Kategori: Fashion

You can never take too much care over the choice of your shoes. Too many women think that they are unimportant, but the real proof of an elegant woman is what is on her feet.

  • Ada Surat Rawat Jalan di Tas Arya Daru, Pernyataan Istri soal Riwayat Penyakit Disorot

    Ada Surat Rawat Jalan di Tas Arya Daru, Pernyataan Istri soal Riwayat Penyakit Disorot



    Jakarta, Insertlive

    Polisi mengungkap isi tas milik Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang dibawa ke rooftop di lantai 12 Gedung Kemlu, Jakarta Pusat.

    Disebutkan bahwa Arya Daru sempat naik ke rooftop satu hari sebelum dirinya ditemukan tewas di kamar kosnya pada Selasa (8/7).

    Dalam penemuan tersebut, polisi menemukan sejumlah barang-barang milik Arya di mana sebagian besar dijadikan bukti yang disebutkan akan membuka fakta di balik misteri kematian sang diplomat.


    “Tas itu kan ditemukan di rooftop, kalau berdasarkan keterangan dari tim penyelidik itu (tas ditemukan) satu hari setelah tanggal 8, setelah ditemukan korban. Jadi ditemukan lah tas itu di lantai 12 di samping tangga darurat,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak pada CNNIndonesia.

    Reonald menjelaskan bahwa tas milik Arya berisi laptop, pakaian yang ia beli di daerah Jakarta Pusat, obat-obatan, beberapa bukti nota, alat kantor hingga surat rawat jalan.

    “(Isinya) laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, terus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli, terus beberapa nota, terus beberapa alat-alat kantor lah,” imbuhnya.

    “Ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, tanggal saya lupa, tapi di catatan bulan Juni 2025. (Soal riwayat sakit) enggak bisa saya kasih tahu ya, karena itu masuk ke privasi,” pungkasnya.

    Penemuan surat rawat jalan ini menjadi sorotan mengingat istri Arya pernah mengungkapkan bahwa suaminya memiliki riwayat penyakit gerd dan kolesterol.

    Namun, dari fakta ini polisi akan membandingkannya dengan hasil pemeriksaan bukti, medical record, hingga hasil autopsi Arya.

    Diketahui, diplomat muda Arya Daru atau (ADP) ditemukan tewas dengan wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7).

    Kematian ADP masih menjadi misteri karena polisi tak menemukan tanda-tanda kekerasan dan indikasi pembunuhan dalam kasus tersebut.

    Polisi sendiri mengklaim sudah mengantongi hasil laboratorium forensik tetapi belum diungkapkan ke publik.

    (dis/fik)






    Artikel aslinya

  • Sosok Ryu Kintaro, Bocah yang Viral Dikenal Sebagai ‘Perintis’

    Sosok Ryu Kintaro, Bocah yang Viral Dikenal Sebagai ‘Perintis’



    Jakarta, Insertlive

    Ryu Kintaro menjadi sorotan karena bocah berusia 9 tahun itu bercerita tentang serunya menjadi seorang perintis.

    Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Ryu menjelaskan bagaimana hidupnya asik sebagai perintis.

    “Yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis. Nggak ada yang nunjukin arah, nggak ada yang ngejamin hasil. Justru itu letak asiknya,” kata Ryu dalam pernyataan viral.


    Pernyataan itu menuai perdebatan. Bahkan sebagian warganet memuji keberanian dan pola pikirnya.

    Namun, nyatanya pernyataan tersebut tak sesuai kenyataan karena Ryu diketahui lahir dari keluarga kaya raya.

    “A**** gimana mau hilang arah, orang dia udah nyampe,” komentar akun @bee***.

    “Dia gagal dikasi modal lagi, gw gagal dikejar rentenir,” sindir akun @sig***.

    Dari berbagai sumber, Ryu Kintaro dikenal sebagai putra dari Christopher Sebastian, CEO Makko Group, perusahaan otomotif ternama yang memegang berbagai merek besar seperti kaca film 3 M dan produk perawatan mobil Topcoat.

