Penulis: admin

  • Melody Plastika, Sosok Viral di Kontes Dangdut Ingin Jadi Artis

    Melody Plastika, Sosok Viral di Kontes Dangdut Ingin Jadi Artis


    Jakarta, Insertlive

    Melody Plastika, namanya viral setelah mengikuti kontes dangdut dengan gaun berbahan plastik. Perjuangannya tidak sia-sia, kini Melody pun sudah diundang ke beberapa acara televisi. Hidup di rumah sederhana bersama suami serta orangtuanya, Melody bercita-cita jadi seorang artis.

    (Srikandy Indah Karina)



    Artikel aslinya

  • Andhika Pratama Jadi Host Baru New Family 100, Siap Tayang di GTV : Okezone Celebrity

    Andhika Pratama Jadi Host Baru New Family 100, Siap Tayang di GTV : Okezone Celebrity


    Andhika Pratama Jadi Host Baru New Family 100, Siap Tayang di GTV. (Foto: MNC Media)


    JAKARTA – Sejak debut era ‘90-an, Family 100 terus sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Kunci kesuksesan acara ini terletak pada format yang melibatkan kekompakan keluarga.

    Dengan begitu, Family 100 ternyata lebih dari hanya adu wawasan, tetapi juga menjadi tontonan yang mengedukasi. Kini gameshow itu kembali tayang di GTV dengan konsep lebih segar dan judul baru: New Family 100. 

    New Family 100 menjanjikan sebuah tontonan yang akan menguji kekompakan dan wawasan para pesertanya dalam menebak jawaban survei terpopuler, demi merebut hadiah total ratusan juta rupiah. 

    Untuk Anda yang tidak hanya ingin menjadi penonton, GTV membuka kesempatan menjadi bagian dari keseruan program ini. Namun Anda perlu memenuhi syarat berikut ini:

    1. Usia 20-35 Tahun

    2. Satu tim terdiri dari 5 orang, bisa berupa:

       – Keluarga (suami/istri, adik/kakak, atau sepupu)



    Artikel Aslinya

  • Sebut Keamanan Museum Tidak Modern, Senator Prancis Ingin Louvre Direnovasi

    Sebut Keamanan Museum Tidak Modern, Senator Prancis Ingin Louvre Direnovasi




    Paris

    Delegasi senator Prancis melakukan kunjungan ke Museum Louvre. Mereka mengkritik keamanan museum habis-habisan, bahkan menyebutnya tidak modern.

    Pada Selasa (28/10), para senator Prancis menyerukan peningkatan langkah-langkah keamanan setelah aksi perampokan pada Minggu (19/10).

    Kepala Budaya di Senat Prancis Laurent Lafon bersama dengan senator lain hadir di sana. Ia mengatakan ada banyak perbaikan yang perlu dilakukan pada keamanan museum.


    “Sistem keamanan kita tidak memenuhi standar saat ini,” ujarnya, seperti dikutip dari Euronews pada Selasa (28/10).

    Lafon mengatakan bahwa terdapat “kelemahan” pada kamera luar ruangan yang memudahkan perampokan, tetapi tidak bersedia memberikan detail lebih lanjut karena “alasan kerahasiaan”.

    Para senator menyerukan agar renovasi besar-besaran yang telah direncanakan segera dimulai, bahkan hal ini harus dilakukan sesegera mungkin. Anggaran Prancis untuk tahun 2026 saat ini sedang dibahas di parlemen, sehingga akan memungkinkan untuk mengatur ulang dana perawatan museum.

    Disebut Rencana Louvre New Renaissance, renovasi ini telah berlangsung selama satu dekade. Rencana ini mencakup peningkatan keamanan yang diluncurkan awal tahun ini.

    Renovasi diperkirakan akan menelan biaya hingga €800 juta atau Rp 15,4 triliun untuk memodernisasi infrastruktur, mengurangi kepadatan, dan memastikan Mona Lisa memiliki galeri khusus pada tahun 2031.

    Sebelumnya, dua tersangka telah ditangkap oleh petugas khusus. Dua tersangka itu berusia 30-an, mereka ditangkap di pinggiran Kota Paris pada akhir pekan. Mereka dituduh menjadi bagian dari tim yang melakukan pencurian perhiasan secara terang-terangan, demikian dikonfirmasi Kepolisian Nasional Prancis kepada ABC News.

    “Seorang tersangka ditangkap pada pukul 22.00 pada hari Sabtu di Bandara Charles de Gaulle Paris saat mencoba menaiki pesawat menuju Aljazair,” kata polisi saat mengungkap pelaku.

