Jakarta –
Pemerintah Melbourne melarang persewaan skuter elektronik setelah ratusan kecelakaan. Warga cemas dan marah karena banyak korban, wali kota juga muak dengan pengguna.
Mengutip BBC, Selasa (19/8/2024), skuter listrik mulai muncul di jalanan Melbourne setelah pemerintah mengijinkan penggunaannya pada Februari 2022. Saat itu, dikatakan skuter elektronik akan beroperasi dalam masa uji coba selama dua tahun.
Tetapi, ratusan kecelakaan terjadi. Warga pun menyampaikan keluhan hingga kemarahan terhadap penggunaan skuter listrik itu.
Wali kota Melbourne Nicholas Reece mengatakan juga sepakat dengan perkembangan buruk penggunaan skuter listrik. Dia bahkan muak dengan perilaku buruk beberapa pengguna skuter elektronik.
“Terlalu banyak orang yang mengendarai skuter di trotoar. Orang-orang tidak memarkirnya dengan benar. Ujungnya di jalan, skuter-skuter itu berserakan seperti sampah, berbahaya karena berpotensi bikin pengguna jalan tersandung,” kata Reece.
Melbourne menambah panjang daftar kota di dunia yang melarang skuter sewaan yang dapat melaju dengan kecepatan hingga 26 km/jam setelah beberapa saat beroperasi. Paris melarangnya pada September lalu dan Reece mengatakan bahwa ia ingin menirunya.
Para anggota dewan kota telah melakukan pemungutan suara dengan hasil 6:4 yang melarang skuter tersebut dengan segera. Lalu, operator Lime dan Neuron telah diperintahkan untuk menarik skuter tersebut dalam waktu 30 hari.
Kedua perusahaan itu masih memiliki sisa kontrak selama enam bulan untuk mengoperasikan kendaraan tersebut dan telah berkampanye dengan gencar dalam beberapa pekan terakhir. Mereka mendesak para pengguna untuk mengajukan petisi ke dewan kota.
Kedua perusahaan tersebut mengatakan telah berinvestasi dalam jumlah besar dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan keamanan dan peraturan seputar penggunaan skuter.
Neuron mengatakan bahwa mereka berencana untuk memasang kamera AI pada skuter untuk mencegah penyalahgunaan.
Seorang juru bicara perusahaan tersebut mengecam larangan menyeluruh dari dewan kota. Mereka mengatakan bahwa telah berdiskusi dengan para pejabat untuk memperkenalkan langkah-langkah seperti membatasi penggunaan skuter di bagian-bagian kota yang tidak terlalu padat, atau membuat zona berkendara.
“Ini melampaui reformasi yang diumumkan oleh pemerintah negara bagian,” kata Jayden Bryant dari Neuron.
“Sangat aneh bahwa proposal yang diajukan untuk memperkenalkan teknologi skuter listrik baru dapat berubah menjadi proposal larangan,” katanya.
Sekitar 1.500 skuter Lime dan Neuron telah didistribusikan ke seluruh kota sejak uji coba dimulai pada bulan Februari 2022.
Dewan kota Melbourne sebelumnya melaporkan bahwa skuter telah memangkas emisi karbon kota hingga lebih dari 400 ton dan mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih besar.
Namun, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa skema ini memiliki banyak kekurangan.
Salah satu rumah sakit utama di kota ini, rumah sakit Royal Melbourne, menerbitkan sebuah laporan pada bulan Desember 2023 yang mencatat bahwa hampir 250 pengendara skuter yang datang ke unit gawat darurat karena mengalami cedera pada 2022.
Mayoritas dari kasus tersebut melibatkan faktor-faktor seperti mabuk, kebut-kebutan, dan tidak mengenakan helm.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa kecelakaan skuter listrik bahkan telah menyebabkan kematian dan kerusakan otak, yang cenderung dialami oleh pasien muda.
(msl/fem)