Penulis: admin

Jakarta, Insertlive –

Media sosial ramai memperlihatkan momen memilukan di sebuah ruang persalinan antara seorang ibu muda dan mertuanya.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @djosndbdhehev itu disebut terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara.

Pada video berdurasi singkat itu, seorang perempuan terlihat terbaring lemah di kasur bersalin dengan didampingi bidan.

Ibu yang tengah melahirkan itu sempat mengungkapkan rasa putus asa atas sakit yang ia rasakan dengan napas terengah. Namun alih-alih mendapatkan dukungan, sang ibu mertua yang berada di ruangan yang sama justru melontarkan kata-kata tajam.

“Kamu kira kamu saja yang capek? Suamimu juga capek nungguin! Kalau mati, mati saja, tapi kau lahirkan dulu anak itu!” seru sang ibu mertua dengan suara keras dalam video itu, dikutip Rabu (6/8).

Mendengar ucapan kejam sang mertua, bidan yang tengah membantu persalinan pun berusaha menengahi dan menegur ibu mertua itu.

Video ini menuai respons negatif dari warganet yang mengkritik dan mencari-cari identitas asli dari suami sang ibu muda serta mertuanya tersebut.

“Ini ada yang tahu akun media sosialnya nggak?” komentar warganet.

“Mau mukulin tapi cari dulu akunnya. Ini contoh mertua toxic jangan ada yang memaklumi emang nggak punya hati aja,” tandas warganet lainnya.

@djosndbdhehev mertua viral kata2i menantu melahirkan #fyp #fypシ゚viral #melahirkan #trending #trendingtiktok #mertuadanmenantu #mertuajahat ♬ suara asli – 🫧🐹 – tari 𐙚⋆°.

(dis/KHS)

Jakarta, Insertlive –

Publik dihebohkan dengan kasus pembunuhan Alberto Joel Tanos atau Joel Tanos.

Joel adalah remaja 18 tahun yang merupakan cucu dari Tony Tanos, seorang pengusaha konstruksi kaya raya di Sulawesi Utara. Joel tewas setelah ditikam oleh NDS alias Evan atau Nasio yang berusia 27 tahun.

NDS adalah seorang pengangguran sekaligus residivis kasus pembunuhan yang sudah dua kali masuk penjara dengan kasus yang sama. Joel ditikam sebanyak lima kali di bagian dada kiri, pinggul kiri, hingga depan leher. Joel sempat dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara, tapi nyawanya tidak terselamatkan.

Kronologi Cucu 9 Naga Tewas

Awalnya Joel Tanos ingin mengunjungi kekasihnya yang tidak kunjung pulang ke rumah. Pada Senin (4/8) sekitar pukul 07.00 WITA, Joel pergi ke rumah pacarnya yang berada di Karombasan. Namun, ternyata tidak ada.

Joel lalu bertemu dengan SL, rekannya yang merupakan tetangga sang kekasih. SL lalu menceritakan tentang video yang diterima Joel dan memberitahu lokasi yang ada di dalam video tersebut. Joel lalu menuju salah satu rumah yang terletak di Kelurahan Sario Utara, yang menjadi lokasi pembunuhan.

Ditemani SL, Joel melihat pacarnya tengah berpesta miras atau minuman keras bersama beberapa pria. Kesal melihat perbuatan sang kekasih, Joel lalu langsung mendorong pintu dengan keras.

Pintu itu lalu mengenai tersangka yang juga sedang berpesta miras. Joel dan pelaku sempat adu mulut hingga terjadi baku hantam. Tak disangka NDS ternyata membawa senjata tajam dan langsung menikam Joel.

NDS secara brutal menikam Joel berulang kali. Saat Joel sudah tidak berkutik, NDS dan tersangka lainnya terus melakukan penganiayaan dengan memukul korban.

Joel lalu dibawa ke rumah sakit Bhayangkara di Karombasan. Sayang, nyawa Joel tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit pada pukul 08.05 WITA.

Kasus ini sudah ditangani oleh pihak Polda Sulut. Polisi juga menyebut sudah mengamankan para pelaku.

Siapa Joel Tanos?

Kasus ini pun membuat heboh publik mengingat Joel ternyata cucu dari salah satu anggota 9 Naga, istilah yang merujuk pada sekelompok pengusaha keturunan Tionghoa yang berpengaruh di Indonesia, terutama pada masa Orde Baru.

Joel disebut cucu dari pengusaha jasa konstruksi ternama di Sulawesi Utara bernama Tony Tanos. Tony memiliki sederet aset dan menguasai bisnis konstruksi di kawasan Indonesia Timur melalui PT Marga Dwita Guna.

Setelah kabar duka ini terungkap, beberapa tokoh penting turut hadir untuk melayat ke rumah duka. Mulai dari mantan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wali Kota Manado Andrei Angouw, hingga mantan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara. Pihak keluarga disebut menggelar upacara pemakaman pada Selasa (5/8).

(agn/and)

Jakarta, Insertlive –

Ustaz Das’ad Latif tengah bersedih dan kecewa. Niat baiknya untuk membangun masjid terpaksa terhambat karena rekening bank miliknya tiba-tiba diblokir.

Uang yang telah ia kumpulkan untuk membeli semen dan besi pun tak bisa diambil.

Pendakwah asal Sulawesi Selatan itu menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan pemblokiran rekening bank yang dinilainya tidak bijak.

Dirinya pun berharap langkah semacam ini tidak menyulitkan rakyat kecil yang justru sedang berbuat baik.

“Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk membayar pembangunan masjid saya, jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tabung di Bank pemerintah. Setelah tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama 3 bulan. Saya bingung, kenapa diblokir? Alasannya katanya supaya menghindari hal-hal negatif,” ungkap Das’ad Latif Lewat akun Instagram @dasadlatif1212, Jumat (8/8).

Ustaz Das’ad juga berujar bahwa uang tersebut merupakan hasil tabungan pribadi.

Dirinya sengaja menabung sesuai imbauan pemerintah agar masyarakat menyimpan uangnya secara aman di bank.

Namun, justru setelah uang disimpan, rekeningnya dinonaktifkan secara sepihak.

“Kenapa setelah saya simpan (uangnya) malah diblokir?,” tanya Das’ad.

Dalam pesannya, Das’ad tak mempersoalkan niat baik dari kebijakan ini, namun ia menyoroti cara pelaksanaannya yang menurutnya tidak bijaksana.

“Saya tahu niat ini bagus, niat pemblokiran rekening ini baik, tapi caranya yang tidak elegan,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, ia juga berharap suaranya tidak dianggap sebagai bentuk perlawanan atau ancaman terhadap pemerintah.

Kritik ini, menurutnya, adalah bentuk kasih sayang rakyat terhadap negaranya.

“Saya menabung untuk aman dan membantu negara tapi ternyata saya diblokir. Mudah-mudahan hanya ini yang terjadi pada diri saya, tidak pada masyarakat yang jauh lebih kecil dari saya,” ungkapnya.

“Saya yakin kalau niatnya baik, pasti Allah tunjukkan jalan yang baik,” tutupnya penuh harap.

Menanggapi hal ini, PPATK menjelaskan bahwa pemblokiran dilakukan terhadap rekening yang berstatus dormant, yakni tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.

“Rekening yang dikatakan dormant adalah tidak ada uang keluar atau transaksi debit untuk masa yang umumnya 1-5 tahun,” kata PPATK melalui Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan, Fithriadi, dalam media briefing, Rabu (6/8).

Dirinya menambahkan bahwa banyak penyalahgunaan rekening dormant untuk kejahatan seperti judi online.

Karena itu, pemblokiran dilakukan atas dasar kajian mendalam dan hasil koordinasi dengan pihak bank.

“Ini (kebijakan blokir rekening dormant) sama sekali bukan serampangan. Ini dengan sebuah kajian, kita teliti cukup lama, kemudian kita koordinasi dengan pihak bank secara intensif terkait bagaimana memastikan kebijakan ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” ujar Fithriadi.

Kini, publik menanti apakah ada evaluasi terhadap kebijakan ini, terutama agar niat-niat mulia seperti membangun rumah ibadah tidak menjadi korban dari prosedur yang belum sempurna.

(ikh/fik)