Kategori: Makeup

  • Upaya Para Saksi Selamatkan Dante yang Ditenggelamkan Yudha Arfandi

    Upaya Para Saksi Selamatkan Dante yang Ditenggelamkan Yudha Arfandi




    Jakarta

    Beberapa orang yang ada di lokasi saat Dante, putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, tak sadarkan diri di pinggir kolam renang memberikan kesaksiannya di persidangan. Selain Damar ada juga seorang guru renang bernama Wahyu yang turut berupaya memberikan pertolongan untuk bocah berusia 6 tahun itu.

    Putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu tak sadarkan diri setelah tenggelamkan ke dalam kolam oleh Yudha Arfandi yang kini menjadi terdakwa. Wahyu awalnya mendengar teriakan minta tolong dari orang tua muridnya, yakni Darma. Saat itu Darma juga sudah melakukan CPR pada Dante.

    “Di lokasi kejadian pada waktu itu sedang mengajar dan ketika itu ada orang tua murid saya, Pak Darma Hutapea di kolam dewasa. Pada waktu itu Pak Darma panggil saya, ‘Pak Wahyu tolong!’ Saya datang, saya lihat Pak Darma sedang memberikan CPR (ke Dante),” kata Wahyu di depan semua yang hadir di persidangan tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (5/8/2024).


    Wahyu mengaku sempat memberikan pertolongan kepada Dante dan life guard juga memberikan pertolongan. Saat itu Wahyu mengaku tidak melihat Yudha Arfandi berada di dekat Dante yang sedang mendapat pertolongan karena tak sadarkan diri dan mengeluarkan muntah.

    “Saya gantikan, saya lihat anak kembung, akhirnya saya kembalikan kepala lebih rendah dari bahu, kemudian datang Sartono, dan menggantikan teman saya. Di saat itu ada nakes. Kejadian spontan, saya tidak melihat terdakwa,” kata Wahyu.

    Wahyu saat itu tidak ikut ke rumah sakit. Ia sempat nangis di kolam renang karena mendapatkan kabar anak yang dia tolong tadi meninggal dunia.

    “Tidak ada reaksi sempat diberikan oksigen, tidak tahu ada nafas. Lalu dibawa ke rumah sakit, Pak Sartono dan ibu nakes tadi yang ikut, saya nggak ikut. Saya langsung diam di kolam renang, saya nangis melihat anak tidak berdaya. Datanglah teman saya, dan mengatakan anak itu tidak tertolong,” kata Wahyu terbawa emosi dan menangis.

    Wahyu juga merasa janggal dengan kejadian yang dialami oleh putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu. Pasalnya dalam CCTV itu ia melihat Dante sempat berusaha menyelamatkan diri, tapi didorong oleh Yudha Arfandi agar ke tengah kolam renang.

    “Semua melihat CCTV, di situ saya lihat ada kejanggalan, 5 sampai 10 menit. Nah itu kenapa seperti itu di situ ada penarikan anak, jadi si korban sudah tidak berdaya dan ketika menggapai ke tepian didorong lagi, pas ke tepi didorong lagi, ditarik lagi ke dalam lama. Saya sebagai pelatih renang saya nggak tega, saya langsung pergi, saya langsung kabarin…,” Wahyu sulit melanjutkan ucapannya dan menangis.

    “Posisi terdakwa di pinggir. Setelah saya lihat di CCTV yang menaikkan korban si terdakwa ya,” lanjutnya sambil terus menangis.

    Ia juga melihat dari CCTV, Dante ditenggelamkan sebanyak 12 kali oleh Yudha Arfandi. Wahyu menilai apa yang dilakukan Yudha Arfandi bukanlah prosedur seperti dilakukan pelatih renang lainnya untuk melakukan latihan pernafasan.

    Melihat adanya kejanggalan setelah menyaksikan CCTV kolam renang, Wahyu bersama dengan saksi lainnya memutuskan untuk lapor ke polisi.

    “Saya, Pak Darma, Pak Johan, coach Heri langsung lapor ke polisi. Saya nggak masuk Polsek Duren Sawit, saya di luar. Kita harus lapor ke polisi, yang mau dilaporin tindak pidana seperti itu, diduga tindak pidana 338, 340, 359,” ucapnya.

