Jakarta, Insertlive –
Peristiwa polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11) di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Sumatera Barat.
AKP Ryanto Ulil Anshar menjadi korban penembakan yang dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
Insiden itu terjadi di parkiran pada dini hari sekitar pukul 00.15 WIB. Dadang melepaskan sembilan tembakkan, dua di antaranya mengenai tubuh Ryanto Ulil.
“Iya benar telah terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan, perkembangan akan disampaikan,” ungkap Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan, dikutip dari detikSumut.
Menutut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, Dadang Iskandar menyerahkan diri usai melakukan penembakan terhadap Ryanto Ulil. Kini, ia tengah menjalani pemeriksaan.
Berikut sosok AKP Ryanto Ulil Anshar yang menjadi korban penembakan Dadang Iskandar, dirangkum dari berbagai sumber.
AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan pria kelahiran Makassar, 12 Agustus 1990. Ia menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada 2012 silam.
Karier Ryanto Ulil bermula saat ia menjadi anggota Brimob di Polda Jawa Tengah.
Ryanto Ulil kemudian menjabat sebagai Kapolsek Madukara, Polres Banjarnegara, Polda Jateng.
Ia juga pernah menjadi Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Magelang. Lalu, menjabat sebagai Kaut Bungkol Spripim Polda Jateng.
Di Polda Jateng, Ryanto Ulil juga pernah bertugas sebagai Kepala Unit Penjinak Bom (Jibom) dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng.
Jabatan terakhirnya sebelum meregang nyawa adalah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan sejak 24 November 2023.
Melansir CNN Indonesia, Ryanto Ulil pernah curhat tentang tekanan pekerjaan yang dihadapinya.
“Itu saja dia bilang, doakan saya, tugas saya berat. Dia juga cerita ke sahabatnya ingin nyantai,” kata sepupu korban, Fery Mangin (59), di rumah duka.
(KHS/KHS)