat yang strategis, Rooms Inc senantiasa akan memberikan pelayanan-pelayanan yang dinamis untuk tamu yang datang. Dan secara total kamar, Rooms Inc Sudirman ini mempunyai 70 kamar dengan tiga tipe berbeda.

    Hotel baru yang strategis di Kota Jakarta, Rooms Inc SudirmanHotel baru yang strategis di Kota Jakarta, Rooms Inc Sudirman. (Pradita Utama/detikcom)

    “Kita ini lokasinya sangat strategis di jantung Kota Jakarta, Sudirman-Setia Budi pastinya kami juga akan memberikan pelayanan-pelayanan yang dinamis dan kekinian. Rooms Inc Sudirman ini punya 70 kamar, kita punya tiga tipe: incredible 20, incredible 22, dan incredible suites atau incredible 33,” jelas Iqbal.

    Iqbal memastikan dengan hadirnya Rooms Inc Sudirman di Jakarta ini mampu memberikan suguhan bagi para traveler muda yang membutuhkan akomodasi yang kekinian, nyaman, juga strategis.

    “Dan kita pastinya bisa mengakomodir para urban travelers, generasi-generasi sekarang yang kekinian, Gen Z dkk. Terus juga tempat hangout asik banget, view-nya bisa melihat Sudirman, Setia Budi, dan di sini bisa WFH nih spotnya tuh oke banget,” ucapnya.

    (upd/wsw)



    Artikel aslinya

  • Kacau, Kotor, dan Banyak Sampah

    Kacau, Kotor, dan Banyak Sampah




    Napoli

    Seorang content creator asal Polandia membagikan pengalamannya di media sosial saat berkunjung ke salah satu kota tujuan wisata yang ada Italia. Tapi bukan pengalaman indah yang ia bagikan, malah pengalaman buruknya.

    Dari unggahan pengalamannya selama di Napoli, content creator itu, Marek Pukas, memicu perdebatan sengit di media sosial. Di akun Instagramnya @marko.travel, Marek menyoroti kondisi Napoli yang menurutnya kotor dan semrawut, berbeda jauh dari kota-kota Italia lainnya yang ia kunjungi.

    Dilansir dari Daily Mail, Jumat (18/7/2025) selama perjalanan solonya awal tahun ini, Marek telah mengunjungi beberapa kota termasuk Bari, Alberobello, dan Florence. Ia mengaku menikmati suasana dan keindahan kota-kota tersebut. Namun, ia merasa kecewa saat berada di Napoli.


    “Italia sering membuatku terpukau dengan keindahan dan pesonanya. Tapi Napoli mengejutkanku, bukan dalam cara yang baik,” tulis Marek di keterangan videonya.

    Dalam klip yang telah ditonton lebih dari 500 ribu kali itu, ia memperlihatkan jalanan kota yang dipenuhi sampah seperti botol bekas, kemasan makanan, dan kantong plastik.

    “Suasananya kacau dan sulit dinikmati. Ini bukan bermaksud menjelekkan, hanya pengalaman jujur saya,” lanjutnya.

    Meskipun Marek mengakui setiap kota memiliki tantangan tersendiri dan mungkin ia datang ke Napoli di hari yang buruk, ia berharap kota itu bisa berubah menjadi lebih baik. Unggahannya memicu reaksi beragam dari sekitar 700 komentar.

    “Kalau tidak suka, tinggal saja di negara asalmu. Kamu hanya merekam sisi terburuk kota ini,” tulis komentar yang menentang pengalaman Marek.

    Content creator asal Polandia unggah pengalamnannya di media sosial soal banyaknya sampah di Kota Napoli, ItaliaContent creator asal Polandia unggah pengalamannya di media sosial soal banyaknya sampah di Kota Napoli, Italia. (Instagram/@marek.travel)

    Adapun lain menyarankan Marek untuk menunjukkan kawasan lain seperti Chiaia, Lungomare, atau pusat kota bersejarah.
    Namun, ada juga yang mendukung pendapat Marek.

    Tetapi tak sedikit juga yang sepakat dengan apa yang dirasakan oleh Marek selama pengalamannya di Kota Napoli.

    “Sayangnya, ini bukan hanya masalah Napoli. Banyak kota di Italia Selatan mengalami hal serupa karena kurangnya kepedulian masyarakat,” kata komentar itu.

    “Dari semua kota yang saya kunjungi di Italia, hanya Napoli yang benar-benar kotor dan bau. Mungkin saya tidak akan kembali lagi,” tulis komentar lainnya.

    Meski demikian, beberapa komentar mencoba melihat sisi positif kota tersebut. Dan mengatakan bahwa dengan situasi yang dilihat oleh Marek itu, Napoli masih menyimpan beberapa area yang indah seperti wilayah Italia lainnya.

    Content creator asal Polandia unggah pengalamnannya di media sosial soal banyaknya sampah di Kota Napoli, ItaliaContent creator asal Polandia unggah pengalamannya di media sosial soal banyaknya sampah di Kota Napoli, Italia. (Instagram/@marek.travel)

    “Napoli memang semrawut, tapi memiliki kekayaan sejarah dan energi yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Di balik kekacauan itu, ada keindahan, seni, dan pemandangan yang menakjubkan,” ungkap komentar positif itu.

    Bukan hanya perkara kotor, di beberapa wilayah Italia juga terjadi kepadatan wisatawan meskipun gelombang protes anti-pariwisata tengah terjadi. Di Varenna, Italia, wisatawan bahkan kesulitan bergerak di tengah keramaian yang padat.

    (upd/wsw)



    Artikel aslinya