    Tersangka kedua ditangkap polisi saat hendak berangkat ke Mali, Afrika Barat, ungkap seorang penyidik dari Brigade Paris untuk Penindasan Bandit (BRB), unit kepolisian khusus yang memimpin penyelidikan, dan seorang sumber di Kementerian Dalam Negeri Prancis yang terkait langsung dengan penyelidikan tersebut kepada ABC News.

    Kedua tersangka, yang namanya belum dipublikasikan, adalah warga negara Prancis yang tinggal di Seine-Saint-Denis, pinggiran kota Paris, menurut penyidik.

    “Salah satu tersangka memiliki kewarganegaraan ganda di Prancis dan Mali, sementara tersangka lainnya memiliki kewarganegaraan ganda Prancis dan Aljazair,” kata penyidik.

    (bnl/wsw)



    Artikel aslinya

  • Haloka Bhagya, Debut Single IP Literasi Budaya Spiritual Nusantara Kuna

    Haloka Bhagya, Debut Single IP Literasi Budaya Spiritual Nusantara Kuna


    SelebritiClub.com, Jakarta – “Haloka Bhagya” bisa jadi merupakan awal dari sebuah perjalanan baru dalam literasi budaya spiritual Nusantara kuna. “Haloka Bhagya” merupakan single debut dari IP (Intellectual Property) Haloka Bhagya — bagian dari gerakan literasi budaya spiritual Nusantara kuna yang menggabungkan ilmu pengetahuan, seni, dan kesadaran batin dalam satu ekosistem kreatif.

    “Haloka Bhagya” bermakna “Alam Bahagia” atau “Semesta dalam Cahaya Kebahagiaan”. Lagu ini hadir bukan sekadar karya musik yang bercerita tentang cinta kasih antara laki-laki dan perempuan, melainkan mantra dan panggilan jiwa — mengajak pendengarnya untuk kembali pada kesadaran Diri Sejati.

    “Haloka Bhagya” adalah karya spiritual-cinematic dari Geibby Sri Ningrum, yang menelusuri perjalanan dua jiwa menemukan cahaya. Aransemen musiknya menggabungkan nuansa ambient etnik Nusantara dengan vokal lembut dan puitis, menghadirkan suasana yang sekaligus menenangkan dan emosional.

    Melalui lirik yang sarat makna — tentang cinta, kesetiaan, dan penerimaan takdir — lagu ini menjadi doa musikal bagi siapa pun yang sedang mencari kedamaian batin.

    Perpaduan Etnik, Modern, dan Puitis

    “Haloka Bhagya ditulis sebagai undangan untuk kembali mengingat cinta yang murni,keseimbangan dalam diri, dan harmoni yang bisa kita bagikan kepada dunia. Cinta dalam lagu ini bukan kisah dua insan semata, tetapi juga cermin perjalanan manusia menuju kebahagiaan sejati,” ujar Geibby Sri Ningrum, penyanyi sekaligus penulis lirik lagu ini dalam rilis yang diterima SelebritiClub.com.

    Melalui aransemen yang memadukan melodi modern dan napas etnik Nusantara, dengan music director Edmon Kemur dan pengisi instrumen tradisional Sekar & Gita (Memayu), “Haloka Bhagya” menciptakan atmosfer reflektif dan meditatif.

    Di lagu “Haloka Bhagya”, dengan eksekutif produser Sumaryaly (Paguyuban Jawa Kawedar) & HNJ Musik (HanyakaNata Jalma) ini, lirik mengalir lembut, seperti doa dan cinta yang menuntun pendengarnya menelusuri perjalanan spiritual tentang pertemuan antara dua energi — maskulin dan feminin — dalam diri pribadi, sesama makhluk hidup, dan alam semesta yang saling melengkapi dan menyalakan cahaya kehidupan.



    Artikel Asli

  • Ditalak Suami yang Lolos PPPK, Melda Safitri Dibantu Sheila Saukia

    Ditalak Suami yang Lolos PPPK, Melda Safitri Dibantu Sheila Saukia


    Jakarta, Insertlive

    Wanita asal Aceh, Melda Safitri tak menyangka masalahnya yang ditalak suami viral di media sosial. Melda ditalak 1, 2 dan 3 oleh JS yang lolos sebagai PPPK Satuan Polisis Pamong Praja di Aceh Singkil. Melda akhirnya mendapat bantuan dari Sheila Saukia yang juga teringat masa lalunya.

    (Mila Haryati)



    Artikel aslinya

  • Cecil Yang Ngaku Kaget Masuk Nominasi AMI Awards 2025: Jujur Gak Nyangka : Okezone Celebrity

    Cecil Yang Ngaku Kaget Masuk Nominasi AMI Awards 2025: Jujur Gak Nyangka : Okezone Celebrity


    Cecil Yang


    JAKARTA – Penyanyi dan penulis lagu Cécil Yang tengah diliputi rasa haru sekaligus tidak percaya setelah namanya resmi masuk dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2025. Cécil berhasil menembus kategori Artis Solo Soul/R&B Alternatif Terbaik lewat lagu Is It Love?, yang juga merupakan karya solonya.

    “Rasanya kaget banget. Jujur gak nyangka bakal masuk nominasi kategori Soul/R&B, tapi aku sangat bersyukur bisa ada di sini dengan membawa karya solo,” ujar Cécil.

    Momen ini terasa makin istimewa bagi Cécil karena berbeda dengan pencapaiannya tahun lalu. Sebelumnya, ia sempat masuk nominasi lewat kolaborasi bersama Laleilmanino dan Diskoria. Namun kali ini, keberhasilannya terasa lebih personal. 

    “Mungkin rasanya lebih heboh sekarang karena ini karya yang aku tulis sendiri bisa masuk nominasi. Aku harap semoga bisa menjadi outcome yang baik,” ungkapnya.

    Meski begitu, Cécil tetap melihat pencapaian ini sebagai proses pembelajaran. Ia menilai kemenangan bukanlah satu-satunya tujuan. “Menurutku, kalah itu juga jadi pelajaran untuk lebih improve ke depannya,” tambahnya penuh semangat.



    Artikel Aslinya

  • Lirik Lagu Tegar dari Rossa Karya Melly Goeslaw, Raih Nominasi Piala Citra Berkat Film Panggil Aku Ayah

    Lirik Lagu Tegar dari Rossa Karya Melly Goeslaw, Raih Nominasi Piala Citra Berkat Film Panggil Aku Ayah


    Dikenal sebagai Ratu Soundtrack Indonesia, Melly Goeslaw adalah musisi kelahiran Bandung, Jawa Barat, 7 Januari 1974. Namanya dikenal publik setelah menjadi vokalis Potret. Band ini debut pada 1995 bersama perusahaan rekaman Aquarius Musikindo lewat album Potret dengan hit “Terbujuk.”

    Dua tahun kemudian, album Potret II mencetak mega-hit “Salah” dan “Bunda.” Dua lagu ini masuk daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa versi Rolling Stone Indonesia. Pada pengujung 1999, Melly Goeslaw berkarier solo. Album solonya meledak di pasar denga hit “Jika” dan “3 Cinta.”

    Pada 2002, Melly Goeslaw dipercaya menggarap soundtrack film legendaris Ada Apa Dengan Cinta? yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. Film ini mendulang 2,7 jutaan penonton sementara album soundtrack-nya terjual 600 ribuan kaset. Dahsyat di eranya.

    Sejak itu, ia sering menulis lagu soundtrack film Indonesia. Selain itu, Melly Goeslaw juga menulis banyak lagu hit untuk penyanyi lain seperti “Menghitung Hari” (Krisdayanti), Sampai Menutup Mata (Acha Septriasa), “Cinta Sejati” (BCL), dan tentu saja, “Tegar” (Rossa).

    (Fadhilah Nur Rohmah)



    Artikel Asli

  • Miris! Influencer Kesehatan Mental Asal Filipina Tewas Bunuh Diri di Usia 19 Tahun

    Miris! Influencer Kesehatan Mental Asal Filipina Tewas Bunuh Diri di Usia 19 Tahun



    Jakarta, Insertlive

    Kabar duka menyelimuti media sosial, seorang influencer yang terkenal dengan konten mengenai kesehatan mental ditemukan tewas akibat bunuh diri.

    Sosok influencer itu adalah Emmanuelle ‘Emman’ Atienza, seorang figur publik asal Filipina yang kini menetap di Los Angeles, Amerika Serikat. Emman ditemukan telah meninggal dunia di rumahnya pada Rabu (22/10) waktu setempat.

    Laporan Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles memastikan bahwa penyebab kematian gadis berusia 19 tahun itu adalah bunuh diri.


    Kabar ini sontak mengguncang media sosial dan terasa ironis, lantaran Emman selama ini dikenal sebagai influencer yang aktif membagikan konten seputar kesehatan mental.

    Tak ada penjelasan lebih lengkap soal kronologi Emman memutuskan untuk mengakhiri hidupnya atau alasan yang mendorong sang influencer menyerah dengan kehidupannya.

