Penulis: admin

  • Cegah Pemburuan Liar dan Penyelundupan, Cula Badak Afrika Disuntik Radioaktif

    Cegah Pemburuan Liar dan Penyelundupan, Cula Badak Afrika Disuntik Radioaktif




    Jakarta

    Sebuah langkah baru dilakukan universitas untuk melindungi badak dari perburuan liar. Mereka menyuntikkan radioaktif ke cula badak untuk mencegah penyeludupan di bandara.

    Diberitakan The Guardian, Senin (4/8/2025) dalam proyek kolaboratif yang melibatkan Universitas Witwatersrand, pejabat energi nuklir, dan konservasionis, lima badak disuntik sebagai bagian dalam proyek yang mereka sebut Proyek Rhisotop.

    Aksi ini merupakan bagian dari kampanye anti-perburuan liar. Cula badak disuntik dengan isotop radioaktif yang diklaim tidak berbahaya bagi hewan tetapi dapat dideteksi oleh petugas bea cukai.


    Dalam uji coba tahun lalu, sekitar 20 badak di sebuah suaka disuntik dengan isotop. Isotop radioaktif, bahkan pada tingkat rendah, dapat dikenali oleh detektor radiasi di bandara dan perbatasan, yang mengarah pada penangkapan pemburu liar dan penyelundup.

    Para peneliti di Unit Fisika Radiasi dan Kesehatan Witwatersrand mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan dalam studi percontohan tersebut mengonfirmasi bahwa bahan radioaktif tersebut tidak berbahaya bagi badak.

    “Kami telah menunjukkan, tanpa keraguan ilmiah, bahwa proses ini sepenuhnya aman bagi hewan dan efektif dalam membuat cula badak terdeteksi melalui sistem keamanan nuklir bea cukai internasional,” kata James Larkin, kepala bagian ilmiah di Proyek Rhisotop.

    “Bahkan satu cula dengan tingkat radioaktivitas yang jauh lebih rendah daripada yang akan digunakan dalam praktik berhasil memicu alarm pada detektor radiasi. Uji coba tersebut juga menemukan bahwa cula dapat dideteksi di dalam kontainer pengiriman berukuran 40 kaki (12 meter)” kata Larkin.

    Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam memperkirakan bahwa populasi badak secara global pada awal abad ke-20 sekitar 500.000. Namun kini telah menurun menjadi sekitar 27.000 karena permintaan cula badak di pasar gelap.

    Afrika Selatan memiliki populasi badak terbesar, diperkirakan mencapai 16.000 ekor. Namun karena tingkat perburuannya tinggi, setiap tahunnya sekitar 500 badak dibunuh untuk diambil culanya.

    Universitas telah mendesak pemilik taman margasatwa swasta dan otoritas konservasi nasional untuk menyuntik badak mereka sebagai langkah lanjutan.

    (sym/ddn)



    Artikel aslinya

  • Denzai ZBH Musisi Malaysia Serbabisa, Dari Bikin Lagu, Menulis Lirik Hingga Merancang Konsep Musik

    Denzai ZBH Musisi Malaysia Serbabisa, Dari Bikin Lagu, Menulis Lirik Hingga Merancang Konsep Musik


    SelebritiClub.com, Jakarta Pergerakan musisi muda di Malaysia tak kalah bergairah. Salah satunya, singer song-writer Denzai ZBH. Denzai ZBH dikenal berkat kemampuannya dalam menulis lagu, bikin lirik, hingga merancang konsep genre.

    Kini, ia merilis extended play (EP) yang memfiturkan lima lagu. Kelima lagu itu yakni “Daddy Cool,” “Mungkin Iya,” “Next Generation,” “Cuit Kuit Manja,” dan “Andai Kupergi Dulu.” Lima lagu ini menyimpan cerita sarat makna.

    “Ya, semua lagu dalam EP ini ciptaan saya sepenuhnya. Dari lirik hingga melodinya dan konsep genre lagu,” kata Denzai ZBH dalam wawancara tertulis bersama Showbiz SelebritiClub.com, Kamis (31/7/2025).

