Rumor Chris Martin Putus dengan Dakota Johnson
Artikel aslinya
Penulis: admin
-

Rumor Chris Martin Putus dengan Dakota Johnson
-

Selebgram Shahnaz Anindya Gugat Cerai Presenter Altaf Vicko Usai 2 Tahun Menikah
Jakarta –Selebgram Shahnaz Anindya harus merasakan pil pahit atas pernikahannya dengan presenter Altaf Vicko. Baru dua tahun berjalan, ia memilih berpisah dengan suaminya itu.
Shahnaz mendaftarkan perkara perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Pusat hari ini, Senin (19/8) . Jadwal sidang menyusul untuk ditentukan.
Ibu satu anak itu lalu mengungkapkan alasan memilih berpisah dengan Vicko. Ia juga menuntut hak asuh anak.
“Gugatannya sebenarnya ketidakcocokkan ya. Hak asuh anak sih sudah pasti ke saya, karena dia juga dari pihak sana sempat tak mengakui anaknya, sempat ada pernyataan yang nggak enak,” ujarnya saat ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2024).
Shahnaz Anindya mengaku sudah pisah rumah dengan suami sejak tahun lalu. Ia sebenarnya tak ingin pernikahannya hancur.
“Nggak ada pernikahan yang mau gagal, tapi kalau sejauh ini mah gimana lagi. Saya juga nggak mau diintimidasi dan direndahkan, saya harus speak up,” tuturnya.
Shahnaz juga terkejut sifat Altaf Vicko setelah menikah. Ia diketahui dipersunting pada Juni 2022.
“Sudah lama banget, dari awal pernikahan sudah (kekerasan psikis). Setelah nikah saja ketahuannya, tapi sebagai istri, saya bersabar kan ada anak juga, kasihan anak juga,” katanya.
Setelah pisah rumah, Shahnaz Anindya menyebut Vicko tak memberi nafkah. Tapi belakangan suaminya disebut mulai berubah karena suatu hal.
“Sejak ninggalin rumah sih nggak kasih nafkah sih, tapi sejak statusnya mau naik tersangka mulai ada kesadaran kiriman buat anak,” pungkasnya.
Update berita
Gugatan cerai tersebut terdaftar dengan nomor register PA.JP-19082024ZHS. Tak cuma ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Shahnaz Anindya juga melaporkan suaminya ke Polres Jakarta Selatan atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
“Ya (sudah ada penetapan tersangka). Sudah kemarin diperiksa,” kata AKP Nurma Dewi, Humas Polres Metro Jakarta Selatan, melalui pesan singkat kepada detikcom, Senin (19/8/2024).
(mau/wes)
-

Ke Mana Cut Intan Nabila Akan Membawa Rumah Tangganya Usai Alami KDRT?
Jakarta –Suami selebgram Cut Intan Nabila, Armor Toreador kini sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka atas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Polres Bogor. Setelah mempolisikan suaminya, kemana Cut Intan Nabila akan membawa nasib rumah tangganya?
Cut Intan Nabila enggan buru-buru mengambil langkah tersebut dan ingin terlebih dahulu berfokus pada proses hukum terhadap Armor.
“Kita lihat dulu proses itu, mungkin ini pun kita fokus ke masalah ini,” kata Cut Intan Nabila dalam konferensi pers di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024).
Jauh sebelum laporan ini, ibu tiga anak itu juga sempat ada niatan untuk melaporkan tindak KDRT suaminya ke polisi dan juga mengajukan gugatan cerai. Namun, hal tersebut selalu gagal.
“Sebenarnya ada upaya untuk melapor, cuma memang gagal. Pernah juga udah dua kali ke pengadilan agama, cuma ya gagal juga,” aku Cut Intan Nabila.
Alasan sebelumnya tak jadi mempolisikan dan menggugat cerai, Intan Nabila berharap suami bisa berubah.
“Ya memang mungkin, saya ingin berpikir, pelaku KDRT ini kan, dulu saya nggak sadar nih, apakah dia bisa berubah atau nggak. Saya berpikir, berharap banget sebenarnya, kalau dia tuh berubah,” aku Cut Intan Nabila.
Tindak KDRT suaminya dirasa selebgram kelahiran Aceh itu bisa membahayakan anak-anaknya. Alhasil hari ini ia membulatkan niat untuk mencari keadilan.
“Cuma terakhir itu karena saya merasa kalau melakukan itu bukan cuma mengancam nyawa saya, tapi juga nyawa anak-anaknya, dan teman-temannya, jadi akhirnya saya memutuskan untuk melapor demi anak-anak saya juga,” ujar Cut Intan Nabila.
“Beberapa tahun yang lalu itu, saya nggak melapor demi anak-anak, tapi saat ini saya juga melapor demi anak-anak,” pungkasnya.
(ahs/pus)
-

