Jakarta –
Kimberly Ryder akhirnya buka suara soal tudingan melakukan kekerasan kepada kedua anaknya. Hal ini juga menjadi permasalahan untuk Edward Akbar sampai melaporkan istrinya itu ke KPAI.
Menurut pemain film Bangsal Isolasi tersebut menyebut apa yang dilakukannya itu tidak seperti yang dibayangkan banyak orang tentang kekerasan.
“Dari aku sendiri aku tidak merasa itu penganiayaan ya, biasa ya. Bukannya aku menormalisasikan ini, cuma memang pasti ibu-ibu bisa relate juga,” kata Kimberly Ryder saat ditemui di Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2024).
“Di saat kita lagi capek banget, kita lagi merasa mungkin kurang me time atau apapun itu, terus merasa tertekan. Apalagi lama sekali aku merasa tertekan gitu,” sambungnya lagi.
Kimberly Ryder menambahkan sangat merasa tertekan dalam pernikahan selamanya.
“Sering-sering aku merasa tertekan dalam pernikahan ini, jadi ada saat-saat di mana memang disesali sekali sih. Cuma biasalah emak-emak meledak, ada lagi capek-capeknya, meledak, marah. Apalagi punya suami yang seperti itu,” terangnya lagi.
Ibu dua anak itu menjelaskan kerap merasa lelah dan itu semua imbas kena semprot dari suaminya.
“Kita yang siap 24 jam akhirnya capek, akhirnya meledak. Habis dimarahin sama suami pula, habis berantem sama suami pula, akhirnya kena ke anak,” tuturnya lagi.
Menurut perempuan yang akrab disapa Kim itu, ia sering minta maaf ke anak-anaknya usai kemarahannya. Ia tahu apa yang dilakukannya salah.
“Bukannya aku mencari simpati cuma ya gimana, ya. Setelah itu aku pun minta maaf sama anak-anak, ‘maaf ya Raiden, maaf ya Aisyah, mama marah tadi. Ini bukan salah Raiden dan Aisyah, ini mama yang kelepasan’,” terangnya lagi.
Edward Akbar Melaporkan Kimberly Ryder
Diketahui, Edward Akbar melaporkan Kimberly Ryder atas dugaan kekerasan pada anak. Aduan itu disampaikan oleh kuasa hukum Edward Akbar, Jundri R. Berutu dan aduan tersebut telah diterima oleh KPAI.
“Kami hadir untuk menyampaikan pengaduan, tadi pengaduan kami sudah diterima oleh KPAI, nanti akan ditindaklanjuti,” kata Jundri R. Berutu saat ditemui di KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).
Ada tiga kejadian yang melatarbelakangi Edward Akbar mengadukan istrinya ke KPAI.
“Ada tiga kejadian yang kami berikan sebagai bukti. Yang pertama itu kekerasan sekitar bulan Oktober 2023, itu pelaku ini yang diduga menjewer anaknya hingga tersungkur, terjatuh dan menangis,” beber Jundri R. Berutu.
“Terus kemudian dilanjutkan Februari 2024 memukul perut anaknya hingga menangis. Kemudian yang ketiga itu terhadap anak pertama, dicakar sehingga ada bekas luka cakaran,” sambungnya.
(wes/pus)