Jakarta, Insertlive –
Terungkap sebuah fakta baru dari kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Dilaporkan jika berdasarkan hasil autopsi, Yahya Sinwar puasa selama tiga hari sebelum mati syahid.
Melansir Quds News Network, hasil autopsi di tubuh Yahya memperlihatkan jika tidak ada makanan apapun dalam 72 jam terakhir sebelum ia tewas.
[Gambas:Twitter]
“Israeli media report that an autopsy on the body of leader Yahya Al-Sinwar revealed he had not eaten anything in the last 72 hours before his martyrdom,” tulis akun tersebut.
Terbongkarnya fakta dari jasad pemimpin Hamas ini pun mendapat beragam reaksi masyarakat dari berbagai negara.
“The Israeli media unintentionally, continues to prove Yahya Sinwar was indeed a hero who fought until his last breath for his country,” tulis @sar***.
“Masyaa Allah..Surga menjemputmu wahai Pahlawan’,” komentar akun @ria***.
“May Allah grant him the status of sahaba in jannah ameen!,” kata yang lain.
Sebelumnya dilaporkan jika jenazah Yahya Sinwar telah dipindahkan ke lokasi rahasia di Israel setelah dilakukan autopsi di Institut Forensik Abu Kabir pada 17 Oktober lalu.
Hasil autopsi itu mengonfirmasi Yahya Sinwar tewas akibat tembakan di kepala dan tembakan granat. Diketahui ia tewas dalam serangan di Rafah pada 16 Oktober setelah militer Zionis melakukan patroli rutin di Gaza.
Israel memang sudah melacak keberadaan Yahya Sinwar sejak setahun terakhir. Pemimpin Hamas itu disebut sebagai otak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
(agn/agn)