Danilla, Dul Jaelani hingga Vina Panduwinata Meriahkan Jazz Gunung Burangrang (Foto: ist)
JAKARTA – Jazz Gunung Indonesia (JGI) kembali melanjutkan rangkaian festival Jazz Gunung, kali ini dengan gelaran keempat yang akan berlangsung di Dusun Bambu, Bandung, pada 19 Oktober 2024. Bertajuk Jazz Gunung Burangrang: Sora-Sora Bergembira!, festival ini siap menghadirkan pengalaman musik jazz yang tak terlupakan di tengah keindahan alam.
Acara ini akan memanjakan pengunjung dengan penampilan musisi hebat di tiga panggung utama serta satu panggung khusus untuk konser silent. Beragam musisi lintas generasi, dari legenda hingga talenta muda, akan tampil. Beberapa di antaranya adalah Elvy Sukaesih bersama Bandung Jazz Orchestra, Tohpati Ethnomission, Vina Panduwinata & F • I • [e] • R • Y, Danilla, Dul Jaelani Dewa 19 Experience, Sambasunda, Sokhi, AIB Show, Kevin Yosua Big 6, Nadine Adrianna, Benn Yapari, Arumtala, Ear Sun, dan Arnando Putra & Frank Pattinasarany.
Menurut Bagas Indyatmono, Direktur Utama PT JGI, festival ini bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan regenerasi. “Kami selalu mengutamakan aspek edukasi dan regenerasi dalam setiap acara kami. Musisi yang kami pilih juga memiliki hubungan yang kuat dengan tanah Pasundan,” jelasnya.
Ari Hermanto, General Manager Dusun Bambu, mengungkapkan, “Jazz Gunung Burangrang 2024 di Dusun Bambu membuktikan bahwa seni dan alam dapat berpadu dengan sempurna. Kami berharap pengunjung dapat menikmati keindahan alam Burangrang yang asri sambil merasakan alunan musik jazz yang akan memanaskan suasana. Kami juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan ramah bagi semua pengunjung.”
Selain menikmati musik jazz, pengunjung juga bisa menjelajahi berbagai fasilitas di Dusun Bambu, mulai dari wahana permainan di kids zone, aneka restoran dengan kuliner lokal, hingga instalasi seni dari bambu yang menakjubkan. Semua ini membuat acara menjadi pilihan tepat untuk bersantai bersama keluarga dan teman.
Jazz Gunung Indonesia adalah festival jazz bernuansa etnik yang digelar di amfiteater terbuka, terletak di destinasi wisata pegunungan yang indah dan sejuk. Tujuannya adalah memperkenalkan musik jazz sembari mempromosikan keindahan alam Indonesia.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2009 di Bromo, festival ini terus berkembang dengan tambahan lokasi seperti Ijen, Banyuwangi pada 2016, dan kini di Burangrang serta Slamet. Pada Jazz Gunung Bromo, yang diadakan selama dua hari, festival ini mampu menarik 2.750 pengunjung setiap harinya, dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari 24 miliar rupiah.
Jazz Gunung juga tetap sukses diadakan selama pandemi pada 2021 dan kembali dengan kapasitas penuh pada 2022, menerapkan protokol kesehatan. Tahun ini, rangkaian Jazz Gunung dimulai dari Slamet (Mei), Bromo (Juli), Ijen (Agustus), Burangrang (Oktober), dilanjutkan dengan GAIA Music Festival: Jazz In The Valley (Agustus), dan International Golo Mori Jazz (November).
Tiket festival dijual dengan harga Rp200.000. Bagi para penggemar jazz yang ingin mendapatkan harga spesial, tersedia flash sale dengan harga Rp100.000 yang hanya berlaku pada Jumat, 27 September 2024, mulai pukul 10.00 WIB di situs resmi www.jazzgunung.com.
(aln)