Kategori: Travel

  • 24 Jam di Atas Rel, Kisah Epik Surabaya-Jakarta Akibat Anjloknya KA Argo Bromo

    24 Jam di Atas Rel, Kisah Epik Surabaya-Jakarta Akibat Anjloknya KA Argo Bromo


    Jakarta

    Seorang traveler, Reza, membagikan pengalamannya harus menempuh waktu selama 24 jam naik kereta dari Surabaya menuju Jakarta. Padahal perjalanan kereta itu biasanya memakan waktu sekitar 9 jam.

    Perjalanan dari Surabaya dimulai pada Jumat 1 Agustus pukul 20:15 dan dijadwalkan tiba pukul 04.30 pagi keesokan harinya. Tapi siapa sangka, perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu 8,5 jam, berubah jadi epik lintas jalur selama kurang lebih 24 jam.

    Semua dimulai dari kabar anjloknya KA Argo Bromo Anggrek jurusan Pasar Turi -_Gambir di Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, Jumat sore 1 Agustus 2025.


    “Jalur utara lumpuh, kereta yang kami tumpangi dan semua kereta lainnya, dipaksa memutar melalui jalur selatan. Kami naik kereta Sembrani dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya menuju Jakarta. Pada waktu mau berangkat jadwal seharusnya pukul 20.15, Jumat 1 Agustus, tetapi akhirnya baru berangkat pukul 20.55. Selama bertahun-tahun naik Kereta Api baru kali ini mengalami keterlambatan yang lebih dari 15 menit. Apalagi ada sesuatu yang tidak biasa, kenapa gerbong eksekutifnya dikurangi dua gerbang dari biasanya delapan gerbong menjadi enam gerbong,” ujarnya.

    Belakangan dia baru tahu ada kereta anjlok di Subang yang memaksa kereta-kereta jalur utara dialihkan ke jalur selatan. “Karena lewat jalur selatan jalannya agak sedikit naik turun sehingga gerbong dikurangi agar lokomotif mampu menarik gerbongnya, menurut logika saya ya,” ujarnya.

    Saat jalur kereta bermasalah di Subang, masing-masing kereta mungkin punya cerita yang berbeda, untuk kereta yang dinaiki Reza pada saat berhenti di Stasiun Tegal, ada pengumuman dari awak kereta bahwa yang pemberhentian akhirnya di Cirebon harap untuk turun karena akan difasilitasi dengan moda transportasi lain menuju Cirebon. Untuk penumpang jurusan Gambir yang ingin pindah moda transportasi lain, uang tiket akan dikembalikan 100 %, pada saat itu tidak ada yang mengambil opsi tersebut.

    Kereta akhirnya berangkat ke arah jalur selatan dari Stasiun Tegal menuju Stasiun Prupuk, lanjut Stasiun Purwokerto kemudian ke Stasiun Bandung dan ke Stasiun Cikampek lanjut menuju Jakarta.

    Di atas kertas, seharusnya tetap sampai dengan sedikit keterlambatan. Tapi nyatanya, begitu kereta tiba di Purwokerto, rute kembali berubah. Ada pengumuman mendadak dari petugas bahwa jalur utara sudah beres diperbaiki, dan semua kereta diarahkan kembali ke utara, lewat Cirebon.

    “Kenapa tidak lanjut ke Bandung, lalu ke Jakarta via selatan? Mungkin karena jalur selatan padat, dan masuk ke Bandung bisa mengganggu jadwal kereta lain. Apapun alasannya, kami diminta balik lagi ke arah utara,” ujarnya.

    Makanan Habis

    Saking lamanya perjalanan, makanan di kereta habis. Penumpang mulai kelelahan. Suasana gerbong berubah dari obrolan ceria jadi hening penuh kepasrahan. “Walaupun kami berhenti di Stasiun-stasiun kecil, jarang sekali para penjual makanan, apalagi yang menjual nasi bungkus,” ujarnya.

    Pada waktu di Purwokerto petugas kereta terus memberi info bahwa pengembalian tiket 100 persen ditawarkan kembali. Bahkan PT. KAI sempat menawarkan opsi untuk turun dan melanjutkan dengan transportasi lain. Tapi, siapa yang bisa jamin ada transportasi umum menuju Jakarta, kemungkinan adanya sore hari.

