Kategori: Musik

My name is Pink, and I′m really glad to meet you

You’re recommended to me by some people

Hey, ooh, is this illegal?

Hey, ooh, it feels illegal 

I′ve suffered quite a few times with paranoia

Oh, what’s your name? I don’t know what I should call ya

Hey, ooh, here′s 20 for ya

Hey, ooh, we can hide around the corner

 

One after one, now you′re sitting on my bed

Then, later on, we can talk on it instead

Two into one while you’re sitting on my bed

Then, later on, I can feel shame in my head

 

We′ll meet again when my head works like it used to

And maybe next time I’ll tell my girl, “Come through”

I like the fact that we don′t communicate

As long as you don’t tell all your best mates

 

One after one, now you′re sitting on my bed

Then, later on, we can talk on it instead

Two into one while you’re sitting on my bed

Then, later on, I can feel shame in my head

One after one, now you’re- (sitting on my bed)

And now you′re sitting on my bed

Two into one while you′re sitting on my bed

Then, later on, I can feel shame in my head

 

My name is Pink, and I’m really glad to meet you

You′re recommended to me by some people

I think I smoked enough loud to reach the both of us

But tell me why my heartbeat is in a rush

SelebritiClub.com, Jakarta Setelah mencuri perhatian lewat lagu “Twenties” yang membahas krisis seperempat abad dengan jujur dan menyentuh, trio pop asal Jakarta, TRIPOV, kembali dengan nuansa yang lebih manis, berani, dan menggoda lewat single terbaru bertajuk “Sour Candy.”

Lagu ini menawarkan sisi playful dan sensual yang kontras dengan rilisan sebelumnya. Mengusung tema tentang chemistry instan dan godaan manis di awal perkenalan, “Sour Candy” menggambarkan sensasi saat bertemu seseorang yang langsung bikin hati berdebar.

“Awalnya kita terinspirasi dari lagunya Tyla, ‘Water’ — fun, seksi, dan fresh banget,” ungkap Evan, gitaris TRIPOV. “Terus kita olah lagi aransemennya, masukin afrobeat vibe dan sentuhan R&B di bagian chorus. Manis di luar, tapi ada twist di dalamnya — itulah ‘Sour Candy’.”

Sesuai dengan judulnya, lagu ini seperti permen asam manis: mengejutkan, bikin penasaran, dan sulit ditolak. Tidak ada kisah patah hati dalam lagu ini, hanya tentang obrolan malam yang penuh tawa, tatap-tatapan menggoda, dan chemistry yang spontan.

“Lagu ini soal momen pas lo ketemu orang baru, chemistry-nya langsung nyambung. Flirty, spontan, dan bikin pengen joget semalaman,” tambah Jilie Kezia, vokalis TRIPOV.

 

 

 

Karena itulah Badai menyampaikan somasi terbuka terhadap PT Hello Entertainment Indonesia. Ia berharap ada tanggapan serius dan tidak lagi dianggap angin lalu oleh pihak label.

“Maksud kami dari preskon ini adalah ini adalah somasi terbuka kepada PT Halo Entertainment Indonesia. Mohon direspons, mohon diklarifikasi, karena sesuai dengan undang-undang dan peraturan, bahwa setiap pelanggaran hak moral ada sanksinya, dan ini bukan saya yang ngomong, tapi Undang-Undang Hak Cipta yang bicara,” tegasnya.

SelebritiClub.com, Jakarta Salah satu catatan menarik dari Pesta Bebas Berselancar 2025 yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, 19 Juli 2025, yakni penampilan Opick. Pelantun “Tombo Ati” dan “Bila Waktu Telah Berakhir” membius penonton.

Pesta Bebas Berselancar (PBB) 2025 persembahan Junior Digital Indonesia dan Memorise Fun Club hadir dengan semangat baru. Kali ini, PBB 2025 jadi wahana bagi para pecinta musik, seni, dan budaya.

PBB 2025 mengajak masyarakat merayakan ekspresi kreatif lintas komunitas dan generasi lewat pertunjukan, kolaborasi, serta zona interaktif yang inklusif sekaligus terbuka untuk semua kalangan.

Sorotan kemudian tertuju pada Opick. Pemilik album Semesta Bertasbih bersama Teater Cheetal IPB membawakan pertunjukan teaterikal bertema Hari Raya. Performa dramatis ini disambut hangat penonton.

