Penulis: admin

  • Top 5: Syahrini Melahirkan hingga Influencer Parenting jadi TSK Penganiayaan Balita

    Top 5: Syahrini Melahirkan hingga Influencer Parenting jadi TSK Penganiayaan Balita



    Top 5: Syahrini Melahirkan hingga Influencer Parenting jadi TSK Penganiayaan Balita



    Artikel aslinya

  • Tengku Dewi Ungkap Keterlibatan Andrew Andika di Pemberian Nama Anak Kedua

    Tengku Dewi Ungkap Keterlibatan Andrew Andika di Pemberian Nama Anak Kedua




    Jakarta

    Aktris Tengku Dewi baru melahirkan anak kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya.

    Anak kedua dari pernikahannya dengan Andrew Andika itu diberi nama Zeya Savannah Luv.

    Bintang film Komedi Gokil 2 itu mengungkap arti nama buah hatinya. Zeya bermakna cahaya, dan diharapkan dapat menyinari kehidupannya yang dinilai suram.


    “Zeya artinya sumber cahaya. Berharap jadi Caya buat saya ya yang belakangan agak suram, kalau Savana artinya padang pasir, dan Luv itu Cinta kata Tengku Dewi dalam konferensi pers di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Jumat (2/8/2204).

    Dua kata pertama dari nama anak keduanya, Zeya dan Savvanah merupakan keinginan dari Tengku Dewi. Sementara itu, kata Luv merupakan usulan dari Andrew yang sudah disiapkan sejak lama.

    “Kalau Zeya Savannah itu dari saya sendiri. Untuk Luv andil papanya udah dari ama, jadi saya masukin aja,” terang Tengku Dewi.

    Tengku Dewi bersyukur proses persalinan anak kedua berjalan lancar. Memilih persalinan dengan metode ERACS, ia merasa pemulihan pasca persalinan sangat cepat.

    “Tanggal 31 Juli kemarin lahiran anak kedua pukul 07.26 WIB, alhamdulillah semua lancar. Beratnya hampir 3,5 kilogram. Semua berjalan lancar dan recovery juga enak banget,” terang Tengku Dewi.

    Dalam kesempatan yang sama, aktris kelahiran Medan itu membuka kesempatan bagi suaminya untuk menggendong serta mengadzani putrinya meskipun berada di ruangan berbeda.

    “Ketika lahir, papanya mengazankan, gendong, skin to skin, selayaknya orangtua biasa. Tapi memang, tidak di ruang operasi, tidak mendampingi,” pungkasnya.

    (ahs/dar)



    Artikel aslinya

  • Eko Patrio Kenang Masa Sulit, Kerja Dibayar Rp 40 Ribu

    Eko Patrio Kenang Masa Sulit, Kerja Dibayar Rp 40 Ribu




    Jakarta

    Komedian Eko Patrio menceritakan masa-masa sulitnya ketika pertama kali terjun menjadi seorang pelawak.

    Sebagai pemula, pemilik nama lengkap Eko Hendro Purnomo itu memulai karir sebagai komedian sejak SMA dan saat itu hanya mendapatkan bayaran sebesar Rp 40 ribu.

    “Saya cuma anak kampung yang pagi sekolah dan malemnya kerja, gajinya saya Rp 40 ribu sebulan,” kata Eko Patrio saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan.


    Eko Patrio menyebut seniornya, Nurul Qomar atau Qomar 4 sekawan sering memberinya uang jajan serta mengantarnya pulang.

    “Itulah akhirnya sering dikasih uang jajan sama beliau, kalau pulangnya larut malam suka diantar juga sama beliau,” tutur Eko Patrio.

    Dia menyebut Qomar memiliki jasa besar di awal kariernya sebagai komedian sampai akhirnya ia menjadi terkenal sampai sekarang.

    “Saya melihat beliau itu benar-benar membimbing saya untuk menjadi komedian. Akhirnya saya bisa jalan sendiri, ilmu dari beliau saya aplikasikan, saya diterima masyarakat, akhirnya sekarang saya support juga beliau,” terang Eko Patrio.

    Jasa-jasa Qomar di awal Eko Patrio merintis menjadi komedian tak akan dilupakan yang membuatnya tak akan berpikir dua kali untuk membantu mentornya itu.

    “Kebaikan beliau tidak akan dilupakan, jadi kalau saya ada rezeki saya bantu, artinya kalau ada rezeki saya kasih beliau dan beliau nggak sungkan juga misal ‘saya mau nikahkan anak saya’, saya dengar beliau sakit juga langsung saya kasih,” pungkasnya.