    “Akhirnya kereta balik arah menuju Cirebon kembali, oleh-oleh yang seharusnya diberikan ke keluarga di Jakarta, akhirnya saya makan karena tidak ada lagi makanan di kereta, bahkan Pop Mie pun habis semua. Kurang lebih pukul 16.00 kereta sampai Cirebon dan kita diberikan nasi kotak serta air mineral oleh PT KAI. Pukul 20.00 saya sampai di Stasiun Jatinegara, akhirnya berakhir sudah perjalanan di atas rel selama kurang lebih 24 jam,” ujarnya.

    Permohonan maaf KAI

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebelumnya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8). Setelah upaya intensif, kedua jalur yang sempat terputus kini sudah dapat dilalui kembali oleh kereta api.

    Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa sejak kejadian, selama 19 jam lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen dikerahkan untuk melakukan evakuasi, perbaikan jalur, serta rekayasa pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan.

    “Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek di situs resmi KAI.

    Simak Video “Video: Detik-detik KA Sancaka Dilempar Batu, Penumpang Kena Serpihan Kaca
    [Gambas:Video 20detik]
    (ddn/ddn)



    Artikel aslinya

  • KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, 80 Kereta Dibatalkan Perjalanannya

    KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, 80 Kereta Dibatalkan Perjalanannya




    Jakarta

    Sekitar 80 perjalanan kereta dibatalkan imbas anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8). Sementara 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto – Kroya – Bandung.

    Setelah upaya intensif, kedua jalur yang sempat terputus kini sudah dapat dilalui kembali oleh kereta api. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa sejak kejadian, selama 19 jam lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen dikerahkan untuk melakukan evakuasi, perbaikan jalur, serta rekayasa pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan.

    “Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek seperti dikutip dari situs KAI.


    Evakuasi rangkaian kereta selesai dilakukan pada Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB, sementara perbaikan jalur berlanjut hingga Minggu (3/8) pagi. Jalur kembali dapat digunakan sejak pukul 10.57 WIB dan dilewati pertama kali oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas.

    Akibat insiden ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto – Kroya – Bandung. Meski terdampak cukup signifikan, operasional kereta api mulai menunjukkan pemulihan. Tingkat ketepatan waktu keberangkatan per Sabtu siang hingga hari Minggu kemarin diperkirakan mencapai 94%.

    Per 3 Agustus 2025 pukul 09.15 WIB, KAI telah berhasil memproses pembatalan sebanyak 22.664 tiket pelanggan untuk periode perjalanan 1 hingga 3 Agustus. KAI mengatakan akan terus berupaya melakukan respons cepat dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang terdampak gangguan perjalanan. Di sisi lain, selama periode yang sama, sebanyak 440.581 pelanggan tetap melakukan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk yang tersedia.

    KAI memberikan pengembalian dana penuh (100%) bagi pelanggan yang melakukan pembatalan tiket akibat gangguan ini. Pengajuan refund dapat dilakukan di stasiun hingga 7×24 jam setelah jadwal keberangkatan. Selain itu, KAI juga menyediakan kompensasi berupa service recovery bagi pelanggan yang mengalami keterlambatan signifikan.

    “Namun dalam pelaksanaan berbagai upaya tersebut, kami sangat memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan, terutama bagi yang mengalami keterlambatan signifikan saat berada di atas kereta, menunggu kepastian waktu keberangkatan, hingga mengantre untuk proses refund di stasiun. Kami juga menyadari bahwa penyiapan layanan service recovery (SR) di beberapa titik masih memerlukan peningkatan,” lanjut Didiek.

    Setelah jalur diperbaiki, KAI memberlakukan pembatasan kecepatan operasional kereta api sebesar 60 km/jam di lokasi pascakejadian Pegadenbaru sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko. Kecepatan tersebut akan ditingkatkan secara bertahap menuju kondisi normal, yakni 120 km/jam seiring dengan evaluasi teknis yang ketat dan tetap mengedepankan aspek keselamatan perjalanan.

    “Kami terus berupaya memperbaiki seluruh aspek layanan, termasuk dalam penanganan kondisi krisis seperti ini. Bagi kami, pelayanan dan keselamatan pelanggan adalah yang utama. Kami menjadikan setiap tantangan sebagai bahan introspeksi untuk memperkuat sistem, meningkatkan kecepatan respons, dan menghadirkan perjalanan kereta api yang semakin andal,” tutup Didiek.