    Setelah kabar ini meluas di media sosial, keluarga Emman pun mengunggah pernyataan di Instagram. Mereka menyebut Emman tak pernah ragu untuk membagikan perjalanan pribadinya soal kesehatan mental.

    “Emman memiliki cara membuat orang terasa dilihat dan didengar. Ia tidak pernah ragu untuk membagikan perjalanan pribadinya tentang kesehatan mental,” tulis keluarga Atienza, dikutip Minggu (26/10).

    Mereka juga menyebut Emman sebagai sosok gadis ceria yang selalu membawa kebahagiaan ke dalam kehidupan banyak orang.

    Emmanuelle  AtienzaEmmanuelle Atienza/ Foto: dok. Instagram

    “Ia membawa begitu banyak kebahagiaan, tawa, dan cinta ke dalam hidup kami, serta ke dalam hidup semua orang yang mengenalnya. Kejujurannya telah membuat banyak orang tak merasa sendirian,” ungkap keluarga Atienza.

    Emman diketahui merupakan putri dari presenter televisi Filipina ternama, Kim Atienza dan istrinya, Felicia. Beberapa bulan sebelum ditemukan meninggal dunia, Emman pindah ke Los Angeles untuk memulai kehidupan baru di luar negeri.

    Lewat akun TikTok dan Instagram miliknya, Emman diketahui aktif berbagi aktivitas sehari-hari hingga isu sosial dan kesehatan mental.

    Ia sempat menjadi sorotan besar pada November 2024 usai mengunggah video makan malam bersama sejumlah figur publik ternama di Filipina dengan nilai tagihan fantastis. Akibat hal ini, Emman menuai kritik keras dari netizen.

    Emman kemudian sempat rehat dari media sosial untuk sementara waktu, tetapi akhirnya kembali aktif untuk mengunggah konten. Kepergian Emman kini telah meninggalkan kesedihan bagi banyak orang.

    “Kami berharap semua orang meneruskan nilai-nilai yang diperjuangkan Emman: kasih sayang, keberanian, dan sedikit kebaikan ekstra dalam kehidupan sehari-hari,” tulis keluarga Emmanuelle Atienza.

    (asw)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • VISION+ Rilis Series Still Single: Kisah Cinta, Zodiak, dan Pencarian Jati Diri : Okezone Celebrity

    VISION+ Rilis Series Still Single: Kisah Cinta, Zodiak, dan Pencarian Jati Diri : Okezone Celebrity


    VISION+ Rilis Series Still Single: Kisah Cinta, Zodiak, dan Pencarian Jati Diri. (Foto: Annastasya Rizqa/Selebriticlub)


    JAKARTA – VISION+ kembali merilis original series terbaru, Still Single. Series bergenre drama romantis itu memulai debut penayangannya pada 17 Oktober 2025. 

    Series ini mengangkat kisah tentang cinta, zodiak, dan pencarian jati diri di tengah tuntutan untuk menikah. Sebuah tema yang sangat dekat dengan kehidupan generasi muda.

    Thaleb Wahjudi, Head of Production VISION+ mengatakan, series Still Single mengusung genre komedi romantis yang ringan dengan jalan cerita yang seru dan pastinya disukai anak muda.

    “Series ini menghadirkan deretan cast luar biasa dengan genre romcom dan kisah yang relatable. Feel series ini light dengan komedi menghibur,” ungkap Thaleb di Jakarta Pusat, pada 17 Oktober 2025.

    Original series Still Single berkisah tentang Maya (Yuki Kato), seorang manajer toko perhiasan berusia 27 tahun yang menjalani hidupnya berdasarkan zodiak. 

    Dengan latar belakang keluarganya yang kental dengan budaya Jawa, usia Maya dianggap sudah terlalu ‘matang’. Dia pun mulai merasakan tekanan sosial untuk menikah.

    Tekanan itu terasa semakin besar ketika ayahnya (Mathias Muchus), didiagnosa mengidap penyakit  Alzheimer. Sebelum ingatannya hilang, sang ayah memiliki satu keinginan: melihat Maya menikah.

    Merasa didesak oleh keadaan, Maya kemudian bertekad mencari pasangan yang dianggap cocok secara astrologi. Namun takdir justru membawanya ke arah yang tak terduga.

    Dibantu dua sahabatnya, Tasya (Nadine Alexandra) dan Yudha (Samo Rafael), Maya menjalani serangkaian kencan yang lucu, canggung, dan sering kali berakhir dengan kebingungan. 

    Upaya Maya menemukan jodoh itu justru berujung kenyataan pahit yang membuatnya mempertanyakan keyakinannya tentang astrologi selama ini.

