Kategori: Travel

  • Organda Geram, Banyak Bus Wisata Ilegal Masih Bebas Beroperasi di Jalan Raya!

    Organda Geram, Banyak Bus Wisata Ilegal Masih Bebas Beroperasi di Jalan Raya!




    Jakarta

    DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyoroti kecelakaan Bus Pariwisata yang menelan korban jiwa pada Sabtu (25/10 ) di Tol Exit Pemalang.

    Sebagai informasi, kecelakaan maut melibatkan bus wisata terjadi di ruas Tol Pemalang-Batang, tepatnya di km 312B arah Semarang-Jakarta. Korban berjumlah empat orang. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (25/10/2025). Hingga kini kejadian tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.

    Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal DPP Organda Kurnia Lesani Adnan mengatakan, masih ada ketidaksesuaian pada penyelenggaraan angkutan umum berdasarkan ketentuan dan Undang-undang Angkutan Jalan sebagaimana diatur.


    “Kami melakukan penelusuran bahwa Bus Pariwisata dengan plat DK 9296 AH yang tadinya tercatat di Samsat Denpasar, namun dilakukan pencabutan berkas dan didaftarkan ke daerah lain sejak 2020. Sampai saat ini masih belum teregistrasi ke daerah yang dituju,” ujar pria yang akrab disapa Sani itu dalam siaran pers yang diterima detikTravel, Rabu (29/10).

    Selain itu, masih ada ketidaklaikan administrasi seperti STNK yang tidak diperpanjang, uji berkala dan kartu pengawasan yang juga tidak diperpanjang.

    “Dari sini kita bisa lihat kalau kendaraan yang digunakan adalah moda transportasi tidak laik administrasi, STNK mati, uji berkala mati, kartu pengawas (KPS) tidak ada namun leluasa beroperasi di jalan raya,” ujarnya.

    Ia menuturkan, kejadian tersebut seharusnya tidak terulang dan perlu menjadi perhatian bagi seluruh pemangku kepentingan dalam hal pengawasan dan penegakan hukum di jalan raya terhadap kendaraan umum yang tidak laik administrasi.

    “Hal ini tidaklah menjadi tanggung jawab penuh satu institusi saja ( Kementerian Perhubungan), namun juga menjadi tanggung jawab seluruh pihak. Mulai dari kepolisian sebagai penegak hukum di Jalan hingga urusan pertanggungan asuransi kecelakaan yang mana pemerintah diwajibkan hadir namun seharusnya bukan Kepada pengguna kendaraan yang tidak laik administrasi seperti ini,” kata dia.

    Organda menyatakan turut prihatin dan berduka cinta atas korban meninggal dunia dan akan terus mengedukasi seluruh pihak dari pengguna angkutan umum hingga pemilik kendaraan.

    “Kami turut berduka cita atas korban meninggal dunia. Jelas kejadian ini tidak memberikan contoh yang baik dimana pemilik kendaraan mengabaikan ketentuan dan kewajiban terhadap kelaikan administrasi dan kewajiban menghadirkan pelayanan aman nyaman selamat dan profesional,” ujarnya.

    Sani menambahkan bahwa sudah saatnya pemerintah sebagai regulator bertindak tegas menghindari kejadian berulang dan korban jiwa yang sia-sia.

    “Kami berharap penegak hukum tidak hanya mengusut pengemudi bus saja, namun juga penanggung jawab (pemilik/management) serta penyelenggara perjalanan juga diminta pertanggungjawaban karena telah menggunakan moda transportasi tidak laik administrasi sehingga merenggut nyawa ini. Kejadian ini seharusnya dapat diminimalisir dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas,” ujar dia.

    (ddn/fem)



    Artikel aslinya

  • Ada Kebakaran di Marina Bay Sands, Diduga Akibat Pekerjaan Las

    Ada Kebakaran di Marina Bay Sands, Diduga Akibat Pekerjaan Las




    Jakarta

    Asap hitam mengepul dari atap Marina Bay Sands (MBS) pada Senin (28/10/2025) sore. Kebakaran dilaporkan berasal dari pekerjaan las di area hotel mewah tersebut.