    (ddn/ddn)



    Artikel aslinya

  • Arti Nama Kuil Murugan, Seindah Wujudnya

    Arti Nama Kuil Murugan, Seindah Wujudnya




    Jakarta

    Kuil Murugan, tempat ibadah umat Hindu terbesar di Asia Tenggara. Tak banyak yang tahu arti namanya, bahkan banyak detail khusus yang mencerminkan namanya.

    detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Murugan Temple pada Sabtu (2/8). Sejak tiba pukul 08.00 WIB, rombongan wartawan disambut hangat oleh pengurus rumah ibadah.


    Dua gerbang besar menyambut kami, ada wujud cenderawasih pada tiap daun pintunya. Di bagian tengahnya ada sebuah tongkat, berwarna emas dan sangat indah.

    Saat berkeliling, pengurus Kuil Murgan menjelaskan bagaimana perjalanan pembangunan rumah ibadah. Keindahan warna-warni kuil dan menara, membawa saya seakan berada di dimensi lain.

    Kuil Murugan di Jakarta Barat, menghadirkan nuansa India Selatan lewat arsitektur warna-warni dan patung dewa yang megah.Kuil Murugan di Jakarta Barat, menghadirkan nuansa India Selatan lewat arsitektur warna-warni dan patung dewa yang megah. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Dekorasinya semarak, cantik luar biasa. Ketua Dewan Pembina Yayasan Shree Sanathana Dharma Aalayam (Jakarta Murugan Temple), Kobalen (61) berkata bahwa tiap sudut dekorasi kuil dikerjakan oleh seniman India.

    Namun ada yang masih membuat saya penasaran, nama dari kuil ini. Ternyata nama itu berhubungan dengan dewa yang dipuja.

    “Arca utamanya Dewa Murugan, kebetulan adiknya jadi Ganesha,” ucapnya.

    Dikenal sebagai dewa perang, keberanian dan kemenangan dalam agama Hindu, Murugan adalah anak dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Murugan sering digambarkan mengendarai merak, yang melambangkan keindahan, keanggunan dan kemampuan mengalahkan kejahatan. Ini mengapa ada bentuk merak di bagian pagar.

    “Murugan itu ada artinya. Seperti tadi Ganesha adalah namanya A, U, dan M. Murugan itu ada tiga. MU, RU, dan GAN,” jelas Kobalen.

    MU itu adalah mugendan yang adalah Krishna. RU itu adalah Rudra yang adalah Siwa. GAN itu namanya kandan yang adalah Brahma. “Jadi ini trimurti,” ujarnya.

    Saat dibuka kembali untuk wisata, Kobalen meminta agar pengunjung bisa menjaga bahasa dan ketikan dalam sosial media, jika mengunggah aktivitas di Kuil Murugan. Semua patung dewa pun tidak diperbolehkan untuk diunggah.

    “Ini simbol-simbol yang menyimpan rahasia filosofi dan keilahian yang cukup tinggi. Jadi tidak boleh diartikan sembarangan,” ujarnya.

    (bnl/ddn)



    Artikel aslinya

  • Tak Sadar Ular Berbisa, Turis Nekat Pegang demi Foto

    Tak Sadar Ular Berbisa, Turis Nekat Pegang demi Foto




    Jakarta

    Seorang turis di Spanyol nyaris celaka setelah menangkap ular yang dikiranya jinak hanya demi berfoto. Dia baru menyadari hewan itu berbisa setelah mengunggah fotonya di forum dan mendapat peringatan dari warganet.

    Mengutip Express, Jumat (18/7/2025) turis tersebut membagikan foto ular itu di Reddit melalui komunitas ‘What Is This Snake’. Dia meminta bantuan identifikasi ular itu dari anggota forum tersebut.

    Dalam unggahannya, dia menyebut ular tersebut terlihat tenang dan menganggapnya tidak berbahaya. Keyakinan itu disampaikan karena setelah dia menangkap ular itu, si ular tetap tenang, bahkan setelah dia memotretnya.


    Anggota komunitas Reddit terkejut tindakan turis itu. Sebagian anggota bahkan mengecamnya.

    Mereka mengatakan bahwa si turis sangat beruntung karena tidak digigit. Ular itu ternyata adalah spesies asp atau yang dikenal sebagai ular berbisa Eropa, jenis ular berbisa yang umum ditemukan di wilayah tersebut.

    Sebagai perbandingan, gigitan asp memang tidak seberbahaya ular berbisa lain di dunia, namun tetap dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Asp adalah satu-satunya spesies ular berbisa yang ditemukan di Inggris dan gigitan yang tidak diobati memiliki tingkat kematian sekitar 4%.

