Jakarta –
Pameran bertajuk ‘Resonansi’ digelar di Amuya Gallery, Kemayoran, Jakarta Pusat hingga akhir September. Traveler yang berkunjung dapat menyaksikan berbagai lukisan sambil menikmati kopi.
Pameran seni rupa tersebut diselenggarakan oleh art dealer Gaung Seni dengan menggandeng Amuya Gallery sebagai home base berdirinya pameran.
Tajuk ‘Resonansi’ dibawakan Gaung Seni dengan menampilkan beragam karya seni rupa lintas generasi. Ada seni rupa kontemporer yang memadukan warna cerah dari pelukis milenial, ada juga karya klasik dari para old master seperti misalnya beberapa lukisan Arie Smit.
Pameran seni rupa bertajuk ‘Resonansi’ oleh Gaung Seni dan Amuya Art Gallery digelar hingga 30 September 2024. (Weka Kanaka/detikcom)
|
Dipadukannya lukisan lintas generasi tersebut bertujuan agar para pengunjung dapat mengetahui dan menikmati karya seni dari berbagai perspektif zaman dan tokoh.
“Kita ingin mengenalkan ke khalayak ramai, khalayak seni rupa, bahwasanya proses perjalanan seni rupa kita (Indonesia) itu panjang banget. Nggak cuman yang ada saat ini, tapi yang ada 10, 20, 30 tahun yang lalu,” imbuh founder Gaung Seni, Yogya Priatna, kepada detikTravel di lokasi, beberapa waktu lalu.
“Maksud kita memadukan antara pelukis muda dengan pelukis senior atau old master ini untuk memberitahu kepada kawan-kawan yang suka terhadap perupa senior bahwasanya perupa-perupa muda ini ada, karyanya bagus, dan mereka butuh support dari kita. Mereka butuh kita dorong,” dia menambahkan.
Pameran seni rupa bertajuk ‘Resonansi’ oleh Gaung Seni dan Amuya Art Gallery digelar hingga 30 September 2024. (Weka Kanaka/detikcom)
|
Menurut Yogya, para anak muda saat ini pun memiliki minat beragam dari seni rupa. Ada yang menikmati warna cerah dengan gaya pop art layaknya lukisan kontemporer, tapi ada juga yang gemar menikmati karya klasik dari pelukis senior ataupun legendaris.
Sementara itu, dipilih tajuk ‘resonansi’ adalah karena mereka ingin menjadi salah satu pihak yang berperan dalam mengembangkan atau menggaungkan tren seni rupa di tanah air.
“Resonansi itu kan gua memaknainya sebagai gaung. Gaung kan berbeda dengan gema. Kalau gema itu suara kedua ketika suara kesatu udah nggak ada. Sementara kalau gaung, suara kedua tapi suara satu masih ada. Jadi intinya masyarakat kita itu punya hubungan yang erat dengan seni budaya, termasuk seni rupa,” kata dia.
Pameran seni rupa bertajuk ‘Resonansi’ oleh Gaung Seni dan Amuya Art Gallery digelar hingga 30 September 2024. (Weka Kanaka/detikcom)
|
“Nah keberadaan kita di sini itu sebagai suara baru, percikan baru, kita ikut ambil tanggung jawab sebagai pelaku seni rupa di Indonesia. Agar bagaimana seni rupa ini bisa berkembang, semakin berjaya, bisa dirasakan banyak orang,” kata Yogya.
Berkunjung ke sini, traveler nggak perlu merogoh kocek. Traveler bisa langsung mengunjungi lokasi pameran di Amuya Gallery yang terletak di lantai tiga Amuya Coffee Kemayoran. Namun, bagi traveler yang ingin menikmati ngopi-ngopi cantik atau gallery date, bisa juga menikmatinya dengan secangkir kopi.
Selain itu, jika traveler tertarik mempelajari karya seni lebih jauh, traveler dapat mempelajarinya lewat e-katalog yang tersedia di lokasi.
Pameran tersebut terbuka untuk umum hingga 30 September 2024. Jam buka galeri mulai pukul 9.00-21.00 WIB (Senin-Sabtu) dan pukul 12.00-21.00 WIB (Minggu).
(wkn/fem)