Jakarta –
Pedangdut kembar Rizki dan Ridho menjadi juara satu dalam kompetisi binaraga di Singapura. Punya badan kekar dan berotot ternyata mereka dapatkan bukan dengan cara mudah loh.
Mereka mewakili Indonesia dalam Sport Event FIF World Championship 2024 di Singapura pada 25 Agustus 2024. Rizki berhasil menjadi juara 1 FIF Men Sports Physique Model
Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat itu melawan binaragawan dari 20 negara, di antaranya China, Thailand, Vietnam, dan Taiwan. Sedangkan dari Indonesia membawa 12 binaragawan, termasuk Rizki dan Ridho.
Keberanian mereka ikut kompetisi ini dengan tujuan untuk menantang diri sendiri, mereka mau menghadapi tantangan dalam penerapan disiplin.
“Menerapkan disiplinnya ternyata berpengaruh sih. Termasuk ke keluarga, istri yang tadinya masih makan keripik, kerupuk, mi instan, jadi semua akhirnya sudah bisa makan yang rebus-rebusan, nggak digoreng lagi. Sama pola tidur yang disiplin sih, nggak mau begadang. Jam 10 masuk kamar,” kata Rizky DA di studio Rumpi, jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2024).
Rizki dan Ridho juga ingin memberikan bukti pada netizen yang nyinyir ketika mereka fokus membentuk badan. Punya badan berotot Rizki dan Ridho disebut lebih mirip seperti kuli dan dianggap buang-buang waktu habiskan waktu tanpa ada gunanya di gym.
Padahal mereka mempersiapkan bentuk tubuh seperti itu sudah sejak 2 tahun lalu. Mereka mengejar latihan demi mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan dan disiplin untuk pola makan dan tidur.
“Pola makan itu yang parah bikin otot kebentuk. Hal kecil harus diperhatikan, minyak, gula, garam. Kalau garam memang nggak boleh karena itu mengikat air. Sarapan ubi merah direbus aja, paling keju. Telur waktu dekat kompetisi udah nggak boleh karena kan mengandung garam. Dada ayam sudah nggak diblender, harus dibakar, itu sih yang nangis,” ucap Ridho DA sambil tersenyum.
Mendekati hari kompetisi, Rizki dan Ridho makin getol berlatih. Bahkan mereka rela mengorbankan tidak ambil job nyanyi selama persiapan mereka ikut kompetisi binaraga di Singapura karena itu bisa membuat mereka tidak fokus, lelah, begadang, dan rentan tak disiplin makan.
“10 hari terakhir berjemur tiap pagi, kardio pasti tiap pagi. Sorenya latihan lagi, setiap hari. Harus kejar bagian tubuh mana kurangnya,” ucap Rizki DA.
“Misalnya ada kurang tebal, kadar airnya masih banyak. Buang lemak di pinggir harus lari kardio dan dibungkus jaket,” pungka Ridho DA.
(pus/wes)