    “Tunggu.. kamu menangkapnya?! Jangan lakukan itu lagi! Aku senang dia tenang, tapi itu bukan tindakan yang aman!,” kata salah satu komentar.

    “Foto yang indah! Tapi tidak sebanding dengan risiko yang harusnya kamu bayar. Tetap saja, foto yang bagus,” tulis komentar lainnya.

    Menurut situs AZ Animals, asp biasanya hidup di wilayah perbukitan, semak, hutan, dan lereng gunung yang rendah. Meskipun ular ini memiliki kaitan dengan sejarah Mesir kuno, mereka bukan berasal dari Mesir.

    Asp justru banyak ditemukan di negara-negara Eropa seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Swiss.

    “Jika Anda bertemu ular asp, jangan dekati. Mundurlah perlahan dan tunggu hingga ular tersebut menjauh. Ular ini tidak bersifat agresif dan umumnya akan kabur jika tidak diganggu,” imbau website tersebut.

    Sebagai informasi, ciri khas ular ini saat merasa terancam adalah menggulung ekornya membentuk lingkaran, mengangkat bagian depan tubuhnya, lalu mendesis keras sebagai peringatan sebelum menyerang.

    Para ahli menjelaskan bahwa meskipun gigitan ular berbisa bisa berakibat fatal, sering kali mereka memberikan gigitan kering atau gigitan tanpa menyuntikkan bisa, yang tetap terasa menyakitkan.

    “Ular ini sangat berbisa. Gigitannya sangat menyakitkan dan jika tidak ditangani bisa berakibat fatal. Gejalanya dimulai dengan rasa nyeri hebat, diikuti pembengkakan dan memar. Bisa ular ini juga dapat merusak pembuluh darah dengan cepat dan memengaruhi penglihatan,” imbauan dilanjutkan.

    (upd/fem)



    Artikel aslinya

  • Persiapkan Diri dan Pelajari Medan

    Persiapkan Diri dan Pelajari Medan




    Jakarta

    Penyanyi kawakan Atiek CB (62), yang berhasil mencapai puncak Gunung Rinjani dan kembali ke basecamp dengan bugar, membuktikan bahwa mendaki gunung bukan hanya untuk traveler muda, namun juga bisa dilakukan lansia atau lanjut usia. Apa kuncinya?

    Atiek CB memposting dirinya di puncak Gunung Rinjani, Lombok, Nuas Tenggara Barat (NTB). Namun jangan salah fokus, dia mendaki gunung bukan kali ini saja. Boleh dibilang Atiek CB salah satu penggemar aktivitas alam bebas dengan secara rutin mendaki gunung, baik gunung-gunung di AS atau tanah Air.


    Mendaki gunung memang tak ada batas umurnya, bahkan untuk yang sudah berumur atau lansia. Ketua Komisi Operasional Dewan Normatif Wanadri dan Ketua Monev Recruitment Wanadri, Alisar, menjelaskan pendakian gunung bisa dilakukan siapa saja, namun tidak sembarangan.

    Dia mengingatkan bahwa pendakian gunung adalah aktivitas alam yang berisiko tinggi. Apalagi, banyak gunung di Indonesia merupakan gunung api aktif sehingga karakter tanah yang dipijak dalam satu gunung bisa berbeda-beda.

    Bisa jadi di awal pendakian jalur berupa bebatuan atau tanah padat, bahkan sudah berupa jalanan beraspal. kemudian, dilanjutkan dengan jalur penuh lumut dan lembab, kemudian ada area tanpa vegetasi yang berbatu dan berpasir namun mudah terlepas bahkan longsor.

    Selain itu, suhu udara juga semakin dingin dan Oksigen semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian. Suhu udara siang dan malam atau dinihari bisa sangat berbeda.

    Alisar mengatakan para pendaki dari segala umur, termasuk lansia, harus menyiapkan diri dengan matang sebelum mendaki gunung dengan keunikannya itu.

    “Aman atau tidaknya itu bukan tergantung daripada usia tapi kepada kesiapan. Jadi, gunung itu tidak mengenal usia, mau dia (pendaki) muda atau lansia, semua kalau misalkan beraktivitas di alam terbuka, apalagi yang kondisi ekstrem, si pendaki harus sadar betul dengan risiko yang akan dihadapi,” ujarnya saat dihubungi detiktravel, Kamis (17/7/2025).

