Hong Kong –
Sebuah penerbangan dari Cathay Pacific Airways mengalami masalah. Airbus A350 yang digunakan rusak dan harus putar balik.
Dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (4/9), penerbangan itu membuat pihak maskapai panik dan membatalkan semua penerbangan pada hari itu. Cathay juga melakukan inspeksi menyeluruh untuk semua armada.
Usai pemeriksaan diketahui 15 unit Airbus A350 yang mengalami kerusakan pada komponen mesin yang perlu diganti. Rolls-Royce, perusahaan pembuat mesin untuk Airbus mengatakan penggantian komponen dapat dilakukan saat mesin tetap berada di sayap.
Produsen mesin mengatakan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Cathay Pacific, Airbus, dan penyidik di Hong Kong, yang badan keselamatannya mengonfirmasi telah meluncurkan penyelidikan.
Cathay Pacific belum menyebutkan komponen mesin mana yang rusak, tetapi maskapai itu mengatakan itu adalah “yang pertama dari jenisnya yang mengalami kegagalan seperti itu pada pesawat A350 mana pun di seluruh dunia.
Cathay Pacific mengatakan tiga dari 48 pesawat bertenaga Rolls-Royce yang telah diperiksanya dan berhasil. Semua armada diharapkan dapat kembali beroperasi pada hari Sabtu.
Cathay Pacific membatalkan sedikitnya 34 penerbangan pulang pergi karena gangguan pada armadanya.
Data dari layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan operator utama A350-1000 lainnya dan A350-900 yang lebih kecil dan lebih populer, masih menerbangkan pesawat mereka pada hari Selasa.
Japan Airlines (JAL), yang memiliki lima A350-1000, mengatakan telah meminta informasi lebih lanjut dari Rolls-Royce dan tidak menghentikan penerbangan A350 untuk sementara waktu.
“Jika produsen mesin mengambil tindakan lebih lanjut, kami akan menanggapinya sebagaimana mestinya,” kata juru bicara JAL.
Ada 86 unit A350-1000 yang beroperasi di seluruh dunia, sementara unit A350-900 ada 526 buah, menurut data Airbus. Mereka bersaing dengan Boeing 787 dan 777 pada rute-rute yang panjang. Cathay mengoperasikan armada gabungan Airbus dan Boeing.
Operator A350-1000 teratas meliputi Qatar Airways dengan 24 unit, British Airways yang dimiliki oleh International Airlines Group dengan 18 unit, Cathay Pacific juga dengan 18 unit, Virgin Atlantic dengan 12 unit, dan Etihad Airways dan JAL dengan masing-masing lima unit.
Qatar Airways mengatakan armadanya yang terdiri dari 24 unit A350-1000 tidak terpengaruh dan terus memantau perkembangan.
(bnl/bnl)