SelebritiClub.com, Jakarta Festival tahunan Pesta Bebas Berselancar 2025 atau PBB 2025 persembahan Junior Digital Indonesia dan Memorise Fun Club hadir dengan semangat baru. Mengusung tema “Selamat Hari Raya,” sejumlah penampil menghangatkan panggung.

Acara berlangsung pada 19 Juli 2025 di Stadion Pakansari, Bogor, yang selama ini jadi tuan rumah PBB sejak pertama kali dihelat. Sejumlah seniman yang tampil antara lain Opick, Hindia, Juicy Luicy, Yura Yunita, Nadin Amizah, hingga Efek Rumah Kaca.

Tema “Selamat Hari Raya” dipilih bukan tanpa alasan. Lewat tema ini, PBB 2025 mengajak publik merayakan ekspresi kreatif lintas komunitas dan generasi lewat panggung pertunjukan, kolaborasi, zona interaktif yang dirancang inklusif dan terbuka.

PBB 2025 dibuka penampilan spesial Tunggul Kawung by EDAS Production, dilanjutkan 18 delegasi musisi dari berbagai genre dan daerah. Opick dan Teater Cheetal IPB menyajikan pertunjukan teatrikal bertema Hari Raya.

 

John Michael Osbourne yang lebih dikenal sebagai Ozzy Osbourne, vokalis band Black Sabbath  lahir pada 3 Desember 1948 di Aston, Birmingham, Inggris. Panggilan “Ozzy” ia dapatkan dari teman-temannya ketika bekerja dan sesekali bernyanyi di band lokal.

Kehidupan yang sederhana tidak membuat ia menyerah dengan mimpi yang ingin dicapai. Karirnya mulai dikenal ketika ia menjadi vokalis utama band Black Sabbath pada tahun 1970. Album dari band tersebut berhasil masuk 10 besar di Inggris dan sekarang dianggap menjadi salah satu album metal yang paling berpengaruh sepanjang masa. 

Lagu yang ikonik membuat Black Sabbath mencapai kesuksesannya pada tahun 1970-an. “Paranoid” dan “Iron Man” adalah contoh lagu kesuksesan mereka. Sayangnya, pada tahun 1979, Ozzy dipecat dari Black Sabbath dan beralih ke solo karier. 

Tidak disangka, ia sukses dengan merilis album “Blizzard of Ozz” pada tahun 1980 yang menampilkan lagu populer seperti “Crazy Train”. Total ada 13 album studio yang Ozzy buat selama karir solonya. Sepanjang itu juga, sang legenda sudah mendapatkan berbagai penghargaan seperti Global Icon Award di MTV Europe Music Awards 2014.

SelebritiClub.com, Jakarta Penyanyi dan penulis lagu berbakat, Jewel Xu, secara resmi meluncurkan single terbarunya yang berjudul Rumah Apa Adanya, sebuah karya musik yang tidak hanya menyentuh namun juga menyuarakan sisi emosional paling dalam dari seorang anak. Lagu ini secara lugas menyampaikan kerinduan akan penerimaan dan cinta tanpa syarat dari lingkungan keluarga, sebuah tema yang relevan dan seringkali tersembunyi dalam kehidupan banyak individu. Perilisan lagu ini bertepatan dengan momen spesial Hari Anak Nasional, menambah kedalaman makna dan urgensi pesannya. 

Rumah Apa Adanya bukan sekadar lagu biasa; ia adalah refleksi mendalam Jewel Xu tentang arti sesungguhnya dari sebuah rumah dan kehangatan yang seharusnya selalu ada di dalamnya. Karya ini berawal dari curahan hati pribadi yang selama ini ia simpan rapat, sebuah pengakuan akan kerapuhan dan kebutuhan emosional yang mendasar. Namun, dalam proses kreatifnya, Jewel menyadari bahwa lagu ini memiliki kekuatan untuk mewakili suara sunyi dari banyak anak lain di luar sana yang mungkin tumbuh dengan luka batin yang tak terucap.

“Saya menulis lagu ini dengan hati yang terbuka. Lagu ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang banyak anak yang pernah merasa tidak cukup dicintai dalam keluarganya sendiri,” ungkap Jewel Xu, menjelaskan motivasinya. 

