Jakarta –
Nikita Mirzani disebut sudah menjalin komunikasi dengan putrinya. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi dilansir dari !nsertlive, Minggu (22/9/2024).
“Jadi memang ada komunikasi sebagai ibu dan anak gitu. Tapi ya mungkin kita sama-sama tahu memang ada permasalahan. Tapi sejauh ini tidak ada yang begitu bermasalah di atas,” terang AKP Nurma Dewi.
“Kalau itu permasalahannya antara ibu dan anak, kita doakan saja rekan-rekan mudah-mudahan perselisihan atau permasalahan dari ibu dan anak ini bisa membaik dan kembali seperti semula, selayaknya ibu dan anak,” sambungnya.
Untuk masalah selanjutnya, AKP Nurma Dewi belum bisa menjelaskannya. Nikita Mirzani sendiri sebelumnya sudah menegaskan tidak pernah mencoret putrinya itu dari Kartu Keluarga.
“Masih anak Nikita Mirzani sampai detik ini, jam ini, tidak pernah dicoret dari kartu keluarga. Kalau dicoret, pasti melibatkan saya karena saya adalah orang yang mengerti hukum, tahu proses mengeluarkan seseorang dari KK. Nggak semudah itu,” kata pengacara Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9).
Fahmi Bachmid memastikan tak ada perubahan data di Dukcapil. Pihak Nikita Mirzani juga tidak pernah mengajukan perubahan permohonan kepada pengadilan.
“Itu akta kelahiran dan kartu keluarga ada sama saya. Nikita itu, semua perbuatan yang mengenai hukum pasti bertanya kepada saya. Dia pasti minta tolong ke saya, sampai detik ini saya tidak pernah mengajukan permohonan kepada pengadilan ataupun kepada Dukcapil untuk mencoret, menghapus seseorang yang bernama Laura, titik,” tegasnya.
Apa yang digemborkan Nikita Mirzani soal status anaknya dalam KK, adalah bentuk caranya mendidik anak. Bintang film Comic 8 itu berharap kelak putrinya bisa melanjutkan kuliah.
“Kenapa belum dihapus? Agar LM bisa kuliah lagi dan itu cara orang tua mendidik anak karena cara orang tua mendidik anak bermacam-macam. Jadi ada orang tua mendidik dengan cara, ‘Ya sudah kamu, saya coret’, hanya sekedar untuk mendidik seseorang. Karena orang tua mempunyai cara teknis mendidik masing-masing,” tegas Fahmi Bachmid.
(wes/pus)