    Dikutip dari The Strait Times, Rabu (29/10) Dinas Pertahanan Sipil Singapura (Singapore Civil Defence Force/SCDF) menyebut mereka menerima laporan kebakaran di 1 Bayfront Avenue sekitar pukul 15.40 waktu setempat.


    Api membakar tikar plastik di lantai 55 Tower 3 MBS. Beruntung, petugas hotel berhasil memadamkan api lebih dulu menggunakan selang pemadam (hose reel) sebelum tim SCDF tiba di lokasi.

    Tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut. Juru bicara MBS menyampaikan bahwa kebakaran terjadi di area yang tidak dapat diakses oleh tamu hotel.

    “Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden ini,” ujar juru bicara MBS.

    Pihak MBS juga memastikan bahwa operasional hotel tetap berjalan normal dan tidak terdampak oleh insiden tersebut. Sementara itu, dalam beberapa video yang diunggah ke media sosial, tampak asap hitam pekat membubung dari bagian atap MBS, memicu perhatian warga dan wisatawan di sekitar Marina Bay.

    Menurut keterangan awal dari SCDF, api kemungkinan besar berasal dari aktivitas pengelasan yang dilakukan di sekitar area tersebut.

    (upd/fem)



    Artikel aslinya

  • Lembang Langganan Banjir, Bupati Bandung Barat Bilang Apa?

    Lembang Langganan Banjir, Bupati Bandung Barat Bilang Apa?




    Bandung

    Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menjadi langganan banjir, padahal masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit saat ini. Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail berjanji untuk melakukan pembenahan.

    Daerah langganan banjir di Lembang meliputi Jalan Raya Tangkuban Parahu, Jalan Panorama, Jalan Maribaya, hingga Jalan Kolonel Masturi. Aktivitas warga pun terganggu akibat banjir itu.

    Belakangan, wisatawan juga mengeluhkan sulitnya menikmati liburan di Lembang akibat kemacetan dan genangan air yang sering terjadi. Padahal, sektor pariwisata di KBB, terutama di Kecamatan Lembang. Bahkan, Lembang menjadi salah satu penyumbang utama PAD daerah tersebut.


    Warga pun meminta agar pemerintah turun tangan mengatasinya. Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mengentaskan masalah banjir di kawasan wisata Lembang.

    “Saya sudah kontakan dengan Pak Gubernur (Dedi Mulyadi), dan alhamdulillah sudah dapat respons untuk membantu penyelesaian banjir di Lembang,” kata Jeje saat dikonfirmasi detikJabar dan dikutip Rabu (29/10/2025).

    Penanganan banjir dilakukan dengan merevitalisasi drainase yang semestinya menampung air dari daerah hulu. Namun, drainase tak mampu menampung air sehingga akhirnya meluap menggenangi jalan.

    “Buat pengerjaannya mulai di akhir Oktober ini atau awal November, itu memang karena jalannya juga di Panorama kewenangan provinsi. Kemudian di tahun berikutnya sisanya di jalan kabupaten kita yang kerjakan,” kata Jeje.

    Alih Fungsi Lahan dan Drainase

    Di mata Dedang Kurnia, relawan kebencanaan sekaligus warga asli Lembang, penyebab daerah tempatnya lahir dan besar itu langganan kebanjiran karena perubahan di saluran drainase.

    “Selain karena intensitas hujan yang deras, drainase ke hilirnya itu kecil enggak bisa menampung debit air yang deras dari hulu,” kata Dedang.

    Kemudian ada drainase yang dulu berperan memecah aliran air dari hulu agar tak ditampung di saru saluran saja, kini sudah tidak difungsikan lagi. Sontak drainase yang kini difungsikan kelebihan beban.

    “Drainase yang ke arah Situ PPI sekarang tidak ada, karena dulu setahu saya pembuangannya di bagi 2 dari hulu itu. Satu ke arah Kayuambon, yang satunya lagi ke arah (Situ) PPI,” kata Dedang.

    Permasalahan lainnya yakni larian air dari daerah hulu Lembang, seperti Cikole sudah berkurang drastis karena alih fungsi lahan. Di daerah yang semestinya tetap berbentuk resapan air itu, kini banyak berdiri bangunan semi permanen hingga permanen.

