Jakarta –
Bea cukai Amerika Serikat (AS) menyita 90 ekor siput afrika raksasa di bandara. Keberadaan siput itu diketahui setelah tercium bau aneh dari tas penumpang.
Dilansir dari CNN, Kamis (18/7/2024) sebanyak 90 siput itu disita oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Bandara Metropolitan Detroit akhir bulan lalu. Penumpang yang membawa siput itu tiba dari Ghana di Afrika Barat.
Dia pun dihentikan untuk penyelidikan sekunder setelah menyatakan adanya makanan segar.
“Bau aneh yang keluar dari tas penumpang menandakan spesialis pertanian,” kata para pejabat dalam rilisnya.
Selama pemeriksaan bagasi, tas anyaman yang diikat dan berbau aneh menarik perhatian para ahli pertanian. Di dalam tas itu terdapat siput darat afrika raksasa yang panjangnya berkisar antara 7 hingga 15,5 cm.
Sebelum tas itu dibuka, penumpang memang memberikan pernyataan barang terlarang apa saja yang dibawa, seperti kulit sapi dan paprika segar, namun dia tidak menyebutkan siput. Padahal, siput termasuk dalam spesies invasif di AS.
Siput itu akhirnya di sita.
“Siput itu adalah spesies invasif yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian kita. Para ahli pertanian kami selalu mewaspadai tanaman, hewan, dan serangga berbahaya,” kata Penjabat Direktur Pelabuhan John Nowak.
Ternyata, membawa hewan-hewan semacam itu tanpa ada izin bisa membahayakan negara yang didatangi, lho. Siput memakan setidaknya 500 jenis tanaman dan bahkan dapat memakan plester dan plesteran rumah sebagai sumber kalsium.
Departemen Pertanian AS menambahkan bahwa mereka juga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia, karena mereka diketahui membawa parasit cacing paru-paru tikus, yang dapat menyebabkan meningitis.
Ini bukan pertama kalinya siput raksasa Afrika disita di Bandara Metropolitan Detroit. Pada tahun 2023, siput hidup ditemukan di dalam koper seorang traveler yang juga datang dari Ghana.
(sym/fem)