Jakarta –
Gaya hidup warga Pakistan bisa traveler tiru nih untuk bisa hidup panjang umur. Mereka memiliki resep umur panjang hingga 100 tahun.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa masyarakat di Lembah Hunza, Pakistan bagian utara memiliki angka harapan hidup rata-rata sekitar 100 tahun alias satu abad. Padahal, masyarakat di sana dinilai kesulitan mengakses kebutuhan medis yang biasanya dinilai berpengaruh terhadap harapan hidup.
Lembah Hunza adalah “rumah” bagi masyarakat adat Burusho dan Wakhi. Selama berabad-abad, mereka mampu bertahan hidup dan berkembang di desa-desa terpencil dengan fasilitas yang minim dan fasilitas kesehatan yang sederhana.
Meskipun hidup dengan keterbatasan, mereka justru mampu bertahan hingga 100 tahun berkat sejumlah gaya hidup yang diterapkan.
Berikut lima rahasia umur panjang ala warga Lembah Hunza:
Rutin Menggerakkan Tubuh
Masyarakat Lembah Hunza terkenal sehat dan aktif semasa hidup, bahkan saat telah berusia 80 tahun. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Hunza lanjut usia (lansia) aktif menggembalakan sapi dan domba, mengumpulkan kayu, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
Tidak hanya itu, para lansia juga aktif dalam kegiatan “Rajaki”, yakni pembersihan saluran air saat musim semi tiba. Sementara itu, penduduk lainnya dengan usia beragam sering berolahraga santai, seperti bersepeda, bermain skate, sepak bola, hingga kriket.
Menjalin Hubungan Sosial yang Kuat
Lingkungan desa terkenal memiliki hubungan sosial yang erat. Demikian pula dengan masyarakat Lembah Hunza. Masyarakat di sana terkenal saling menjaga satu sama lain, terutama terhadap anggota masyarakat lansia.
Berbeda dengan di wilayah lain, Anda dapat dipastikan tidak akan menemukan rumah jompo di Lembah Hunza. Sebab, lansia di sana sangat dihormati dan diperhatikan oleh keluarga masing-masing.
Selain itu, wilayah ini juga terkenal aman bagi anak-anak untuk berkeliaran sendirian di luar rumah. Sebab, Lembah Hunza diklaim tidak ada kejahatan.
Jarang Mengonsumsi Makanan Olahan
Hampir setiap potongan daging yang dikonsumsi oleh masyarakat Lembah Hunza adalah daging segar yang baru saja dipotong. Masyarakat Hunza jarang mengonsumsi makanan olahan, apalagi makanan cepat saji.
Sebagai gantinya, mereka selalu mengonsumsi makanan dari bahan-bahan segar dan biasanya diperoleh dari sayuran yang ditanam di belakang rumah. Bayam, tomat, dan kentang adalah sayur-sayuran yang populer dan paling digemari oleh masyarakat setempat.
Rutin Mengonsumsi Biji dan Minyak Aprikot
Pohon aprikot adalah salah satu tanaman lokal terpenting bagi masyarakat Lembah Hunza. Penelitian menemukan bahwa biji aprikot dapat membantu melawan kanker dan sumber peradangan lain di tubuh berkat senyawa amygdalin.
Hampir sebagian besar makanan tradisional Lembah Hunzai mengandung minyak aprikot. Cara masyarakat setempat mengolah aprikot adalah menggunakan mesin untuk mengekstrak minyak dari biji yang sudah dipanen.
Minum Air Gletser
Memasuki musim panas, Limbah Hunza dipenuhi oleh glester yang mencair. Menurut para peneliti, cairan berkilau berwarna abu-abu tua yang disebut “Air Hunza” itu secara alami disaring oleh lapisan es dan batu, serta mengandung mineral.
Ada yang berpendapat bahwa “Air Hunza” mengandung mineral kuarsa dalam bentuk koloid. Mineral ini dinilai sebagai antioksidan yang kuat.
Memasuki Mei hingga Oktober, penduduk setempat, restoran, dan rumah lebih memilih untuk minum air gletser daripada air yang disaring.
(sym/sym)