    Di usia 7 tahun, Ryu mencoba berjualan ayam krispi dengan susu segar menggunakan mobil mewah Lexus milik keluarganya.

    Selain itu, Ryu juga memiliki kanal YouTube serta merek jamu Tjap Nyonya Kaya yang membuatnya mendapat penghasilan Rp1 miliar per tahunnya.

    Fenomena Ryu Kintaro ini memicu perdebatan soal bakat serta privilese yang dimilikinya.

    (dis/fik)






    Artikel aslinya

  • Lakban Kuning yang Terlilit di Wajah Mendiang Arya Daru Ternyata Dibeli…

    Lakban Kuning yang Terlilit di Wajah Mendiang Arya Daru Ternyata Dibeli…



    Jakarta, Insertlive

    Polisi kembali membongkar fakta lain soal asal-usul lakban warna kuning yang terlilit di wajah Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

    Dalam penjelasannya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa lakban tersebut dibeli di Yogyakarta pada bulan Juni kemarin.

    “Lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko merah, Gedong Kuning, Yogyakarta,” kata Ade Ary pada CNNIndonesia.


    “Lakban tersebut pun ada juga di rumah korban di Jogja dan segera akan diserahkan ke penyidik sebagai pembanding,” sambungnya.

    Dijelaskan bahwa lakban kuning itu biasa digunakan pegawai Kemlu yang sering bepergian ke luar negeri.

    “Menurut keterangan rekan kerja ADP, bahwa lakban tersebut biasa digunakan pegawai kemlu yang berpergian keluar negeri, guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warna yang mencolok,” imbuhnya.

    Diketahui, diplomat muda Arya Daru atau (ADP) ditemukan tewas dengan wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7).

    Kematian ADP masih menjadi misteri karena polisi tak menemukan tanda-tanda kekerasan dan indikasi pembunuhan dalam kasus tersebut.

    Polisi sendiri menyebutkan sudah menerima hasil autopsi milik Arya Daru dan tinggal menjelaskan soal penyebab kematian sang diplomat muda tersebut.

    (dis/fik)






    Artikel aslinya

  • Hindari Pungli, Turis Wanita Pilih Lewati Jalur Terjal di Bukit Paniisan

    Hindari Pungli, Turis Wanita Pilih Lewati Jalur Terjal di Bukit Paniisan



    Jakarta, Insertlive

    Video narasi dugaan pungutan liar (pungli) di wisata Bukit Paniisan, Bogor, Jawa Barat, beredar di media sosial (medsos). Video viral tersebut direkam oleh turis wanita yang sedang berkunjung.

    Dalam momen tersebut, turis wanita itu memperlihatkan sejumlah turis lokal lainnya yang juga melewati jalur terjal demi menghindari pungutan liar.

    Disebutkan bahwa jalur tersebut ditempuh karena ada orang yang menjaga di jalur pendakian tersebut yang menarik pungutan Rp15 ribu.


    Para turis asing dan lokal mengatakan tak mau membayar pungli karena tidak termasuk asuransi.

    Keviralan video tersebut membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor buka suara.

    “Iya, kita cek dulu,” kata Kabid Daya Tarik Destinasi Pariwisata Disparbud Kabupaten Bogor, Yuliana Idrus, pada detikcom.

    Pihaknya mengatakan akan menindaklanjuti dugaan pungli tersebut dengan berbicara bersama pengelola wisata Bukit Paniisan.

    “Kami akan segera koordinasikan dengan pengelolanya,” pungkasnya.

    Diketahui, Bukit Paniisan Sentul berada di kawasan Gunung Pancar yang memiliki ketinggian 846 mdpl.

    Dengan pemandangan alam yang menakjubkan menjadi jalur hiking favorit di Sentul.