Angela Lee Mau Damai dan Berkomitmen Selesaikan Utang Rp 3,2 M Dicicil
Jakarta –Selebgram Angela Lee sedang ditahan Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penggelapan tas mewah senilai Rp 3,2 miliar. Kini pihaknya angkat bicara soal masalah yang menimpa.
Lewat kuasa hukumnya, Anggiat Tobing, membenarkan kasus yang menyerang Angela Lee atas laporan Francisca Indiarti. Kliennya disebut pada dasarnya tak lari dari tanggung jawab.
“Hal ini ditandai dengan itikad baik dengan Angela tetap berusaha melakukan pembayaran melalui cicilan ke Ibu Francisca, terakhir itu cicilan dilakukan pada Oktober 2023, walau jumlahnya tidak signifikan,” ujarnya kepada detikcom, saat dihubungi, Senin (19/8/2024).
Anggiat menjelaskan mengapa Angela kesusahan membayar. Hal itu dikarenakan terbentur dengam kondisi keuangan ibu beranak satu tersebut.
“Di mana sampai dengan saat ini Angela hidup sebagai single mother. Di samping harus menanggung biaya hidup diri sendiri, dia juga masih harus menanggung biaya anak dan penghasilan yang didapat Angela hanya didapat dari jasa endorsement yang jumlahnya tidak seberapa, dan ditambah kesulitan mencari pemasukan akibat kecelakaan lalu lintas yang dialami Angela Charlie pada Mei 2023,” tuturnya.
Anggiat Tobing mengaku sedang berupaya mengajukan perdamaian. Ia sudah bertemu dua kali dengan pelapor Angela Lee yang difasilitasi oleh penyidik Polda Metro Jaya.
“Namun karena keterbatasan dana dan kemampuan, Angela baru mampu menawarkan pembayaran sebesar 30 persen dari sisa kewajiban dengan komitmen mencicil setiap bulan,” katanya.
Namun, keinginan Angela Lee untuk damai disebut masih belum dapat respons baik dari pelapor. Ia berharap Francisca Indiarti bisa terketuk hati melihat kondisinya saat ini.
“Tapi prinsipnya Angel siap bertanggung jawab kalaupun nggak bisa, ya dia juga dengan pasrah untuk menjalani hukuman, hukuman badan atau kurungan badan di kemudian hari bila hakim memutuskan seperti itu,” pungkasnya.
(mau/pus)
-

