Jakarta, Insertlive –
TikTokers Dave Stanley jadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal. Cerita pengalaman Dave tersebut kini jadi sorotan di TikTok.
Siapakah Dave Stanley? Berikut ulasannya.
Dave Stanley sering disebut sebagai TikToker Crazy Rich. Hal ini karena dalam beberapa konten di media sosialnya Dave kerap memamerkan kekayaan.
Salah satu konten Dave Stanley yang viral di TikTok adalah “My Best Friend’s Rich Check” yang diunggah pada 2021 lalu. Sejak saat itu, Dave Stanley rutin membuat berbagai konten serupa.
Dikenal sebagai TikToker Crazy Rich, Dave Stanley sempat muncul di salah satu video Boy William. Dalam konten tersebut, Boy berkunjung ke rumah mewah Dave.
Kasus Pengeroyokan Dave Stanley
Rumah Dave Stanley/ Foto: YouTube: Boy William
|
Seleb TikTok Dave Stanley dikeroyok warga setempat di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat saat sedang bersama teman perempuannya yang merupakan warga negara asing (WNA) Korea. Penganiayaan itu terjadi karena kesalahpahaman warga yang mengira Dave berbuat mesum dengan temannya di dalam mobil.
Padahal yang terjadi sebenarnya, kata Dave, mobil teman perempuannya itu mogok di tengah perjalanan di kompleks perumahan pada malam hari. Tiba-tiba ia dihampiri oleh beberapa orang dengan cara kasar.
“Kronologi pengeroyokan, penganiayaan, dan penculikan yang dialami saya oleh 6 pemuda bermotor yang mabuk di Kota Baru Parahyangan. Pada berita yang sempat beredar, kasus ini melibatkan saya dan teman saya WNA perempuan Korea pada 4 Februari lalu,” kata Dave dikutip dari keterangannya di TikTok
Dave bercerita bahwa malam itu ia menjumpai teman perempuannya karena rindu. Perempuan itu selama ini kuliah di luar negeri, sehingga jarang bertemu dengan Dave.
“Ini sesuatu yang biasa kami lakukan dari dulu dengan teman SMA kami yang lain. Setelah selesai makan dan bersiap-siap untuk pulang, kami baru sadar bahwa mobil yang dimiliki oleh teman saya tidak mau menyala dan ternyata mogok,” katanya.
Dalam video yang diunggahnya, tampak jelas mereka tengah berusaha untuk menghidupkan mesin mobil tersebut kembali dengan berbagai cara. Namun mobil tak kunjung menyala dan lampu depan mobilnya malah menyala dan berkedip.
Dua orang asing yang berboncengan menggunakan motor kemudian datang menghampiri mobil tersebut. Mereka yang merupakan para pelaku tersebut kemudian menggebrak pintu mobil dengan keras dan bertanya dengan nada keras. Melihat Dave di dalam mobil bersama seorang perempuan, pelaku kemudian menyimpulkan sendiri bahwa Dave dan teman perempuannya tersebut sedang berbuat mesum.
Lontaran pernyataan rasis dan prasangka-prasangka buruk pun dilontarkan pelaku kepada Dave. Dave berusaha menjelaskan dengan baik namun pelaku tampak tidak mau mendengar dan bersikeras bahwa Dave sedang berbuat mesum dan ia tidak mau menanggung dosa perbuatan Dave.
Teman perempuan Dave tampak ketakutan dan menjelaskan bahwa mereka hanya sedang makan, tidak berbuat mesum. Ia bahkan meminta maaf berkali-kali dengan harapan orang asing tersebut mau mengerti.
“Sudah terbukti bahwa saya tidak mesum karena saya punya rekaman dari sebelum kejadian sampai detik-detik akhir saya dianiaya dan diculik. Sebelum dianiaya, para pelaku menggebrak pintu kaca mobil teman saya selama 13 menit. Lalu pintu kaca tengah bagian kiri dan kanan dipecahkan dengan batu yang cukup besar,” kata Dave.
Kemudian datanglah empat teman pelaku, dengan mengendarai dua motor. Saat itulah Dave mengaku menerima pukulan dan tendangan hingga membuat wajahnya babak belur, telinga robek, dan bajunya dilepas pelaku dengan tujuan agar warga sekitar percaya ia telah berbuat mesum.
“Saat itu saya ketakutan, hopeless, dan pasrah. Yang ada dipikiran saya adalah bagaimana reaksi orang tua saya ketika datang ke TKP jika saya tidak selamat,” katanya.
“Saya sempat diculik dan diancam pembunuhan tapi untungnya saya sempat melarikan diri dan akhirnya ada satpam yang bisa membantu saya sebelum polisi datang,” lanjutnya.
Polres Cimahi menangkap para pelaku yang dalam keadaan mabuk tersebut. Pelaku pun sudah menjalani proses hukum.
Polres Cimahi pada Februari lalu menyatakan bahwa enam berandalan bermotor ini mengeroyok korban atas nama Lee Ji Hyeon, tepatnya pada Minggu (4/2/2024) sekitar pukul 02.30 WB. Polisi sudah menangkap lima pengeroyok itu dan satu lainnya masih buron.
(yoa/yoa)