Penulis: admin

  • Keluarga Juliana Mau Tuntut Keadilan di Meja Hijau, Kepala TNGR Buka Suara

    Keluarga Juliana Mau Tuntut Keadilan di Meja Hijau, Kepala TNGR Buka Suara




    Mataram

    Pihak keluarga Juliana Marins, turis Brasil yang tewas terjatuh di gunung Rinjani menuntut keadilan. Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pun merespons.

    Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) BUKA suara menanggapi langkah pihak keluarga Juliana Marins yang ingin menuntut keadilan melalui jalur hukum kepada otoritas Indonesia terkait insiden kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

    Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) sudah melakukan upaya terbaik dari mulai informasi awal insiden itu hingga akhirnya lima hari korban baru bisa dibawa naik dari jurang.


    “Berbagai upaya sudah kami lakukan semaksimal mungkin (untuk menyelamatkan Juliana),” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (3/7/2025) seperti dikutip Antara.

    Yarman menuturkan kendala utama yang dihadapi tim penyelamat saat itu adalah keadaan alam dan topografi tebing yang terjal. Meski kondisi lingkungan tidak bersahabat, namun tim SAR sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Juliana.

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya pada 21 Juni 2025, pendaki asal Brazil bernama Juliana Marins mengalami insiden terjatuh ke lereng Gunung Rinjani dari yang awalnya hanya 200 meter, korban lantas semakin terperosok hingga kedalaman 600 meter.

    Setelah lima hari berselang pada 25 Juni 2025 pukul 13:51 WITA, tim SAR gabungan baru bisa mengangkat jenazah korban dari dasar jurang menggunakan peralatan manual dengan tali yang ditarik pakai teknik lifting.

    Faktor cuaca dan kondisi jurang menjadi hambatan utama tim pencarian dan penyelamatan untuk mengevakuasi Juliana dari dalam jurang Puncak Cemara Nunggal di Gunung Rinjani.

    Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan cuaca yang berubah cepat dari cerah ke badai di Gunung Rinjani adalah fenomena alam lumrah terjadi akibat kecepatan angin yang lebih tinggi daripada di dekat permukaan.

    Selain itu, udara yang bergerak menuju ke puncak gunung mengalami efek pendinginan dan membentuk formasi awan-awan orografis akibat bentuk topografi gunung.

    “Kami dapat informasi jam 06.30 WITA dan sekitar jam 08.00 WITA, tim evakuasi sudah jalan. Kondisi lapangan dan cuaca menjadi halangan,” pungkas Yarman.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Makna Lagu Killing In The Name dari Rage Against the Machine, Simbol Perlawanan terhadap Ketidakadilan oleh Kekuasaan

    Makna Lagu Killing In The Name dari Rage Against the Machine, Simbol Perlawanan terhadap Ketidakadilan oleh Kekuasaan


    SelebritiClub.com, Jakarta Dirilis pada tahun 1992, “Killing In The Name” milik Rage Against the Machine (RATM) tidak hanya menjadi lagu ikonik di ranah musik rock alternatif, tetapi juga simbol perlawanan terhadap ketidakadilan sistemik, terutama yang berkaitan dengan kekuasaan, rasisme, dan represi.

    Makna lagu ini menyuarakan tudingan keras terhadap anggota kepolisian di Amerika Serikat yang diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok supremasi kulit putih seperti Ku Klux Klan.

    Hal itu tercermin dalam lirik “Some of those that work forces are the same that burn crosses.” Sebuah penggambaran sinis tentang bagaimana sistem kekuasaan bisa dicemari oleh pola pikir gelap dan terdistorsi.

    Sebagai single pertama mereka, “Killing In The Name” langsung mencerminkan semangat dan misi utama Rage Against the Machine: memadukan musik cadas dengan pesan-pesan politik yang lantang.

    Empat personelnya—Zack de la Rocha, Tom Morello, Tim Commerford, dan Brad Wilk—merupakan aktivis yang menyatukan semangat perlawanan lewat musik.