Saat Mengganti Baju Orang Mati Tak Terasa Seram
Rantepao –Salah satu atraksi yang bisa dilihat wisatawan saat liburan ke Toraja adalah ritual Ma’nene. Orang-orang yang sudah mati akan digantikan baju oleh keluarganya.
Ya, ritual Ma’nene ini sudah jadi tradisi yang diteruskan secara turun temurun di kalangan masyarakat Toraja. Bagi mereka, ritual Ma’nene ini adalah suatu bentuk penghormatan dari keluarga kepada para pendahulu mereka yang sudah tiada.
“Acara ma’nene adalah tanda penghormatan kepada leluhur yang sudah mendahului kita. Ini tanda penghormatan orang Toraja. Jadi orang yang sudah mati itu diingat, dirindukan. Ini tanda kasih sayang orang Toraja,” ujar Kristina, warga Toraja Utara yang ditemui detikTravel.
Ritual Ma’nene itu tidak selalu ada. Ada yang digelar tiga tahun sekali, ada yang lima tahun sekali, ada pula mereka yang setahun sekali melaksanakan Ma’nene. Tidak ada pakem yang pasti. Semua tergantung pada kesepakatan keluarga.
Yang pasti adalah jika wisatawan telat untuk menyaksikan Ma’nene dan jenazah sudah dimasukkan lagi ke dalam peti maka hilang sudah kesempatan untuk menyaksikan ritual tersebut. Kalian mungkin bisa menyaksikan Ma’nene lima tahun lagi dari sekarang.
Ritual Ma’nene di Toraja Utara (dok. Istimewa)Beruntung tim detikTravel masih sempat untuk menyaksikan ritual Ma’nene di daerah Kalimbuang, Rantepao, Toraja Utara. Kami tidak sengaja bertemu dengan Kristina, salah satu anggota keluarga yang sedang mengadakan acara Ma’nene.
Saat itu, kami sedang mencari alamat keluarga yang sedang melakukan upacara Ma’nene. Nah, Kristina adalah salah satu dari keluarga tersebut. Dia malah menawari kami untuk ke tempat makam keluarganya yang sedang menggelar Ma’nene.
Bak gayung bersambut, kami pun menerima tawaran Kristina. Tak butuh waktu lama, kami pun sampai ke Patane atau makam milik salah satu anggota keluarga Kristina.
Di Patane itu, terbaring saudara dari Kristina.
Ritual Ma’nene biasanya berlangsung selama lima hari. Acara mencapai puncaknya pada hari keenam dengan digelarnya Ma’semba, pesta suka cita dengan atraksi saling adu kaki para laki-laki.
“Dalam acara ma’nene, dimulai dari hari pertama, membawa sesajen ke liang, tapi orang Kristen sudah tidak lakukan itu. Kalau orang Kristen, hari pertama ke kuburan membersihkan kuburan. Dibuka kuburannya, baru dibersihkan mayat-mayat itu,” Kristina menjelaskan.
Ritual Ma’nene di Toraja Utara (dok. Istimewa)Sepanjang lima hari itu diadakan kegiatan pembersihan makam. Pakaian mayat yang sudah tidak layak, kain-kainnya, baju-bajunya itu semuanya diganti. Mayat-mayat yang sudah bertahun-tahun tersimpan di dalam peti juga dikeluarkan dan dijemur di bawah sinar matahari.
“Setelah selesai, dianggap sudah bersih dan sudah aman, mayat-mayat itu dikembalikan ke dalam kuburan di hari yang dianggap sudah bersih. Pihak keluarga sudah senang, baru hari keenam itu, pagi-pagi benar, kuburannya ditutup,” ujar Kristina.
Di hari terakhir itu digelar pula acara potong kerbau. Tapi hanya golongan tertentu saja di Toraja yang menggelar acara tersebut. Bagi umat Kristen, akan ada ibadah penutupan peti.
Ritual Ma’nene biasanya digelar setelah panen padi. Orang Toraja percaya, ritual atau upacara yang berbau kematian sebaiknya digelar setelah panen dilakukan agar
“Acara Ma’nene ini dilaksanakan setelah panen padi, tidak serta merta kapan maunya kapan dilaksanakan. Ada kepercayaan menurut yang pernah saya dengar, ketika padi tumbuh di sawah, kita tidak boleh melaksanakan hal-hal yang berbau kematian karena itu akan berdampak ke keberhasilan panen. Aturan adatnya seperti itu,” kata Karniati Lebonna, kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Toraja Utara, yang ditemui detikTravel.
Lebonna pun mengundang wisatawan yang berminat untuk wisata budaya agar mengunjungi Toraja dan melihat ritual Ma’nene.
“Tiap tahun selalu ada acara Ma’nene, tapi di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah dan tokoh adat setempat. Biasanya wisatawan yang ingin mengunjungi acara tersebut akan berpencar mencari, misalnya hari ini keluarga A yang membuka kubur, besok keluarga B akan membuka kubur,” ujar Lebonna, sapaan akrabnya.
—–
Artikel ini mendapatkan dukungan dari Lion Group. Temukan penawaran menarik untuk paket penerbangan dan hotel dari BookCabin di link ini.
(wsw/fem)
-