    “Ya harus diakui, di Lembang ini resapan airnya sudah berkurang. Di hulu itu banyak alih fungsi lahan, harusnya hutan berubah jadi tempat wisata, kafe, rumah. Otomatis ke hilir airnya tidak terserap dulu ke tanah, tapi langsung masuk drainase,” kata Dedang.

    ***

    Selengkapnya klik di detikJabar

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Turis AS Jatuh di Pantai Atuh, Cedera Parah

    Turis AS Jatuh di Pantai Atuh, Cedera Parah




    Klungkung

    Warga negara (WN) Amerika Serikat (AS), Annette Watson (58), terjatuh saat menuruni tangga di Pantai Atuh, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, Selasa (28/10/2025). Turis itu mengalami cedera lengan kiri.

    “Dia jatuh kurang lebih posisi lima meter dari posisi dia jatuh. Kemudian, korban merasa kesakitan atau nyeri pada lengan bagian kiri,” terang Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara, dikutip dari detikBali, Rabu (29/10/2025).

    Cakra mengatakan berdasarkan keterangan Kadek Parwati dari Klinik Nusa Medika, WN AS itu jatuh sekitar pukul 14.10 Wita. Annette tetap melanjutkan turun dalam kondisi cedera.


    Namun, kondisinya memburuk. Dia tak bisa berdiri setelah sampai di pantai.

    Beruntung, Annette segera dievakuasi oleh Unit Siaga SAR Nusa Penida, Klinik Nusa Medika, Pos TNI AL Nusa Penida, Polsek Nusa Penida, Babinsa Pejukutan, dan kerabatnya.

    Annette akhirnya dipindahkan ke parkiran atas Pantai Atuh melalui jalur darat pada pukul 18.05 Wita. Ia digotong menggunakan tandu karena akses menuju atas tebing medannya cukup sulit.

    “Kondisi jalur yang cukup lebar dapat mempermudah pengangkatan dengan tandu. Bisa dilakukan oleh enam orang. Selanjutnya, Annette dibawa menuju ke Klinik Nusa Medika dengan menggunakan ambulans,” kata Cakra.

    ***

    Selengkapnya klik di sini.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Penumpang Ngaku Digigit Kutu Busuk di Pesawat, Maskapai Menepis

    Penumpang Ngaku Digigit Kutu Busuk di Pesawat, Maskapai Menepis




    Jakarta

    Seorang penumpang pesawat mengalami bentol-bentol merah setelah terbang naik Scoot dan menduga digigit kutu busuk. Maskapai menolah dugaan itu.

    Dilansir dari mothership, Rabu (29/10/2025) penumpang itu terbang dari Penang ke Singapura pada 19 Oktober. Dia mengatakan kursinya berbau tak sedap dan sabuk pengamannya berjamur.

    Dia tak bisa memastikan apakah bangku lain juga dalam kondisi yang sama karena kabin remang-remang dan dia dalam penerbangan larut malam.


    Dia tak banyak komentar saat itu karena penerbangan hanya dalam waktu singkat. Dia pun memutuskan untuk menoleransi aroma tidak sedap itu.

    Namun, keesokan paginya, ia mulai mengalami gatal dan iritasi hebat di pahanya. Gatal itu berkembang menjadi bentol-bentol merah dan bintik-bintik seperti gigitan.

    Ternyata penumpang yang duduk di sebelahnya mengalami hal serupa. Kemudian dia mencari pertolongan medis dari dua dokter dan diberi resep krim untuk area yang terkena. Menurut memo dokter, disebutkan bahwa ia diperiksa karena ruam di paha posterior bilateral.

    “Sepertinya gigitan serangga (beberapa bintik),” tulis memo dokter.

    Tanggapan maskapai Scoot

    Penumpang yang tak ingin disebutkan identitasnya itu mengatakan telah mengajukan laporan resmi kepada Scoot pada 21 Oktober sekitar pukul 10.00. Dia telah mengonfirmasi beberapa kali hingga kemudian menerima balasan pada 27 Oktober.

    Dalam balasannya, Scoot meminta maaf atas ketidaknyamanan atau ketidakpuasan yang mungkin dialaminya. Scoot meyakinkan penumpang tersebut bahwa penyelidikan telah dimulai dan akan membalasnya sesegera mungkin setelah mereka meninjau semua informasi secara menyeluruh.

