Penulis: admin

Stasiun Whoosh Karawang resmi dibuka hari ini Selasa, 24 Desember 2024. Pembukaan ini langkah penting dalam menghadirkan aksesibilitas yang lebih luas bagi masyarakat, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bagi traveler yang ingin melakukan perjalanan dari dan menuju Stasiun Whoosh Karawang, pemesanan tiket sudah dapat dilakukan melalui aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, Brimo, BNI Mobile, dan tiket.com. Masyarakat juga bisa membeli melalui jalur offline seperti loket dan Ticket Vending Machine (TVM) di Stasiun.

Berapa harga tiketnya?

Dalam siaran persnya, Rabu (25/12/2024) tarif untuk rute Halim – Karawang maupun sebaliknya dimulai dari Rp 125 ribu untuk kelas Premium Economy. Sementara itu, tarif untuk rute Karawang – Padalarang/Tegalluar Summarecon maupun sebaliknya dimulai dari Rp 175 ribu untuk kelas Premium Economy.

Pada tahap awal, Stasiun Whoosh Karawang akan melayani 20 jadwal kereta, terdiri dari 10 keberangkatan dari Stasiun Whoosh Halim dan 10 keberangkatan dari Stasiun Whoosh Tegalluar Summarecon atau Padalarang. Dengan menggunakan Whoosh, rute Halim – Karawang maupun sebaliknya akan ditempuh dalam waktu 15 menit dan rute Karawang – Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu 20 menit.

Peresmian Stasiun Whoosh Karawang dihadiri oleh Menteri Koordinator Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono, Duta Besar Republik Tiongkok Wang Lutong, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Wamen PUPR Diana Kusumastuti, Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan, dan Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.

Menko AHY menyatakan hadirnya Stasiun Kereta Cepat Karawang ini, dapat menambah jumlah penumpang, serta bisa membantu transportasi masyarakat dari dan ke Jakarta, termasuk ke Bandung.

“Adanya Stasiun Kereta Cepat Karawang diharapkan menambah jumlah penumpang kereta cepat, baik dari Jakarta maupun Bandung. Dan mudah-mudahan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat serta memperluas potensi pertumbuhan ekonomi, bukan hanya untuk Karawang, tetapi juga secara nasional,” sebut Menko AHY.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan saat ini Whoosh sudah melayani 7 juta penumpang sejak pertama kali dioperasikan dan mencapai rata-rata 20 ribu penumpang per hari di Desember 2024 ini. Dengan beroperasinya Stasiun Karawang, maka jumlah penumpang akan semakin meningkat.

“Dengan penuh rasa syukur, hari ini kita meresmikan Stasiun Whoosh Karawang sebagai bagian penting dari optimalisasi layanan kereta cepat Whoosh, khususnya di masa liburan Natal dan Tahun Baru. Stasiun ini diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas pekerja dan perjalanan masyarakat, tetapi juga menjadi peluang besar bagi pertumbuham ekonomi di Karawang,” ujar Dwiyana.

Akses menuju Stasiun Karawang

Untuk mengakses Stasiun Karawang, penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi dapat melalui Jl. Badami kemudian masuk ke Jl Pasar Jati dan Jl Raya Pangkalan. Sebagai alternatif, penumpang yang menggunakan kendaraan kecil dapat melalui Jl Trans Hexa Karawang kemudian masuk ke Jl Raya Pangkalan.

Stasiun Karawang juga terkoneksi dengan jalan tol melalui Exit Tol Karawang Barat KM 47 Jakarta-Cikampek kemudian masuk ke Jl Trans Heksa Karawang.

KCIC juga sudah menyiapkan layanan intermoda yang nyaman bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke destinasi lainnya. Tersedia Taksi Grab dan Golden Bird yang dapat diakses dengan mudah dari area drop off stasiun.

Bagi penumpang yang ingin melakukan wisata belanja, terdapat shuttle ke The Grand Outlet dan Summarecon Villagio Outlet yang dapat diakses secara gratis oleh penumpang dengan menunjukkan tiket Whoosh-nya.

(sym/sym)

Seorang turis Belgia mengalami luka serius setelah diserang dan dirampok secara brutal. Dia dirampok di momen Natal.

Diberitakan thaiger, Rabu (25/12/2024) korban berusia 80 tahun bernama Richard Ander M Van Bogaert diserang enam orang pencuri secara brutal dengan pisau setelah dia kembali dari pesta Natal. Dalam kondisi berlumuran darah dia merangkak mencari pertolongan.

Untunglah seorang warga Thailand bernama Phonthip menemukannya lalu memberi tahu petugas dari Kantor Polisi Mueang Pattaya tentang pria ini. Dia sebutkan ada seorang pria asing di pintu masuk desa di distrik Banglamung, Pattaya berlumuran darah, meminta bantuan darinya.

Korban mengalami luka dalam di kepalanya, sehingga polisi harus memanggil tim penyelamat untuk memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke rumah sakit.

Pria Belgia itu memberi tahu petugas bahwa ia kehilangan dompetnya, yang berisi uang tunai sebesar 7.000 baht. Para pencuri membawa pisau dan menyerangnya.

Phonthip mengungkapkan bahwa Bogaert mengatakan kepadanya bahwa dia baru saja kembali dari pesta Malam Natal. Saat dia berjalan menuju tempat tinggalnya di desa tersebut, para pencuri, yang mengendarai tiga sepeda motor, mendekatinya dan melakukan penyerangan.

Sejak kejadian ini, polisi pun mendirikan pos pemeriksaan di rute-rute yang mereka yakini sebagai tempat para pencuri melarikan diri. Petugas juga meninjau rekaman kamera keamanan dari tempat kejadian perkara dan daerah sekitarnya dalam upaya untuk melacak para tersangka.

Sejauh ini motif penyerangan tersebut belum diketahui. Masih belum jelas apakah geng tersebut secara khusus menargetkan korban Belgia untuk barang-barang berharga miliknya atau apakah serangan tersebut berasal dari pertikaian sebelumnya.

(sym/sym)