Tria The Changcuters Sudah Pulang ke Rumah, Kondisinya Normal
Jakarta –Tria The Changcuters sudah diperbolehkan pulang ke rumah usai menjalani perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu. Kondisinya juga sudah normal.
Hal ini disampaikan Dipa yang tak lain adalah manajer sekaligus bassist The Changcuters.
“Cuma memang butuh istirahat saja dan belum boleh terlalu capek dengan kegiatan yang padat,” ungkap Dipa kepada detikcom, Senin (19/8/2024).
Untuk saat ini, Tria The Changcuters memang belum bisa untuk menjalankan kegiatan seperti sedia kala.
“Dari tim dokter masih disarankan tidak untuk berkegiatan yang tinggi dulu,” ungkapnya lagi.
Sebelumnya The Changcuters dalam Instagram miliknya menjelaskan soal kondisi Tria yang sudah membaik.
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan penuh rasa syukur, kami ingin mengabarkan bahwa kondisi vokalis kami, Tria saat ini mulai membaik dan stabil.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendoakan dan memberikan dukungan kepada kami. Doa dan perhatian kalian sangat berarti bagi kami semua.
Saat ini Tria masih memerlukan waktu pemulihan, namun kami tetap berkomitmen untuk bisa menghibur kalian dengan penuh semangat. Kami berharap bisa terus memberikan yang terbaik untuk kalian semua.
Salam, The Changcuters
Sebelumnya Tria sempat ambruk di panggung ketika manggung di The Sound Project pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Saat itu Tria langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pihak The Changcuters juga belum membuka suara terkait kondisi Tria setelah itu.
(wes/dar)
-

6 Lagu Indonesia Pilihan Terbaru Pekan Ini, Edisi 12-18 Agustus 2024: Nasionalisme Atta Halilintar hingga Comeback-nya Sisca Eks JKT48
Setelah menghadirkan single debut “Di Selatan Jakarta”, musisi Farrel Hilal hadir lagi dengan lagu kedua yang masih mengusung RnB pop. Kembali lahir dari idenya sendiri, single berjudul “Take It Slow” ini menceritakan tentang perasaan seseorang yang membayangkan rasanya berkendara di malam hari dengan pasangannya sambil mendengarkan lagu slow bersama.
Seperti halnya “Di Selatan Jakarta” yang berdasarkan kegiatan sehari-hari Farrel di Jakarta Selatan, “Take It Slow” juga terinspirasi dari kesukaannya mengendarai mobil di malam hari dengan pasangan.
Memakan waktu total pengerjaan 3-4 bulan, mulai dari pembuatan hingga selesai rekaman, “Take It Slow” merupakan satu dari 10 draft lagu yang dibuat pemilik nama lengkap Farrel Hilal Ramadhan ini saat awal bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI).
“Mungkin, di antara 10 lagu itu, hanya dua yang dianggap sesuai untuk dimajukan menjadi single, termasuk “Take It Slow” ini. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya, delapan lagu lain juga akan dirilis. Tentu dengan sedikit perubahan, entah itu pada melodi atau lirik,” jelas Farrel.
Salah satu hal yang menarik, pria kelahiran Jakarta, 27 November 2000, ini menyebutkan bahwa single “Take It Slow” memiliki sound yang nyaris sama dengan lagu debutnya. Bukan tanpa sebab, itu dilakukan Farrel agar terasa ada benang merah.
“Jadi, mau bocorin sedikit, single pertama dan kedua ini adalah sebuah proses perjalanan yang akan berujung pada album pertamaku di Sony Music. Karena itu, di semua produksi laguku di fase ini, aku berusaha menaruh satu sound yang sama agar identitasnya tetap ada dan bisa menjadi kesatuan cerita saat disatukan dalam album. Jadi, ini bisa dibilang membangun hype dan mempersiapkan pendengar untuk album nanti,” jelasnya.
-

Betharia Sonata Berjuang Pulih Usai Alami Stroke
Jakarta –Sempat terserang stroke, penyanyi senior Betharia Sonata kini menjalani proses pemulihan dengan penuh rasa syukur. Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas keadaan yang mulai membaik.
“Aku benar-benar bersyukur dengan keadaan sekarang,” kata Betharia Sonata saat ditemui di Studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.
Meskipun sedang dalam masa pemulihan, mantan istri Willy Dozan itu tetap berkeinginan kembali bekerja. Namun, tetap ada beberapa pertimbangan.
“Kalau memang kerjaannya bisa kenapa tidak, tapi tetap milih-milih juga,” tutur Betharia Sonata,
Oleh karena itu, dalam segala aktivitasnya ia masih harus didampingi oleh putranya, Leon Dozan. Saat ini, pelantun Hati yang Luka itu sedang menjalani proses terapi untuk memulihkan kemampuan berbicara dan daya ingatannya yang sempat terdampak oleh stroke.
“Mama lagi terapi wicara untuk melatih lagi buat mengingat dan membaca,” ujar Leon Dozan.
Dalam proses pemulihan ini, menjaga pola makan juga menjadi fokus utama Betharia Sonata. Ia harus menghindari beberapa jenis makanan yang bisa memperburuk kondisinya.
“Ada makanan yang harus dijaga misal nggak boleh makan mie, gorengan, yang manis-manis,” terang Betharia Sonata.
Betharia Sonata juga mengungkapkan kesiapannya untuk menempuh perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
“Udah siaplah buat menempuhnya,” pungkasnya.
(ahs/pus)
-

Viral Peraih Medali Olimpiade Paris 2024 Pulkam Jadi Pelayan Restoran
Jakarta, Insertlive –
Atlet China Zhou Yaqin memenangkan medali perak dari cabang senam artistik di Olimpiade 2024 Paris. Saat pulang kampung ke negaranya, ia kedapatan menjadi pelayan di sebuah restoran.
Momen itu kemudian viral di media sosial. Zhou Yaqin dalam video terlihat sibuk membawakan makanan ke meja pelanggan.
Zhou Yaqin mengenakan setelan celana training dan sepatu olahraga. Dengan gesit, perempuan berusia 18 tahun itu memperlihatkan wajah yang tak terbebani sama sekali.
Rupanya Zhou Yaqin jadi pelayan di restoran orang tuanya. Restoran itu terletak di Hengyang City.
[Gambas:Twitter]
“Kerja keras dan tetap membumi,” cuit salah satu netizen.
“Keluarga dan tetangganya pasti sangat bangga,” timpal pengguna X lainnya.
“Dia pesenam hebat dan anak yang berbakti,” tambah komentar dari yang lain.
Zhou Yaqin sebelumnya membela China di Olimpiade 2024. Ia menjadi andalan di cabang senam artistik nomor balok keseimbangan.
Zhou Yaqin kemudian memenangkan medali perak dari perlombaan tersebut. Saat berada di podium, aksi polosnya juga sempat viral karena ikut-ikutan menggigit medali, seperti yang dilakukan dua peraih medali Olimpiade 2024 lainnya.
(yoa/and)
-

Istri Selalu Blak-blakan Cemburu, Boy Hamzah Lebih Posesif
Jakarta –Istri Boy Hamzah, Rina Amalia, selalu terbuka dengan suami apabila merasa cemburu. Apalagi kalau latar belakang lawan main Boy Hamzah adalah seorang model dewasa.
“Kalau perempuannya terlihat normal-normal dia slow aja. Cuma kalau perempuannya kayak model-model vulgar, nah dia sedikit kayak, ‘Heh kamu ngapain gitu kamu? Ngapain kamu foto-foto sama dia?’” cerita Boy Hamzah ditemui di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, kemarin.
Rina menjelaskan dirinya selalu mewanti-wanti Boy Hamzah untuk tidak melakukan hal berlebihan dengan lawan main apalagi di luar naskah. Ini merupakan cara Rina mengingatkan suaminya untuk bisa jaga diri.
Sebagai istri, Rina tak masalah apabila lawan main Boy Hamzah punya sikap yang baik. Tapi Rina tetap meminta Boy untuk selalu menjaga jarak dengan lawan mainnya.
“Tapi tergantung feeling aja, kalau perempuan secantik apa pun kalau dia bagus atitude-nya biasa saja, aku juga nggak biasa saja. Kalau mungkin kadang semi-semi cinlok gitu adalah, kan sering terjadi seperti itu. Makannya aku negur suami aku buat nggak dekat-dekat, tapi dia bilang tenang aja. Tapi aku tetap saja nyinyir, ‘Hati-hati ya,’” kata Rina.
“Bikin cemburu sih nggak, bikin was-was saja,” tambah Boy memberikan candaan.
Boy Hamzah mengaku istrinya tipe cemburuan, sedangkan dirinya adalah suami yang posesif. Boy mengaku memperlakukan istri seperti layaknya permata yang sangat dijaga.
“Rina cemburu, tapi saya yang posesif karena bagi kita perempuan yang sudah kita nikahi itu sebuah permata. Jadi kayak anak perempuan gitu nggak boleh dibiarkan di luar atau bebas sehingga touchy sama orang-orang. Ini kan kepunyaan saya, permata saya,” puji Boy Hamzah ke arah istrinya.
“Permata yang sebaik-baiknya kan bukan yang dipajang, tapi yang disimpan di boksnya dan dibungkus yang terbaik. Dia sebagai istri saya, saya bungkus dia, saya taruh di rumah, saya batasi dia bertemu lawan jenis, saya jaga, karena buat saya dia berharga. Sangat berharga,” pungkasnya.
(fbr/pus)