     



    Artikel Asli

  • Ini Sosok Diplomat Kemlu yang Tewas dalam Kondisi Dilakban di Kos Menteng

    Ini Sosok Diplomat Kemlu yang Tewas dalam Kondisi Dilakban di Kos Menteng



    Jakarta, Insertlive

    Kabar duka datang dari seorang diplomat fungsional muda di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP.

    ADP yang berusia 39 tahun ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di kamar kosnya di daerah Menteng, Jakarta Pusat. ADP ditemukan pada Selasa, (8/7) pagi. Ia ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

    Pihak kepolisian mengatakan istri korban sempat menghubungi ADP pada subuh, tapi kondisi telepon sudah tidak aktif.


    “Dari istrinya subuh hari itu telepon korban, cuma tidak aktif,” ucap Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi.

    ADP pertama kali ditemukan oleh penjaga kos yang sedang mengecek kamar korban. Saat ditemukan, wajah ADP terlilit lakban dan berselimut.

    Sosok diplomat muda Kemlu yang tewas terlilit lakban dikenal sebagai pria yang baik hati, sopan dan siap menolong. Dalam buku yang ditulisnya, Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita, ADP memang bercita-cita menjadi seorang diplomat.

    Selama mengabdi untuk negara, ADP sudah pernah menjalankan tugasnya di beberapa tempat.

    INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN Keluarga besar KJRI Penang turut berduka cita atas berpulangnya Bapak Arya Daru Pangayunan, Fungsional Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri RI. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik hati, sopan, dan selalu siap menolong. Cita-citanya menjadi diplomat diwujudkan dengan gemilang, bahkan tertuang dalam buku inspiratifnya, “Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita”,” tulis akun @indonediainpenang.

    Selama mengabdi untuk negeri, almarhum bertugas di: • Direktorat Diplomasi Publik • KBRI Dili • KBRI Buenos Aires • Direktorat Pelindungan WNI Semoga amal ibadahnya diterima, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” lanjutnya.

    Sementara itu rencananya jenazah ADP dimakamkan di kampung halamannya, Yogyakarta.

    (agn/and)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • Vision+ Rilis EDI Ejakulasi Dini , Series Komedi dengan Edukasi Seks : Okezone Celebrity

    Vision+ Rilis EDI Ejakulasi Dini , Series Komedi dengan Edukasi Seks : Okezone Celebrity


    Vision+ Rilis EDI (Ejakulasi Dini), Series Komedi dengan Edukasi Seks. (Foto: MNC Media)


    JAKARTA – Vision+ resmi merilis original series EDI (Ejakulasi Dini), mulai 4 Juli 2025. Series karya Sukhdev Singh ini bercerita tentang Edi (Junior Roberts), remaja yang sedang mengalami pubertas. 

    Di tengah imajinasi dan rasa penasarannya tentang seks, Edi juga harus menghadapi keluarganya yang sulit diajak bicara. Kehidupan Edi semakin seru ketika bertemu Nataya (Sandrinna Michelle), siswi pindahan dari Amerika Serikat. 

    Series dengan delapan episode ini mencoba membahas hal-hal yang dianggap tabu. “Dengan pendekatan yang jujur dan menghibur, kami harap series ini bisa menjadi jembatan antargenerasi untuk saling memahami,” ujar Thaleb Wahjudi, Head of Production Vision+.

    Series ini menyasar Gen Z dan early millennials, khususnya mereka yang tumbuh dalam era dengan banyak pertanyaan tentang cinta dan identitas diri. 

    Tak hanya itu, EDI (Ejakulasi Dini) juga relevan bagi orangtua dan pendidik yang ingin memahami cara berkomunikasi secara sehat dengan anak muda.

    Semua episodenya bisa dinikmati eksklusif dengan berlangganan Vision+ Premium Movies Rp35.000. Unduh Vision+ lewat App Store dan Play Store atau Anda bisa mengakses laman www.visionplus.id untuk informasi selengkapnya.**

    (SIS)



    Artikel Aslinya

  • Penerbangan Lion Air ke Timika Dialihkan, Maskapai Beri Penjelasan

    Penerbangan Lion Air ke Timika Dialihkan, Maskapai Beri Penjelasan




    Timika

    Penerbangan pesawat Lion Air dari Jayapura ke Timika dialihkan ke Biak. Pihak maskapai pun memberikan penjelasan.