    Menurut Alisar dalam persiapan itu, para pendaki harus mengetahui dua hal penting. Yakni, risiko subjektif dan risiko objektif.

    “Jadi, ada dua risiko bahaya yang harus kita sadari ya. Pertama adalah bahaya subjektif, yang artinya risiko itu berasal dari traveler itu sendiri. Kaitannya apa? Misalkan kesiapan fisik, pengetahuan keterampilan itu dari diri kita sendiri, kita bisa mitigasi itu,” kata Alisar.

    Dia mencontohkan saat mendaki Gunung Rinjani, pendaki bisa menakar risiko subjektif dengan memahami situasi medan yang ada di sana. Dengan ketinggian yang dimiliki oleh gunung tersebut, maka seharusnya pendaki sudah bisa mengantisipasi beberapa hal ya: kurangnya oksigen, cuaca, hingga, jalur pendakiannya.

    Kemudian, faktor dasar yang kedua adalah risiko objektif. Alisar melanjutkan istilah objective danger merujuk pada bahaya yang berasal dari lokasi.

    “Itu adalah faktor alam atau bahaya yang berasal dari lokasi atau alam yang kita akan hadapi dan itu bisa dimitigasi. Bagaimana mitigasinya? Mitigasinya adalah kita mempelajari banyak-banyak lah area atau lokasi yang akan kita kunjungi tersebut,” dia menambahkan.

    “Dengan harapan kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi ‘oh ternyata Rinjani itu ketinggian sekian pasti udaranya dingin’ apa yang kita bawa, kaitannya ke sana kira-kira begitu,” kata Alisar.

    Sehingga dengan memperhatikan kedua faktor dasar itu para pendaki pemula muda ataupun lansia bisa memitigasi hal-hal yang akan berisiko selama beraktivitas di alam terbuka.

    (upd/fem)



    Artikel aslinya

  • Video: KAI Pensiunkan Kereta Kelas Bisnis di Pulau Jawa

    Video: KAI Pensiunkan Kereta Kelas Bisnis di Pulau Jawa



    Video: KAI Pensiunkan Kereta Kelas Bisnis di Pulau Jawa



    Artikel aslinya

  • Uang dari Rinjani Kembali Lagi ke Rinjani

    Uang dari Rinjani Kembali Lagi ke Rinjani




    Sembalun

    Rescuer dan pemandu gunung Abdul Haris Agam atau Agam Rinjani telah menerima donasi sebesar Rp 1,3 miliar dari warganet Brasil. Oleh Agam, uang itu digunakan untuk memborong peralatan rescue.

    Donasi itu dikumpulkan melalui lembaga penggalangan dana asal Brasil, Vooa Vaquinha.

    “Kami sudah terima dan beberapa alat telah kami membelikan kepada teman-teman, dan mulai melengkapi alat-alat kan, kayak pakaian dan alat-alat biar ketika melakukan evakuasi sudah siap,” kata Agam saat ditemui di sela pelatihan vertical rescue di Sembalun, Kamis (17/7/2025) dilansir detikbali.


    Agam menjelaskan bahwa dana tersebut telah dipotong pajak sebelum diterima. Meski demikian, ia memastikan dana akan dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan peralatan rescue.

    “Itu ada potongannya kemarin, tahu kan potongan negara kan (pajak), nanti apa-apa yang kurang kami beli,” kata dia.

    Agam mengatakan selain untuk pembelian peralatan penyelamatan, sisa dana donasi juga akan dimanfaatkan untuk program penghijauan dan kegiatan sosial di kawasan Rinjani.

    “Seperti yang saya bilang di Instagram kan, nanti kalau ada sisa, kami pakai beli pohon dan kegiatan sosial di Gunung Rinjani,” kata Agam.

    Dia juga berencana menggunakan sebagian dana untuk keperluan adat, seperti ritual Ngasuh Gunung yang biasa dilakukan masyarakat Lombok saat terjadi peristiwa kematian di Rinjani.

    “Kalau orang Lombok, biasanya ada ritual-ritual seperti Ngasuh Gunung ketika ada kejadian apalagi ketika ada yang meninggal dunia. Itu semua butuh biaya untuk membeli kerbau untuk dipotong dan lain-lain,” kata dia.