    (ahs/dar)



    Artikel aslinya

  • Magelang Gelar Festival Balon Udara, tapi Pengunjung Kecewa

    Magelang Gelar Festival Balon Udara, tapi Pengunjung Kecewa




    Magelang

    Festival balon udara di Alun-alun Kota Magelang menjadi salah satu atraksi yang menarik pengunjung. Semua sudah siap, tapi kok wisatawan kecewa?

    Kekecewaan pengunjung disebabkan oleh balon-balon yang tidak bisa terbang. Dari 9 balon yang disiapkan, hanya dua yang bisa terbang.

    Pantauan detikJateng, festival balon udara ini menjadi daya tarik para pengunjung. Terbukti banyak orang berdatangan melihat penerbangan balon udara.


    Sebab, penerbangan balon udara di Kota Magelang ini baru pertama kali digelar. Tak heran, massa berdatangan menuju Alun-Alun Kota Magelang sejak pagi.

    Rata-rata pengunjung datang bersama keluarganya. Baik anak maupun remaja maupun orang tua rela berjubel untuk melihat event ini.

    “Saya bukan asli warga sini (Magelang) jadi semangat banget melihat balon udara ini. Kita sudah berangkat dari pagi,” kata Nanda Hanifah (21), mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) kepada wartawan, Sabtu (3/8/2024).

    Ia datang bersama teman-temannya yang kebetulan tengah KKN di Girimulyo, Kecamatan Windusari. Dia dan teman-temannya pun berangkat pukul 06.30 WIB untuk melihat penerbangan balon udara.

    “(Balon naik dan tidak) Agak boring karena kita nunggunya dari tadi nggak naik-naik. Tadi sudah (ada aba-aba) satu, dua tiga, empat, lima, tapi nggak naik-naik balonnya,” sambungnya.

    “Kita mau cari momen foto balon udaranya untuk diterbangkan,” ujarnya.

    Pengunjung lainnya, Nihayah (25), mengaku ingin melihat momentum penerbangan balon udara yang baru pertama kali digelar di Magelang ini.

    “Sampai sini kok di luar ekspektasi. Dulu pas nonton di Wonosobo bisa lihat dengan bagus, tapi di sini nggak (berhasil),” kata Nihayah.

    “Ini lokasinya terlalu berdekatan antarbalon dengan lainnya. Terus ada stan-stan,” ujar dia.

    Diketahui, balon udara yang diterbangkan ini di Alun-alun Magelang ini berasal dari Wonosobo. Salah satunya dari Kembaran, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. Penerbang balon udara menduga ada faktor cuaca di balik gagalnya penerbangan balon udara ini.

    “Ini karena cuaca, angin tidak mendukung. Tadi sempat terbang dua kali, ketinggian sekitar 30 sampai 40 meter,” kata Eko Cahyono (31), penerbang balon udara dari Kembaran Wonosobo.

    “Ini termasuk berhasil bisa terbang. Kalau dulu pengalaman di Wonosobo juga ada yang nggak bisa terbang sama sekali. (Nggak sesuai ekspektasi) Ya seperti inilah soal cuaca kita nggak bisa (menentukan). Kalau dipaksakan hancur, angin besar terus ini ada stan-stan jualan semua,” ujar Eko.

    Eko pun mengaku tak bisa memaksakan menerbangkan balon udaranya. Sebab, banyak penghalang di sekitar lokasi.

    “Kalau biasanya stan di pinggir semua, kita bebas (menerbangkan). Ini banyak gangguan kalau di sini,” jelas dia.

    Menurutnya, jika area penerbangan bersih dari stan-stan bisa lebih leluasa. Ia bersama teman-temannya pernah menerbangkan balon udara di Wonosobo dan Purwokerto.

    “Di Wonosobo sudah empat kali, Purwokerto satu kali dan sekarang. (Dari beberapa lokasi) Di sini kurang pas area kalau stan di pinggir-pinggir bisa leluasa,” katanya.

    Respons Pemkot Magelang

    Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang, Syaifullah mengakui adanya kendala penerbangan balon udara ini. Dia pun memerinci beberapa faktor penyebabnya.

    “Aspeknya macam-macam. Yang jelas balon itu diterbangkan asap dari kayu. Sebenarnya ketika ada asap (dari kayu yang dibakar) itu banyak, tadi saya lihat bisa terbang,” kata Syaifullah.