    Setelah penyelidikan, Scoot mengatakan bahwa mereka tidak menemukan kutu busuk seperti yang diklaim penumpang.

    “Kami menyadari bahwa kebersihan pesawat penting untuk memastikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi pelanggan kami,” kata seorang juru bicara Scoot.

    “Maskapai ini menerapkan proses kebersihan dan higiene yang ketat, termasuk pembersihan mendalam secara berkala dan pengendalian hama di semua pesawat,” jubir itu menambahkan.

    Scoot juga meminta maaf atas pengalaman pelanggan tersebut dan mengatakan akan terus menindaklanjutinya.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Kepiting Kuasai Jalanan untuk Migrasi, yang Lain Dilarang Lewat

    Kepiting Kuasai Jalanan untuk Migrasi, yang Lain Dilarang Lewat




    Jakarta

    Kepiting merah menguasai jalanan setiap Oktober di Pulau Christmas, Australia. Papan peringatan dipasang untuk memuluskan perjalanan kepiting-kepiting itu, petugas juga diturunkan.

    Bukan 100 atau 200 ekor kepiting yang melintasi jalanan itu. Jumlahnya tak main-main, mencapai 100 juta kepiting merah (Gecarcoidea natalis) yang terlibat.


    Ya, Setiap Oktober, Pulau Christmas dikuasai kepiting merah. Jalanan ditutup, warga mengalah.

    Pemandangan spektakuler itu tak hanya memukau wisatawan, tapi juga menjadi momen penting bagi para konservator dan penjaga taman nasional, serta ditunggu oleh warga lokal.

    Petugas taman diturunkan untuk mengamankan kepiting-kepiting-kepiting itu. Mereka menjaga agar kepiting itu terhindar dari invasi semut kuning.

    Jutaan Kepiting Lagi Migrasi Tahunan, Jalanan Sampai DitutupJutaan kepiting merah melakukan migrasi tahunan, jalanan ditutup (Parks Australia/BBC)

    “Langkah ini juga bagian dari upaya melindungi mereka dari ancaman semut kuning invasif,” ujar Brendon Tiernan, koordinator Program Lapangan Senior di Taman Nasional Pulau Christmas untuk spesies terancam, dikutip dari The Guardian, Rabu (29/10/2025).

    Semut kuning invasif pernah menjadi momok besar di pulau itu. Hewan kecil itu menyemprotkan asam format ke tubuh kepiting, menyebabkan dehidrasi hingga kematian massal.

    Untuk mengatasinya, para ilmuwan memperkenalkan tawon mikro asal Malaysia pada 2016. Tawon dianggap sebagai predator alami yang menekan populasi hama penghasil madu, sumber makanan utama semut tersebut.

    Jutaan Kepiting Lagi Migrasi Tahunan, Jalanan Sampai DitutupJutaan kepiting merah migrasi (Parks Australia/BBC)

    “Dampaknya sangat signifikan. Kami memang belum memenangkan perang, tapi kami sudah membuat kemajuan besar,” kata Tiernan.

    Sebelum program itu dimulai, sekitar dua pertiga populasi kepiting merah sempat musnah pada awal 2000-an hingga pertengahan 2010-an. Kini, jumlahnya kembali melonjak hingga lebih dari 180 juta ekor. Jumlah itu menunjukkan sebuah pemulihan luar biasa dalam waktu satu dekade.

    Buat warlok, musim migrasi kepiting merah itu dianggap spesial. Mereka menggunakan peniup daun dan penggaruk taman untuk membantu kawanan kepiting melintasi jalan dengan aman. Sebagian bahkan rela menyapu halaman dan jalanan rumah sebelum berangkat kerja atau sekolah agar tidak melukai hewan-hewan kecil berwarna merah itu.

    “Jalanan di sini berubah seperti karpet merah yang bergerak,” kata seorang warga sambil tersenyum.

    Di banyak teras rumah, kepiting beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan perjalanan panjangnya ke pesisir. Penduduk dengan sabar memindahkan mereka satu per satu, mengarahkan ke jalur yang lebih aman dan pendek.

    Migrasi Menuju Pantai

    Setibanya di pantai, kepiting jantan menggali liang untuk betina bertelur. Betina akan mengerami telurnya selama dua minggu, lalu melepaskannya ke laut pada saat air pasang, diperkirakan jatuh pada 14-15 November tahun ini.