    Maskapai Lion Air memberikan penjelasan terkait operasional penerbangan pesawat dengan nomor JT-985 yang melayani rute Jayapura menuju Timika.

    Pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Mozes Kilangin, Kota Timika, Kabupaten Mimika, pada Kamis (3/7) ini. Namun karena kondisi cuaca kurang baik, penerbangan itu pun dialihkan.


    “Cuaca kurang baik disertai jarak pandang pendek yang tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke bandar udara alternatif, yaitu Bandara Frans Kaisiepo di Biak,” ucap Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resminya dikutip, Kamis (3/7/2025).

    “Keputusan pengalihan pendaratan tersebut merupakan langkah tepat dan sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP). Hal ini dilakukan untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang, awak pesawat, dan operasional penerbangan,” imbuh Danang.

    Danang menyebut pihak maskapai Lion Air telah menginformasikan pengalihan penerbangan itu secara langsung kepada seluruh penumpang. Langkah itu sebagai bentuk transparansi dan pelayanan terbaik dari pihak maskapai.

    “Setelah cuaca di Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika dinyatakan membaik dan aman untuk operasional, penerbangan dari Biak ke Timika telah dilanjutkan dan mendarat dengan selamat,” Danang menambahkan.

    Pesawat tersebut kemudian melanjutkan penerbangan dari Timika menuju ke Makassar, sesuai dengan rencana penerbangan yang semula.

    “Lion Air terus berkomitmen untuk menjalankan operasional penerbangan yang mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan,” tutup Danang.

    (wsw/ddn)



    Artikel aslinya

  • Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter Kritik Musik Masa Kini dan Hidup Serba Instan Lewat Lagu Soulless Blues

    Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter Kritik Musik Masa Kini dan Hidup Serba Instan Lewat Lagu Soulless Blues


    SelebritiClub.com, Jakarta Musisi muda berbakat Arya Novanda, yang dikenal sebagai Indonesia’s Prince of Blues, kembali mengguncang dunia musik Tanah Air dengan merilis single terbarunya berjudul “Soulless Blues”.

    Lagu ini merupakan kolaborasi bersama legenda blues Indonesia, Gugun Blues Shelter, dan menjadi refleksi mendalam terhadap kondisi kehidupan dan musik masa kini yang dianggap makin kehilangan rasa.

    Mengusung genre Blues dengan sentuhan RnB klasik, “Soulless Blues” resmi dirilis pada 27 Juni 2025 dan langsung tersedia di berbagai platform digital.

    Lagu ini tidak hanya menawarkan musikalitas yang hangat dan soulful, tetapi juga membawa pesan sosial yang kuat mengenai pergeseran nilai dalam kehidupan modern.

    “Lagu ini lahir dari keresahan pribadi tentang bagaimana musik dan kehidupan kini menjadi lebih dangkal,” ujar Arya Novanda, penulis lagu sekaligus vokalis.

    “Kita hidup cepat, kita konsumsi musik cepat, kita lupa memberi ruang untuk merasakan. Soulless Blues tidak hanya menjadi kritik sosial, tetapi juga ajakan untuk kembali menemukan makna, baik dalam musik maupun kehidupan.”

     



    Artikel Asli

  • Heboh Pendeta Diduga Cabuli 4 Anak Sopirnya, Hotman Paris Turun Tangan

    Heboh Pendeta Diduga Cabuli 4 Anak Sopirnya, Hotman Paris Turun Tangan



    Jakarta, Insertlive

    Belakangan media sosial dihebohkan dengan kasus seorang pendeta berusia 69 tahun berinisial GKBH dari Gereja JKI (Jemaat Kristen Indonesia), Kecamatan Sukorejo, Blitar, yang diduga melecehkan empat anak di bawah umur berjenis kelamin perempuan.