    “Kalau asapnya sedikit ya le mabur ora adoh (terbang tidak tinggi), itu yang pertama. Terus yang kedua, dari aspek luasannya kurang leluasa. Kemarin kita estimasi 15 (balon) bisa, ini sudah kita kurangi. Cuma (tadi) massa (orang) banyak makanya balonnya dikonsentrasikan tidak berjauhan. Konsep awal agak terpencar biar lebih leluasa, tapi pengunjungnya banyak,” katanya.

    Terkait keluhan banyak stan-stan yang ada, nantinya akan dievaluasi untuk event ke depan. Hal ini mengingat antusias orang yang datang ke festival membeludak.

    “Tadi saya lihat saat mau menghidupkan tungku (bakar kayu) kesusahan karena saking antusiasnya orang sehingga agak ribet,” kata dia.

    “Tadi secara keseluruhan bagus, cuma nggak bisa tinggi (terbangnya). Sebenarnya semua bisa terbang, itu tadi ada yang bolong (sobek) terus turun. Semua bisa terbang, yang paling tinggi dua,” pungkasnya.

    ****

    Artikel ini telah tayang di detikJateng.

    (bnl/bnl)



    Artikel aslinya

  • Reaksi Anak Tengku Firmansyah Lihat Ortu Jadi Tukang Las di Kanada

    Reaksi Anak Tengku Firmansyah Lihat Ortu Jadi Tukang Las di Kanada




    Jakarta

    Anak pasangan selebritas Tengku Firmansyah dan Cindy Fatika Sari, Tengku Anataya, mengaku bangga kedua orang tuanya yang kini tinggal di Kanada.

    Memulai hidup dari nol, Tengku Firmansyah bekerja sebagai tukang las besi di pabrik dan Cindy Fatika Sari juga bekerja part time.

    “Bangga dan salut karena semua orang bisa, apalagi lifestyle awal udah syuting jadi actor terus harus mulai lagi dari nol aku bangga sih,” kata Tengku Anataya saat ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan.


    Tengku Anataya mengaku sempat ada kekhawatiran dari keluarga soal pekerjaan ayahnya saat ini. Namun melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya, keluarga tak lagi mempermasalahkan hal tersebut.

    “Mungkin keluarga yang lain khawatir itu kerjaan berat apalagi umur papaku sudah berapa tapi dia senang-senang aja, kuat-kuat aja, yaudah anak-anaknya ikut hepi aja,” tutur Tengku Anataya.

    Hal yang sempat membuat keluarga khawatir adalah Tengku Firmansyah tak memiliki pengalaman untuk ngelas sama sekali dan akhirnya harus belajar dari awal untuk pekerjaannya.

    “Sampai Kanada papa nggak ada sertifikat yang berhubungan dengan ngelas dan diajari dari nol,” terang Tengku Anataya.

    Meskipun begitu, bintang sinetron Tukang Ojek Pengkolan itu sering memperbaiki barang-barang yang rusak di rumah.

    “Di rumah cuma sebatas benerin TV, benerin AC, nggak sampai yang motong-motong besi, cuma emang agak handy aja orangnya,” jelas Tengku Anataya.

    (ahs/dar)



    Artikel aslinya

  • Bintang Jaga Asa Hubungan Hengky Kurniawan dan Christy Jusung Berjalan Baik

    Bintang Jaga Asa Hubungan Hengky Kurniawan dan Christy Jusung Berjalan Baik




    Jakarta

    Hubungan artis Hengky Kurniawan dengan mantan istrinya, Christy Jusung, tampak baik-baik saja. Lantas apakah yang membuat hal itu terjadi karena faktor anak, Bintang Pratama?

    Hengky merespons hubungan dengan Christy tetap baik bukan karena dinetralkan buah hatinya. Ia bersama istrinya kini, Sonya Fatmala, berkomitmen memang bersama-sama menjaga Bintang.

    “Kita semua bareng-bareng. Momen-momen penting kita bareng-bareng, malah dia senang makin ramai ada bundanya, ada mamanya gitu,” ujarnya di studio Brownis Trans TV, Jakarta Selatan, kemarin.


    Bintang sinetron ABG itu memastikan hubungan dengan mantan istri berjalan baik sedari awal berpisah. Istrinya juga disebut tak ada masalah dengan Christy Jusung.

    “Sama Christy masih baik. Jadi kadang-kadang koordinasi terkait kegiatan atau perayaan ulang tahun itu masih komunikasi, baik nggak ada masalah,” tuturnya.

    Potret Bintang Putra Hengky KurniawanBintang dan Christy Jusung. Foto: Instagram: @christyjusung

    Meski berkomunikasi baik, Hengky Kurniawan sadar akan batasannya. Namun untuk beberapa momen penting sang buah hati, ia pasti melibatkan Christy Jusung.

