Jakarta, Insertlive –
Ustaz Adi Hidayat atau juga dikenal UAH ikut memberikan pandangan soal upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Pandangan UAH itu soal kecaman dunia terhadap upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Bukan tanpa dalih, kecaman dari dunia itu mencuat usai upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 diduga telah menistakan umat nasrani. Dugaan tersebut muncul karena sepintas upacara pembukaan tersebut serupa dengan lukisan perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-muridnya.
UAS lantas ikut mengungkapkan rasa kecewanya karena upacara tersebut karena merasa bahwa malam perjamuan terakhir merupakan salah satu kisah yang sakral bagi umat nasrani. Tak hanya itu, UAH juga berujar sosok Yesus atau yang disebut sebagai Nabi Isa Al-Masih dalam Al-Qur’an merupakan sosok yang terhormat bagi umat muslim.
“Namun demikian kita mendapati berita yang sangat menyedihkan mengecewakan juga dan tentu di sebagian belahan dunia melahirkan kecaman sampai detik ini terkait dengan salah satu tampilan di pembukaan Olimpiade yang menghadirkan semacam bentuk parodi pada salah satu yang di duga dan dinilai oleh sementara kalangan menyerupai jamuan Malam Terakhir,” ungkap UAH dalam tayangan YouTube yang dikutip pada Senin (5/8).
“Jamuan makan yang juga dalam konteks ini bukan hanya terkait dengan keyakinan umat Kristiani di seluruh dunia tapi juga ada bagian tertentu yang menjadi perhatian bagi umat Islam khususnya terkait dengan sosok Isa al-masih dan juga murid-murid beliau yang tentunya dalam Islam ditempatkan dalam satu posisi yang sangat terhormat,” sambungnya.
UAH kemudian menjelaskan bahwa nama Nabi Isa Al-Masih disebut hingga sebanyak 25 kali di dalam Al-Qur’an. Bahkan, sosok Maryam ibunda Nabi Isa juga menjadi salah satu surat yang ada di Al-Qur’an.
“Isa Al-Masih Ibnu Maryam alaihialam adalah sosok yang sangat terhormat, nabi yang sangat dimuliakan, bahkan Al-Qur’an juga memberikan tempat yang sangat mulia terhadap sosok nabi dan ibunda beliau bahkan para pengikutnya ketika ditampilkan oleh Allah subhanahu wa taala,” ungkap UAH.
“Nama Isa sebanyak 25 kali dalam Al-Qur’an, bahkan ibunda beliau Maryam alaihalam menjadi salah satu nama surah dalam Al-Qur’an yaitu surah ke-19 dengan namanya Surah Maryam. Ibnu Maryam disebutkan setidaknya 23 kali dalam Al-Qur’an dan Al-Masih atau Mesias disebutkan setidaknya sebanyak 11 kali di dalam Al-Qur’an,” sambungnya.
Penjelasan tadi pun memberikan pandangan bahwa sosok Nabi Isa sama-sama dihormati dalam kepercayaan umat muslim maupun nasrani. Meski begitu, UAH juga menjelaskan letak perbedaan soal sosok Nabi Isa di Al-Qur’an dengan yang ada di Alkitab.
“Letak perbedaan keyakinan antara umat Islam dengan umat Kristiani, dalam pandangan Kristen, Nabi Isa Al-Masih atau disebut juga dengan Yesus, ditempatkan dalam satu posisi sebagai Tuhan atau anak tuhan, di dalam keyakinan umat Islam, Nabi Isa Al-Masih adalah seorang nabi, seorang rasul tidak lebih dari itu seperti rasul-rasul yang lainnya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan seluruh suhnya mendapatkan tempat yang sangat terhormat tempat yang sangat mulia,” ujar UAH.
Hal tersebut pula yang membuat UAH merasa bahwa kecaman terhadap upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi hal yang wajar. Pasalnya, sosok Nabi Isa tidak pantas untuk dijadikan sebagai sebuah parodi dengan tujuan tertentu.
“Jadi ketika ada satu tampilan atau bahkan event dunia yang merendahkan dan mengecilkan sosok-sosok terhormat itu, tentu bagi kami umat Islam, itu merupakan satu hal yang perlu diingatkan bahkan pada titik tertentu perlu dikecam,” kata UAH.
“Supaya memberikan kesadaran yang kuat bahwa sosok mulia ini tidak pantas diperlakukan demikian sosok pembawa pencerahan, sosok pembawa nilai kasih dalam berkehidupan tidak layak kiranya harus dipertontonkan dalam bentuk parodi yang bukan hanya tidak sewajarnya, tapi sungguh di luar batas-batas yang bisa ditoleransi,” tutupnya.
(ikh/ikh)