    Dua karya Denzai ZBH yakni “Daddy Cool” dan “Mungkin Iya,” mulanya dijajakan kepada musisi lain. Takdir berkata lain. Kedua lagu ini kembali ke pelukan komposernya. Kini, “Daddy Cool” dan “Mungkin Iya” siap menjadi hit.

     



    Artikel Asli

  • Amplop Nikah Kena Pajak-Larangan Study Tour Tuai Pro-kontra Publik

    Amplop Nikah Kena Pajak-Larangan Study Tour Tuai Pro-kontra Publik


    Jakarta, Insertlive

    Kebijakan pemerintah Indonesia dengan komunikasi publik yang buruk bikin resah masyarakat. Yang terbaru ada kabar jika amplop kondangan akan dikenakan pajak. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga melarang sekolah mengadakan study tour.

    (Mila Haryati)



    Artikel aslinya

  • DJ Bravy Sempat Takut Gendong Baby Andrew, Ini Alasannya! : Okezone Celebrity

    DJ Bravy Sempat Takut Gendong Baby Andrew, Ini Alasannya! : Okezone Celebrity


    Foto: Instagram DJ Bravy


    JAKARTA – DJ Bravy mengungkap ketakutannya pertama kali menggendong anak Erika Carlina, baby Andrew Raxy Nail, yang lahir melalui persalinan caesar pada 1 Agustus 2025.

    Diakui DJ Bravy, ia sempat takut saat menggendong sang bayi. Ketakutan itu muncul lantaran ini menjadi momen perdana dalam hidupnya mengurus seorang anak.

    “Pasti, pasti dong. Apalagi semuanya baru, semuanya baru banget nih, banyak banget yang dar der dor dalam hidup gue akhir-akhir ini,” kata DJ Bravy di Daan Mogot, Jakarta Barat.

    DJ Bravy mengakui banyak kejutan yang terjadi di tahun ini, termasuk menjalin kasih dengan sang aktris hingga mendapat tawaran film perdana.

    Menurutnya, semua itu merupakan dinamika hidup yang tak dapat diprediksi.



    Artikel Aslinya

  • Kisah Batu Sakti di Bandung, Kebal Bom Tidak Bisa Dipindah

    Kisah Batu Sakti di Bandung, Kebal Bom Tidak Bisa Dipindah



    Jakarta

    Batu eon di komplek PLTA PT Indonesia Power, Cikalong, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyimpan pesona sejarah dan berbagai mitos. Ditemukan kali pertama di tahun 1957 saat PLTA dibangun, batu eon berada di tengah kolam tandon yang digunakan sebagai penampungan air.

    Legenda Batu EonLegenda Batu Eon (dok. Wisma Putra)

    Air dalam kolam tandom kemudian dialirkan ke turbin untuk pembangkit listrik. Terlepas dari pentingnya peran kolam tandon, masyarakat masih bisa menyaksikan batu eon yang seukuran perut induk kerbau. Tentunya masyarakat menyaksikan batu eon dari pinggir kolam, tanpa bisa menyentuh langsung.

    Batu eon juga dikelilingi pagar dan kawat berduri, sehingga tidak langsung jatuh ke kolam tandom jika terguling. Posisi batu eon berada tepat di atas bangunan kecil mirip tugu, yang lebih tinggi dari permukaan air kolam. Pengunjung bisa mengambil foto batu eon tanpa terhalang atau kesulitan.


    Namun, spot batu eon mungkin terasa kurang nyaman apalagi jika matahari bersinar terik. Menurut pantauan detikcom, di sekitar batu eon tida ada tempat berteduh bagi pengunjung. Akibatnya, pengunjung langsung kepanasan dan kehujanan jika tiba-tiba gerimis atau hujan deras.

    Sejarah Batu Eon

    Legenda batu eon tersebar antar generasi di Desa Lamajang, tanpa ada dokumentasi tertulis. Kisah batu ini diceritakan Abah Ilin Darsyah seorang tokoh adat di Desa Cikondang, Lamajang. Batu eon berasal dari nama Abah Eon yang juga penduduk Lamajang setempat.

    Konon dalam batu eon terdapat pusaka peninggalanBatu eon (dok. Muhammad Iqbal)

    Abah Eon dikisahkan ingin menghancurkan batu di lahan pembangunan PLTA. Semua cara sudah dikerahkan, termasuk menggunakan dinamit atau bom untuk menghancurkan batu. Namun batu tersebut tidak bergeming sampai sekarang, sehingga para pekerja membiarkan batu tersebut di tempatnya.

    Batu eon kini mengundang rasa penasaran warga sekitar Pangalengan atau wisatawan dari tempat lain yang ingin melihat langsung. Jika cuaca sedang sejuk, area sekitar batu eon sangat cock untuk healing menikmati pepohonan rimbu yang teduh, asri, dengan udara segar.

    Mitos Batu Eon

    Sebagai mineral yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun, batu eon punya banyak mitos. Sama seperti sejarahnya, mitis batu eon juga beredar dari mulut ke mulut.

    Batu eon angker

    Pengelola Desa Wisata Lamajang, Ade Sukmana, mengatakan, beberapa orang percaya kawasan sekitar batu eon adalah tempat angker dan pemakaman. Banyak kambing peliharaan warga yang tiba-toba mati jika digembalakan di wilayah tersebut.

    Legenda Mbah Balu Tunggal

    Abah Darsyah menuturkan, batu eon dipercaya sebagai tempat Mbah Balu Tunggal bertapa. Sosok legenda ini adalah penyebar agara Islam pada abad ke-17 di Desa Lamajang dan wilayah sekitarnya. Di sekitar batu eon bahkan dipercaya dulunya ada wilayah bernama Desa Nunggal.

    Ada pusaka dalam batu

    Menurut pengalaman Abah Darsyah, mineral seperti batu eon punya pusaka di dalamnya. Dugaan ini berdasarkan pengalaman Abah Darsyah yang pernah melihat sendiri batu besar ketika dibelah ternyata berisi pusaka. Dugaan ini belum terbukti hingga sekarang.

    Bagi wisatawan yang ingin melihat batu eon, bisa datang langsung ke komplek PLTA Desa Cikalong tanpa perlu bayar tiket alias gratis. Namun wisatawan tak bisa masuk lebih jauh ke kawasan produsen tenaga listrik tersebut.

    (row/fem)



    Artikel aslinya

  • Presiden AS Donald Trump Diparodikan Telanjang di South Park, Gedung Putih Murka

    Presiden AS Donald Trump Diparodikan Telanjang di South Park, Gedung Putih Murka



    Jakarta, Insertlive

    Serial animasi satir South Park kembali memancing kontroversi setelah merilis episode yang secara gamblang menyindir Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Episode yang tayang pada Rabu (23/7) itu tak hanya mengkritik kebijakan Trump, tapi juga menampilkan versi deepfake Trump telanjang bulat di gurun, hingga berhubungan dengan setan.

    Adegan tersebut langsung membuat Gedung Putih naik pitam.


    Dalam episode yang bertajuk penuh sindiran itu, kota South Park diceritakan melakukan aksi protes terhadap Trump, yang dalam cerita menggugat siapa pun yang menentangnya.

    Di puncak ketegangan, Yesus Kristus digambarkan turun dari langit untuk memberi peringatan bahwa aksi protes itu bisa menyebabkan South Park “dicancel.”

    Namun yang paling memancing reaksi publik adalah iklan layanan masyarakat (PSA) parodi berformat deepfake, di mana Trump digambarkan melepas bajunya satu per satu di tengah gurun yang panas.

    “Ketika situasi memanas, siapa yang akan melepaskan kita dari godaan? Donald J. Trump,” kata Narator dalam video tersebut.

    “Sepanas apa pun situasinya, dia tidak takut berjuang untuk Amerika. Trump. Pe**snya memang mungil, tetapi cintanya kepada kita begitu besar.” sambungnya.

    Tak berhenti di situ, adegan lainnya memperlihatkan Trump yang tengah membuka pakaian di kamar tidur Gedung Putih, mencoba merayu sosok setan untuk berhubungan intim. Namun si setan menolak dan menyindir ukuran alat vital Trump.

    “Ayo lah, setan, aku sudah bekerja keras sepanjang hari,” kata Trump.

    Setan lalu menjawab, “Aku bahkan tidak bisa melihat apa-apa, sangat kecil.”

    Tak lama setelah episode tersebut tayang, Gedung Putih langsung mengecam keras isi acara itu.

    Juru bicara Presiden, Taylor Rogers, menyebut para kreator South Park dan kaum liberal sebagai pihak yang munafik.

    “Kemunafikan kaum Kiri benar-benar tak berujung. Selama bertahun-tahun mereka menyerang South Park dengan menyebutnya sebagai konten ‘melanggar hukum’, tetapi tiba-tiba mereka memuji acara tersebut,” ujar Rogers, dikutip Variety.

    “Sama seperti para kreator South Park, kaum Kiri tidak memiliki konten yang autentik atau orisinal. Itu sebabnya popularitas mereka terus mencapai titik terendah,” lanjutnya.

    Ia juga menyindir relevansi serial itu dalam percakapan publik.

    “Acara ini tidak relevan selama lebih dari 20 tahun dan bergantung pada seutas benang dengan ide-ide yang tidak menginspirasi dalam upaya putus asa untuk mendapatkan perhatian,” ucap Rogers tajam.

    “Presiden Trump telah memenuhi lebih banyak janji hanya dalam enam bulan dibandingkan presiden lain mana pun dalam sejarah negara kita – dan tidak ada acara kelas empat yang dapat menggagalkan tren panas Presiden Trump.”

    Sementara itu, pihak kreator South Park belum memberi tanggapan resmi atas reaksi keras tersebut.

    Namun episode ini kembali menunjukkan keberanian South Park dalam menyentil tokoh-tokoh publik tanpa ampun-meski kali ini, taruhannya adalah amarah dari Gedung Putih sendiri.

    (ikh/ikh)




    Tonton juga video berikut:






    Artikel aslinya

  • Cerita Afgan Dapat Hidayah, Sempat Depresi dan Mati Rasa dengan Popularitasnya : Okezone Celebrity

    Cerita Afgan Dapat Hidayah, Sempat Depresi dan Mati Rasa dengan Popularitasnya : Okezone Celebrity


    Afghan saat umrah (Foto: Instagram)


    JAKARTA – Penyanyi Afgansyah Reza menceritakan pengalamannya mendapat hidayah sehingga membuatnya kini lebih religius. Afgan juga termasuk salah satu figur publik yang bisa menunaikan ibadah Haji di 2025.

    Dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (5 Agustus 2025), Afgan menjelaskan perjalanan spiritualnya itu diawali dengan guncangan psikis atau depresi berat. Hal ini berlangsung ketika Afgan masih berusia 20 tahunan.

    “Waktu itu kayaknya umur 20-an akhir deh kayaknya, dan itu hidup gue penuh dengan tanda tanya yang kayaknya gue lost (hilang) aja, nggak ada pegangan, jadi gue ngerasa kayak lagi campur aduk. Jadi lumayan deep lost-nya tuh,” kata Afgan dikutip Selasa (5 Agustus 2025).

    Dari rasa penasaran itu, Afgan terus mencari tahu kegelisahan yang dirasa sambil menjalani rutinitasnya sebagai penyanyi profesional.

    Anehnya, ia merasa tak ada lagi kepuasan diri ketika menjalani kesibukannya sebagai seorang penyanyi. Padahal, pelantun Bukan Cinta Biasa ini tengah berada di puncak popularitas.

    Hingga pada akhirnya, Afgan sadar telah melewatkan tanda-tanda hidayah untuk bisa lebih dekat dengan Tuhan.

     



    Artikel Aslinya

  • Kisah Warga Desa Menghidupkan Kembali Studio Widuri, Kado Agustusan

    Kisah Warga Desa Menghidupkan Kembali Studio Widuri, Kado Agustusan


    Klaten

    Ketika udara musim kemerdekaan mulai menghangat di Desa Kuncen, Sidodadi, Delanggu, semangat Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80 terpancar bukan hanya dari barisan bendera merah putih yang berkibar, melainkan juga dari tangan-tangan kreatif warga yang bergotong royong.

    Sejak menjelang Agustus, setiap sudut RT 04 RW 03 dipenuhi lukisan warna-warni, tembok-tembok kampung dicat ulang, marka jalan diperbarui, dan ornamen-ornamen merah-putih dipasang rapi.

    Namun yang paling menyita perhatian adalah sebuah gapura Bali sederhana nan unik di taman pojok kreatif desa. Bapak dan ibu, remaja dan anak-anak, semua ikut menggali puing-puing masa lalu demi menghadirkan kembali peninggalan properti outdoor eks foto studio Widuri yang dulu pernah menjadi kebanggaan warga.


    Gapura itu bukan sekadar gerbang pijakan fisik memasuki kampung, melainkan penanda akan suburnya toleransi dan kearifan lokal yang sempat terkubur.

    Dulunya, Studio Foto Widuri terkenal dengan taman outdoor bak miniatur Pulau Dewata, lengkap dengan rumah adat dan patung-patung satwa, serta deretan ukiran khas Bali yang memikat.

    Warga datang untuk berfoto keluarga, menggelar reuni, atau sekadar duduk-duduk menikmati suasana tropis. Namun ketika pemilik berpulang dan tanah beserta bangunan dijual, relik-relik itu terkubur, terlupakan, oleh derasnya arus teknologi digital yang menggeser foto film ke smartphone.

    Setengah abad kemudian, gagasan menghidupkan kembali jejak-jejak Widuri lahir dari pertemuan sederhana di taman pojok kreatif. “Apa yang bisa kita wariskan?” tanya seorang sesepuh, menantang ingatan generasi muda yang lebih akrab dengan layar kaca daripada film hitam-putih.

    Diskusi itu menelurkan tekad, menggali reruntuhan, menata ulang fragmen gapura dan patung, menambah ornamen, sekaligus menciptakan ruang kreatif yang memadukan edukasi, diskusi, dan hiburan. Proses revitalisasi berlangsung sejak pertengahan Juli 2025.

    Warga memindahkan puing batu, membersihkan ukiran yang terkubur lumpur, dan menyiapkan cetakan bata baru untuk melengkapi gapura yang retak. Sehari-hari, suara tukang cat dan tukang batu bersahutan dengan riuh tawa ibu-ibu PKK yang membuat camilan buat para pekerja muda mudi mengecat tembok dan taman bertema kemerdekaan.

    Di sela-sela itu, anak-anak sekolah dasar membantu menanam bunga di pinggir jalan, sementara pemuda dan sesepuh desa ikut menata bendera dan lampu sorot agar gapura makin terlihat memukau malam hari. Pada puncak perayaan 17 Agustus, gapura ini direncanakan telah berdiri megah, dikelilingi hamparan umbul-umbul dan titik selfie yang langsung viral di media sosial.

    Wajah-wajah terpancar bangga, terlontar tawa bahagia saat pertama kali menapaki gapura yang dulu hanya tersimpan dalam foto-foto lusuh. Beberapa orang lanjut usia bahkan menitikkan air mata haru, mengenang masa kecil yang pernah dihabiskan bersama keluarga di bawah lengkungan gapura mini itu. Lebih dari sekadar spot Instagramable, taman pojok kreatif ini menjadi laboratorium sosial-budaya.

    Pengunjung, baik penduduk setempat maupun pengunjung dari desa sekitar, duduk melingkar menggelar diskusi tentang isu pembangunan berkelanjutan, pelestarian budaya lokal, dan peluang UMKM.

    Warung-warung kaki lima sekaligus stan makanan tradisional warga mengalami lonjakan kunjungan, seakan semangat kebersamaan merembet sampai ke piring-piring makanan dan segelas wedang jahe atau es teh yang menyegarkan.

    Narasi kearifan lokal yang pernah terkubur kini berdenyut lagi, setiap retakan gapura, setiap ukiran, dan lekuk serta patung patung Bali bercerita tentang tekad generasi tua yang menanamkan nilai gotong royong, serta generasi muda yang tak sungkan belajar dari masa lampau.

    Gapura ini menegaskan bahwa kemajuan tak selalu bertumpu pada teknologi canggih, melainkan pada kesediaan hati bergandeng tangan. Kini, Desa Kuncen punya wajah baru.

    Di tengah deru kendaraan dan gemerlap kota Klaten, taman pojok kreatif dengan gapura Bali sederhana itu menjadi magnet yang membawa berkah, ide-ide segar bermunculan, remaja semakin cinta kampung halaman, dan ruang diskusi lintas generasi makin hidup. Semua berkat upaya bersama, potongan cerita lama disusun kembali menjadi mosaik harapan.

    Dalam kebersamaan itulah tersemat kado terindah untuk Hari Kemerdekaan RI ke-80, bukan parade megah atau panggung hiburan besar, melainkan bangunan sederhana yang menghimpun memori, kearifan, dan kreativitas warga.

    Gapura eks-Foto Studio Widuri kini jadi saksi bisu bahwa dengan solidaritas, apa pun yang terkubur lama bisa dibangkitkan menjadi sumber inspirasi dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas.

    Dari sapuan cat yang baru di tembok kampung sampai gapura Bali yang dihidupkan kembali, warga RT 04 RW 03 Kuncen Sidodadi menorehkan satu pelajaran sederhana, merah putih tidak hanya tergantung di tiang, tetapi berdenyut dalam setiap usaha bersama mengangkat warisan lokal ke level yang lebih bermakna.



    Artikel aslinya

  • Mariah Carey Kembali ke Indonesia, Gelar Konser Celebration of Mimi di Premium Music Experience OCBC

    Mariah Carey Kembali ke Indonesia, Gelar Konser Celebration of Mimi di Premium Music Experience OCBC


    Tahun ini, sang diva dijadwalkan kembali tampil di Jakarta dalam sebuah konser eksklusif – penampilan keduanya di ibu kota sejak konser terakhirnya pada 2004. Sebelumnya, Mariah sempat menggelar pertunjukan megah di kompleks bersejarah Candi Borobudur pada 2018.

    Tak heran, kehadirannya kali ini menjadi momen yang sangat dinanti, khususnya oleh para penggemar setianya dari generasi milenial dan kalangan yang lebih senior, yang tumbuh bersama lagu-lagu ikonisnya.

    Nasabah baru maupun existing bisa mendapatkan undangan PME dengan memilih skema yang paling cocok dengan profil mereka, baik konvensional maupun syariah, termasuk tabungan dalam  IDR dan USD, tabungan berjangka, bancassurance, dan obligasi. Nasabah bisa berpartisipasi  mulai dari tabungan bulanan Rp 900 ribuan, menjadikannya sangat relevan bagi generasi milenial  maupun Gen-Z.



    Artikel Asli

  • Donatnya Lebih Premium, Ci Mehong Sindir Buatan Pinkan Mambo

    Donatnya Lebih Premium, Ci Mehong Sindir Buatan Pinkan Mambo


    Jakarta, Insertlive

    Bukan hanya Pinkan Mambo, kini Ci Mehong juga jualan donat. Ci Mehong perlihatkan pembuatan donatnya yang memakai bahan-bahan premium. Ci Mehong juga sebut tekstur donatnya lebih lembut dan tentunya murah daripada donat Pinkan.

    (Mila Haryati)



    Artikel aslinya