    “Tapi merayakan ulang tahun, wisuda, sunatan, acara Bintang saja,” katanya.

    (ahs/dar)



    Artikel aslinya

  • Ade Govinda Nikahi Indi Arisa, Logam Mulia harga Uang Riyal Jadi Mahar

    Ade Govinda Nikahi Indi Arisa, Logam Mulia harga Uang Riyal Jadi Mahar




    Jakarta

    Gitaris band Govinda, Ade Nurulianto resmi menikahi kekasihnya Indri Nadya Arisa pada Sabtu (3/8/2024). Akad nikah digelar dengan nuansa Sunda di Menara Bripens, Jakarta Selatan

    Wali nikah Indi Arisa adalah ayah kandungnya, Syarif Hidayat. Proses ijab kabul berjalan lancar meski Ade Govinda sempat deg-degan karena penghulu sedikit terlambat.

    “Ananda Ade Nurulianto saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya bernama Indi Nadya Arisa binti Syarif Hidayat dengan maskawin seperangkat alat salat, logam mulia 3 gram, uang tunai Rp 8 juta, dan 2.024 Riyal, tunai,” ucap Syarif Hidayat.


    Ade berhasil mengucap ijab kabul dalam satu tarikan napas. “Saya terima nikah dan kawinnya Indri Nadya Arisa binti Syarif Hidayat dengan maskawinnya yang tersebut dibayar tunai,” jawab Ade Govinda.

    Adrie Subono menjadi saksi dalam pernikahan Ade Govinda dan Indi. Kemudian nasihat pernikahan disampaikan oleh Ustaz Wijayanto.

    Usai akad nikah, Ade Govinda sempat memberikan pernyataan. Dia mengakui sempat nervous lantaran acara tak kunjung mulai.

    “Ya tadi nyeplos aja sih. Karena makin nervous kan nggak mulai-mulai,” kata Ade Govinda.

    Seharusnya akad dimulai sekitar pukul 13.30 WIB, tapi baru dimulai 15 menit kemudian. Dia merasa lega setelah semuanya berjalan lancar.

    “Happy banget sampai detik ini, semuanya lancar dan aku juga menyaksikan Mas Adrie, Ustaz Wijayanto juga, terlebih aku bisa melaksanakan ijab kabul yang lancar,” ungkap Ade Govinda.

    Soal maskawin, Ade ternyata menyelipkan doa dan harapan. Termasuk alasan pemilihan mata uang riyal.

    “Kita memilih riyal ya mudah-mudahan bisa segera umrah atau haji. Amin,” doa dan harapan Ade Govinda.

    Acara kemudian dilanjutkan dengan resepsi pernikahan pada pukul 19.00 WIB.

    (pus/dar)



    Artikel aslinya

  • Zaskia Adya Mecca Merasa Bukan Artis Lagi

    Zaskia Adya Mecca Merasa Bukan Artis Lagi




    Jakarta

    Zaskia Adya Mecca dulu sering terlihat tampil di layar kaca. Ia juga dikenal sebagai aktris lewat banyak judul film.

    Kini ia tak lagi membintangi sebuah film atau sinetron. Bahkan namanya hampir tak pernah ada di setiap project film.

    Diakui Zaskia Adya Mecca, memang ia sudah absen main film atau sinetron sejak belasan tahun lalu. Bahkan sejak menikah dengan Hanung Bramantyo.


    “Aku itu sudah bukan artis, aku sudah berapa belas tahun nggak syuting gitu,” ujar Zaskia Adya Mecca di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

    Alasannya belum lagi syuting karena sang suami lebih ingin dia ada di rumah bersama enam anaknya. Tapi sesekali Zaskia meminta ‘jatah preman’ untuk main di sebuah film dengan sang suami mengingat Hanung adalah sutradara terkenal.

    “Aku tuh sering ya kayak Mas Hanung lagi bingung cari pemain. Aku bilang ‘aku aja, itu aku banget bisa main jadi itu’ tapi ya Mas Hanung bilang ‘nggak kamu sama anak-anak aja’ ya sudah. Tapi ya nggak apa-apa,” jelas Zaskia lagi.

    Daripada syuting, kini Zaskia lebih aktif bersosial media menjadi influencer, meskipun belum sepenuhnya terjun ke sana.

    “Dua tahun belakangan ini juga aku merasa sudah nggak begitu aktif jadi influencer kayak dulu ya,” jelas Zaskia.

    Zaskia Adya Mecca merasa senang menjalani kehidupannya seperti ini meski terkadang rindu beradu akting dengan orang lain.