    Setelah menetas, larva-larva kecil mengikuti arus laut selama sekitar sebulan hingga kemudian kembali ke daratan sebagai kepiting muda. Siklus kehidupan itu berulang setiap tahun, menjadi ritual alami yang ditunggu-tunggu penduduk dan wisatawan.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Pembangunan Lift di Tebing Ikonik Pantai Kelingking Tuai Polemik, Ternyata Berizin

    Pembangunan Lift di Tebing Ikonik Pantai Kelingking Tuai Polemik, Ternyata Berizin




    Klungkung

    Pembangunan lift di tebing Pantai Kelingking, Nusa Penida, Klungkung, Bali menuai polemik. Lift itu dinilai merusak keindahan alami kawasan tersebut, apa kata Pemda Klungkung?

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung merespons pro dan kontra itu. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, I Made Sudiarkajaya mengatakan pembangunan lift di destinasi pariwisata Nusa Penida itu telah berizin.

    “Terakhir, (perizinan) terbit di OSS (Online Single Submission),” ujar Sudiarkajaya, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (29/10/2025)


    Sudiarkajaya membeberkan berbagai persyaratan perizinan yang dimaksud meliputi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Selain itu, ada pula dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR), Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PBBR), hingga Nomor Induk Berusaha (NIB).

    “Saya sudah menerbitkan (NIB) begitu penagihan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) selesai. Dia (investor) sudah transfer Rp 1,50 miliar ke kas daerah.

    Sudiarka menekan proyek tersebut sudah mematuhi perizinan secara keseluruhan. Dia mengatakan Pemkab Klungkung melalui Dinas PUPR Klungkung dapat meninjau kembali potensi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.

    “Tinggal melakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh UPT teknis sesuai janji awal dia (investor) dalam dokumen-dokumen itu dan penerbitan Sertifikat Laik Fungsi,” kata dia.

    Pembangunan lift setinggi 182 meter itu diyakini untuk memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kelingking. Selama ini, turis harus melewati tangga yang curam jika hendak pelesiran ke pantai itu.

    Sudiarka menyebut proyek lift tersebut sudah diperhitungkan secara matang oleh Dinas PUPR Klungkung bersama akademisi.

    “Kalau nanti ada yang tidak sesuai, akan diperingatkan. Kemudian harus ada pemenuhan janji awal,” kata dia.

    Berdasarkan catatan detikBali, lift kaca setinggi 182 meter itu merupakan proyek kerja sama antara investor China, PT BNP (Bina Nusa Properti) sebagai pemegang kuasa, dan Banjar Adat Karang Dawa, di Desa Bungamekar, Nusa Penida. Adapun, peletakan batu pertama proyek pembangunan lift kaca itu sudah dimulai pada 7 Juli 2023.

    Lift tersebut mengadopsi lift di bukit di Taman Hutan Nasional Zhangjiajie, Hunan, China, atau yang sering disebut sebagai Gunung Avatar. Investor asing pembuat lift di Pantai Kelingking pun orang yang sama dengan pembuat lift di Gunung Avatar.

    ***

    Selengkapnya klik detikBali.

    (fem/fem)



    Artikel aslinya

  • Ketinggalan Rombongan Kapal Pesiar, Turis Tewas di Pulau Lizard

    Ketinggalan Rombongan Kapal Pesiar, Turis Tewas di Pulau Lizard




    Jakarta

    Polisi Queensland membeberkan kematian seorang penumpang kapal pesiar di Pulau Lizard, sekitar 240 km dari Cairns. Turis itu tertinggal rombongan.

    “Perempuan itu dilaporkan hilang kepada polisi pada 25 Oktober, setelah gagal menaiki kapal di perairan lepas pantai Queensland pada Sabtu pagi,” keterangan polisi, seperti dilansir dari BBC, Rabu (29/10/2025).

    Penumpang yang diidentifikasi seorang perempuan berusia 80 tahun itu sedang berlayar dengan Coral Adventurer milik Coral Expeditions. Pelayaran itu dimulai Jumat (24/10) pagi dan direncanakan mengelilingi Australia selama 60 hari.


    Pada Sabtu, perempuan itu mendaki Pulau Lizard, bersama penumpang lain dari kapal pesiar Coral Adventurer. Dia diyakini beristirahat sehingga terpisah dari rombongan.

    Memasuki petang, kapal meninggalkan pulau. Namun, kapal kembali setelah beberapa jam berlayar setelah awak kapal menyadari bahwa penumpang belum lengkap. Kemudian, dipastikan seorang perempuan berusia 80 tahun yang tertinggal.

    Operasi pencarian besar-besaran untuk menemukan jenazah perempuan itu dilakukan pada Minggu pagi.

    Dalam sebuah pernyataan, CEO Coral Expeditions, Mark Fifield, mengakui kematian tragis seorang penumpang di Coral Adventurer saat bertamasya ke Pulau Lizard ini. Dia mengatakan bahwa kru telah memberi tahu pihak berwenang bahwa wanita tersebut hilang pada Sabtu.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan diluncurkan di darat dan laut. Setelah operasi tersebut, Coral Expeditions diberitahu oleh polisi Queensland bahwa wanita tersebut telah ditemukan meninggal dunia di Pulau Lizard,” kata Mark.

    “Meskipun penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung, kami sangat menyesal atas kejadian itu. Kami menawarkan dukungan penuh kami kepada keluarga wanita tersebut,” dia menambahkan.

    Seorang juru bicara Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan pertama kali diberitahu tentang perempuan yang hilang itu pada Sabtu sekitar pukul 21.00 oleh kapten kapal. Mereka mengatakan sedang menyelidiki dan akan bertemu dengan awak kapal saat berlabuh di Darwin akhir pekan ini.

    Pihak berwenang mengatakan akan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya untuk menyelidiki kasus ini dan menganggap serius keselamatan penumpang dan awak kapal komersial.

    (sym/fem)



    Artikel aslinya

  • Misteri Hotel Mewah Thailand yang Berubah Jadi Kapal Hantu

    Misteri Hotel Mewah Thailand yang Berubah Jadi Kapal Hantu



    Misteri Hotel Mewah Thailand yang Berubah Jadi Kapal Hantu



    Artikel aslinya

  • Melihat Pameran Relikui Santo Carlo Acutis, Orang Suci dari Generasi Milenial

    Melihat Pameran Relikui Santo Carlo Acutis, Orang Suci dari Generasi Milenial


    Jakarta

    Pameran Relikui Santo Carlo Acutis digelar di Kapel Hati Kudus Yesus Santa Ursula, Jakarta. Mari melihat lebih dekat orang suci dari generasi milenial ini.

    Umat Katolik Indonesia diberikan kesempatan yang luar biasa untuk berdoa langsung di depan reliqui Santo Carlo Acutis, santo milenial yang baru dikanonisasi di bulan September 2025 oleh Pope Leo IV dan baru saja diperingati hari raya di setiap tanggal 12 Oktober di tiap tahunnya.

    Jika menggunakan kendaraan pribadi, disarankan untuk tidak parkir di sepanjang entrance gate, namun dapat disarankan mencari parkir yang lebih aman dan berjalan kaki.


    Selain dengan menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan transportasi online juga dapat menjadi pilihan bagi pengunjung.

    Selain itu, menggunakan MRT dengan turun di halte MRT Bundaran HI sangatlah aman dengan rute pemberhentian arah Jakarta Selatan.

    Santo Carlo Acutis adalah santo milenial yang baru dikanonisasi bulan September 2025. Banyak keajaiban dan miracle yang tercatat pada gereja Katolik Roma lewat berdoa dengan perantaraan Santo Carlo Acutis.

    Salah satu ajarannya yang terkenal yaitu “Yesus adalah sahabatku, dan Ekaristi adalah jalan tol menuju surga”. Pameran Ekaristi dan Reliqui Santo Carlo Acutis dibuka untuk umum pada tanggal 21-25 Oktober 2025 dengan ketentuan berlaku.

    Pengunjung yang hadir harus mengisi Google Form yang disediakan pada e-flyer yang tersedia dan wajib lapor pada site yang telah disediakan saat berkunjung. Sayang jika umat Katolik melewatkan moment yang berharga ini.



    Artikel aslinya