Ia menambahkan, “Saya sengaja merilisnya di Hari Anak Nasional, karena lagu ini berbicara tentang kebutuhan paling dasar seorang anak: dilihat, didengar, dan dicintai apa adanya.” Pernyataan ini menegaskan tujuan mulia di balik lagu tersebut, menjadikannya sebuah anthem bagi mereka yang merindukan penerimaan tulus.

 

SelebritiClub.com, Jakarta – Rapper sekaligus penulis lagu, Warren Hue, kembali menyapa pendengar lewat single terbarunya, “Guns”. Dirilis pada 8 Juli 2025, lagu “Guns” berhasil mencuri perhatian pendengar. 

“Guns” bukan hanya sekedar lagu biasa. Lewat beat yang syahdu dan lirik yang catchy, Warren mengangkat kisah tentang hubungan antara pasangan yang toxic. Ia menggambar dinamika cinta yang ternyata tak selamanya bahagia dan indah, sesuatu yang kerap terjadi di kehidupan.

Warren mengatakan bahwa hubungan toxic itu sangat berbahaya dilihat dari segala sisi, seperti berbahaya bagi teman-teman di sekitar hingga permasalahan mental.“

Lagu ini menggambarkan secara sederhana bagaimana hubungan toksik berjalan dan seberapa bahayanya itu,” ujar Warren menjelaskan tentang lagu “Guns” kepada Tim Showbiz SelebritiClub.com dalam wawancara eksklusif di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Menurut artis naungan 88rising tersebut, lagu “Guns” sudah cukup menggambarkan bagaimana pandangan dan perasaannya terhadap hubungan toxic.

 

 

SelebritiClub.com, Jakarta Setelah sukses menjalani rangkaian tur dan berbagai kolaborasi spesial, grup musik Loh Kok Tum Band bersiap memasuki babak baru. Mereka bakal merilis debut single yang menjadi penanda musikalitas dan warna musik yang diusung selama ini.

Loh Kok Tum Band merupakan proyek musik yang mengusung konsep lintas genre beranggotakan musisi top Tanah Air. Ello Tahitoe sebagai vokalis utama. Selain itu, ada Yuke Sampurna (Dewa 19), Eno Gitara (NTRL), Stevie Item (Andra & The Backbone), Magi Trisnandi (/rif), dan Reno Fahreza (Nevach).

Perbedaan latar belakang musik para personel menjadi kekuatan utama grup ini dalam menciptakan warna yang kaya dan tidak monoton. Mengusung lagu-lagu populer era 1990 hingga 2000-an, Loh Kok Tum Band membalutnya dengan sentuhan pop, new wave, alternatif, dan rok.

“Secara musikalitas, Tum Band itu kaya banget. Kita semua punya background berbeda, tapi justru itu yang bikin racikan musik kita jadi unik. Gue excited banget buat lagu perdana kita nanti!” ungkap Stevie Item kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/7/2025).

 

SelebritiClub.com, Jakarta Setelah perjalanan panjang di industri musik Indonesia, Geisha menunjukkan eksistensi dengan karya terbaru, “Jika Bukan Karenamu.” Single ini menjadi penanda bahwa Geisha masih tetap relevan secara musikalitas dan dalam menyentuh sisi emosional pendengar.

Saat ini Geisha beranggotakan Regina (vokal), Dhan dan Roby (gitar), serta Nard (bas). Di lagu ini Geisha tak sekadar menyuguhkan komposisi musik yang matang, melainkan menghadirkan pesan mendalam tentang cinta dan penyelamatan jiwa di masa tergelap dalam hidup.

Geisha mempersembahkan lagu ini sebagai refleksi atas banyak kisah terpendam, mengenai mereka yang merasa hancur karena hidup dan bangkit karena cinta. Dalam “Jika Bukan Karenamu”, Geisha merangkum perasaan seorang yang berada di ujung jurang, dengan harapan nyaris padam.

“Lagu ini tentang orang-orang yang sempat kehilangan harapan, nyaris menyerah, namun diselamatkan oleh kehadiran seseorang yang berarti,” kata Regina melalui keterangan tertulis yang diterima Showbiz SelebritiClub.com, Rabu (23/7/2025).