    (pig/dar)



    Artikel aslinya

  • Kisah Pilu Nunung Diabaikan Keluarga, Jadi Artis Baru Diakui

    Kisah Pilu Nunung Diabaikan Keluarga, Jadi Artis Baru Diakui




    Jakarta

    Nunung sedih ketika mengingat keluarganya dulu tak dianggap oleh saudara lainnya. Bahkan keluarganya tak jarang jadi korban fitnah.

    Komedian berusia 61 tahun itu berkaca-kaca saat menceritakan masa lalu keluarganya yang diasingkan.

    “Ibu aku 6 bersaudara ada salah satu yang kaya banget. Ibu aku dijauhin. Kalau mereka punya hajat gede kita nggak boleh diajak ke situ,” cerita Nunung saat menjadi bintang tamu Rumpi: No Secret, studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.


    “Kita mau datang aja disuruh, ‘Pulang-pulang sana’,” sambungnya.

    Nunung mengatakan ada salah satu anggota keluarga yang menjaga perasaan keluarganya. Dari pada terjadi hal yang tidak mengenakkan, Nunung dan keluarga diminta pulang.

    “Ada Eyang saya jaga banget (keluarga saya) daripada ada yang nggak senang. Kadang Eyang saya ambil makan antar ke tempat saya,” kata Nunung.

    Sampai akhirnya ada kejadian kurang mengenakkan. Keluarga itu kehilangan jam tangan mahal.

    “Kita nggak ke situ, tapi nuduhnya ke keluarga saya. Ibu saya nggak pernah disamperin sama adik-adiknya. Lebaran itu ke yang muda. Bukan yang muda ke yang tua,” ungkapnya.

    Perubahan terjadi ketika perempuan bernama lengkap Tri Retno Prayudati itu menjadi komedian terkenal. Keluarganya diakui oleh saudara lainnya.

    “Ada perubahan saat saya sudah bisa jadi Nunung, saya bisa membahagiakan keluarga, angkat derajat keluarga besar saya, mereka baik,” kata Nunung dengan suara bergetar.

    (pus/dar)



    Artikel aslinya

  • Tengku Firmansyah Curhat Susahnya Jadi Tukang Las di Kanada, Banyak yang Nyerah

    Tengku Firmansyah Curhat Susahnya Jadi Tukang Las di Kanada, Banyak yang Nyerah




    Jakarta

    Tengku Firmansyah, yang dulu dikenal sebagai aktor di Indonesia, kini menjalani kehidupan yang sangat berbeda di Kanada. Bersama keluarganya, oa memulai babak baru dalam hidupnya dengan bekerja sebagai tukang las di Edmonton, Kanada.

    Melalui media sosial, Tengku Firmansyah sering membagikan pengalamannya bekerja di bidang yang mungkin tidak banyak orang bayangkan. Dalam unggahan terbaru, dia menceritakan tentang tantangan besar yang dihadapi di tempat kerja.

    Dalam ceritanya, suami Cindy Fatikasari itu mengungkapkan pekerjaan yang digelutinya cukup berat, bahkan sampai membuat beberapa rekan kerjanya menyerah. Dari sembilan orang yang bergabung sebulan lalu, kini hanya tersisa enam orang. Beberapa rekan kerjanya yang baru bergabung bahkan menyerah hanya setelah lima jam bekerja.


    “Kata senior-senior sih emang kerjaan ini nggak buat semua orang… Bismillah tuntun saya ya Allah biar kuat dan lancar ke depannya,” tulis Firmansyah, penuh harap.

    Firmansyah bekerja di Edmonton Exchanger, sebuah perusahaan manufaktur dan pemeliharaan yang sudah berdiri sejak 1975. Perusahaan ini dikenal memiliki spesialisasi dalam pabrikasi komponen kapal dan layanan permesinan.

    Gaji sebagai tukang las di Kanada cukup bervariasi, namun cukup menarik. Berdasarkan informasi dari Job Bank, situs ketenagakerjaan Pemerintah Kanada, seorang tukang las bisa mendapatkan upah sekitar Rp235.388 hingga Rp500.199 per jam. Di Edmonton, tempat Firmansyah bekerja, rata-rata tukang las bisa mendapat bayaran sekitar Rp294.235 hingga Rp529.623 per jam.

    Meskipun pekerjaan ini penuh tantangan, Tengku Firmansyah tetap optimis dan berharap bisa menjalani pekerjaannya dengan lancar. Kehidupan barunya ini membuktikan bahwa tak ada yang mustahil jika seseorang bertekad dan mau bekerja keras.

    (dar/ass)



    Artikel aslinya