Destinasi wisata yang sangat berkesan bagiku adalah Sumba. Bukan hanya keindahan pantainya, bukitnya, danaunya, dan semua keindahan alamnya, tetapi juga adat budaya yang tidak ditemukan di tempat lain.
Beberapa hal yang sangat unik bagiku diantaranya:
1. Ketika bertemu mereka tidak hanya berjabat tangan namun juga saling “tempel hidung”
2. Memberikan kain tenun pada saat penyambutan tamu (bagi yang belum menikah kain diletakkan di sebelah kiri)
3. Atap rumah adat yang tinggi menggambarkan tingkat kemakmuran, semakin tinggi artinya semakin kaya
4. Kubur batu berbentuk kotak atau di modifikasi, yang ada di depan setiap rumah digunakan untuk memakamkan sanak keluarga. Mereka tidak menguburkan di dalam tanah tetapi di kubur batu, dan posisi jasad saat dimakamkan adalah meringkuk seperti saat dilahirkan.
5. Agama adat yang masih eksis yaitu agama Marapu. Agama ini berdoa kepada Tuhan dengan perantara leluhur. Mereka juga mengorbankan hewan ternak saat ritual tersebut.
6. Tradisi pasola yang masih dijalankan dan hanya ada di Sumba Barat (Tidak ada di Sumba Timur). Tradisi ini dilaksanakan dengan cara dua orang laki-laki dewasa saling menyerang dengan lembing dan dilakukan dengan menunggang kuda. Hal ini dilakukan dalam rangka merayakan Musim panen dan menghormati adat Marapu (biasanya dilakukan bulan Februari)
7. Hal lain yang menarik bagiku adalah ketika mereka mengikuti acara formal, bagi laki-laki akan selalu membawa parang, dan itu berlaku pula untuk anak kecil. Hal-hal unik di atas inilah yang membuatku terkagum-kagum dengan tempat ini, terlebih dengan alam nya.
Suatu hari nanti aku pasti kembali.
Sumenep
Hal yang ingin dilakukan jika terpilih ke Gili Iyang: karena saya sangat mencintai laut, maka saya akan ke tempat dimana bisa dilakukan snorkeling.
Saya ingin melihat karakter biota lautnya. Secantik apakah biota lautnya. Harapan saya ke depan: Jika di masa depan, Gili Iyang menjadi destinasi wisata yang semakin terkenal, maka sebaiknya para pemandu wisata yang membawa wisatawan khususnya untuk snorkeling harus memberikan brifing terkait bagaimana menyelam yang baik.
Tidak semua wisatawan pernah snorkeling/diving. Jangan sampai karena ketidaktahuan wisatawan saat snorkeling, lalu menginjak-injak karang. Maka, akan merusak terumbu karang sendiri dan juga melukai wisatawan.