    Keempat korban ini adalah anak dari sopir sang pendeta, Tangkianjo. Disebutkan bahwa tindakan asusila tersebut terjadi selama dua tahun.

    Mengenai kasus ini, pengacara kondang Hotman Paris turun tangan. Dia maju untuk menjadi pengacara yang membela Tangkianjo dan anak-anaknya yang jadi korban.


    “Yang pertama putri umur 17 tahun, yang kedua putrinya 15 tahun, yang ketiga putrinya sekarang berusia 13 tahun, yang keempat malah umur 7 tahun,” beber Hotman ditemui di kawasan Jakarta Utara, Jumat (4/7).

    “Sudah dua tahun lebih (tindak dugaan asusila dilakukan) dengan memasukkan jarinya ke alat kelaminnya, dan payudaranya diraba-raba,” lanjutnya.

    Hotman menjelaskan bahwa ayah korban sempat melaporkan kasus yang menimpa anaknya ke Polsek Blitar, tapi dicabut. Kini kasus dibawa ke Polda Jawa Timur dan sudah ditangani sejak 19 Juni 2025.

    Dirinya pun mendesak Bareskrim Polda Jatim segera memproses laporan tersebut.

    “Sudah pernah dilaporkan ke Blitar, dicabut, sekarang dilaporkan ke Bareskrim Polda Jatim,” ucap Hotman.

    Sementara itu, Hotman mengungkapkan bahwa GKBH melakukan tindakan asusila kepada korban dengan memasukkan jarinya ke alat kelamin korban.

    GKBH juga disebut menelanjangi korban ketika melancarkan aksi bejatnya.

    “Caranya adalah sudah berulang-ulang si oknum pendeta tersebut dengan memasukkan jari-jarinya ke kemaluan dari empat putrinya ini. Tidak bersamaan sekaligus, hari demi hari berbeda, bahkan diajak berenang, telanjang, dan sebagainya,” ujar Hotman Paris.

    (dia/agn)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • Perjuangan Ersa Mayori Kuliah S2: Tak Mudah, Bukan Berarti Enggak Bisa : Okezone Celebrity

    Perjuangan Ersa Mayori Kuliah S2: Tak Mudah, Bukan Berarti Enggak Bisa : Okezone Celebrity


    Perjuangan Ersa Mayori Kuliah S2: Tak Mudah Bukan Berarti Enggak Bisa. (Foto: Instagram/@ersamayori)


    JAKARTAErsa Mayori mengungkapkan perjuangannya untuk bisa mengenyam pendidikan pascasarjana di tengah kesibukannya sebagai public figure. Lewat Instagram, dia membagikan momen saat mengerjakan tugas kuliah.

    Dalam foto unggahannya, Ersa tampak ditemani laptop, buku catatan, dan botol minum. “Umur segini masih berkutat sama tugas kuliah, thesis, dan jurnal. Mantap!” katanya dikutip dari Instagram @ersamayori pada Sabtu (5/7/2025).

    Ersa Mayori mengaku, sempat tak percaya diri saat pertama kali kembali memutuskan untuk kembali kuliah. Pasalnya, dia sudah meninggalkan dunia kuliah sekitar 20 tahun silam.

    Namun bukannya mundur, Ersa memilih untuk menghadapi tantangan tersebut. Ia mengaku bersyukur memilih untuk kembali ke bangku kuliah dan kini sudah melewati lebih dari setengah perjalanan menuju gelar magister.

    Ibu dua anak ini kemudian menyelipkan pesan inspiratif bagi siapapun yang mungkin masih ragu untuk mengejar pendidikan lebih tinggi di usia dewasa.



    Artikel Aslinya

  • Teras Cihampelas ‘Warisan’ Ridwan Kamil Mau Dibongkar?

    Teras Cihampelas ‘Warisan’ Ridwan Kamil Mau Dibongkar?




    Bandung

    Teras Cihampelas yang merupakan proyek warisan era Ridwan Kamil rencananya mau dibongkar oleh Wali Kota Bandung yang sekarang, Muhammad Farhan.

    Wacana itu muncul setelah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengkritik Teras Cihampelas, sebuah area pedestrian melayang alias skywalk di Bandung tersebut.

    Farhan awalnya mengatakan ada yang menyarankan agar skema pelepasan aset diberlakukan di Teras Cihampelas. Padahal, proyek yang diresmikan pada 2017 ini telah menelan anggaran puluhan miliar, tepatnya Rp 48 miliar untuk tahap satu, Rp 23 miliar untuk tahap dua, dan Rp 3 miliar untuk rehabilitasi pada 2023.


    “Teras Cihampelas itu ada yang menyarankan agar dilakukan pelepasan aset. Proses pelepasan aset memang tidak semudah itu, sambil menunggu usulan-usulan, saya perlu bicara dengan DPRD juga, saya mesti bicara dengan BKAD,” kata Farhan, Kamis (3/7/2025).

    “Jadi tetep kita akan kita lakukan, satu, Satpol PP stand by 24 jam untuk keamanan. DSDABM akan memperbaiki toilet dan segala macam vandalismenya, dari Dishub akan memasang PJL plus pedestrian di bawah sehingga tidak gelap dan teu hieum (gelap),” ucapnya menambahkan.

    Farhan juga menyinggung tentang wacana pelepasan aset Teras Cihampelas. Kata dia, proyek skywalk terpanjang di Kota Bandung itu tidak mungkin untuk dijual dan paling masuk akal jika dibongkar.

    “Dijual mah enggak mungkin, disewakan enggak mungkin. (Dibongkar?) Tah eta (nah itu),” ucap Farhan.

    “Tapi ini baru usul dari Pak Gubernur, saya baru mesti menjalani dulu proses administrasi yang tidak sederhana dan panjang. Mudah-mudahan kita bisa menemukan solusi yang cepat, tapi yang pasti sekarang kita bersihkan dulu, rapikan dulu, jaga 24 jam dan tidak gelap dan caang (terang),” paparnya.

    Farhan lalu membeberkan alasan mengapa wacana pembongkaran Teras Cihampelas ini muncul. Meskipun bukan ahli tata ruang, tapi Farhan menilai ada yang salah dengan keberadaan Teras Cihampelas tersebut.

    “Saya mah bukan ahli, tapi perasaan sebagai pengguna jalan, seperti ada yang salah. Hieum. Tapi kan saya tidak mungkin meninggalkan begitu saja, harus diberesin dulu,” ucapnya.

    Kemudian, kata Farhan, proses dari wacana ini butuh waktu yang panjang. Tapi yang pasti, Farhan mengakui keberadaan Teras Cihampelas selama ini tak terurus hingga menimbulkan masalah kemacetan baru di kawasan destinasi wisata tersebut.

    Ceuk (kata) saya mah aya (ada) masalah dalam urusan tata ruang. Bukan masalah macet aja, dampaknya bahwa Jalan Cihampelas yang harusnya bisa kita lestarikan sebagai salah satu jalan bersejarah dengan pagar pohon yang luar biasa, dengan adanya Teras Cihampelas sempat terganggu,” katanya.

    “Tugas kami di Kota Bandung memastikan Teras Cihampelas itu aman, bersih terang benderang. Bahwa ada wacana ataupun saran dari Pemprov agar ada upaya pelepasan aset, itu ya kita akan jajaki kemungkinan secara hukumnya. (Berapa lama?) Itu tergantung proses politiknya, karena ada DPRD,” pungkasnya.

    ——-

    Artikel ini telah naik di detikJabar.

    (wsw/wsw)



    Artikel aslinya

  • Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi, Sempat Ciumi Cewek Panggilan Saat Pesta Narkoba

    Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi, Sempat Ciumi Cewek Panggilan Saat Pesta Narkoba



    Jakarta, Insertlive

    Media sosial belakangan dihebohkan dengan berita kematian Brigadir Nurhadi di sebuah vila privat di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat.

