Denpasar –
Aksi Tim Aerobatik Jupiter/Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU sukses memukau pengunjung Bali International Airshow. Ini membuktikan pilot-pilot Indonesia juga handal, tak kalah dengan pilot negara lain.
“Jupiter ini merupakan member-member dari instruktur penerbang di TNI AU. Manuver-manuver ini kita ajarkan ke siswa sekolah penerbang. Hanya saja yang membedakan untuk JAT ini menerbangkan secara bersamaan. Sehingga JAT sebagai duta bangsa di udara, selain memberikan kesan buat dunia luar kalau Indonesia punya memiliki pilot-pilot handal yang bisa disejajarkan dengan pilot di luar negeri,” ujar Leader Jupiter Aerobatic Letkol PNB Ferdian Habibi kepada detikcom.
Di pameran Bali International Airshow, JAT menampilkan sekitar 14 manuver yang membuat pengunjung deg-degan.
“14 manuver yang kita latihkan yang pertama Jupiter Roll, kemudian clover leaf, eagle to arrow head loop, kemudian kita melaksanakan leader benefit, dan roll back, loop dan break off, synchro melaksanakan wheel, 4 pesawat melakukan tango to diamond loop, heart yang tanda hati itu, snake loop, solo spin oleh (pesawat) nomor 6, kesepuluh roll, five card loop, clover leaf and cascade,” dia menjelaskan.
Leader Jupiter Aerobatic Letkol PNB Ferdian Habibi (Tim detikcom)
|
Ini merupakan kali kedua Jupiter tampil di airshow internasional, setelah sebelumnya di Singapore Airshow awal tahun ini. Jupiter juga sering tampil di MotoGP dan Superbike Mandalika.
“Setiap pelaksanaan airshow Jupiter melakukan persiapan cukup lama, sekitar 1 bulan sebelum pelaksanaan Bali Airshow ini kita pelatihan intensi di Lanud Adisutjipto Yogyakarta, yaitu home base Jupiter, bisa 2-3 kali seminggu untuk latihan,” ujarnya.
Tantangan di setiap airshow pasti ada. Khusus di Bali, Jupiter sempat terhalang oleh kondisi cuaca yang kurang baik di awal minggu. “Di awal latihan cuaca kurang mendukung untuk ketinggian awan cukup rendah, sehingga ketika melaksanakan gladi tidak bisa full manuver seperti hari ini, alhamdulillah lancar, cuaca juga cukup baik, manuver dan tandangan lain cenderung tidak ada karena kita punya beberapa alternatif,” ujarnya.
Mengenai airshow di Indonesia, Habibi berharap event ini bisa dilaksanakan secara reguler. “Harapannya karena di ASEAN hanya ada dua yakni di Singapura dan Langkawi, kita bisa membuat event yang sama lebih besar karena Bali adalah punya daya tarik yang luar biasa. Kami sempat ngobrol dengan tim aerobatik negara lain di Singapura, mereka juga selain ingin memeriahkan airshow, mereka juga wisata, ke depan lanjut, baik sekali setahun atau1 kali dalam 2 tahun,” dia berharap.
Dalam waktu dekat, Jupiter akan kembali beraksi di langit Monas pada 5 Oktober di peringatan HUT TNI.
(ddn/fem)