    (dis/fik)






    Artikel aslinya

  • 01:10                                  
                                                       
                          
                              
                              Beberapa Pekerjaan Norman Kamaru usai Diberhentikan dari Kepolisian 
                              12 jam yang lalu

    01:10 Beberapa Pekerjaan Norman Kamaru usai Diberhentikan dari Kepolisian 12 jam yang lalu



    01:10

    Beberapa Pekerjaan Norman Kamaru usai Diberhentikan dari Kepolisian
    12 jam yang lalu



    Artikel aslinya

  • Ponsel Diplomat Kemlu Arya Daru Hilang, Isi Chat Terungkap lewat Laptop di Tas

    Ponsel Diplomat Kemlu Arya Daru Hilang, Isi Chat Terungkap lewat Laptop di Tas



    Jakarta, Insertlive

    Ponsel milik Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat kemlu yang tewas terlilit lakban di kamar kosnya menjadi sorotan publik.

    Kini, kematiannya yang misterius mendapat babak baru di mana ponsel milik Arya Daru yang sempat hilang terdeteksi di beberapa titik sebelum hilang.

    “Sepanjang yang kami ketahui, rekam jejak digitalnya ketahuan di titik tertentu, habis itu tidak terdeteksi,” kata Komisioner Kompolnas, Choirul Anam pada detikcom.


    “Semoga siapapun kalau ada yang menemukan secara manual misalnya, bisa diberikan ke Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan akan menyelidiki isi chat di WhatsApp Arya yang masih tersambung dalam laptop.

    Diketahui sebelumnya, laptop Arya Daru ditemukan di lantai 12 rooftop gedung Kemlu. Arya disebutkan meletakkan tasnya di atas rooftop sehari sebelum kematiannya.

    “Walaupun handphone hilang, tidak menghambat dalam pengungkapan dan untuk menemukan fakta apa yang terjadi. Karena ada bukti digital cyber, yang dapat mengandalkan device lain, yang kebetulan terisi, ada handphone korban, WA dan emailnya,” kata Reonald, Senin (28/7).

    “Melalui email yang ada di koneksi laptopnya, kemudian dikombinasikan dengan istrinya, dengan atasannya, dengan rekan kerjanya, terus yang rekan kerja yang pada saat itu sama-sama belanja di salah satu unit, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta pusat,” pungkasnya.

    Diketahui, diplomat muda Arya Daru atau (ADP) ditemukan tewas dengan wajah terlilit isolasi atau lakban warna kuning di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7).

    Kematian ADP masih menjadi misteri karena polisi tak menemukan tanda-tanda kekerasan dan indikasi pembunuhan dalam kasus tersebut.

    Polisi sendiri menyebutkan sudah menerima hasil autopsi milik Arya Daru dan tinggal menjelaskan soal penyebab kematian sang diplomat muda tersebut.

    (dis/agn)






    Artikel aslinya

  • Sosok dan Kekayaan Ayah Ryu Kintaro ‘Bocah Perintis’, Bukan Orang Sembarangan

    Sosok dan Kekayaan Ayah Ryu Kintaro ‘Bocah Perintis’, Bukan Orang Sembarangan



    Jakarta, Insertlive

    Nama bocah viral yang disapa sebagai bocah perintis Ryu Kintaro menjadi sorotan.

    Anak berusia 9 tahun itu bercerita tentang serunya menjadi seorang perintis.

    Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Ryu menjelaskan bagaimana hidupnya asik sebagai perintis.


    “Yang paling seru itu justru hidup sebagai perintis. Nggak ada yang nunjukin arah, nggak ada yang ngejamin hasil. Justru itu letak asiknya,” kata Ryu dalam pernyataan viral.

    Pernyataan itu menuai perdebatan. Bahkan sebagian warganet memuji keberanian dan pola pikirnya.

    Namun, nyatanya pernyataan tersebut tak sesuai kenyataan karena Ryu diketahui lahir dari keluarga kaya raya.

    Anjir gimana mau hilang arah, orang dia udah nyampe,” komentar akun @bee***.