    Sembari menangis Wahyu meminta agar mantan kekasih Tamara Tyasmara itu dihukum yang setimpal. Sebagai pelatih renang anak-anak Wahyu memahami apa yang diterapkan Yudha Arfandi kepada Dante salah.

    Yudha juga menyanggah kesaksian Wahyu. Yudha merasa dirinya ikut memberikan bantuan kepada Dante.

    Yudha juga mengatakan dirinya tak sering mendorong Dante hingga tenggelam. Ia mengaku hanya melakukan itu di saat akhir saja.

    “Pas tarik mundur, aktif tarik mundur itu terakhir,” kata Yudha Arfandi.

    “Ya memang itu yang saya lihat,” timpal Wahyu.

    (pus/nu2)



    Artikel aslinya

  • Indra Bekti Terus Diingatkan Istri dan Manajer Agar Tak Lupa Diri

    Indra Bekti Terus Diingatkan Istri dan Manajer Agar Tak Lupa Diri




    Jakarta

    Artis Indra Bekti pada akhir Desember 2022 sempat sakit pecah pembuluh darah. Kini setelah sembuh, host Ceriwis itu terus diingatkan untuk menjaga kesehatan.

    Bekti tak menampik suka lupa setiap lagi asyik menghibur masyarakat. Oleh karena itu, manajer dan istrinya, Aldila Jelita, selalu mengingatkan untuk tetap tenang di lokasi acara.

    “Pengin hibur masyarakat, kadang suka lupa sama kesehatan. Bikin happy orang kan senang ya, tapi tetap diingatkan sama manajer, sama istri jangan kecapekan,” ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.


    “Senang banget sama yang namanya tampil, senang banget kalau sudah disuruh yang seru-seruan, jadi lupa tuh sama yang namanya sakit pecah kepala pembuluh darah itu,” sambungnya.

    Pelantun Kok Gitu Sih itu mengaku saat ini sudah membatasi aktivitas. Ia tak mau seperti dulu yang kerja dari pagi ke pagi.

    “Pekerjaan masih bisa dijalani tapi tetap dijaga jangan terlalu capek. Batasin aktivitas paling yang nggak durasinya panjang sampai malam. Kalau dulu kan aku syuting bisa sampai jam 2 malam, terus besoknya pagi sudah siaran,” tuturnya.

    Indra Bekti sudah tak terlalu ngotot untuk bekerja. Ia tahu pentingnya bagi waktu untuk keluarga.

    “Manajer aku sudah wanti-wanti untuk tidak ambil siaran pagi, banyakin istirahat tapi jangan kebanyakan ya. Jangan forsir, apa pun yang berlebihan bahaya sih, yang sedang-sedang saja,” katanya.

    Sampai saat ini bapak dua anak itu mengaku selalu kontrol ke dokter untuk kesehatan. Ia juga menjaga makanan demi tubuhnya.

    “Kontrol sudah sebulan sekali paling untuk maintenance, tapi yang sudah alhamdulillah sembuh total. Pantangan makanan yang terlalu memicu darah tinggi, terlalu garamnya, itu dikurangi. Sekarang lebih ke sayur-sayuran,” pungkasnya.

    (mau/pus)



    Artikel aslinya

  • Kecurigaan Saksi ke Yudha Arfandi, Dante Ditaruh di Kolam Paling Dalam

    Kecurigaan Saksi ke Yudha Arfandi, Dante Ditaruh di Kolam Paling Dalam



    Kecurigaan Saksi ke Yudha Arfandi, Dante Ditaruh di Kolam Paling Dalam



    Artikel aslinya

  • Kecewanya Saksi Ketahui Dante Tak Ada Pendampingan di Kolam hingga Dibawa ke RS

