Jakarta –
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin memastikan kelanjutan lima destinasi super prioritas pariwisata. Berfokus kepada pada keberlanjutan dan kualitas masa depan yang lebih baik.
“Lima destinasi super prioritas tadi sudah di-review secara menyeluruh oleh Kemenko Marves dan kami di Borobudur, keputusannya akan dilanjutkan dan direkomendasikan kepada pemerintahan selanjutnya. Untuk meneruskan lima destinasi super prioritas sehingga aspek sustainability, inclusivity, dan quality-nya akan meningkat di lima destinasi super prioritas,” ujar Sandi usai kegiatan Wonderfull Indonesia Outlook 2024-2025, di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Kelima destinasi super prioritas ini terdiri dari Danau Toba di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Di akhir masa periodenya menjabat sebagai Menparekraf, Sandiaga sekaligus pamit dan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh penggerak lima destinasi super prioritas yang telah berjuang bersama-sama untuk menciptakan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dengan baik.
“Tadi saya sama Pak Luhut di Borobudur juga mohon pamit kepada seluruh penggerak 5 destinasi super prioritas, karena tentunya selama bertugas selalu berusaha memberikan yang terbaik. Tapi pasti banyak kesalahan, saya ingin mengucapkan terima kasih,” kata dia.
Melalui kegiatan Wonderful Indonesia Outlook 2024-2025 ini yang menghasilkan sebuah buku panduan, Sandi mengharapkan mampu menjawab tantangan-tantangan pariwisata dan ekonomi kreatif di masa yang akan datang.
Itu sejalan dengan program pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan dilanjutkan pada periode pemerintahan selanjutnya.
“Dengan bangga saya akan mempersembahkan peluncuran dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kita 2024-2025 yang menyajikan analisis komprehensif mengenai dinamika global tantangan yang dihadapi terkait tantangan yang dihadapi dan (melihat) peluang-peluang emas,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan saat ini terdapat pola promosi pariwisata maupun ekonomi kreatif melalui teknologi dan media sosial. Kedua faktor tersebut juga mampu memberikan dampak terhadap keberlanjutan serta
“Penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif keberlanjutan bukan lagi pilihan tapi perlu diposisikan kebutuhan yang diutamakan. Di sisi lain perkembangan teknologi perlu dipandang bukan sebagai substitusi, melainkan peluang baru dan penunjang menuju sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berdaya saing,” katanya dalam tayangan video.
(wsw/fem)