    Dia gagal dikasi modal lagi, gw gagal dikejar rentenir,” sindir akun @sig***.

    Diketahui, Ryu pada usia 7 tahun mencoba berjualan ayam krispi dengan susu segar menggunakan mobil mewah Lexus milik keluarganya.

    Selain itu, Ryu juga memiliki kanal YouTube serta merek jamu Tjap Nyonya Kaya yang membuatnya mendapat penghasilan Rp1 miliar per tahunnya.

    Fenomena Ryu Kintaro ini memicu perdebatan soal bakat serta privilese yang dimilikinya.

    Sementara itu, dari berbagai sumber, Ryu Kintaro rupanya memiliki latar belakang yang nggak kaleng-kaleng.

    Ryu Kintaro dikenal sebagai putra dari Christopher Sebastian, CEO Makko Group, perusahaan otomotif ternama yang memegang berbagai merek besar seperti kaca film 3M dan produk perawatan mobil Topcoat.

    Tak hanya itu, Christopher Sebastian juga memiliki usaha spa dan pijat refleksi, usaha di bidang kuliner yang disebutkan memiliki 25 cabang di Indonesia, usaha mi kekinian, minuman jamu, hingga minuman boba yang banyak digemari.

    (dis/and)






    Artikel aslinya

  • Begini Wajah Asli Sister Hong Tanpa Makeup dan Rambut Palsu

    Begini Wajah Asli Sister Hong Tanpa Makeup dan Rambut Palsu



    Jakarta, Insertlive

    Sosok Sister Hong atau Uncle Red menghebohkan jagat media sejak beberapa minggu lalu.

    Pria paruh baya asal China itu menyamar menjadi perempuan untuk menjebak dan memangsa ribuan pria untuk melakukan hubungan seksual dengannya. Bukan hanya itu, Sister Hong mengelabui para pria tersebut dan membuat video porno dari aksinya secara diam-diam.

    Sister Hong tampil dengan memiliki ciri khasnya tersendiri. Saat menyamar menjadi perempuan, pria bermarga Jiao itu selalu mengenakan pakaian berlengan panjang dan rok panjang.


    Ia juga selalu tampil dengan riasan bedak yang sangat putih dengan lipstik merah. Sementara untuk wig, ia mengenakan rambut lurus sebahu dengan poni tengah.

    Namun, baru-baru ini terungkap wajah asli dari Sister Hong tanpa riasan dan busana wanita. Dalam foto yang tersebar tampak seorang pria yang mengenakan baju abu-abu dengan rambut cepak.

    Begini Wajah Asli Sister Hong Tanpa Makeup dan Rambut PalsuBegini Wajah Asli Sister Hong Tanpa Makeup dan Rambut Palsu/ Foto: Berbagai Sumber

    Sementara itu Sister Hong sudah ditangkap pada 5 Juli lalu oleh Kepolisian Nanjing, China karena menyebarkan konten pornografi. Sister Hong diketahui menyebarkan video aktivitas seksualnya ke grup chat.

    Ia mematok harga Rp340 ribu untuk pelanggan yang ingin berlangganan dan melihat isi konten videonya.

    (agn/and)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • Sosok Thomas Alva Edi-Sound, Penemu Sound Horeg yang Berpenghasilan Miliaran

    Sosok Thomas Alva Edi-Sound, Penemu Sound Horeg yang Berpenghasilan Miliaran



    Jakarta, Insertlive

    Kepopularitasan sound horeg masih menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat.

    Sosok Edi Purnomo atau Memed Potensio pun dibicarakan karena dirinya disebut sebagai penemu sound horeg.

    Bahkan, Edi Sound sampai dijuluki Thomas Alva Edi-sound Horeg dari plesetan nama Thomas Alva Edison.


    Julukan itu disematkan lantaran Edi berhasil merancang sound system horeg yang menjadi tolok ukur bagaimana kualitas dan sensasi bas secara ekstrem di Indonesia.

    Dirangkum dari berbagai sumber, Edi awalnya menjadi kru salah satu penyedia sound system besar dan berkualitas bernama Brewog Audio.

    Brewog Audio ini dimiliki oleh Muzahidin yang dikenal dengan panggilan Mas Bre. Ia mengawali bisnis sound system di Blitar pada tahun 2018 yang saat ini dikenal menjadi penyedia sound untuk acara besar.

    Edi menjadi operator dalam Brewog Audio tersebut meski dirinya memiliki usaha sound system sendiri di Ngawi sejak 2003.

    Soal penghasilannya, Edi tak memiliki gaji tetap. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk skala sound system besar dengan 16 subwoofer dan lightning lengkap harga sewanya mencapai Rp70 juta per malam.

    Untuk kelas Sultan atau Battle Sound System, biayanya mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar per acara, tergantung merek komponen dan skala acara.

    Selain jasa penyewaan, Edi juga menerima jasa rakit atau konsultasi untuk pengusaha sound system lainnya yang ingin mengadopsi racikan sound horeg.

    Edi sendiri saat ini menjadi kreator konten di TikTok hingga YouTube. Diperkirakan Edi mendapat penghasilan miliaran untuk tiap bulannya.

    (dis/and)






    Artikel aslinya

  • Ini Babak Baru Kasus Bu Kades di Sukabumi yang Jual Posyandu

    Ini Babak Baru Kasus Bu Kades di Sukabumi yang Jual Posyandu



    Jakarta, Insertlive

    Kepala Desa Cikujang, Sukabumi, yakni Heni Mulyani, telah diamankan pihak berwajib usai menjual posyandu desa Cikujang. Ia kemudian dijerat dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi penggunaan dana desa.

    Kasus ini kemudian memasuki babak baru usai pelimpahan tahap dua kasus ini telah dilakukan Polres Kota Sukabumi kepada Kejari Kabupaten Sukabumi.

    “Pada hari ini kami menerima tahap dua dari Polres Kota Sukabumi dengan dugaan tindak pidana korupsi atas penggunaan dana desa di Desa Cikujang,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pisdus) Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Agus Yuliana pada Senin (28/7).


    Kerugian akibat tindakan Heni Mulyani ditaksir mencapai Rp500 juta, dan mencakup penyelewengan dana desa (DD), alokasi dana desa (ADD), pendapatan asli desa (PADes) tahun anggaran 2019-2023 serta penjualan aset desa berupa gedung posyandu.

    Heni diketahui menjual posyandu desa yang diberi nama Anggrek 09 pada Agustus 2022 lalu. Bangunan dengan luas sekitar satu hektare itu dijual dengan harga Rp46 juta dengan AJB total Rp48 juta kepada seorang warga Desa Cikujang.

    Bangunan yang pada awalnya merupakan posyandu untuk kebutuhan desa kini telah berubah menjadi rumah hunian. Posyandu yang seharusnya merupakan fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk warga justru dijual dan dimanfaatkan secara pribadi oleh sang kepala desa.

    Menurut hasil penyidikan, seluruh dana yang didapat dari penjualan itu digunakan untuk keperluan pribadi di luar aktivitas pemerintahan.

    “Menurut keterangan, dana digunakan untuk kebutuhan pribadi dan bukan untuk kegiatan pemerintahan,” ungkap Agus.

    Heni kemudian ditetapkan sebagai tersangka satu-satunya dalam tindak kejahatan ini lantaran bukti yang ada hanya merujuk kepada Kepala Desa Cikujang itu.

    “Untuk saat ini karena yang menikmati hanya kepala desa, jadi tersangkanya Bu Kades saja,” pungkas Agus.

    Heni sendiri langsung ditahan di Lapas Perempuan di Sukamiskin, Bandung usai pelimpahan kasus tahap dua dilakukan. Proses selanjutnya akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung. Sang kepala desa dijerat dengan Pasal 2 dan 3 UU Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara.

    (asw/and)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya