Kategori: Musik

  • Makna Lagu Killing In The Name dari Rage Against the Machine, Simbol Perlawanan terhadap Ketidakadilan oleh Kekuasaan

    Makna Lagu Killing In The Name dari Rage Against the Machine, Simbol Perlawanan terhadap Ketidakadilan oleh Kekuasaan


    SelebritiClub.com, Jakarta Dirilis pada tahun 1992, “Killing In The Name” milik Rage Against the Machine (RATM) tidak hanya menjadi lagu ikonik di ranah musik rock alternatif, tetapi juga simbol perlawanan terhadap ketidakadilan sistemik, terutama yang berkaitan dengan kekuasaan, rasisme, dan represi.

    Makna lagu ini menyuarakan tudingan keras terhadap anggota kepolisian di Amerika Serikat yang diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok supremasi kulit putih seperti Ku Klux Klan.

    Hal itu tercermin dalam lirik “Some of those that work forces are the same that burn crosses.” Sebuah penggambaran sinis tentang bagaimana sistem kekuasaan bisa dicemari oleh pola pikir gelap dan terdistorsi.

    Sebagai single pertama mereka, “Killing In The Name” langsung mencerminkan semangat dan misi utama Rage Against the Machine: memadukan musik cadas dengan pesan-pesan politik yang lantang.

    Empat personelnya—Zack de la Rocha, Tom Morello, Tim Commerford, dan Brad Wilk—merupakan aktivis yang menyatukan semangat perlawanan lewat musik.

     



    Artikel Asli

  • Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter Kritik Musik Masa Kini dan Hidup Serba Instan Lewat Lagu Soulless Blues

    Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter Kritik Musik Masa Kini dan Hidup Serba Instan Lewat Lagu Soulless Blues


    SelebritiClub.com, Jakarta Musisi muda berbakat Arya Novanda, yang dikenal sebagai Indonesia’s Prince of Blues, kembali mengguncang dunia musik Tanah Air dengan merilis single terbarunya berjudul “Soulless Blues”.

    Lagu ini merupakan kolaborasi bersama legenda blues Indonesia, Gugun Blues Shelter, dan menjadi refleksi mendalam terhadap kondisi kehidupan dan musik masa kini yang dianggap makin kehilangan rasa.

    Mengusung genre Blues dengan sentuhan RnB klasik, “Soulless Blues” resmi dirilis pada 27 Juni 2025 dan langsung tersedia di berbagai platform digital.

    Lagu ini tidak hanya menawarkan musikalitas yang hangat dan soulful, tetapi juga membawa pesan sosial yang kuat mengenai pergeseran nilai dalam kehidupan modern.

    “Lagu ini lahir dari keresahan pribadi tentang bagaimana musik dan kehidupan kini menjadi lebih dangkal,” ujar Arya Novanda, penulis lagu sekaligus vokalis.

    “Kita hidup cepat, kita konsumsi musik cepat, kita lupa memberi ruang untuk merasakan. Soulless Blues tidak hanya menjadi kritik sosial, tetapi juga ajakan untuk kembali menemukan makna, baik dalam musik maupun kehidupan.”

     



    Artikel Asli

  • Juara The Voice Indonesia Vionita Sihombing Rilis Single Butuh Waktu yang Menggugah Hati

    Juara The Voice Indonesia Vionita Sihombing Rilis Single Butuh Waktu yang Menggugah Hati


    SelebritiClub.com, Jakarta Vionita Veronika Sihombing, atau yang lebih dikenal dengan nama Vionita Sihombing, kembali mencuri perhatian publik dengan merilis single terbarunya berjudul ‘Butuh Waktu’. Penyanyi asal Balige, Sumatra Utara ini dikenal luas setelah memenangkan ajang pencarian bakat The Voice Indonesia musim keempat pada tahun 2019. Kini, ia siap menggebrak industri musik Indonesia dengan karya terbarunya yang menyentuh hati.

    Dalam sebuah wawancara di kantor Dua Suara Media, Vionita mengungkapkan, “Single ‘Butuh Waktu’ merupakan single ke-6 yang dirilis oleh Dua Suara Media. Aku optimis single ini akan hits seperti single aku sebelumnya yang sukses di Spotify capai 233 juta lebih streams dan total 60 juta views di YouTube.” Pernyataan ini menunjukkan keyakinan dan semangat Vionita dalam berkarya.

    Single ini bercerita tentang proses penyembuhan luka emosional akibat cinta di masa lalu. Vionita menjelaskan, “Liriknya sangat personal dan relate, mengangkat momen rapuh saat seseorang belum siap membuka hati lagi.” Dengan melodi yang menempel di ingatan, lagu ini diharapkan dapat menyentuh banyak pendengar di seluruh Indonesia.



    Artikel Asli

  • DOM Band Besutan Donny Michael Suarakan Kepedihan yang Nyata Lewat Single Perdana Terjadi Di Depan Mataku

    DOM Band Besutan Donny Michael Suarakan Kepedihan yang Nyata Lewat Single Perdana Terjadi Di Depan Mataku


    Kisah terbentuknya DOM Band bermula pada tahun 2016 saat Donny dan Adie membentuk sebuah proyek musik bersama. Namun, kesibukan masing-masing membuat keduanya harus vakum untuk sementara waktu.

    “Sejak tahun 2016, walaupun kami sempat vakum, saya pribadi dan Adie sudah menjalin persahabatan. Kita pun makin kompak, bahkan saat pandemi kita sempat bikin beberapa karya bersama. Akhirnya di tahun 2023 kita merekrut Emus dan akhirnya terbentuklah DOM Band,” ungkap Donny.

    Lagu “Terjadi Di Depan Mataku”, yang diciptakan oleh Donny, Adie, dan aktris Aryani Fitriana (yang juga istri Donny), dipilih sebagai single perdana. Lagu ini menyuarakan keresahan akan berbagai tragedi kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita, mulai dari kekerasan, kelaparan, hingga pembunuhan.

    “Kami membuat lagu ini terinspirasi dari banyak hal yang sedang terjadi seperti kekerasan, kelaparan, pembunuhan dan lain-lain. Dan penderitaan itu nyata terjadi di depan mata kita, dan apakah kita harus diam saja melihat semua terjadi?” jelas Adie.

     



    Artikel Asli

  • Bunga Reyza Promosikan Lagu Baru dengan Konsep Dracin Lokal, Aktingnya Tuai Pujian

    Bunga Reyza Promosikan Lagu Baru dengan Konsep Dracin Lokal, Aktingnya Tuai Pujian


    SelebritiClub.com, Jakarta Penyanyi muda Bunga Reyza tampil beda dalam mempromosikan single terbarunya berjudul “Tahu Diri”. Lagu ciptaan Dewi Dee Lestari itu tak hanya diluncurkan dalam format audio semata, tetapi dibungkus dengan cara unik yang terinspirasi dari serial drama Tiongkok, alias dracin.

    Berbeda dari penyanyi lain yang mengandalkan teaser atau video klip konvensional, Bunga justru memproduksi drama pendek lima episode yang tayang eksklusif di akun TikTok miliknya. Konsep ini menjadi bagian dari kampanye musik yang segar dan menarik perhatian warganet.

    Gagasan membuat dracin lokal tersebut ternyata muncul dari aktivitas Bunga Reyza berkunjung ke kantor label Sony Music Entertainment Indonesia. Di sana, ia kerap berdiskusi dan bertukar ide bersama tim kreatif yang kemudian menelurkan konsep promosi out of the box ini.

    “Aku sering main ke kantor Sony, dan suka ngobrol sama kakak-kakak di sana. Dari situ kita diskusi dan akhirnya tercetus ide bikin dracin lokal,” kata Bunga Reyza melalui keterangan tertulisnya, Kamis (3/7/2025).



    Artikel Asli

  • Voice of Baceprot Tampil di Forestra 2025, Kolaborasi Perdana dengan Erwin Gutawa Orchestra

    Voice of Baceprot Tampil di Forestra 2025, Kolaborasi Perdana dengan Erwin Gutawa Orchestra


    SelebritiClub.com, Jakarta Grup band metal berhijab asal Garut, Voice of Baceprot (VOB), siap menyuguhkan penampilan menarik di festival musik alam Forestra 2025. Acara ini akan berlangsung pada tanggal 30 Agustus 2025 di Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung. Penampilan mereka kali ini akan menjadi spesial karena akan berkolaborasi dengan Erwin Gutawa Orchestra, yang dikenal dengan aransemen musiknya yang megah.

    Meski antusias, para personel VOB—Firda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum)—mengungkapkan rasa khawatir menjelang penampilan tersebut. Mereka mengaku cemas akan diminta untuk membaca not balok (partitur), sesuatu yang tidak biasa bagi mereka yang terbiasa bermusik secara otodidak.

    “Kami lebih suka bermain berdasarkan intuisi, dan kolaborasi dengan orkestra menuntut disiplin dan kekompakan yang lebih tinggi,” ujar Firda Marsya. Meskipun demikian, mereka berkomitmen untuk memberikan penampilan yang unik dan berkualitas, serta membawakan lagu-lagu dari album terbaru mereka yang bertemakan alam dan lingkungan.



    Artikel Asli

  • Forestra 2025: Konser Orkestra Unik di Hutan Pinus Cikole Kembali Digelar 30 Agustus

    Forestra 2025: Konser Orkestra Unik di Hutan Pinus Cikole Kembali Digelar 30 Agustus


    Forestra 2025 akan kembali digelar di tengah hutan pinus yang indah, memberikan suasana yang berbeda bagi penonton. Tahun ini, acara ini akan menampilkan kolaborasi spesial antara Erwin Gutawa Orchestra dan berbagai musisi, termasuk Reza Artamevia dan The Sigit. “Panggung Forestra dirancang agar memberi ruang bagi alam untuk ikut ‘berbicara’,” kata Jay Subyakto, Creative Director.

