Jakarta –
Penyanyi Indahkus menceritakan pengalamannya mengalami bullying saat menjadi koas. Bullying yang pernah dialami Indahkus macam-macam.
Perempuan yang menarik perhatian karena bergabung dalam acara survival show China bertajuk E-Pop Unity itu memberikan penekanan soal bullying yang sebenarnya bisa terjadi dalam pekerjaan apa pun.
“Aku kalau ngomong selalu aku garis bawahi kayak proses perundungan itu terjadi di banyak kerjaan, banyak tempat. Nggak selalu, melulu misalkan, ‘Oh seluruh Indonesia nih dokternya di-bully’. Nggak! Jadi balik lagi, ini cuma oknum ya guys,” kata Indahkus saat menjadi bintang tamu Rumpi: No Secret di studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (26/8/2024).
Indahkus menceritakan pada masa itu bukan tipe yang hanya diam saat alami perundungan. Indah meraih gelar dokter di salah satu universitas swasta di Cimahi, Jawa Barat dan menjadi dokter umum.
“Aku juga anaknya ngelawan sih. Kalau misalkan aku merasa, oh ini sudah masuk ke kesempatan perundungan, ya aku balas. Balasnya dengan cara aku sendiri,” tuturnya.
“Aku pernah dirundung di medsos sama senior-seniorku, terus jadinya fitnah segala macam. Aku datangin senior aku, aku tanya, ‘Kenapa?’ aku baik-baik gitu. ‘Aku nggak suka kayak gini, karena jadi fitnah ini nggak benar. Ini informasinya dari mana?’ dan segala macamnya. Aku klarifikasi,” tuturnya.
Pemilik nama lengkap Indah Kusumaningrum itu mengatakan satu per satu masalahnya selesai. Namun, tetap saja ada momen perundungan yang akhirnya tidak bisa membuatnya melakukan apa-apa.
“Disenggol doang mah… sudahlah ya. Di-bully, dikirim hoaks pernah, kayak di-chat, ‘Iya Indah artis ya sekarang’, chat banyak banget. Sampai orang-orang tahunya aku… iya kak gitu (artis sombong),” bebernya.
“(Dimintain uang) sudah pasti. Dulu aku ingat… itu waktu koas, kalau sarjana sih nggak. Speaker dulu Rp 11 juta, sama ada ya ngurusin acara. Beliau (onum perundung) minta dibikinin acara dari kita-kita juga. Kurang lebih puluhan (juta) keluar. Aku sudah lama banget juga. Setelah itu, kloter-kloter berikutnya sempat ketahuan sama rumah sakit atau kampus gitu. Habis itu sudah nggak ada,” cerita Indahkus.
Bintang serial Cerita Dokter Cinta dan Patriot Taruna: Virgo and The Sparklings itu menegaskan tidak semua dokter mengalami tersebut. Akan tetapi, tindak bullying dimanapun harus disetop.
Perundungan di kalangan dokter jadi sorotan ketika dr ARL, residen PPDS anestasi FK Undip ditemukan tewas di kosannya, kawasan Lempongsari, Semarang, Senin (12/8) malam. Saat itu ditemukan juga buku harian di kamar korban yang sembilan halamannya berisi keluhan kepada Tuhan maupun orang tersayang.
Dilansir dari detikJateng, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar pada Jumat (16/8) menerangkan berdasarkan visum luar, terdapat tiga bekas suntikan di punggung lengan kiri korban. Obat diduga disuntikkan di sana karena polisi menemukan sisa obat di kamar kos korban daerah Lempongsari.
Korban juga sempat cerita ke ibunda mau berhenti kuliah karena adanya bullying. Kasus ini menjadi atensi Kementerian Kesehatan. Pihak Kemenkes sudah mengirimkan surat tentang pemberhentian Prodi Anestesi Fakultas Kedokteran Undip Semarang di RSUP Dr Kariadi.
Selain itu, pihak kampus membantah adanya perundungan terhadap mahasiswi PPDS Prodi Anestesi FK Undip. Undip mengaku sudah melakukan penyelidikan internal.
“Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar,” kata Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip, Utami Setyowati di kantornya, Semarang, Kamis (15/8).
Simak juga Video ‘Buka-bukaan Kemenkes RI soal Data Kasus Bullying Dokter’:
[Gambas:Video 20detik]
(pus/wes)