     



    Artikel Aslinya

  • Bukan Mustahil! Ini 3 Kunci agar Pariwisata Indonesia Jadi Nomor Satu di ASEAN

    Bukan Mustahil! Ini 3 Kunci agar Pariwisata Indonesia Jadi Nomor Satu di ASEAN




    Jakarta

    Wakil Direktur Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Universitas Indonesia Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D. mengatakan bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk menjadi tujuan wisata nomor satu di Asia Tenggara. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menyaingi bahkan melampaui Malaysia dan Thailand jika mampu menjalankan strategi yang tepat.

    Deni menjelaskan ada tiga kunci utama yang harus diperkuat, yakni sinkronisasi lintas kementerian dan daerah, investasi jangka panjang di infrastruktur serta talenta kreatif, dan pemanfaatan teknologi untuk personalisasi pengalaman wisata. Ketiga hal ini, kata dia, akan membuat pengelolaan pariwisata Indonesia lebih terarah, berkelanjutan, dan mampu menarik minat wisatawan global.

    “Kuncinya ada di tiga, yakni sinkronisasi lintas kementerian dan daerah, investasi jangka panjang di infrastruktur dan talenta kreatif, serta pemanfaatan teknologi untuk personalisasi pengalaman wisata,” kata dia.


    “Dengan langkah itu, mengejar Malaysia bukan lagi perkara angka, melainkan tentang membangun ekosistem yang mampu menjual keindahan sekaligus nilai tambah budaya, inovasi, dan kreativitas lokal secara berkelanjutan,” dia menegaskan.

    Deni menegaskan bahwa pariwisata tidak bisa bekerja sendirian, namun dibutuhkan kerja keras dan kebijakan yang mendukung.

    “Pertanyaan ‘kapan Indonesia bisa menyusul Malaysia?’ Sebetulnya tak punya jawaban tunggal. Bukan karena mustahil, tapi karena keberhasilan pariwisata tidak tumbuh dari satu kebijakan atau kampanye, melainkan dari ekosistem yang matang dan sabar dibangun,” kata dia.

    “Kalau mau realistis, Indonesia baru bisa mengejar angka kunjungan setara Malaysia ketika fondasi pariwisata dan ekonomi kreatifnya bertransformasi dari sekadar “event-driven” menjadi “experience-driven”. Artinya, pariwisata tak lagi dijalankan lewat proyek promosi musiman atau festival seremonial, tapi lewat pengalaman otentik yang terus hidup misal desa wisata yang benar-benar berfungsi, pelaku kreatif yang mendapat dukungan lintas sektor, dan kebijakan yang berpihak pada kemudahan akses,” dia menjelaskan.

    Deni mengatakan selama arah promosi dan kebijakan berubah setiap lima tahun, brand pariwisata Indonesia tidak akan menembus benak wisatawan global. Malaysia berhasil karena mempunyai strategi jangka panjang bertajuk Malaysia Truly Asia yang bertahan lebih dari dua dekade, dan Amazing Thailand menembus batas generasi dan geografi.

    “Karena Indonesia memiliki potensi yang bahkan lebih kaya dengan keragaman budaya, lanskap, dan kreativitas yang luar biasa , namun belum dikelola dalam satu ekosistem terpadu. Banyak destinasi unggul secara alami, tapi lemah dalam pengalaman terkurasi: jalan menuju lokasi sulit, infrastruktur digital belum stabil, promosi dilakukan tanpa riset pasar yang matang,” ujar dia.

    Deni menyebut bukan hal yang mustahil untuk mendongkrak posisi Indonesia. “Kita punya keunikan yang tak bisa disalin sense of place yang hidup, budaya yang tidak dibuat-buat, serta ekonomi kreatif yang sedang naik daun,” kata dia.

    “Kalau kita mampu memadukan visi Thailand (integrasi dan profesionalisme) dengan karakter Malaysia (promosi konsisten) sambil menjaga jati diri lokal, maka target 25-30 juta wisatawan mancanegara bukan ilusi. Bukan soal kapan kita “menyusul”, tapi kapan kita berhenti membandingkan dan mulai menanam strategi yang berakar panjang,” ujar dia.

    Sepanjang tahun 2025, mulai Januari hingga Agustus, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia masih kalah dari Malaysia dan Thailand. Malaysia melaporkan telah mendatangkan 282 juta turis asing, sedangkan Thailand sebanyak 21,8 juta. Adapun Indonesia mendatangkan 21,8 juta orang.

    (fem/ddn)



    Artikel aslinya