    Lebih lanjut, Agam mengakui sebagian dana juga akan dipakai untuk kebutuhan pribadinya saat melakukan misi penyelamatan. Dia menyebut perlunya dana darurat agar proses evakuasi berjalan cepat dan efisien.

    “Banyak juga kebutuhan pribadi karena memang tujuan donasi untuk pribadi, apalagi ketika rescue. Tidak mungkin kan minta uang hanya untuk ongkos ojek ketika naik untuk rescue karena itu semua butuh kecepatan, jadi harus ada saving,” tuturnya.

    Agam menegaskan bahwa seluruh dana digunakan untuk kepentingan Gunung Rinjani.

    “Uang dari Rinjani kembali lagi ke Rinjani,” kata dia.

    Agam mengatakan harga satu set alat penyelamatan terbilang mahal. Dia memperkirakan satu set alat untuk satu rescuer saja bisa mencapai hampir Rp 180 juta.

    “Iya mahal, satu set saja harganya hampir Rp 180 juta itu untuk satu orang rescuer, setelah dihitung-hitung kalau uangnya hanya Rp 1,3 itu masih kurang untuk kami yang banyak ini. Itu kalau mau benar-benar lengkap alatnya,” kata dia.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Beda dengan Juliana, Evakuasi Turis Swiss-Belanda di Rinjani Pakai Heli, Kenapa?

    Beda dengan Juliana, Evakuasi Turis Swiss-Belanda di Rinjani Pakai Heli, Kenapa?




    Lombok Timur

    Turis Swiss dan Belanda jatuh di Gunung Rinjani. Namun nasib keduanya berbeda dengan Juliana Marins. Keduanya berhasil selamat usai dievakuasi naik heli.

    Proses evakuasi kedua turis asing itu berbeda dengan proses evakuasi turis Brasil, Juliana Marins yang tewas terjatuh di gunung Rinjani belum lama sebelum insiden yang menimpa mereka berdua.

    Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman menjelaskan alasan evakuasi turis asal Swiss dan Belanda menggunakan helikopter. Yarman mengungkapkan kedua turis tersebut memiliki asuransi pribadi.


    “Tamu tersebut keduanya memiliki asuransi pribadi untuk keselamatan. Kami persilakan, selain asuransi yang tersedia juga di Taman Nasional,” ujar Yarman, Kamis (17/7/2025).

    Selain memiliki asuransi pribadi, Yarman berujar, medan menuju lokasi keduanya terjatuh juga tidak sulit sehingga digunakan helikopter. Walhasil, proses evakuasi tidak membutuhkan waktu lama seperti dialami Juliana.

    “Kemarin cuaca juga cukup baik, begitu juga hari ini. Lokasinya juga cukup memadai daripada pendaratan untuk helikopter,” terang Yarman.

    Dikutip dari BBC, Jumat (18/7/2025), Yarman, mengatakan lokasi kecelakaan jatuhnya turis Swiss berbeda dengan tempat Juliana Marins terperosok sampai tewas.

    “(Kalau BE) ada savana di lokasi kejadian, bukan daerah berpasir, sehingga pilotnya berani turun,” kata Yarman.

    Faktor lain, kata dia, kondisi cuaca yang memungkinkan proses evakuasi menggunakan helikopter. Pilihan evakuasi menggunakan helikopter sangat tergantung rekomendasi tim evakuasi dan keberanian pilot.

    “Bagi kami tergantung kemampuan kemampuan pilot dan rekomendasi dari teman-teman yang mengetahui terkait itu. Ternyata tadi kondisinya memang mampu untuk pendaratan heli dan cuaca memungkinkan,” lanjutnya.

    Diberitakan sebelumnya, turis asal Belanda, Sarah van Hulten, terjatuh saat turun di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak pada Kamis (17/7/2025).

    Sehari sebelum insiden Sarah, turis asal Swiss berinisial BE juga mengalami kecelakaan di jalur yang sama. Akibat insiden itu, Sarah mengalami cedera di bagian leher.

    Sedangkan BE mengalami patah tulang. Mereka berdua berhasil dievakuasi menggunakan helikopter untuk selanjutnya diterbangkan ke rumah sakit di Bali.

    ——-

    Artikel ini telah naik di detikBali.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • 5 Rekomendasi Hotel Murah di Jakarta, Harga Mulai Rp 200 Ribuan!

    5 Rekomendasi Hotel Murah di Jakarta, Harga Mulai Rp 200 Ribuan!




    Jakarta

    Jakarta merupakan pusat ekonomi, budaya, dan politik yang sangat sibuk. Kota ini tidak hanya terkenal dengan gedung-gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaannya, tetapi juga dengan keanekaragaman kuliner dan tempat wisata yang menarik.

    Bagi para pelancong yang datang ke Jakarta, mencari akomodasi yang nyaman dan terjangkau adalah hal yang penting. Meskipun Jakarta dikenal dengan hotel-hotel mewahnya, bukan berarti tidak ada pilihan penginapan dengan harga terjangkau.

    Bagi yang ingin menikmati liburan atau perjalanan bisnis tanpa menguras kantong, berikut ini 5 pilihan hotel murah di Jakarta yang menawarkan harga mulai dari 200 ribuan per malam terbaik melalui yang bisa dicek dan booking melalui Traveloka.


    Semua hotel ini memiliki fasilitas yang memadai dan lokasi strategis yang memudahkan akses ke berbagai tempat di Jakarta.

    1. U Stay Hotel Mangga Besar

    Mulai dari Rp 219 ribuan per malam

    Alamat: Jl. Kartini Raya No.64, RT.16/RW.3, Mangga Besar, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat

    Terletak di kawasan Mangga Besar yang mudah dijangkau, U Stay Hotel Mangga Besar menawarkan harga yang sangat terjangkau tanpa mengorbankan kenyamanan. Dengan jarak hanya sekitar 24 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan 15 menit ke Stasiun Mangga Besar, hotel ini sangat strategis.

    Terdapat 153 kamar dengan tiga tipe berbeda, yakni Deluxe, Deluxe Room No View, dan Executive. Setiap kamar dilengkapi dengan TV 32 inch, AC, setrika, brankas, serta akses Wi-Fi gratis. Bagi yang menginap di Executive Room, juga akan mendapatkan fasilitas tambahan seperti pembuat teh/kopi dan sarapan.

    2. Social Hub by TwoSpaces

    Mulai dari Rp 173 ribuan per malam

    Alamat: Jl. Sosial No.52-53, RT.4/RW.2, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat

    Social Hub by TwoSpaces adalah pilihan tepat bagi para pelancong yang mencari penginapan dengan fasilitas baik dan harga terjangkau. Menurut informasi hotel di Traveloka, Social Hub by TwoSpaces terletak di kawasan Grogol Petamburan, menawarkan layanan resepsionis 24 jam dan Wi-Fi gratis di seluruh area hotel. Tamu juga dapat menikmati hidangan lezat di restoran hotel.

    Dengan harga mulai dari Rp 173 ribuan, Social Hub by TwoSpaces cocok bagi yang ingin menginap di tempat strategis tanpa mengeluarkan banyak biaya. Kualitas pelayanan yang memuaskan dan fasilitas yang cukup lengkap akan membuat masa tinggal lebih nyaman.

    3. Hotel Alia Heritage Pasar Baru

    Mulai dari Rp 219 ribuan per malam

    Alamat: Jl. Pasar Baru Selatan No.6, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat

    Hotel Alia Heritage Pasar Baru terletak di kawasan Pasar Baru yang ramai, menjadikannya pilihan yang sempurna bagi yang ingin menginap di pusat kota Jakarta dengan anggaran terbatas.

    Dengan harga mulai Rp 219 ribuan, hotel ini menawarkan kamar-kamar yang bersih dan nyaman, dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi gratis dan restoran yang menyajikan berbagai hidangan lezat. Layanan resepsionis 24 jam juga siap membantu segala kebutuhan. Lokasinya yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan transportasi umum membuat hotel ini sangat praktis untuk dijangkau.

    4. Royal City Hotel Tomang Jakarta

    Mulai dari Rp 200 ribuan per malam

    Alamat: Jl. Tomang Raya No.88, RT.2/RW.6, Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat

    Royal City Hotel Tomang Jakarta merupakan pilihan ideal bagi yang mencari hotel dengan fasilitas yang memadai dan harga yang terjangkau. Dengan harga mulai dari Rp200 ribuan, hotel ini menawarkan kamar yang nyaman dan layanan yang ramah.

    Terletak di kawasan Tomang, hotel ini dekat dengan berbagai tempat hiburan dan pusat perbelanjaan. Bagi yang menginap dalam waktu lama, hotel ini juga menyediakan berbagai fasilitas yang membuat tamu merasa seperti di rumah. Layanan resepsionis 24 jam dan restoran yang menyajikan berbagai menu khas menambah kenyamanan tamu selama menginap.

    5. Urbanview Hotel Slipi Inn Palmerah

    Mulai dari Rp 292 ribuan per malam

    Alamat: Jl. Palmerah Barat No.72, Palmerah, Jakarta Barat

    Terletak di kawasan Palmerah, Urbanview Hotel Slipi Inn Palmerah menawarkan akomodasi terjangkau dengan lokasi yang sangat strategis. Melalui website Traveloka, Urbanview Hotel Slipi Inn Palmerah dekat dengan Stasiun Palmerah, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Convention Center, dan berbagai tempat penting lainnya.

    Dengan harga mulai Rp 292 ribuan, hotel ini cocok untuk para pelancong yang mencari kenyamanan dengan harga terjangkau. Fasilitas yang disediakan antara lain Wi-Fi gratis, layanan resepsionis 24 jam, serta kamar yang bersih dan nyaman.

    Jakarta memang merupakan kota besar dengan segala aktivitasnya yang padat, namun bukan berarti harus mengeluarkan banyak biaya untuk mendapatkan tempat menginap yang nyaman. Jika sudah memilih hotel yang sesuai dengan kebutuhan, pastikan untuk memesan akomodasi melalui Traveloka.

    Dengan berbagai promo menarik, kemudahan pembayaran, dan pilihan hotel yang luas, Traveloka adalah platform terpercaya untuk memesan hotel terjangkau di Jakarta. Dapatkan informasi lengkap mengenai hotel di Traveloka dan nikmati perjalanan dengan lebih mudah dan nyaman!

    (anl/ega)



    Artikel aslinya

  • Jelang HUT ke-500, Jakarta Jadi Tuan Rumah Jambore Pramuka Muslim Dunia

    Jelang HUT ke-500, Jakarta Jadi Tuan Rumah Jambore Pramuka Muslim Dunia




    Jakarta

    Menjelang perayaan HUT ke-500, DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah bagi ajang World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 bulan September mendatang.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan dukungan terhadap penyelenggaraan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 yang bakal digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur dari tanggal 9 hingga 14 September 2025.

    Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Kesra Setda) DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, menyebut terpilihnya Jakarta sebagai tuan rumah merupakan sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi Pemprov DKI.


    Menurut dia, kegiatan jambore yang menyatukan nilai kepramukaan dan keislaman ini sangat penting dalam mendukung pembinaan generasi muda.

    “Ini suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, Jakarta dipilih menjadi lokasi Jambore Pramuka Muslim Dunia. Kegiatan ini positif dan strategis untuk anak-anak muda, pelajar, dan generasi penerus bangsa,” ujar Ali usai menerima kunjungan panitia WMSJ di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Ali juga menyampaikan, Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dan pembinaan karakter, terutama yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan keagamaan seperti kepramukaan.

    “Semangat kepanduan perlu dilandasi nilai religius. Dan kami melihat WMSJ mengusung semangat itu dengan kuat,” tambahnya.

    Lebih dari 15 ribu peserta dari dalam dan luar negeri rencananya akan hadir dalam jambore tersebut. Ali menilai, inklusivitas WMSJ sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang terbuka dan milik semua.

    “Jakarta sebagai kota global dan inklusif tentu menyambut baik kegiatan internasional seperti ini. Kami percaya, WMSJ akan membawa pesan positif bagi masyarakat Jakarta dan dunia,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Panitia WMSJ, Riza Azhari Zarkasyi, menambahkan acara jambore WMSJ diproyeksikan menjadi magnet wisata baru karena akan dihadiri oleh lebih dari 15 ribu peserta dari dalam dan luar negeri.

    “WMSJ tidak hanya berdampak spiritual dan sosial, tetapi juga memiliki potensi besar dalam mendorong sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat. Ribuan peserta dan pendamping akan menggerakkan aktivitas UMKM, transportasi, serta para pedagang kecil yang ikut meramaikan acara,” kata dia.

    Menariknya lagi, WMSJ 2025 juga digelar bertepatan dengan momentum menuju peringatan 500 tahun Kota Jakarta. Hal ini menurut Ali menjadi nilai tambah tersendiri.

    “Insya Allah, kehadiran ribuan peserta jambore bisa menjadi bagian dari rangkaian perayaan lima abad Jakarta. Ini akan jadi catatan sejarah yang membanggakan,” tutup dia.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya