Kronologi Angela Lee Gelapkan Tas Hermes-LV
Artikel aslinya
Penulis: admin
-

Kronologi Angela Lee Gelapkan Tas Hermes-LV
-

Tangisan Ruben Onsu di Ultah ke-41
Jakarta –Artis Ruben Onsu berulang tahun ke-41 pada 15 Agustus 2024. Memasuki usia baru, Ruben Onsu menangis kedatangan sahabatnya.
Dia adalah Lia Waode. Ayah tiga anak itu menangis karena mengingat perjuangannya dulu bersama Lia Waode. Menurut Ruben Onsu, perjuangannya dalam meniti karier tidaklah mudah.
Selalu ada campur tangan sahabat-sahabat dan keluarga dalam perjalanan kariernya. Salah satu yang selalu ada adalah keluarga Waode.
“Lia dan Chika Waode ini nggak pernah berubah dari dulu sampai sekarang sama gue. Mereka selalu ada buat gue, bahkan mungkin gue yang suka lupa sama mereka,” ungkap Ruben Onsu seraya mengusap air matanya dalam tayangan Brownis, Trans TV, Kamis (15/8/2024).
Suami Sarwendah itu juga menjelaskan keluarga Waode tidak pernah hitung-hitungan mengenai perhatian.
“Waktu gue sakit yang nungguin itu ya mereka ganti-gantian, nanti kalau gue tidur mereka baru pulang,” katanya lagi.
Saat datang menjadi tamu kejutan untuk Ruben Onsu, Lia Waode membawa mi instan yang sudah matang. Punya kenangan apa sih sama mi instan, Ruben?
“Dulu tuh kita kan barengan tinggal di rumah susun Tebet ya, ada gue, mendiang Olga Syahputra, Lia Waode, Chika dan keluarganya. Nah yang paling banyak syutingnya waktu itu Lia, jadi kita selalu nungguin Lia kalau selesai syuting karena dia bawa uang,” jelasnya lagi.
Ternyata setelah Lia Waode sampai di rumah, mereka semua langsung merapat ke salah satu warung kopi yang menjual mi instan.
“Wah dulu tuh harga mi instan lumayan pada zaman itu, kalau Lia lagi ada uang banyak kita pakai kornet dan keju. Tapi kalau nggak, kita makan mi instan saja, kita lama-lamain makannya karena enak banget dan lumayan harganya waktu itu,” ingat Ruben Onsu.
Ruben Onsu bersyukur karena sampai saat ini masih diberikan kesehatan. Ia berharap bisa terus selamanya dalam keadaan sehat bersama keluarga.
“Deg-degan banget masuk usia 41 ya, mulai jaga makan dan jaga semuanya,” tutupnya.
(wes/mau)
-

Lapor Pak! Andhika dan Komandan Andre Kompak Lakukan Hal Tak Terduga
Jakarta –Program komedi Lapor Pak! kembali menyapa pemirsa malam ini. Seperti biasa akan ada keseruan dan kelucuan.
Malam ini diceritakan di kantor Lapor Pak! Pasukin Andhika dan Komandan Andre kompak melakukan hal tak terduga.
Andhika seperti biasa si paling vokal dalam memberikan candaan. Tapi kali ini lawakannya bikin ngeri.
“Lo ngasih contoh nggak bagus ke masyarakat, menghilangkan barang bukti. Ini kan barang bukti, pelanggaran,” ujar Andhika di akun Instagram @laporpak_trans7.
“Kalau ngomong sonoan dong. Jangan nempel,” sahut Ayu.
Lalu dalam set berbeda, Komandan Andre mendadak memakai setelan batik. Lagi membahas Andhika, ia malah membuat lawakan di luar nalar.
“Kelakuan komandan emang gak pernah bisa ditebak,” tulis akun program tersebut.
Lantas seperti apa kelanjutan ceritanya? Jadi jangan lupa malam ini ya jam 21.30 WIB.
Lapor Pak! bisa disaksikan di Trans 7. Bisa juga lewat streaming artikel ini ya.
Sekadar diketahui Lapor Pak! diisi oleh Andre Taulany, Surya Insomnia, Andhika Pratama, Wendi Cagur, Kiky Saputri, Ayu Ting Ting, dan Hesti Purwadinata.
(mau/wes)
-

Ferry Maryadi Tak Pernah Dimarahi Ibunda Seumur Hidup
Jakarta –Aktor sekaligus komedian Ferry Maryadi mengantarkan ibundanya, Rospita, yang meninggal dunia ke peristirahatan terakhirnya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Mengenang sang ibunda semasa hidupnya, suami Deswita Maharani itu menyebut tak pernah dimarahi oleh orang tuanya sejak kecil.
“Percaya atau tidak, di umur saya yang 50 tahun ini, seumur hidup saya belum pernah dimarahi mama,” kata Ferry Maryadi saat ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Bahkan, ibundanya jarang melarang apa pun yang dilakukan oleh Ferry Maryadi sejak kecil.
“Dimarahin apalagi dibentak belum pernah. Penolakan pun jarang banget gitu, misal saya minta apa mama jangan, nggak boleh,” tutur Ferry Maryadi.
Meskipun begitu, konsekuensi dari hal tersebut membuat aktor berusia 50 tahun itu harus bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatannya seorang diri.
“Saya sampai pernah mau jalan-jalan sendirian ke luar kota kelas tiga SMP, mama yang ya sudah kamu tanggung jawab. Saya naik motor, tabrakan, saya bermasalah dengan orang, tanggung jawab sendiri,” terang Ferry Maryadi.
Ada hal tersirat yang diajarkan oleh ibundanya pada Ferry Maryadi sebagai anak bungsu. Yaitu untuk membentuk perilaku bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukan sendiri.
“Jadi, mama nggak pernah marah apalagi membentak, nggak pernah mengatur-atur, sudah mama tahu anak anaknya mungkin punya tanggung jawab jadi membebaskan semuanya supaya membuat kita jadi lebih dewasa menghadapi hidup yang mungkin nanti lebih keras lagi,” pungkasnya.
(ahs/mau)
-

Angela Lee Gelapkan Tas Mewah, Kerugian Korban Capai Rp 3,2 Miliar
Angela Lee Gelapkan Tas Mewah, Kerugian Korban Capai Rp 3,2 Miliar
Artikel aslinya -

Kondisi Terkini Betharia Sonata Usai Kena Serangan Stroke
Jakarta –Penyanyi senior Betharia Sonata beberapa waktu lalu sempat terserang stroke yang membuat semua orang di sekitarnya kaget. Lantas bagaimana kondisinya saat ini?
Ibu Leon Dozan itu kini sudah sehat seperti sedia kala. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendoakan kesehatannya.
“Semakin segar ya sekarang walaupun belum 100 persen. Leon saat ini nganterin berobat, Nabila juga pokoknya aku mau benar-benar bersyukur dengan keadaan sekarang,” ungkap Betharia Sonata saat ditemui di studio Rumpi, Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Betharia Sonata saat ini pelan-pelan sudah menjalani kegiatannya seperti dulu kala. Ia juga masih berolahraga agar tubuhnya benar-benar pulih.
“Masih renang sehari dua kali sehari secara fisik alhamdulillah nggak ada masalah-masalah pelan-pelan oke. Sekarang mama juga lagi sering terapi wicara ya untuk mengingat dan melatih membaca,” tutur Leon Dozan yang ada di sampingnya.
Untuk kegiatan bernyanyi, Betharia Sonata baru akan mendapatkan tawaran pada Oktober 2024.
“Sementara ini mama belum latihan nyanyi lagi sih tapi alhamdulillah ada tawaran di Oktober nanti jadi insyaallah bisa diwujudkan. Nanti pelan-pelan kita latihan lagi,” kata Leon Dozan lagi.
Kini, Leon Dozan dan Nabila terus ada di samping ibundanya. Mereka tidak mau kesehatan ibundanya drop seperti kemarin.
“Pokoknya sekarang mengabdi saja sama mama, kalau pun kita sibuk dan ada kegiatan sebisa mungkin kita luangkan waktu buat mama,” imbuh Leon Dozan.
(wes/dar)
-

Ziarah ke Makam Habib Ali Kwitang, Ini Perannya dalam Kemerdekaan
Jakarta –Ziarah kali ini tujuannya adalah Habib Ali Kwitang. Berbekal Google Maps, kami menelusuri jalanan Jakarta malam.
Sesampainya di sana, kami langsung mengambil wudhu, kami baru pulang selepas subuh. Makamnya terletak di Masjid Al Riyadh di Jalan Kembang VI, Nomor 4A RT 01 RW 02, Kwitang, Jakarta Pusat. Tepatnya berada di ruangan sebelah kiri masjid.
Di dalam ruangan yang seluruhnya bercat putih, ada empat makam yang dihiasi dengan marmer. Berbeda dengan makam pada umumnya, nama-nama para mendiang tertulis di bagian belakang nisannya.
Makam tersebut adalah tempat persemayaman Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, yang lebih dikenal sebagai Habib Ali Kwitang. Di lokasi ini juga dimakamkan putra Habib Ali, yaitu Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi, beserta menantunya, Syarifah Ni’mah, dan cucunya, Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Al Habsyi.
Habib Ali Kwitang, lahir di Jakarta pada 20 April 1870 dan wafat di Jakarta pada 13 Oktober 1968. Ia seorang pendakwah terkenal.
Untuk menyebarkan ajaran Islam, beliau mendirikan Majelis Taklim Kwitang yang menjadi awal mula bagi berdirinya organisasi-organisasi Islam lain di Jakarta. Majelis Taklim Kwitang mengajarkan ajaran Islam berdasarkan tauhid, kemurnian iman, solidaritas sosial, dan nilai-nilai luhur akhlakul karimah.
Dalam kegiatan dakwahnya, Habib Ali Kwitang menganjurkan masyarakat untuk senantiasa melatih kebersihan jiwa melalui tasawuf. Beliau tidak pernah mengajarkan kebencian, hasad, dengki, gibah, atau fitnah.
Sebaliknya, beliau mempromosikan tradisi ahlul bait yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati hak setiap individu tanpa memandang status sosial. Habib Ali Kwitang memiliki peran penting menjelang kemerdekaan Indonesia.
Para proklamator, Bung Karno dan Hatta, menjadikannya sebagai penasihat, tempat meminta petuah, dan doa dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno terlebih dahulu menemui Habib Ali Kwitang untuk meminta saran mengenai tanggal dan waktu yang tepat untuk pembacaan proklamasi.
Setelah bermunajat kepada Allah Subhanahu Wata’ala, Habib Ali Kwitang menyarankan agar proklamasi dilakukan pada 17 Agustus 1945, yang juga bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 H.
(msl/msl)
-

Deswita Ungkap Ibu Ferry Maryadi Drop 4 Hari Terakhir Sebelum Meninggal
Deswita Ungkap Ibu Ferry Maryadi Drop 4 Hari Terakhir Sebelum Meninggal
Artikel aslinya -

Syiwa Bikin Mini Album Save It Dibantu Rowman Ungu dan Reynold eks Slank
SelebritiClub.com, Jakarta Penyanyi muda berbakat, Syiwa, baru saja merilis mini album debutnya yang berjudul Save It. Mini album ini berisi enam lagu yang semuanya merupakan karya orisinal dari Syiwa. Kehadirannya dalam industri musik Indonesia menjadi angin segar, dengan sentuhan unik yang mencerminkan pengalaman pribadi dan emosinya.
Dalam proses pembuatan mini album Save It, Syiwa dibantu oleh dua musisi ternama, Rowman yang merupakan drumer dari Band Ungu, dan Reynold, mantan gitaris Slank yang kini aktif bermusik bersama band OmOm. Kolaborasi ini menghasilkan sebuah karya yang penuh dengan nuansa emosional dan musikalitas yang mendalam.
“Senang bisa mewujudkan mimpi jadi penyanyi,” kata Syiwa di sebuah acara peluncuran di SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/8/2024).
-

Ferry Maryadi Kenang Sosok Almarhumah Ibu yang Tidak Pernah Marah
Ferry Maryadi Kenang Sosok Almarhumah Ibu yang Tidak Pernah Marah
Artikel aslinya