    Desain panggung yang unik akan memanfaatkan keindahan alam sekitar, menciptakan harmoni antara musik dan lingkungan. Dalam acara sebelumnya, visual yang dihasilkan dari LED projector yang diarahkan ke pohon-pohon menciptakan pengalaman yang menyatu dengan alam. Pendekatan ini akan terus dipertahankan dalam Forestra 2025.

    Selain itu, Forestra juga akan menghadirkan sesi diskusi musik dan pertunjukan spesial dari Bottlesmoker dengan judul “Bio-plant Sonic”. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menggabungkan seni dan kesadaran lingkungan dalam satu acara.



    Artikel Asli

  • Katy Perry Nyaris Terjatuh dari Properti Panggung Tinggi saat Tampil di Australia, Begini Kejadiannya

    Katy Perry Nyaris Terjatuh dari Properti Panggung Tinggi saat Tampil di Australia, Begini Kejadiannya


    Dalam penampilannya sehari setelah insiden tersebut, tepatnya pada Senin (30/6/2025), Perry terlihat terbawa suasana saat berdiri di atas panggung, mengangkat tangannya sambil membentuk simbol hati.

    “Terima kasih karena selalu ada untukku, Australia. Itu sangat berarti,” kata Perry dalam cuplikan video yang juga diunggah penggemar di X. Ia kemudian tersenyum dan melanjutkan, “Sekarang mari kita nyanyikan Firework!”

    Momen ini hadir di tengah kabar perpisahannya dengan sang tunangan, aktor Orlando Bloom, yang telah ia jalin hubungan sejak bertunangan pada 2019. Keduanya memiliki seorang putri bernama Daisy Dove, yang kini berusia 4,5 tahun.

     



    Artikel Asli

  • Lomba Pianica Nasional 2025 Kembali Digelar, Kini Dibuka untuk Siswa SMP

    Lomba Pianica Nasional 2025 Kembali Digelar, Kini Dibuka untuk Siswa SMP


    SelebritiClub.com, Jakarta Ajang edukatif dan kreatif bertajuk Lomba Pianica Nasional 2025, sebuah kompetisi musik yang ditujukan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan, untuk pertama kalinya, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), kembali diselenggarakan pihak PT Yamaha Musik Indonesia Distributor.

    Diselenggarakan secara daring, lomba ini merupakan kolaborasi antara Yamaha Musik Indonesia, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek, dan Asosiasi Pengajar Seni Melodika Indonesia (APSMI).

    Kompetisi ini menjadi bagian dari upaya mendukung visi pemerintah dalam pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan, khususnya melalui seni musik.

    Pianica kembali dipilih sebagai instrumen utama karena telah menjadi bagian dari kurikulum seni musik di pendidikan dasar Indonesia. Instrumen ini dikenal mudah dijumpai, ringan dibawa, serta mudah dimainkan, sehingga kerap menjadi media ajar utama para guru musik di sekolah.

     



    Artikel Asli

  • Atiya Purnomo Rilis Ceria, Hidupkan Kembali Lagu J-Rocks dari Perspektif Anak-Anak

    Atiya Purnomo Rilis Ceria, Hidupkan Kembali Lagu J-Rocks dari Perspektif Anak-Anak


    SelebritiClub.com, Jakarta Lagu berjudul Ceria milik band J-Rocks kini hadir dalam balutan suara lembut dan polos penyanyi cilik berprestasi internasional, Atiya Purnomo. 

    Dirilis oleh Bluemoon dan dipublikasikan oleh Aquarius Musik Indo, versi terbaru “Ceria” ini bukan sekadar remake, melainkan transformasi lintas generasi yang menghadirkan semangat baru dalam warna musik anak-anak Indonesia melalui suara vokal Atiya Purnomo yang bagus.

    Diproduseri oleh Jerricoev, versi anyar lagu ini membawa audiens bernostalgia sembari membuka ruang bagi generasi muda untuk mengenal salah satu anthem populer era 2000-an. Dengan suara khas Atiya Purnomo yang lembut dan penuh ketulusan, “Ceria” menjelma menjadi lagu lintas usia yang tetap menggugah semangat, namun kini dengan sentuhan imajinasi dan harapan dari sudut pandang anak-anak.

    “Ini bukan hanya soal menyanyikan ulang lagu lama,” ujar Jerricoev dalam konferensi pers peluncuran yang digelar di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (1/7/2025).

    “Kami ingin menghadirkan ulang semangat kebahagiaan dalam versi yang lebih murni, melalui suara dan pandangan anak-anak. Hasilnya adalah sesuatu yang segar, jujur, dan tetap menghormati semangat asli lagu tersebut,” ungkap Jerricoev.

     



    Artikel Asli