Jakarta, Insertlive –
Kasus keracunan massal di tujuh daerah Indonesia yakni Lampung, Sukanumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara.
Melalui tayangan YouTube konferensi pers, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan bahwa kasus keracunan massal tersebut akibat makanan China latiao yang terkontaminasi Bacillus Cereus.
“Dari pengujian pada produk yang diduga menyebabkan keracunan pangan. Kami menemukan indikasi kontaminasi bakteri Bacillus Cereus,” kata Taruna Ikrar.
“Bakteri itu menghasilkan toksin yang menjadi penyebab gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah, sesuai dengan laporan dari korban,” sambungnya.
Taruna menjelaskan bahwa ada empat merek latiao yang terbukti terkontaminasi Bacillus Cereus yakni Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao.
Latiao sendiri merupakan produk pangan olahan yang berbahan dasar tepung dengan memiliki tekstur kenyal serta rasa pedas dan gurih.
Keputusan BPOM ini diapresiasi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang berharap agar masyarakat tak lagi asal dan sembarang membeli jajanan dari negara luar yang belum jelas komposisinya.
Nantinya, YLKI juga akan menerima keluhan para konsumen yang tanpa sengaja mengonsumsi latiao.
(dis)