Jakarta –
Desainer Migi Rihasalay memiliki misi mulia yang sampai saat ini masih terus dijalankan dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan keterampilan di Tanjung Lesung.
Ia mengajak anak dan warga Tanjung Lesung untuk tetap fokus mendaur ulang limbah industri. Di antaranya adalah kain perca, limbah pantai hingga material alam seperti daun mati dan ranting yang bakal menjadi karya seni bernilai.
“Kami menggunakan limbah dapur, sampah pantai, dan limbah alam seperti ranting dan daun, mengubahnya menjadi produk seni,” ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta, Kamis (3/10/2024).
Hingga saat ini sudah 45 anak yang tergabung dalam program yang merupakan bagian dari Kampung Joglo, Tanjung Lesung. Lewat Sunday Morning Club yang diadakan setiap tiga bulan sekali, anak-anak bisa belajar untuk membuat kerajinan tangan seperti membuat cangkir dari tanah liat, produk seni dari kardus dan lainnya yang ramah lingkungan.
“Kami ingin mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget dan mengarahkan mereka untuk lebih kreatif dan peduli lingkungan. Kami mengajarkan teknik yang nantinya bisa mereka gunakan untuk menghasilkan produk yang bisa dijual, mendukung UMKM lokal,” ungkap Migi.
“Kami melibatkan ibu-ibu lokal dalam proyek Jember Fashion Carnaval untuk membuat kostum, memanfaatkan limbah kain dan plastik,” sambung Migi.
Tak hanya itu, Migi juga memiliki rencana akan membangun pabrik konveksi di Tanjung Lesung untuk mendorong pemanfaatan kerajinan khas Tanjung Lesung.
“Kami tanamkan benih-benih kreativitas, yang nantinya akan tumbuh dan memberi dampak bagi masa depan anak-anak serta masyarakat lokal,” terangnya.
(wes/pus)