    Kecewanya Saksi Ketahui Dante Tak Ada Pendampingan di Kolam hingga Dibawa ke RS



    Kecewanya Saksi Ketahui Dante Tak Ada Pendampingan di Kolam hingga Dibawa ke RS



    Artikel aslinya

  • Suami Kimberly Ryder Bantah Tuduhan Penggelapan Mobil BMW

    Suami Kimberly Ryder Bantah Tuduhan Penggelapan Mobil BMW



    Suami Kimberly Ryder Bantah Tuduhan Penggelapan Mobil BMW



    Artikel aslinya

  • Angie Ang Kepengin Nikah, Hilal Jodohnya Belum Terlihat

    Angie Ang Kepengin Nikah, Hilal Jodohnya Belum Terlihat




    Jakarta

    Presenter Angie Ang sudah berusia 31 tahun. Host Bikin Laper Trans TV itu tak menampik kepengin sekali menikah.

    Akan tetapi, Angie selalu menemui kendala soal pasangan. Makanya ia merasa hilal jodohnya belum terlihat.

    “Kalau kepengin, pastilah pengin punya keluarga. Tapi jodohnya memang belum datang. Belum terlihat hilalnya,” ujarnya di studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Jakarta Selatan, kemarin.


    Bintang film Susah Sinyal itu mengaku merasa agak iri tiap melihat teman menikah. Bahkan ia sampai mempertanyakan kebahagiaan dalam hidupnya.

    “Kalau ngelihat teman di pelaminan kayaknya mereka bahagia banget ya. Sampai aku mempertanyakan aku sudah bahagia belum ya. Tapi kita bahagia nggak harus berdua, kalau seandainya aku merasa bahagia sendiri, jadi kalau berdua harus lebih bahagia,” tuturnya.

    Angie Ang ditanya soal trauma datang ke pernikahan. Ia menepis hal itu dan justru memang tak mau kondangan karena selalu mewek.

    “Aku terakhir datang ke pernikahan itu tahun 2018 itu sahabat aku, sampai aku datang lagi ke nikahan produser Bikin Laper, jadi terhempaskan itu trauma-trauma datang ke nikahan,” katanya.

    “Nggak trauma, cuma aku nggak mau merusak kebahagiaannya pengantin dengan kok ada tamunya yang mewek-mewek terus sih,” sambungnya.

    Angie tak menampik suka menyita perhatian orang karena tak kuasa menahan haru tiap datang pernikahan. Oleh karena itu, ia sempat memutuskan untuk tak datang dulu agar tak mengganggu acara.

    “Aku cuma nggak bisa handle rasa bahagianya manten, jadi akunya yang nangis bombay, aku yang lebih excited gitu. Tahun ini dua-duanya aku nangis terus pas ke nikahan. Tamu-tamu ngelihat aku bingung,” pungkasnya.

    (mau/pus)



    Artikel aslinya

  • Bantahan-bantahan Yudha pada Sidang Lanjutan Pembunuhan Dante

    Bantahan-bantahan Yudha pada Sidang Lanjutan Pembunuhan Dante



    Bantahan-bantahan Yudha pada Sidang Lanjutan Pembunuhan Dante



    Artikel aslinya

  • Istri Denny Cagur Rindukan Hal Ini dari Anak yang Lagi Sekolah Asrama

    Istri Denny Cagur Rindukan Hal Ini dari Anak yang Lagi Sekolah Asrama




    Jakarta

    Pasangan Denny Cagur dan istrinya, Shanty, sudah hampir tiga minggu ditinggal anaknya, Fabian Muhammad Yahva, sekolah asrama di Tanjung Lesung, Banten. Mereka tak menampik sangat merindukan putra sulungnya tersebut, terutama Shanty.

    Host Bikin Laper Trans TV itu merasakan perbedaan mencolok karena tak ada Fabian. Ia rindu anaknya memanggil untuk diambilkan makanan.

    “Ke sini makin berasa ya, biasanya ramai, seru, olahraga bareng. Tiap ini mami-mami, sekarang nggak ada yang manggil mami minta makan,” ujarnya di studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Jakarta Selatan, kemarin.


    Masih banyak hal yang dikangeni Shanty Denny terhadap buah hatinya. Ia jadi tak ada teman cerita dan olahraga.

    “Abi tuh teman ceritaku juga, curhat sama anak sendiri. Abi juga cerita. Dari olahraga bareng, boxing, muaythai tuh tiap pagi. Ke kamarnya aku tidur-tiduran di kamar dia,” tuturnya.

    Shanty mengatakan keputusan sekolah asrama adalah kemauan Fabian. Meski ia sempat memberi masukan terkait pendidikan tersebut.

    “Iya karena ini baru pertama anak boarding, sebenarnya juga aku tuh selain kemauan anaknya kita support banget. Terus atas masukan dari kita,” katanya.

    “Baru-baru pas dia lulus SMP. Abi mau lanjut ke mana, pas ngobrol-ngobrol awalnya masukan dari kita mau nggak sekolah boarding karena biar melatih disiplin, kemandirian Abi juga, terus dia cari tahu sendiri, terus ya Abi yang ambil keputusan,” sambungnya.

    Istri Denny Cagur tak menampik awal melepas anaknya begitu berat. Apalagi saat ini putra pertamanya itu tak boleh dikunjungi sampai waktu yang ditentukan.

    “Pas dia mau, ya aku senang, tapi berat juga. Nggak boleh pegang handphone, nggak boleh ketemu sampai bulan September. Tiap hari kita cuma mantengin grup WhatsApp sama update-an dari Instagram sekolahnya,” pungkasnya.

    (mau/wes)



    Artikel aslinya

  • Alasan Tamara Tyasmara Bela Yudha Arfandi di Awal Kasus Pembunuhan Dante

    Alasan Tamara Tyasmara Bela Yudha Arfandi di Awal Kasus Pembunuhan Dante



    Alasan Tamara Tyasmara Bela Yudha Arfandi di Awal Kasus Pembunuhan Dante



    Artikel aslinya

  • Sultan Djorghi Pernah Kehabisan Uang Sampai Dikejar Debt Collector

    Sultan Djorghi Pernah Kehabisan Uang Sampai Dikejar Debt Collector




    Jakarta

    Artis Sultan Djorghi pernah berada di posisi bawah. Hal itu terjadi setelah suami Annisa Trihapsari tersebut dikaruniai anak, Aquene Aziz Djorghi, pada April 2008.

    Kala itu, Sultan mengatakan kariernya di dunia hiburan menurun karena pemain-pemain baru, seperti Baim Wong maupun Raffi Ahmad. Bintang sinetron Bidadari itu lantas berimbas ke kehidupannya yang jatuh.

    “Dulu gue pernah di atas, pernah pemeran utama belasan tahun alhamdulillah rezeki, tapi pernah juga jatuh di bawah. Pas saya jadi pemeran pembantu nongollah Baim Wong, Raffi Ahmad, posisi utang, usia tanggung,” ujarnya di studio FYP Trans7, Jakarta Selatan, kemarin.


    Annisa Trihapsari yang berada di sampingnya menjelaskan saat itu uang suaminya juga habis karena kebutuhan anak. Ia tak bisa membantu lantaran baru melahirkan.

    “Waktu itu habis melahirkan Aquene, kebetulan Aquene anak alergi, jadi mesti beli susu harganya Rp 750 ribu itu nggak sampai tiga hari. Terus intinya kita nggak ada kerjaan, aku juga nggak bisa syuting karena baru melahirkan, ayah juga nggak di-calling-calling,” tuturnya.

    Saat krisis uang, Sultan Djorghi sempat meminjam. Ia bahkan sampai dikejar debt collector agar bisa membayar utang.

    “Iya benar. Hidup kan ada pasang surut. Akhirnya habis uang yang kita punya. Sampai nelepon sutradara bilang gue jadi figuran nggak apa-apa cuma buat beli susu,” katanya.

    Annisa Trihapsari mengatakan saat itu tak ada yang percaya kondisi ekonomi keluarganya jatuh. Ia pun tetap setia di samping suami dalam kondisi tersebut.

    “Dua tahun kita nggak pekerjaan, nggak ada income sama sekali, tapi orang nggak percaya uang kita habis. Dengan keadaan solid, insyaallah rezeki berkah terus, aku nggak ninggalin ayah, ayah juga nggak ninggalin aku,” pungkasnya.

    (mau/pus)



    Artikel aslinya