Jakarta, Insertlive –
Sejarah olahraga China menghapus nama pebulutangkis Ye Zhaoying.
Hal itu lantaran Ye secara berani mengaku dirinya diancam dan diminta untuk sengaja kalah saat melawan rekan satu negaranya, Gong Zhichao.
Ia diminta mengalah saat semifinal Olimpiade 2000 atas perintah Li Yongbo selaku pelatih kepala tim bulutangkis China serta Tang Xueha, pelatih kepala tunggal putri.
Ye diperintah sengaja kalah saat berhadapan dengan Gong agar rekannya bisa lolos ke babak final untuk mengalahkan Camilla Martin.
Ia pun mencoba melawan kecurangan rezim tersebut namun Ye justru membuat kariernya hancur.
Ye pun memutuskan pensiun dini ketika masih berusia 26 tahun lalu menikah dengan Hao Haidong, mantan pesepakbola China.
Perkara skandalnya, Ye dan Hao hidup dijauhi oleh keluarga serta seluruh warga China dengan status Persona Non-grata.
Ye Zhaoying/ Foto: Instagram.com
|
Persona non-grata dalam hukum diplomatik yakni setiap negara berhak menolak atau mengusir diplomat yang dicalonkan atau sudah menjalankan tugasnya di negara penerima.
Meski hidup diasingkan, Ye dan Hao menjalaninya dengan bahagia yang dilihat melalui berbagai unggahan di media sosialnya @ye_zhaoying.
Dari jejak sejarah bulutangkis, Ye sering beradu dengan Susi Susanti juga Bang Soo Hyun asal Korea Selatan.
Sepanjang kariernya, Ye sukses mendulang prestasi bergengsi dari gelar juara dunia 1995 dan 1997, Indonesia Open 1992 dan 1993, All England, Kejuaraan Asia (1992, 1994, 1995, 1998, dan 1998).
(dis/fik)