    Kematian itu menjadi perhatian lantaran Brigadir Nurhadi tewas ketika sedang pesta narkoba bersama empat orang lainnya, termasuk dua anggota polisi, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, serta dua wantia panggilan, yaitu Misri Puspita Sari dan Melanie Putri.

    Dikutip dari detikcom pada Rabu (9/7), Yan Mangandar selaku kuasa hukum Misri menjelaskan kronologi keterlibatan kliennya hingga kematian Brigadir Nurhadi.


    Yan menjelaskan bahwa Misri awalnya diajak oleh Kompol Yogi untuk menginap dan berpesta di Villa Tekek, Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, pada 16 April 2025.

    Kompol Yogi juga menawarkan Rp10 juta sehari untuk kencan bersama Misri. Diketahui, Misri bekerja sebagai pemandu karaoke alias lady companion (LC) yang menetap di Banjarmmasin, Kalimantan Selatan.

    Sesampai di Villa Tekek pada sore hari, Brigadir Nurhadi, Ipda Haris, dan Kompol Yogi bersama Misri dan Putri berpesta narkoba jenis riklona dan inex. Selain itu, Ipda Haris dan Brigadir Nurhadi juga minum minuman beralkohol.

    Pesta tersebut bubar sekitar pukul 18.20 WITA, Ipda Haris dan Putri disebut kembali ke hotel tempat mereka menginap, sedangkan tiga orang lainnya tetap berada di Villa Tekek.

    Tak lama kemudian, Misri sempat melihat Ipda Haris kembali masuk ke Villa Tekek sebanyak dua kali. Ipda Haris juga sempat masuk ke kamar Kompol Yogi. Sementara itu, Misri duduk di pinggir kolam sembari merekam video Brigadir Nurhadi yang sedang berendam.

    Setelah merekam video tersebut, Misri masuk ke kamar untuk membangunkan Kompol Yogi dan mandi. Setelah mandi, Misri dan Yogi lantas duduk di teras kamar.

    “Saat itu Misri sempat meminta Kompol Yogi agar menghubungi yang lainnya untuk kumpul lagi,” jelas Yan.

    Sekitar pukul 21.00 WITA, Misri sempat berjalan di sekitar kolam dan mendapati Brigadir Nurhadi sudah berada di dasar kolam.

    “Spontan, Misri berteriak memanggil Kompol Yogi memberitahukan ada Brigadir Nurhadi di dasar kolam. Kemudian Kompol Yogi lari cepat dan masuk ke kolam mengangkat Brigadir Nurhadi,” katanya.

    Kompol Yogi berupaya memberikan bantuan berupa napas buatan dan menekan jantung Brigadir Nurhadi. Beberapa saat kemudian, Ipda Haris datang ke Villa Tekek. Seorang dokter juga sempat memberikan penanganan lebih lanjut. Namun, nyawa Brigadir Nurhadi tidak tertolong.

    Pihak berwajib telah menetapkan tiga tersangka kasus kematian Brigadir Nurhadi, yakni Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri. Ketiganya diduga menganiyaya Brigadir Nurhadi hingga tewas.

    Belakangan juga berembus kabar bahwa Brigadir Nurhadi tewas karena berlaku genit kepada Putri, yang merupakan teman wanita Ipda Haris. Beberapa isu menyebutkan Nurhadi sempat mencium Putri yang membuat Ipda Haris naik darah.

    “Korban sempat menggoda rekan wanita salah satu tersangka, kemudian diberikan obat penenang,” ujar Direktur Ditreskrimum, Kombes Syarif Hidayat.

    Akan tetapi hingga saat ini, kepolisian belum menemukan rekaman CCTV yang merekam langsung kejadian dugaan pengaiyayaan tersebut.

    Polisi juga masih mendalami peran masing-masing pelaku dalam kematian Brigadir Nurhadi.

    Sementara itu, ketiga tersangka saat ini dijerat Pasal 351 Ayat 3 dan/atau Pasal 359 KUHP junto Pasal 55, tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

    (dia/dia)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya